Latest Post


 Payakumbuh – Wali Kota Riza Falepi menjadi bintang di dalam talkshow yang membahas potensi usaha kecil menengah (UKM) menembus pasar internasional yang diadakan portal tribunpadang.com di Ball Room Hotel Santika Premier, Padang, Sumatera Barat, Rabu (10/8).

Sebagai kepala tempat yang pelaku industri rendangnya dapat mengekspor produk ke pasar internasional, Wali Kota Riza Falepi di hadapan menteri dan kepala tempat lain yang datang memaparkan bagaimana Pemerintah Kota Payakumbuh dapat menyediakan dapur memasak rendang yang udah bersertifikat ISO 22000 dan berstandar ekspor, Sentra IKM Randang.

Bahkan, Riza Falepi mendapat banyak pertanyaan berasal dari moderator dan hadirin bagaimana suksesnya Kota Payakumbuh dapat memasarkan produk kuliner kebanggaan orang minangkabau ke kancah internasional.

“Saya bahkan dapat memberikan uneg-uneg langsung kepada kementerian berkaitan apa yang tetap tidak cukup di Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh,” kata Riza kepada sarana usai menghadiri acara tersebut.

Riza mengakui, sejak awal sesungguhnya pelaku industri rendang di Kota Payakumbuh udah bergeliat, namun baru dapat memasok untuk pasar lokal. Riza mengaku pihaknya berupaya produk rendang mereka dapat di jual ke pasar yang lebih besar, yakni ke luar negeri, bermakna pelaku IKM naik kelas.

“Kita menangkap kesempatan berasal dari kementerian dengan dana alokasi spesifik untuk membangun sentra IKM berserta dapur yang representatif. Alhamdulillah segala prosesnya udah terjadi sampai kini Kota Payakumbuh menjadi perumpamaan baik, banyak pemda dan instansi lain studi ke Sentra IKM Rendang,” paparnya.

Riza menyebut, keberadaan Sentra IKM Rendang terhubung kesempatan bagi IKM rendang untuk tetap bermunculan, Pemko Payakumbuh buat persiapan tempat mengolah berkualitas, produknya dapat diterima pasar nasional dan internasional dengan standar yang tinggi.

“Sentra IKM Rendang udah dapat menunaikan itu. Kami harap semoga lebih banyak warga Payakumbuh yang sukses menjadi entrepreneur rendang dan go internasional. Selamat berjuang semoga lebih maju, pemda berasal dari segi mana dapat membantu, akan berupaya membantu baik mencarikan modal berasal dari pusat, dan permodalan berasal dari perbankan,” kata Riza.

Ide brilian sarana dapur rendang berstandar ekspor ini, kata Riza, tak terlepas berasal dari kakok tangan Ketua TP-PKK Kota Payakumbuh Henny Yusnita Riza Falepi dengan dukungan pelaku IKM lainnya yang udah berjasa.

“Mereka adalah orang-orang berjasa mendorong  percepatan kemajuan industri rendang di Kota  Payakumbuh,” tukuknya.

Di akhir wawancara, Riza terhitung memberikan dengan mengadaptasi pengembangan usaha UMKM rendang, dia memproyeksikan terdapatnya sebuah style baru pengembangan UMKM. Kota Payakumbuh punyai banyak produk yang dapat dipasarkan ke luar negeri seperti olahan makanan ringan.

“Bisa pula kami menyebabkan dapur matang keripik singkong supaya dapat berkompetisi dengan pringles dan chitato. Produk keripik ini permintaan terlalu banyak untuk dikirim ke Amerika dan Eropa. Kita berbicara ekspor yang banyaknya ukuran kontainer. Inilah tantangan UMKM go internasional, kami tinggal carikan alat mengolah yang bagus,” pungkasnya. (MS)


 Payakumbuh – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Payakumbuh yang juga merupaka ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) 0314 gerakan pramuka Kota Payakumbuh Rida Ananda melepas kontingen Jambore Nasional (Jamnas) XI di halaman Balai Kota Payakumbuh, Rabu (10/08).

Kegiatan tersebut akan diikuti oleh 16 anggota pramuka terbaik dari Kota Payakumbuh yang akan dilaksanakan dari tanggal 12-21 Agustus 2022 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur.

Sekda Rida mengatakan, Jamnas XI tersebut dapat membentuk karakter Pramuka sejati. Berbagai kegiatan yang dilaksankan, diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi para peserta. Terlebih, kegiatan tersebut diikuti Pramuka Penggalang dengan latar belakang pendidikan setingkat SMP dari seluruh Indonesia.

