Pendapatan APBD Tanah Datar Tahun 2022 Tidak Mencapai Target
Realisasi Pendapatan Pada APBD Tanah Datar Tahun 2022 Tidak Mencapai Target
Tanah Datar, Maklumatnews - Pendapatan ditargetkan sebesar Rp. 1,187 triliun lebih pada APBD tahun 2022 hanya mampu terealisasi sebesar Rp.1.173 triliun lebih (98,86%) yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.
Kondisi itu terlihat dari Nota Penjelasan Bupati Tanah Datar Atas Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggung jawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022 di ruang rapat DPRD setempat, Senen (36/6).
Disampaikan Eka Putra, “Pendapatan terdiri dari PAD yang ditargetkan Rp127,5 Miliar lebih dengan realisasi sebesar Rp144,5 miliar lebih (113,30%), Pendapatan Transfer ditargetkan Rp1,055 triliun lebih, realisasi Rp1.025 triliun lebih (97,14%) Serta lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ditargetkan 4,179 miliar lebih realisasinya sebesar Rp3,883 miliar lebih atau (92,94%)”.
"Untuk anggaran Belanja yang terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga dan Belanja Transfer yang dianggarkan sebesar Rp.1,288 miliar, realisasinya sebesar Rp1,186 miliar atau (92,14%).
“Sedangkan belanja Operasional dianggarkan sebesar Rp1,002 triliun lebih, realisasinya Rp917,8 miliar lebih (91,56%), Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp122,9 miliar realisasinya sebesar Rp122,2 miliar lebih (91,34%), belanja tak terduga dianggarkan sebesar Rp10,2 miliar lebih realisasinya sebesar Rp3 miliar lebih (29,31 %), dan Belanja Transfer dianggarkan Rp152,4 miliar lebih realisasinya sebesar Rp153,7 lebih,” terangnya.
Sementara itu untuk anggaran Pembiayaan, Bupati Eka Putra menyampaikan ada tiga poin, yakni penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan dan pembiayaan netto.
“3 poin dalam anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan Pembiayaan, berupa penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2021 sebesar Rp111,5 miliar lebih dengan realisasinya 100%, sedangkan Pengeluaran Pembiayaan berupa penyertaan modal atau investasi sebesar Rp10,599 miliar dengan realisasinya Rp10,525 miliar lebih (99,31%)".
"Pembiayaan Netto yang merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan daerah dengan pengeluaran pembiayaan daerah dianggarkan Rp100,997 miliar lebih realisasinya Rp101,070 miliar lebiih (100,07%)” ungkapnya.
Dikatakan Eka lagi, pada TA 2022 terdapat defisit anggaran sebesar Rp13,3 miliar lebih, dimana jika diakumulasikan dengan pembiayaan netto, maka diperoleh sisa pembiayaan anggaran tahun 2022 sebesar Rp87,7 miliar lebih.
Diakhir penyampaiannya Bupati Eka Putra sampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama dan dukungan anggota DPRD, OPD dan pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, sehingga berbagai penghargaan bisa di raih, terutama Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemda Tahun 2022 dari BPK Perwakilan Sumbar yang diterima untuk ke 12 kalinya.
Sementara itu Ketua DPRD Ronny Mulyadi menyampaikan, nota penjelasan yang disampaikan Bupati akan dilajutkan dengan Rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi terhadap Ranperda tersebut yang kemudian akan dilanjutkan lagi dengan tanggapan atau jawaban Bupati terhadap pandangan fraksi tersebut.
”Insya Allah, Rapat Paripurna untuk mendengarkan Pandangan Umum Fraksi akan dilaksanakan esok, dan tanggapan atau jawaban Bupati akan dilaksanakan Senin pekan depan,” katanya.
Paripurna hri itu turut dihadiri Wakil Ketua Anton Yondra dan Saidani serta diikuti 22 anggota lainnya, serta Forkopimda, Staf Ahli Bupati, Asisten II, Asisten III, Kepala OPD, Camat, Wali Nagari dan undangan lainnya.(Pinos/rl)