Pelantikan Pengurus FLP Cabang Paliko dan Bedah Buku LMBUA XII "Kembalinya Iman Surau"

 


Payakumbuh --- Pelantikan Pengurus FLP Cabang Payakumbuh Lima Puluh Kota (Paliko) serta Bedah Buku Antologi Lomba Menulis Bersama Uda Agus (LMBUA) yang ke-12 berhasil dilaksanakan di Mande Resto, dan secara daring melalui zoom, Minggu (30/10).


Kegiatan yang dihadiri oleh Ketua Pengurus FLP Wilayah Sumatera Barat, Dr. Fadli Hafizulhaq, S.T. yang juga berprofesi sebagai dosen Universitas Andalas serta jajarannya, melantik secara resmi Novi Handra, M.Pd sebagai ketua FLP Cabang Paliko. Selain dihadiri oleh pengurus, Dewan Penasihat Pengurus (DPP) FLP Sumbar juga hadir, diwakili oleh Lindawati, S.S., M.Pd. Beberapa undangan yang berasal dari organisasi dan komunitas literasi juga hadir dalam kegiatan pelantikan ini. Forum Anak, OSIS, Assalam, TBM Asa Kreatif, dan lain-lain mewakili undangan yang hadir memenuhi Mande Resto yang terletak di Jalan Tan Malaka. 


Erni Hayati, S.Pt. sebagai ketua pelaksana merasa bersyukur atas terlaksananya kegiatan pelantikan dan bedah buku ini. "Semoga dengan kehadiran FLP Cabang Paliko akan dapat ikut berperan meningkatkan budaya literasi di Kota Payakumbuh," ujarnya.


Pelantikan ini juga dimeriahkan dengan bedah buku LMBUA ke-12 yang rutin dilakukan Uda Agus, Founder Pustaka Dua-2 yang terletak di Perum Griya Asri Blok HH No. 10 Pakan Sinayan. Judul antologi cerpennya adalah "Kembalinya Imam Surau", juara pertama dari LMBUA ke-12 ini. 


Muna Masyari sebagai juri dalam even ini, menjadi pembedah atas karya-karya yang terpilih, menjelaskan karya-karya peserta yang terpilih luar biasa alur penceritaannya, sehingga kadang tokoh utama dalam cerita belum tertebak sampai terbaca semua kisahnya. Lomba ini sangat unik karena tokoh cerpen bukanlah manusia namun sosok lain. 


"Seperti dalam cerpen pemenang, yang menjadi tokoh ceritanya adalah sajadah. Mas Agus sebagai pelaksana lomba sudah memilihkan 30 karya terbaik yang sungguh untuk mencari pemenang tidak mudah," terangnya.


Peserta LMBUA XII yang terjaring dalam antologi ini berasal dari seluruh Indonesia. Mas Agus mengatakan lomba ini setiap tahun rutin diadakan atas swadaya sendiri, dengan juri yang berbeda tiap tahunnya. 


"Demi menjaga kualitas karya, kita selalu meminta juri yang kompeten di bidangnya, tahun ini adalah Muna Masyari cerpenis dari Jawa Timur dan pernah dinobatkan sebagai cerpenis terbaik Kompas. Awal LMBUA ini dimulai, Gust TF Sakai, cerpenis nasional dari Payakumbuh juga pernah didaulat beberapa kali menjadi dewan juri. Semoga tahun depan akan terlaksana kembali dengan juri yang berbeda dan kualitas lebih baik lagi demi perkembangan sastra di Indonesia yang lebih baik," harapnya.


Acara ditutup dengan sesi tanya jawab, berbagi ide bagaimana dalam menulis cerpen, dan pembacaan puisi oleh Novi Handra, Linda Tanjung dan Nova Rzi. Dalam diskusi luring dan daring, salah seorang penulis Aksa Ahmad, peraih juara 2 dari Bima mewakili penulis yang lain menceritakan proses kreatifnya dan darimana muncul ide cerpennya.


Kehadiran para peserta di Mande Resto tidak mempedulikan hujan, serta diskusi melalui zoom menambah hangatnya acara pelantikan dan bedah buku. Para peserta mengharapkan akan ada even-even seperti ini selanjutnya yang berdampak positif bagi para kawula muda, dari kesan dan pesan yang mereka tuliskan di akhir acara. (FS)

Labels:

Post a Comment

[blogger]

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.