“Harapkan kita ini akan menjadi momentum terjalinnya komunikasi yang baik antara anak bangsa,” kata Sekda Rida menyemangati para kontingen.

Dia menyebut, dalam membina kaum muda sangatlah besar tantangannya, maka Gerakan Pramuka mempunyai komitmen untuk mencetak calon pemimpin yang berkomitmen tinggi, memiliki rasa patriotisme dan ikhlas mengabdikan diri demi kepentingan bangsa dan negara.

“Tidak heran, sekarang kita lihat, banyak pihak menyadari betapa pentingnya pendidikan kepramukaan sebagai wadah pembinaan kaum muda,” ucapnya.

“Timbalah pengalaman, berkegiatan di alam terbuka bersama anggota kontingen dari kab/kota lain. Jadikan itu bekal dalam membina jiwa kepemimpinan. Tingkatkan kemampuan untuk modal bagi pengembangan diri, bagi kemajuan Gerakan Pramuka di Tanah Air maupun di masyarakat luas,” tukuknya.

Ketua Kwarcab 0314 berpesan, ikuti seluruh rangkaian acara dengan disiplin agar mendapatkan banyak pengetahuan baru, menambah pemahaman, menambah wawasan, sehingga dapat membantu pembangunan berkelanjutan di Tanah Air demi kelangsungan hidup bangsa dan negara kita Indonesia. Dan tetap jaga protokol Kesehatan.

“Kakak harapkan adik-adik semua dapat memberikan citra positif dengan bersikap ramah, sopan santun, berbudi pekerti luhur dan siap menolong siapapun yang sejalan dengan kode kehormatan gerakan pramuka,” harapnya.

“Atas nama Pemko Payakumbuh Kakak ucapkan selamat mengikuti kegiatan Jambore Nasional XI Tahun 2022 jaga nama baik Kota Payakumbuh, Kwarcab 0314 Gerakan Pramuka Kota Payakumbuh, orang tua dan Kakak Pembina adik-adik. Salam Pramuka!” tutupnya.

Adapun nama 16 kontingen Jamnas XI Kwarcab 0314 gerakan pramuka Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut:

1. Gunawan Sentosa asal MTsN 1 Payakumbuh
2. Ruhel Lethfi MTsN 1 Payakumbuh
3. Siti Amriyana Pramudya asal MTsN 1 Payakumbuh
4. Nayla Azzahra Bowe asal MTsN 1 Payakumbuh
5. Angelina Anastassya asal MTsN 1 Payakumbuh
6. Hasan Fikriy Fadhlullah asal SMPN 1 Payakumbuh
7. Alaika Mulki Izzati asal SMPN 1 Payakumbuh
8. Najwa Raisah Purwana asal SMPN 1 Payakumbuh
9. Miftahul Jannah asal SMPN 1 Payakumbuh
10. Almido Laga Pramadya asal SMPN 3 Payakumbuh
11. Dwi Lailatul Rahmi asal SMPN 4 Payakumbuh
12. Abdullah Sulthon Alghafari asal SMPI Raudhatul Jannah
13. Luthfan Alkhansa Putra asal SMPIT Madani
14. Muhammad Jihad Faza asal SMPIT Madani
15. Abdullah Tsaqif asal SDN 04 Payakumbuh
16. Azzahwa Nayla Marfin asal SDN 04 Payakumbuh.

(Ton)

 

Lima Puluh Kota — Dunia perikanan Lima Puluh Kota menggeliat. Sinyal positif terindikasi pada program pemberdayaan ekonomi dan gizi masyarakat. Terutama kinerja Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN) Lima Puluh Kota yang menembus babak 8 besar dari 19 Kabupaten/Kota pada tahap II Lomba FORIKAN Tingkat Provinsi Sumatera Barat. Prestasi ini menyusul Kelompok Pembudidaya Ikan Pincuran Ruyuang, Solok Bio-Bio yang sukses masuk 5 besar penilaian “Pokdakan Berprestasi” Kategori Kelembagaan” Tingkat Sumbar.

