Latest Post

 

Lima Puluh Kota – Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Pincuran Ruyuang, Nagari Solok Bio-Bio tampil di ajang Provinsi Sumatera Barat, dalam lomba “Pokdakan Berprestasi 2022” kategori Kelembagaan. Prestasi Pokdakan Pincuran Ruyuang terungkap saat penilaian Tim Penilai Provinsi Sumatera Barat, dipimpin oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar, Dr.Ir.Desniarti, MM.

Kedatangan Tim Penilai Provinsi Sumbar disambut baik oleh Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo di Nagari Solok Bio – Bio, Kecamatan Harau, Selasa (9/08/22).

Turut hadir Kepala Dinas Perikanan, Mohd Siswanto, Kepala Dinas Pangan, Ambardi, SE, MM, Kepala Dinas Damkar, Alfian, S.STP, M.Si, Camat Harau, Andri Yasmen, S.Sos, dan Wali Nagari Solok Bio – Bio, Andri Helmi.

Bupati Safaruddin dalam sambutannya mengatakan pembinaan pokdakan yang dilakukan melalui kegiatan lomba Pokdakan diperlukan guna meningkatkan peran kelompok dalam pelaksanaan dan pencapaian sasaran program pembangunan perikanan budidaya, terutama dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan kelompok perikanan.

Hal ini sesuai dengan visi Kabupaten Lima Puluh Kota “Mewujudkan Kabupaten Lima Puluh Kota yang Madani, Beradat, dan Berbudaya dalam Kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” dan misi mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi lintas sektoral yang memiliki keunggulan di tingkat lokal dan regional.

Untuk melaksanakan visi dan misi daerah ini, pemerintah daerah menetapkan program unggulan bidang perikanan yang bisa dicapai dengan memanfaatkan potensi perikanan yakni penyediaan benih ikan unggul 20 juta ekor/bulan dan pembukaan kawasan baru perikanan seluas 1.000 Ha.

“Potensi perikanan di Kabupaten Lima Puluh Kota seluas 18.954,17 Ha yang terdiri dari potensi kolam seluas 1.799,92 Ha, potensi sawah untuk Minapadi (Memelihara ikan bersama padi) seluas 13.365 Ha dan perairan umum seluas 3.789,25 Ha. Potensi tersebut baru termanfaatkan sekitar 12% dengan peluang pengembangan 88%, jika potensi tersebut dimanfaatkan secara optimal, program unggulan akan tercapai,” kata Bupati Safaruddin.

Pada bagian lain sambutannya, Safaruddin berharap kegiatan penilaian lomba Pokdakan tingkat Provinsi Sumbar tahun 2022 dapat menjadi pendorong partisipasi aktif, evaluasi kerja dan memotivasi serta memberikan apresiasi bagi kegiatan kelompok dan kelembagaan perikanan budidaya dalam upaya pencapaian target produksi.

Sementara itu, Ketua rombongan Tim Penilai Desniarti, mengatakan ada tiga kriteria dalam penilaian lomba yakni aspek teknis, aspek ekonomi, dan aspek sosial.

“Aspek teknis menilai tentang bagaimana penyiapan kolam, kualitas benih, dan penerapan cara budidaya ikan yang baik (CBIB). Aspek ekonomi yakni tentang analisa usaha yang dilakukan kelompok dan bagaimana perolehan keuntungan usaha. Terakhir, aspek sosial menilai tentang apakah usaha memberikan manfaat bagi kelompok dan masyarakat serta harapan usaha bisa tergabung ke koperasi agar usaha pokdakan dapat lebih maju lagi,” papar Desniarti. (FS)


 Payakumbuh – Tim Penilai Lomba Komunitas Peduli Sungai (KPS) Tingkat Nasional melakukan visitasi ke Kota Randang untuk melakukan verifikasi dan kunjungan kepada Forum Komunitas Masyarakat Peduli Sungai Kota Payakumbuh, Senin (8/8).

