Latest Post


WISATA SUMBAR-
Ondeh...sedikit kaget ketika tiba-tiba Selasa pagi kemarin Bapak Mahyeldi Ansyarullah gubernur Sumbar langsung menelpon saya. Dan beliau mengatakan salut dengan perjuangan para pemuda Sungai Pinang dalam mempromosikan pariwisata Sumbar kedunia setelah mendapat laporan berita dari wakil gubernur Sumbar Audy Joynaldi yang pertama kali langsung merespon perjuangan anak nagari tersebut https://www.sumateraline.com/2021/06/wabug-audy-simpati-pejuang-pemuda.html

Dan bahkan orang nomor satu Sumbar ini sedang meagendakan untuk segera bertemu dengan para pemuda pejuang pariwisata ini sebagai apresiasi dan memberikan motivasi dan mencoba mencarikan jalan untuk mensupport perjuangan mereka.

Memang dalam kampanye Mahyeldi dan Audy ini salah satunya adalah memfokuskan pengembangan kepariwisataan diSumatera Barat yang bisa menjadikan role model untuk pengembangan kepariwisataan baik tingkat nasional maupun internasional dan mencoba memberi solusi pada masa pandemik ini.

Dan beliau juga mengatakan akan mensupport perjuangan anak nagari Sungai Pinang bersama komunitas lokal disana Cenari Foundation yang menyiapkan kampungnya tersebut sebagai "Kampung Inspirasi" yang mana dengan visi dan misinya dalam mengembangkan kepariwisataanya mengangkat budaya dan kearifan lokal setempat sebagai kampung nelayan, menyelamatkan lingkungan dengan penanaman terumbu karang kembali, pengembangan kawasan mangrove dan konservasi penyu. Mengedukasi dan melibatkan masyarakat disana dalam program tersebut sehingga bisa membuka banyak lapangan pekerjaan didunia wisata serta mensupport program konservasi dikawasan tersebut.

Dan bahkan Audy yang dipercaya sebagai kordinator  kepariwisataan diSumbar sedang menyiapkan program "Minang Pride" untuk menciptakan interpreuner - interpreuner muda diSumbar juga akan menjadikan Sungai Pinang menjadi salah satu aksinya


Padang-MN-
Pembangunan Rumah Toko(Ruko) milik ibu Nilam di kawasan Haru Kota Padang terganggu oleh kabel Telkom yang melintang di atas bangun yang sedang berlangsung. 


Hal itu membuat Nilam pemilik Ruko tersebut mengadukan atas ketidak nyamanan itu. 


Saat Nilam mendatangi Kantor Telkom yang beralamat di Jl. KH. Ahmad Dahlan No.17, Alai Parak Kopi, Kec. Padang Utara, Kota Padang Senin, (7/6/2021) ia menjelaskan bahwa ada kabel telkom yang melintang dan menggangu pekerjaan Ruko miliknya.


Sebelum ini ia juga menjelaskan bahwa sudah ada pengaduan terkait kabel tersebu namun hingga saat ini belum juga ada tindakan, jelasnya kepada salah seorang pegawai telkom yang memandu pengaduan terhadap konsumen maupun yang ada kendala di lapangan dengan telkom. 


Ia berharap pihak telkom dapat segera menindaklanjuti kabel tersebut, karena siang ini setelah Zuhur akan dilakukan pengecoran bagian atap atas, harapnya. 


Sementara itu pihak telkom Dwi menjelaskan, setelah mendengar dan penjelasan dari buk nilam ini akan meneruskan ke pimpinan. 


"Kami sudah menerima bukti kabel yang menghalang dan akan segera secepat mungkin akan di tindak lanjuti", ungkapnya. 


Diakhir Dwi mengucapkan terimakasih atas apa yang di sampaikan.(***)


WISATA SUMBAR-
Setelah mendengar dan mendapat berita tentang perjuangan para pemuda kampung nelayan Sungai Sungai Pinang Pessel untuk ikut dalam Festival Film Independen di Paris dan Ngamen film karya mereka sendiri selama 2 bulan diEropa, wakil gubernur Sumbar Audy Joinaldy langsung beraksi dan bersimpati!


Wakil gubernur muda dan seorang pengusaha sukses dan berwawasan ini langsung mengundang para pemuda tersebut Sabtu pagi 5 Juni bahkan kerumah pribadinya.