“FORIKAN Kabupaten Lima Puluh Kota telah bersinergi dengan berbagai unsur terkait seperti PKK, OPD, Media, sekolah-sekolah dan masyarakat untuk mengajak masyarakat mengkonsumsi ikan serta membantu mengurangi stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota,” ujar Ketua FORIKAN Lima Puluh Kota Nevi Safaruddin dalam sambutan pada Kegiatan Penilaian FORIKAN Lima Puluh Kota oleh Tim Penilai Provinsi Sumbar yang diketuai Candra Gumilar pada Rabu (10/08/22) di Sekretariat FORIKAN, Tarantang, Kecamatan Harau.

Tampak mendampingi Ketua FORIKAN, Wakil Ketua FORIKAN Lira Rizki Kurniawan Nakasri dan Kepala Dinas Perikanan Lima Puluh Kota Mohammad Siswanto serta pejabat teknis lingkup Dinas Perikanan.

Tahap penilaian ini merupakan tindak lanjut setelah ekspos FORIKAN Lima Puluh Kota pada bulan Juli 2022 lalu. Di sisi lain Nevi Safaruddin menuturkan bahwa peningkatan konsumsi ikan telah diakui manfaatnya bagi kesehatan serta kecerdasan oleh para ahli gizi. Peningkatan ini harus dimulai dari konsumsi ikan di keluarga yang menghasilkan sumber daya manusia unggul, berdaya saing dan berkarakter.

“Agar generasi penerus bangsa dapat diandalkan di masa yang akan datang diperlukan asupan sehat dan bergizi yang bermanfaat untuk pertumbuhan fisik dan membentuk kecerdasan anak serta tentunya mempunyai mental dan akhlak yang baik,” tutur Nevi.

Sementara itu, Ketua Dewan Juri Candra Gumilar mengatakan bahwa kegiatan penilaian yang dilakukan saat ini untuk mendalami kegiatan FORIKAN Kabupaten Lima Puluh Kota yang telah disampaikan dalam penilaian expose. Ia menjelaskan ada 3 tujuan Lomba FORIKAN tingkat Provinsi. Pertama, memotivasi Kabupaten/Kota bergerak melakukan kegiatan agar peningkatan konsumsi ikan di daerah tercapai. Kedua, media untuk evaluasi terhadap program FORIKAN.”Dan yang ketiga sebagai media sharing kegiatan Forikan Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat,” tuturnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Perikanan Lima Puluh Kota Mohd. Siswanto mengungkapkan bahwa Dinas Perikanan akan terus mendukung kesuksesan program-program FORIKAN Lima Puluh Kota.

“Gemar makan ikan setiap hari akan dituangkan dalam program-program kerja  Dinas Perikanan,” terangnya.

Ia menyebutkan salah satu agenda prioritas pemerintah adalah bagaimana sektor perikanan berkembang ke arah agribisnis.

“Kami tuangkan dalam bentuk program unggulan yaitu penyediaan benih ikan unggul 20 juta ekor/bulan dan pembukaan kawasan baru perikanan seluas 1.000 Ha yang secara tidak langsung akan mendorong program FORIKAN,” ujarnya. (FS)

 

Lima Puluh Kota — Cakap digital merupakan modal utama untuk tidak terjebak pada prilaku destruktif di dunia internet. Cakap digital dengan instrumen etika digital berperan mencegah prilaku destruktif seperti perundungan (cyberbulliying), ujaran kebencian (hate speech) dan penyebaran konten negatif takkala berinteraksi di jagad maya. Makanya, literasi cakap digital perlu ditanamkan kepada setiap pengguna gawai (gadget), terutama pelajar dan siswa yang di masa depan diproyeksikan sebagai talenta-talenta digital dalam pemanfataan teknologi digital untuk kemajuan bangsa.

Demikian pokok-pokok pikiran Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo ketika bertindak selaku narasumber pada Webinar “Indonesia Makin Cakap Digital” Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia kerja sama dengan PT Imagi Altermedia Creative.

“Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital,” simpul Bupati Safaruddin dengan makalah berjudul “Etis Bermedia Sosial”.

Webinar yang dipusatkan di Ruang Rapat Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak, Rabu (10/08/22) diikuti 2.000 lebih guru, pelajar/ siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama se Kabupaten Lima Puluh Kota.

Turut mendamping Bupati Safaruddin pada webinar turut dihadiri Kepal Dinas Kominfo Eki Hari Purnama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indrawati dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Radimas serta para pejabat teknis di ketiga perangkat daerah.

Catatan KemenKominfo menunjukkan sejak diluncurkan 2017 lalu, program Literasi Digital telah menjangkau 12,6 Juta masyarakat dan pada tahun 2022, program literasi digital yang digelorakan Kementerian Kominfo diantaranya melalui Webinar dengan tagline “Indonesia Makin Cakap Digital” ditargetkan edukasi 5,5 Juta masyarakat di Tahun 2022.