Kedatangan tim penilai yang terdiri dari Direktur Jenderal (Dirjen) SDA Mochammad Amron didampingi Hari Suprayogi dan Sudarsono serta Ketua Tim evaluasi Tantri Anggraini itu disambut oleh Wali Kota Riza Falepi, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang Dian Karmila, Sekda Rida Ananda, Asisten II Elzadaswarman, Staf Ahli Elfriza Zaharman, Kadis Pol PP dan Damkar Dony Prayuda, Kepala Dinas PUPR Muslim, Camat Payakumbuh Barat Ul Fakhri.

Wali Kota Riza Falepi mengatakan pihaknya berkewajiban menjaga lingkungan hidup dan menjaga sumber sumber air yang ada bersama semua elemen masyarakat sehingga air dapat memberikan kehidupan bagi semua masyarakat, pihaknya pun terus mendukung program bersih sungai yang digalakan komunitas pecinta sungai melalui APBD dengan kegiatan pembinaan sejak 2018.

Dijelaskan Riza, Sungai Batang Agam merupakan salah satu sungai yang memiliki fungsi strategis di Kota Payakumbuh. Dengan aliran yang membelah kota menjadi dua bagian, dimana sungai ini sangat potensial untuk dikembangkan dibeberapa sektor, seperti sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sektor olah raga dan lain-lain.

“Sehingga dapat dikatakan bahwa Batang Agam merupakan masa depannya Kota Payakumbuh. Disamping itu, eksistensi sungai Batang Agam juga memiliki potensi permasalahan yang harus segera dituntaskan seperti banjir, kelongsoran tebing sungai, sedimentasi dan perubahan alur sungai serta pencemaran air sungai,” ujarnya.

Ditambahkan wali kota dua periode itu, Pemerintah Kota Payakumbuh terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, dimana selama kurun waktu 10 tahun terakhir, pelaksanaan pembangunan infrastruktur pada sungai Batang Agam telah melalui proses yang panjang dan melibatkan banyak stake holders terkait.

Keterbatasan APBD Kota dan keterbatasan kewenangan, paparnya, mengakibatkan permasalahan yang ada tidak dapat diatasai secara tuntas. oleh karena itu dengan adanya kerjasama dan bantuan pembiayaan pembangunan yang berasal dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V telah dilaksanakan kegiatan normalisasi dan pengendalian banjir Sungai Batang Agam, yang menelan biaya kontrak sebesar kurang lebih Rp. 211 miliar selama kurun waktu tahun 2017 hingga 2021.

“Hal ini telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pembangunan di Kota Payakumbuh dan mampu menjadikan kawasan sungai Batang Agam sebagai pusat pertumbuhan baru di Kota Payakumbuh,” kata Riza.

Ditambahkan Riza, upaya konservasi air sungai juga merupakan fokus utamanya dalam menjaga kelestarian alam. Salah satu upaya dalam konservasi tersebut adalah dengan tetap menjaga sempadan sungai sebagai green belt sungai. Gerakan payakumbuh menanam pohon dengan memfokuskan kegiatan di sepanjang aliran batang agam telah dicanangkan mulai tahun 2019 dan terus berlanjut sampai saat ini.

“Sebagai bentuk dukungan pembangunan di kawasan sungai batang agam, kami juga telah membangun sport center seperti stadion, GOR, serta ruang terbuka hijau (RTH), lalu ada WTP yang terintegrasi langsung dengan sungai Batang Agam. Pada masa yang akan datang, kami juga akan membangun Mesjid Agung Kota Payakumbuh, yang saat ini sudah memasuki tahapan perencanaan detail kawasan pada lahan yang sudah dibebaskan seluas 5 hektar,” tukuknya.

Riza menyadari sepenuhnya, pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun tidak akan maksimal jika hanya dilaksanakan oleh pemerintah Kota Payakumbuh melalui OPD terkait. Oleh karena itu, eksistensi masyarakat dalam bentuk komunitas peduli sungai (KPS) yang berada di bawah naungan Forum Komunitas Masyarakat Peduli Sungai Batang Agam (FKMPS-Ba) sangat dibutuhkan baik dalam operasi, pemeliharaan, maupun pengawasan aktivitas sosial di sepanjang infrastruktur yang telah dibangun.