Para pemuda yang tergabung dalam Cenari Foundation yang diwakili oleh Marta Wijaya Sinaro Rbh , Ilham Pribadi Rbh Rizky Ramadhan dibawah binaan Ricky Putra Sinaro langsung sangat senang atas penghormatan yang diberikan kepada mereka.


Ricky Puta Sinaro adalah pemuda tamatan SMP yang telah berhasil menelorkan banyak sarjana dikampungnya. Dia adalah pemuda pelopor pariwisata yang telah berhasil memperkenalkan Sungai Pinang sebagai sebuah destinasi wisata. Sebelum pandemik tamunya 100% overseas market dan 75% pertama ke Asia. Dan saking senangnya ada tamu yang sampai menginap 2 bulan disana!


Dan pada saat itu Zeynita Gibbon seorang penulis urang awak yang sudah 20 tahun tinggal di Inggris dengan salah satu bukunya " My Journey " turut juga dengan semangat mendampingi anak - anak tersebut.


Perkenalan saya dengan uni Zeynita Gibbons pertama kali waktu saya diberi kehormatan oleh bapak Oni Yulfian dan kemenparekraf untuk ikut dalam acara Indonesia Festival salah satu program dari kemenparekraf pada 2019 yang mana beliau akhirnya menuliskannya dimedia https://www.harianhaluan.com/news/detail/77961/ridwan-tulus-banyak-warga-inggris-tertarik-berlibur-ke-sumbar


Dan yang lebih luar biasanya wanita yang berumur 64 tahun ini akhirnya ingin juga membantu ide - ide saya dan ingin turut berjuang bersama dalam mewujudkan Sumbar dan Indonesia sebagai Green Tourism Destination yang insyaallah bisa menjadi solusi pariwisata dunia.


Dan bahkan yang lebih luar biasa lagi dia menyiapkan diri dan tenaga dan ingin menjadikan rumahnya sebagai kantor perwakilan www.sumatraandbeyond.co International Green Tour Operator dan sekaligus untuk promo wisata Sumbar dan Indonesia.


Dan juga beliau sedang menyiapkan kampungnya Paninjauan - Solok sebagai kampung inspirasi berikutnya.


Pada saat pertemuan juga hadir Ronny Suhatril seorang pemuda pelopor sporttourism yang sekarang menjabat sebagai Pengawas Sepakbola Asia yang setelah pertemuan langsung terbang ke Jakarta untuk acaranya di Uzbekistan.


Dan tak kalah penting hadir juga Mulyandri Ramadhan Bachtiar sekjen Green Tourism Institute yang juga berprestasi luar biasa karena beliau pernah dapat penghormatan oleh mantan Presiden Textile Art Council of Amerika sebagai guide program tekstil terbaiknya semenjak 2002 untuk kunjungan tekstil keseluruh dunia !


Pertemuan Santai dengan sang wagub


Tepat pukul 9 pagi Sabtu tersebut kami sampai dirumah pak wagub dan beliau langsung menyambut kami dengan baik.


Setelah saya memperkenalkan mereka semua kepada sang wagub saya juga bercerita sedikit tentang "Assistant Garin" yang alhamdulillah kebetulan sang wagub sudah mendengar sedikit banyak tentang saya.


Lalu pendiri Cenari Foundation Martha bercerita tentang program organisasi mereka yang ingin mewujudkan kampunya Sungai Sebagai Kampoeng Inspirasi dan Green Tourism Destination (protect the cultures, protect the natures, empower and bring benefit for local people dan support conservation...Dan mereka dengan 3 misi programnya ingin menjadikan Sungai Pinang sebagai Kampung Hijau Mandiri, Pemuda Hijau Mandiri dan Mesjid Hijau Mandir.


Nasehat dan pencerahan dari sang wagub


Mendengar upaya dan usaha yang akan dilakukan oleh para pemuda ini sang wagub langsung memberikan ucapan terima kasih atas perjuangan mereka. Dan langsung dengan kepiawaiannya sebagai seorang pengusaha dan memberikan nasehat dan motivasi kepada anak - anak tersebut.


Beliau menyarankan bahwa dalam masa pandemik ini yang mengakibatkan kondisi usaha pariwisata dunia mati suri memang diperlukan suatu usaha yang out of the box dan suatu promo yang murah meriah melalui IT.