Webinar untuk Kabupten Lima Puluh Kota dibuka oleh Menteri Kominfo Johnny G Plate dengan keynote speaker Wakil Gubenur Audy Joinaldi dipandu oleh Yudha Hasta. Selain Bupati Safaruddin, dua pemateri lainnya Penulis dan Penggiat Literasi Sarah Monica, dan Content Creator sekaligus Selebgram Rania Salsabila.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate dalam sambutannya mengatakan memasuki era digital yang serba cepat membuat dunia pendidikan butuh talenta digital yang mumpuni.

“Selama Pandemi Covid-19, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat selama Pandemi Covid-19, seluruh responden menyelenggarakan pembelajaran secara jarak jauh,” jelas Menteri Jhonny.

Seterusnya ia mengatakan selain memastikan ketersediaan jaringan internet bagi masyarakat, Kemenkominfo juga turut menyiapkan SDM dalam meningkatkan kualitas literasi digital bagi siswa kelas 5-6 SD hingga siswa SMA, mahasiswa, serta tenaga kependidikan.

“Para peserta akan diberikan pelatihan literasi digital berdasarkan empat pilar yaitu Digital Skills (Kemampuan Digital), Digital Culture (Budaya Digital), Digital Ethics (Etika Digital), dan Digital Savvy (melek digital),” jelas Menteri Jhonny.

Ia berharap, segenap komponen masyarakat turut serta mensukseskan program ini, sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia yang pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia terkoneksi yang makin digital makin maju.

Di bagian lain, Safaruddin menjelaskan jika para pelajar harus menyadari bahwa berinteraksi dengan manusia melalui media komunikasi digital akan diketemukan berbagai perbedaan kultural yang akan menciptakan standar baru tentang etika. Lebih lanjut dikatakannya segala aktivitas di ruang digital maupun menggunakan media digital dibutuhkan etika digital dengan ruang lingkup kesadaran, integritas, tanggung jawab dan kebajikan.

Pada kesempatan itu Safaruddin turut menghimbau kepada para peserta untuk melawan segala tindakan yang terkait dengan Cyber Bullying baik itu Doxing (penyebaran data pribadi), cyber stalking (Memata-matai seseorang) maupun Non-consentual intimate image (penyebaran foto/video vulgar). Seterusnya Safaruddin turut mengajak para peserta untuk merayakan perkembangan teknologi, menghormati ilmu pengetahuan, serta mendukung semua bentuk kemajuan dengan etika berdigital.

“Mari kita tingkatkan kecerdasan dalam berdunia digital serta kepada para orang tua dan guru dapat memberikan perhatian, pengawasan dan bimbingan kepada siswa dalam dunia digital”, pinta Safarudin. (FS)


 Payakumbuh – Wali Kota Riza Falepi diundang oleh portal berita yang menjadi bagian dari Tribun Network dalam talkshow yang mengulas potensi usaha kecil menengah (UKM) menembus pasar internasional di Ball Room Hotel Santika Premier, Padang, Sumatera Barat, Rabu (10/8).

Talkshow TribunPadang.com bertema “Peran Pemerintah Kota dalam Membangun UKM Berorientasi Ekspor” itu menghadirkan pemateri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki sebagai keynote speakers serta Menteri Perdagangan Zilkifli Hasan.

Selain dua menteri, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi juga didapuk sebagai pembicara pada talkshow TribunPadang.com yang berlangsung mulai pukul 14.00 WIB.

Selain Wali Kota Riza Falepi, wali kota lainnya di Sumatera Barat juga hadir sebagai narasumber dalam acara yang dipandu langsung oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra.

Tampak juga kepala daerah dari luar Sumatera Barat yakni Wali Kota Bogor yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Wali Kota Riza Falepi memaparkan Kota Payakumbuh merupakan kota yang pergerakan ekonominya didominasi oleh pelaky UMKM, usaha itu tersebar di setiap kecamatan. Brand Kota Payakumbuh sebagai Kota Randang adalah bentuk seriusnya Pemko untuk membantu pelaku usaha agar dapat menjual kuliner khas Minangkabau itu ke pasar dunia.