Disamping itu, kata Riza, pemerintah kota payakumbuh dalam rangka perlindungan dan keberlanjutan kawasan Sungai Batang Agam, pihaknya telah membuat perda panataan sungai Batang Agam berupa Perda Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan Di Kawasan Batang Agam.

“Dimana saat ini sedang dilakukan pembahasan dengan DPRD terkait rancangan Perda Pembangunan Infrastrutur Berkelanjutan Di Kawasan Batang Agam,” tandasnya.

“Permasalahan yang ada di sungai Batang Agam belum sepenuhnya dapat diatasi. Besar harapan kami Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V dapat mengalokasikan kembali anggaran untuk lanjutan kegiatan pengendalian banjir sungai Batang Agam pada lahan yang sudah kami bebaskan, walaupun masa bakti kami akan berakhir pada bulan September ini,” Jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Muslim menjelaskan penataan sungai Batang Agam di kota Payakumbuh telah dikonsep pada awal periode Wali Kota Riza Falepi, pada tahun 2012 dilakukan penyiapan perencanaan, studi kelayakan, amdal, dan sebagainya.

“Kita melaksanakan MoU dengan Kementerian PUPR pada 7 Mei 2014, salah satu isinya adalah kesepakatan untuk Pemda menyiapkan perencanaan, sementara itu pelaksanaan fisik oleh kementerian melalui BWSS V,” kata Muslim.

Muslim memaparkan, MoU berjalan dengan baik, dukungan pemko Payakumbuh dalam bentuk pengadaan tanah 18 hektar, telah menghabiskan APBD sekitar 45 miliar. Lalu infrastruktur pendukung lainnya seperti sarana olahraga, taman, lahan pembangunan mesjid agung.

“Kita juga membina komunitas peduli sungai,” tambahnya.

Selanjutnya, kata Muslim, Kementerian PUPR melakukan pembangunan sapras pengendalian banjir dan penataan sungai dengan menghabiskan anggaran sekitar 211 miliar, dilaksanaan saat kepemimpinan Dirjen saat itu Hari Suprayogi.

“Beliau dulu telah datang ke Payakumbuh melihat kondisi sungai Batang Agam sebagai halaman belakang kota, sekarang beliau datang kembali saat Batang Agam telah menjadi halaman depan kota, kami sampaikan apresiasi kepada perhatian Kementerian PUPR,” ujarnya.

Muslim menjelaskan, juga dilakukan perjanjian kerja sama pada 18 Desember 2019, untuk perbaikan fisik dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V, sementara pemeliharaan dan kebersihan dilakukan oleh Pemko Payakumbuh.

“Untuk memaksimalkan potensi sungai dan memperhatikan kelestarian infrastruktur, Pemda tak bisa bekerja tanpa peran serta masyarakat. Maka dibentuk Forum Masyarakat Peduli Sungai Batang Agam pada 21 November 2018 yang terdiri dari berbagai komunitas seperti radio stasiun, skatepark, arung jeram, panahan, hidroponik, merpati, kelapa, dan sebagainya,” kata Muslim.

Komunitas ini, lanjutnya, diberikan pembinaan bersama-sama melalui tim pembina dari instansi terkait, mereka didorong dengan penguatan kelembagaan melalui penguatan status hukum, memiliki akta notaris, dan terdaftar ke Kemenkumham.

“Forum Komunitas Peduli Sungai Batang Agam adalah satu-satunya komunitas peduli sungai yang terdaftar di Kemenkumham,” tegas Muslim.

Muslim menambahkan, dalam meningkatkan kompetensi komunitas, Pemda melakukan pelatihan untuk berbagai komunitas dalam forum agar mereka terus dapat menjaga sungai, menumbuhkan rasa kepedulian dan semangat menjaga sungai.