Dan beliau melanjutkan memang sangat sulit untuk mendatangkan overseas market Sampai tahun 2023 beliau menyarankan untuk fokus ke pariwisata domestik. Tapi beliau berniat untuk turut membantu perjuangan anak - anak kampung nelayan tersebut. Bahkan yang luar biasa lagi beliau langsung memutuskan dan menyuruh seorang staff ahlinya untuk langsung melihat kampung Sungai Pinang hari itu juga.


Tantangan Buat anak Sungai Pinang


Para pemuda Sungai Pinang sangat merasa bangga dan terharu atas sambutan wagub yang mereka rasa sangat akrab sekali.


Bahkan tantangan dari sang wagub akan sulit mendatangkan tamu asing sampai akhir 2023 akan mereka buktikan dengan mendatangkan salah satu bintang film papan atas Hollywood sebelum dateline yang diberikan insyallah!


Siapa bintang film papan atas Hollywood tersebut ? ??? Silahkan tunggu laporan selanjutnya.


Dan bagi orang - orang yang ingin membantu perjuangan mereka...ayo mari kita bersama. Seberapapun sumbangan anda sangat berarti buat perjuangan mereka. Ricky akan membawa langsung film mereka ke Paris insyaallah tgl 15 Juli 2022 dan melakukan promosi pariwisata disana selama 2 bulan🙏


Thanks for being a Green Friend of Indonesia


Ridwan Tulus

www.sumatraandbeyond.co International Green Tour Operator

Support for greentourisminstitute.org


Padang,  - Sosok Era Wiharto tak asing lagi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dibeberapa Lembaga Pemasyarakatan dan Rutan. Pasalnya, laki-laki yang terkenal santai tapi tegas ini telah malang melintang diberbagai lapas dan rutan diindonesia.

Setiap mengemban amanah untuk bertugas di suatu Lapas dan Rutan, Era Wiharto selalu melakukan terobosan dengan program-programnya. Berbagai program telah dilaksanakannya dan tentu ada yang suka dan tak suka. Kendati demikian, setiap program yang dibuatnya selalu bertujuan untuk memanusiakan warga binaan.

Kepada awak media, Era Wiharto mengungkapkan bahwa terobosan yang dilakukannya untuk menyiapkan kompetensi keahlian bagi WBP. Hal itu tentu tidak lepas dari peran penting agar begitu mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat dapat menjadi manusia seutuhnya dengan aktivitas baru melalui kompetensi keahlian yang didapat selama menjalani pembinaan di Lapas.

Sebab di Lapas, WBP diberi pendidikan kompetensi berbagai keahlian wirausaha. Inilah peran penting Lapas dalam menyiapkan dan mengubah prilaku narapidana  dari yang dianggap tidak baik menjadi lebih baik.

Karena, begitu mereka keluar dan kembali ke masyarakat dengan ilmu kewirausahaan dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri. Inilah yang di bangun Lapas saat melalui sistem pemasyarakatan berasaskan pembinaan yang disesuaikan dengan Pancasila.

Era Wiharto mengaku kenyang pengalaman bertugas dari satu Rumah Tahan (Rutan) dan Lapas diberbagai daerah hingga Lapas I Batu, Nusakambangan. Bahkan, saat bertugas di Lapas Kelas IIA Rantauprapat, Labuhanbatu, Era memiliki satu kesan yang selalu membekas dalam hidupnya.

Saat bertugas di sana, ada seorang kakek yang biasa disebut Kakek Medan. Beliau mengutarakan kepada Era Wiharto bila selesai menjalani hukuman ingin tetap tinggal di Lapas Kelas IIA Rantauprapat karena Lapas sudah dianggap rumahnya sendiri dan justru merasa nyaman.

“Takutnya kalau saya kembali ke masyarakat justru berbuat jahat lagi. Biarlah saya menghabiskan sisa hidup saya di sini (Lapas Rantauprapat, red). Karena saya di sini merasa dimanusiakan,” ucap kakek itu ditirukan Era Wiharto.