“Kita mencarikan solusi agar rendang diolah dengan standar yang benar, kalau untuk urusan berbisnis, orang Minang itu terkenal karena banyak yang jadi pengusaha, tak ditolong pun mereka sudah berjiwa pengusaha,” kata Riza didampingi Kepala Disnakerin Yunida Fatwa.

Tapi, menurut Riza, dapur pelaku IKM rendang saat itu tak memenuhi standar internasional untuk eksport. Karena bisnis internasional mengharuskan produk makanan bersertifikasi HACCP dan ISO 22000, disamping sertifikasi nasional seperti halal, SNI, dan izin edar.

“Orang yang membeli nanti tentu akan menelisik tempat produksinya, akan dilihat dapur pelaku IKM, orang luar negeri seperti Eropa dan Arab tentu tak ingin sembarangan beli produk, apalagi makanan,” kata Riza.

Riza bersyukur, semangat untuk membantu rumah produksi bersama yang memenuhi standar internasional disambut baik oleh kementerian perindustrian, Kota Payakumbuh kini telah memiliki Sentra IKM Rendang.

“Dapur di sentra IKM inilah yang dipakai oleh pengusaha rendang bersama koperasi Sentra Payo,” tukuknya.

Meski, kata Riza, untuk kini Kota Payakumbuh belum bisa mengekspor rendang daging, karena selain ribet, ada banyak hal yang perlu diperhatikan kalau terkait ekspor daging sapi olahan.

“Alhamdulillah bumbu pasta rendang tanpa daging yang diproduksi pelaku IKM rendang kami pun sangat diminati di luar negeri,” jelasnya.

Riza menyampaikan sempat akan ada kerja sama kontrak penyediaan rendang untuk jamaah haji pada 2020 untuk memasok ratusan ton rendang, tetapi batal karena adanya pandemi Covid-19.

“Sekarang pelaku IKM mulai bangkit, kemarin sudah ada pengiriman 1 ton ke Jerman dan ini juga menarik minat eksportir dari negara lain. Bahkan, beberapa penyelenggara umrah rajin datang ke Kota Payakumbuh untuk menjajaki kerja sama. Kami bersyukur sudah ada pabrik produksi sekelas Indofood,” pungkasnya. (MS)



Maklumatnews - Jakarta - Penetapan Ferdy Sambo (FS) sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J oleh Tim Khusus yang dibentuk Kapolri telah membuktikan bahwa diplomasi kejujuran, transparansi dan kinerja berbasis data telah mengantarkan pada kesimpulan dan fakta dengan bukti permulaan yang cukup bahwa telah terjadi pembunuhan atas Brigadir J yang melibatkan FS.


Pada awalnya Polri sempat terkesan sangat berhati-hati, karena peristiwa tersebut menyangkut perwira tinggi Polri yang juga berprestasi dan adanya suatu upaya menghalangi proses penegakan hukum (obstruction of justice). Belum lagi semburan informasi menyangkut kasus ini yang sangat massif membuat proses penyidikan sempat terhambat. Di tengah menurunnya kepercayaan publik pada institusi Polri, kasus ini sungguh menjadi ujian terberat bagi Kapolri, meskipun akhirnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo lulus dari ujian tersebut.


Pengungkapan keterlibatan FS dalam peristiwa pembunuhan ini menjadi pembelajaran sangat penting bahwa oleh faktor-faktor tertentu, anggota Polri dan juga penegak hukum lainnya, dapat saja terlibat suatu perbuatan yang melanggar hukum. Dalam sebuah korps, naughty cop dan clean cop akan selalu ada. Tetapi, sebagai sebagai sebuah instrumen penegakan hukum, institusi Polri tetap harus menjalankan tugas legal dan konstitusionalnya menegakan keadilan. Polri harus diawasi dan dikritik tetapi sebagai sebuah mekanisme tentu harus dipercaya.


Langkah maju Polri dalam penanganan kasus ini telah memutus berbagai spekulasi dan politisasi yang mengaitkan peristiwa ini dengan banyak hal di luar isu pembunuhan itu sendiri. Meskipun motif pembunuhan itu mungkin belum terungkap, tetapi penetapan tersangka atas FS telah memusatkan kepemimpinan penyidikan Polri mengalami kemajuan signifikan dan memutus politisasi oleh banyak pihak yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik dan keamanan.


Capaian ini bukan hanya ditujukan untuk menjaga citra Polri semata tetapi yang utama menunjukkan bahwa kinerja instrumen keadilan ini masih bekerja dan dipercaya.(*)

Ketua Setara Institute,

HENDARDI 9/8/2022

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.