“Dampaknya meningkatkan peran serta masyarakat, terpelihara sungai dari pencemaran dan sampah, serta tumbuh kegiatan kepariwisataan dan ekonomi kreatif,” tukuknya.

Di akhir sambutannya, Muslim menegaskan peran serta Wali Kota Riza Falepi tak hanya membina dibalik meja dan di atas kertas saja, kepala daerah langsung turun ke lapangan memimpin upaya pelestarian lingkungan, gotong royong hingga termasuk menanam pohon.

“Sudah lebih dari 1000 pohon di tanam oleh beliau di Kawasan Batang Agam saking cintanya beliau terhadap kelestarian lingkungan kota ini,” tukuknya.

Sementara itu, Dirjen PSDA Hari Suprayogi menyebut lomba ini merupakan bentuk apresiasi dan motivasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada komunitas masyarakat yang turut berperan aktif dalam penyelamatan sumber daya air di Indonesia melalui Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA).

“Dengan penguatan kelembagaan melalui pemilihan Komunitas Peduli Sungai diharapkan kedepannya semakin banyak partisipasi masyarakat dalam aksi penyelamatan air yang menjadi sumber kehidupan bagi kita semua,” katanya. (MS)



Padang-Pertama dalam sejarah Rakernas Apeksi, para Wali Kota menanam satu jenis tanaman. Di kebun buah Apeksi Balai Pembibitan dan Agrowisata Sei Lareh, Dinas Pertanian Kota Padang.

“Biasanya dalam Rakernas Apeksi para Wali Kota menanam berbagai jenis pohon atau tanaman khas daerahnya. Namun, sekarang di Kota Padang, kita menanam satu jenis pohon buah, yaitu durian. Ini berbeda dari sebelumnya, dan pertama dilakukan dalam Rakernas Apeksi,” kata Wali Kota Padang, Hendri Septa, sebelum penanaman durian di Kebun Apeksi, Senin (8/8).



Disampaikan Hendri Septa, ada 6 varietas durian yang ditanam di Kebun Buah Apeksi ini. Yaitu, durian MK Hortimart, Kromo Banyumas, Nambung Petaling, Matahari, Tambago Sungai Tarab, dan Kalumpang Sijunjung.

“Selain itu ada juga Wali Kota yang membawa bibit durian khas daerahnya. Mudah-mudahan bapak dan ibu bisa kembali tiga tahun lagi untuk melihat dan memanen durian ini,” pungkas Wakil Ketua Bidang Pembangunan Apeksi itu.



Sementara itu, Ketua Apeksi, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan, menanam adalah tradisi Apeksi setiap tahun. Hal ini, ujar Bima Arya, menandakan Wali Kota peduli masa depan, cinta lingkungan, mendorong gerakan tanam dan ketahanan pangan.

“Tahun ini istimewa. Tahun ini spesial. Sepemahaman saya, belum pernah ada dalam Rakernas Apeksi menanam durian. Sebagai penggemar durian garis keras, mengapresiasi luar biasa penanaman ini. Mari menanam. Mari mempersiapkan masa depan," ujar Wali Kota Bogor itu.



"Insya Allah, kita akan reunian lagi di sini. Para alumni apeksi akan berkumpul di sini, panen dan makan durian sambil menikmati alam yang indah ini. Terima kasih Pak Wali Kota Padang,” harapnya.

Selanjutnya, dilakukan penanaman durian oleh para Wali Kota peserta Rakernas Apeksi 2022. Kemudian, makan durian bersama di lokasi penanaman tersebut. (Prokopim Pdg)

 

 

Lima Puluh Kota — Bupati Safaruddin mendorong masyarakat Lima Puluh Kota untuk melaksanakan olahraga sebelum memulai kegiatan pada pagi hari. Maka, dengan kegiatan lomba dan senam bersama yang diselenggarakan oleh Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) Mungo dapat memicu gerakan-gerakan serupa di Nagari lain yang pada akhirnya kita bisa mewujudkan masyarakat Lima Puluh Kota yang sehat, bugar dan tangguh.