Mendengar itu, Era Wiharto tersenyum haru. “Tidak bisa kek! Kakek pasti bisa diterima masyarakat diluar sana selama tetap menerapkan hidup dengan sistem pembinaan yang sudah kita berikan di Lapas begitu hidup kembali di luar sana. Inilah tugas kami, karena Lapas bukan tempat balas dendam tetapi menjadikan manusia lebih baik,” balas Era Wiharto sembari memberi semangat Kakek Medan.

Sepenggal cerita itu membuktikan Era Wiharto berhasil menjalankan tugas yang diembankan kepadanya oleh negara. Kini, Era Wiharto, sejak awal 2021 pindah tugas dari Lapas Kelas IIA Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara ke Lapas Kelas IIA Padang, Sumatera Barat.

Namun Era Wiharto tetaplah Era Wiharto yang tidak mudah cengeng dan tetap tegas. Baginya tugas seberat apapun harus siap dijalankan. Era Wiharto menyatakan bahwa sebelum masuk permainan, terlebih dahulu harus paham aturan mainnya.

“Sebagai petugas pemasyarakatan harus memahami semua aturan dan prosedur dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Khususnya pengamanan harus selalu waspada dan tidak boleh lengah karena yang dijaga bukanlah patung, namun manusia yang memiliki akal dan pikiran yang tidak bisa diketahui apa yang mereka pikirkan,” ujarnya.

Dibalik itu, Era Wiharto sedikit berbagi pengalaman yang tidak bisa dilupakan selama bertugas. Saat dirinya ditugaskan sebagai Kepala Pengamanan Khusus Ruang Isolasi bagi Terpidana Mati di Nusakambangan 2013-2017. Karena beberapa Terpidana Mati yang akan dieksekusi berada diruang isolasi sering sekali bercengkerama di ruang kerjanya sebagai Kabid Giatja Lapas Kelas I Batu, Nusakambangan.

Bahkan, selama di Lapas Kelas I Batu, Nusakambangan, Era Wiharto, harus berjauhan dengan keluarga, Isteri dan Anak-anak. “Nusakambangan adalah Pulau Penjara yang masih diselimuti oleh hutan lebat. Banyak terdapat binatang buas seperti Macan Kumbang, Macan Tutul dan ular berbisa”, kenangnya.

Sulitnya berkomunikasi melalui Handphone ketika di Nusakambangan tidak menjadikan Era Wiharto menyerah. Kondisi itu justru membuat dirinya menjadi lebih disiplin. “Terkadang kita sebagai petugas Lapas justru seperti menjalani penjara ketika di Nusakambangan. Karena tinggal dirumah dinas yang berdekatan dengan Lapas terkena dampak dari Penggunaan Jammer atau pengacak sinyal,” sebutnya sembari tersenyum.

Kini, Era Wiharto diberi kepercayaan memimpin Lapas Kelas IIA Padang, Sumatera Barat. Semoga dibawah kepemimpinan Era Wiharto, Lapas Kelas II A Padang menjadi Lapas percontohan bagi seluruh Lapas di Indonesia. Aamiin YRA. 

BIO DATA SINGKAT ERA WIHARTO

Nama: Era Wiharto
Isteri: Nur Afiril Utami
Anak-anak :
1. Sepridanur Ridwantono
2. Aura Dwi Kharisma
3. Achmad Shabil Al-Adha
4. M. Ragil Wiharto

Karier:
1. Lapas Rantauprapat 1 Januari 1990-2004.
2. Kepala Cabang Rutan Padang Sidempuan di Subuhuan 2005-2006.
3. Kepala Cabang Rutan Kota Pinang 2006-2008.
4. Kepala Rutan Pangkalan Brandan 2008-2010.
5. Ka KPLP I Medan 2010-2012.
6. Kabid Giatja Lapas I Batu Nusakambangan 2013-2017.
7. Kalapas Payakumbuh 2017-2019.
8. Kalapas Rantauprapat 2019-2020.
9. Kalapas Padang 2021.


Sumbar-MN-
Duh luar biasa semangat dan motivasi yang diberikan oleh Laksamana Pertama Hargianto Lantamal II Padang ini.  Sang Jendral urang awak yang dari Bukittinggi ini saat "Ngopi" (Ngobrol Penuh Inspirasi) dengan "assistant garin" berambisi menjadikan kawasan pesisir Sumbar sebagai Kampung Maritim Nusantara. Yang menjadikan kawasan didaerah pesisir Sumbar sebagai role model sport centre dan marine tourism patut diapresiasi dan didukung bersama.