Hal ini disampaikan Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo ketika membuka Lomba Senam Mungo Sehat yang diselenggarakan di Lapangan Sepakbola Mungo, Minggu (7/08/22).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Germas Mungo tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Sumbar Aida, Ketua TP PKK Nevi Safaruddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indrawati serta unsur pimpinan Kecamatan Luak dan Nagari Mungo.

Dihadapan ratusan masyarakat dari berbagai penjuru Lima Puluh Kota maupun Payakumbuh yang ikut serta berpartisipasi, Bupati Safaruddin memberikan apresiasi terhadap semangat yang ditunjukkan masyarakat Nagari Mungo dalam menyelenggarakan Lomba Senam kali ini.

“Tidak hanya berhasil menggelar perlombaan, tetapi Nagari Mungo telah berhasil dalam gerakan mengkampanyekan masyarakat sehat,” sanjung Bupati Safaruddin.

Lebih jauh Bupati mengatakan olahraga merupakan salah satu kebutuhan wajib manusia dalam menjalani kehidupan. Dari berbagai olahraga yang dapat dilakukan, salah satunya adalah senam, olahraga yang cukup sederhana namun berdampak positif terhadap kesehatan tubuh.

“Tidak hanya memberikan kesehatan fisik, keuntungan lain olahraga juga akan menghasilkan kesehatan mental bagi yang berolahraga,” terang Bupati.

Disamping menjaga tubuh tetap sehat, Bupati Safaruddin juga turut meminta masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar.

“Beberapa waktu lalu, kami bersama Ketua TP PKK telah meluncurkan program Lima Puluh Kota Bersih Lingkungan yang disingkat Mahkota Berlian. Harapannya, gerakan ini telah diimplementasikan perangkat daerah hingga tingkat masyarakat di Lima Puluh Kota,” harap Bupati Safaruddin.

Disamping menghimbau masyarakat untuk berolahraga dan menjaga kebersihan lingkungan, sebagai upaya preventif mencegah maupun mengurangi efek penyakit yang dialami anak-anak, Bupati Safaruddin juga turut mengajak masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan bulan imunisasi Nasional yang akan dilaksanakan pada bulan ini.

“Kami juga menghimbau kepada ibu-ibu yang anaknya belum di imunisasi, mari kita bersama mendatangi Posyandu terdekat dan melaksanakan imunisasi,” pungkas Bupati.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sumbar Aida menyambut baik kegiatan Lomba yang dilaksanakan di Nagari Mungo. Selanjutnya Aida mengatakan, kegiatan positif ini akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.

“Tidak hanya lomba saja yang menjadi tujuan kita, tetapi kesehatan kita merupakan tujuan pertama dalam penyelenggaraan lomba yang dilaksanakan hari ini,” tegas AIDA.

Lebih jauh Aida berharap masyarakat menjaga tubuh tetap sehat, bugar dan penuh dengan semangat dalam mendukung program-program Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota. (FS)


 Payakumbuh – Wali Kota Riza Falepi melantik dan mengambil sumpah jabatan 13 aparatur sipil negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh, Jumat (5/8).

Dalam pelantikan di Aula Ngalau Indah, lantai III kantor wali kota itu turut hadir Asisten II Elzadaswarman, Kepala BPKSDM Erwan, sekaligus mengambil sumpah jabatan Agus Rianto sebagai Direktur Operasional Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sago (Pamtigo) Kota Payakumbuh yang baru.

Untuk jabatan administrator, ada Hepi yang diamanahkan sebagai Camat Payakumbuh Timur, Ibrahim sebagai Inspektur Pembantu Wilayah II, Dewi Novita sebagai Sekretaris Satpol PP dan Damkar, dan Heni Gusti Ningsih sebagai Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup.