Insyaallah siang ini kami akan bertemu karena beliau ingin mensupport salah satu ide anak Sungai Pinang Ricky Putra Sinaro  yang akan lauching film pendek karya anak nagari yang akan diikutkan dalam Festival Film Independen di Paris dan sekaligus mempromosikan filmnya keliling Eropa dengan cara yang unik " Ngamen Film "


Senior yang selalu membina kami uda Andrinof Chaniago dan Muhammad Zuhrizul memberi panggilan kehormatan khusus kepada beliau dengan panggilan "Mamak".


Thanks Mamak Mari kita bersama mewujudkannya. Basamo Mako Manjadi!


And thanks for being a Green Friend of Indonesia!


Sumbar-MN
-Saya begitu senang ketika Ricky Putra Sinaro menelpon dan ingin menemui saya bersama teamnya dari kampung Sungai Pinang. Seperti biasa saya langsung mengajak mereka ngopi di"kantor" sebuah lounge hotel di Padang.


Saya langsung kaget ketika mereka mengundang saya untuk membuka acara "Launching Film" karya mereka tanggal 7 Juni 2021 yang akan mereka bawa ikut dalam Festival Film Independent di Perancis. Dan sekaligus Ricky akan langsung terbang kesana dan "Ngamen Film" karya anak kampung tersebut untuk teman-teman, partner bahkan direstoran-restoran kenalannya. Dan dia juga akan coba menayangkan filmya disalah satu komunitas disana yang senang dan rindu akan pertunjukan budaya Asia karena semenjak pandemik mereka tidak dapat mengunjunginya. Dan dia dan teamnya betul-betul minta saya yang akan buka acara Launching Film tersebut.


Saya betul-betul terharu atas kehormatan yang diberikan kepada saya. Dan tanpa terasa menitikan air mata. Ndeh.


Dan bahkan karena dia tahu keadaan dan kebiasaan saya Ricky langsung bilang bahwa biaya pembuatan film dari tanggal 1 - 6 Juni dan untuk acara Launching serta biaya keberangkatannya keParis tanggal 16 Juli sudah tersedia dan dia betul - betul minta saya untuk tidak memikirkannya. "Yang penting boss yang membuka acaranya" pintanya penuh harap.


Curiga!


Setelah mereka pulang mulai terpikir oleh saya darimana mereka mendapatkan uang yang saya pikir mengeluarkan anggaran minimal sekitar 90juta. Karena saya tahu persis tahun 2019 ketika diminta menparekraf untuk promosi diLondon walaupun tiket pesawat hotel dan semua difasilitasi pemerintah minimal untuk belanja saja saya menghabiskan minimal 20Juta. Dan Ricky bilang dia akan stay selama 3 bulan disana!


Dan hampir 1.5 tahun gara - gara pandemik bisnis pariwisata bisa dikatakan mati suri dan Anak-anak Sungai Pinang tersebut betul-betul tergantung hidupnya dari pariwisata!


Dan seperti bisa saya mulai cari tahu apa betul mereka sudah punya dana! 


Info pertama yang saya dapat mereka memang lagi shooting film karya mereka. Dari yang saya tahu ternyata mereka belum punya dana bahkan sedang berusaha menjual segala barang berharga termasuk kerbaunya. Ondeh!


Duh ternyata mereka memang nekat! Tapi saya suka ide gilanya! NGAMEN FILM yang saya pikir ide baru untuk dunia!


Saya terpikir bagaimana membantu mewujudkan ide mereka walaupun seberapa bisa. Karena pandemik membuat kita hilang harta!


Dan kepada semua yang ingin membantu perjuangannya...ayo kita bersama...untuk Indonesia dan dunia!


Seberapapun sangat berarti dan semoga Allah Swt membalas segala kebaikan anda! Aamiin.


Seberapapun bisa dikirim ke Sungai Pinang Kampoeng Inspirasi


Contact person : Lola Yuli A +62 812 78243733


No rekening : 

Lola Yuli Asmara

BRI

126901005348537


Dan yang tertarik ingin mensponsorinya duh menjadi luar biasa!


Minimal dari saya akan memberikan sertifikat khusus sebagai Green Friend of Indonesia dan nama-nama akan tertayang didalam produksi filmnya!

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.