Lalu, ada Tavril Samry yang dilantik sebagai Kabid Pendidikan Dasar dan Fiqih Rahmat sebagai Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Untuk jabatan pengawas, ada Ari Ashadi yang dilantik sebagai Lurah Tiakar, Suci Amalia Putri sebagai Lurah Tanjung Pauah, dan Lidya Nugrahmi sebagai Lurah Limbukan, Firman Hadi sebagai Lurah Nunang Daya Bangun, dan Fitri Yeti sebagai Kasubag Umum Kepegawaian Diskominfo.

Ada 2 kepala sekolah yang dilantik yakni Zuharnelhas Kepala SDN 47 Payakumbuh dan Bayu Prayitno Kepala SDN 61 Payakumbuh.

Wali Kota Riza Falepi dalam amanatnya menyampaikan semakin tinggi jabatan, banyak hal perlu ditimbang dan dijaga. Dia berpesan kepada ASN agar dapat melihat ini sebagai pertimbangan sebelum bertindak, apalagi yang dilihat oleh masyarakat banyak.

“Kemukakan raso jo pareso, bahasa, etika, dan kepatutan yang perlu dijaga bersama-sama. Masyarakat akan menilai ASN, maka teruslah bekerja, tak usah berfikir dipuji, jalani saja karena orang akan melihat hasil kerja kita, bukan cuap-cuap kita. Tugas kita jalankan sebaik-baiknya dan hasilnya dinikmati oleh masyarakat,” pesan Riza.

Riza yang masa jabatannya sebagai Wali Kota Payakumbuh hanya tinggal hitungan hari itu menambahkan dalam menggunakan media, baik media sosial yang bisa digunakan orang terkadang sering lupa, dan telat berfikir.

“Konsekuensi dari itu adalah kita akan lebih terbuka, kalau terbuka, maka jejaknya bisa dilihat banyak orang. Kalau tidak perlu jangan bertindak, jangan buat sesuatu yang membuang energi, merugikan diri, bukan berarti tak boleh berinovasi untuk masyarakat, tapi perlu ditimbang dengan baik dan benar serta kesadaran yang tinggi,” tukuknya.

Di akhir amanatnya, Riza menyampaikan selamat kepada pejabat yang baru saja diangkat sebagai Direktur Pamtigo dan menyampaikan pesan agar ditingkatkan terus pelayanan air bersih kepada masyarakat Kota Payakumbuh. (MS)


MaklumatNews Sumbar - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat (Sumbar) bersama instansi terkait melaksanakan rapat forum lalu lintas dan angkutan jalan Provinsi Sumbar dengan tema "Kendaraan yang Berkeselamatan! Wacanakah ? Atau perlu diimplementasikan?", Selasa (2/8) di ballroom Hotel Emersia Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.


Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Prov. Sumbar, Kasat Lantas Polres sejajaran Polda Sumbar, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kota se Sumbar, dan OPD terkait lainnya. 


Dalam rapat ini, Ditlantas Polda Sumbar dan stakeholder membahas mengenai keselamatan dalam berlalu lintas serta terkait kendaraan yang berkeselamatan.


Selain itu, adanya perencanaan penindakan dan penegakan hukum kendaraan ODOL (Over Dimension Over Loading) di wilayah Provinsi Sumbar untuk menuju zero ODOL 2023.


Terpisah, Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Hilman Wijaya, S.Ik mengatakan kendaraan yang ODOL sangat berbahaya dan bisa memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalanan, sehingga membahayakan keselamatan.


Oleh karenanya, Ditlantas Polda Sumbar dan Satlantas Polres sejajaran terus memberikan imbauan, sosialisasi dan penegakan hukum (gakkum) kepada pengemudi khususnya yang membawa angkutan barang yang tidak sesuai ketentuannya. 


"Himbauan dan gakkum terkait ODOL terus di laksanakan dan di gaungkan hanya saja tidak se masif dulu," katanya, di Padang.


Untuk itu, pihaknya berharap bagi pengemudi, maupun pengusaha jasa angkutan barang untuk dapat menormalisasi ranmornya sesuai aturan. 


"Kedepan apabila ada laka lantas maka bukan hanya supir yang bertanggung jawab tapi juga para pemilik ranmor," terangnya.(*)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.