Latest Post

 


Payakumbuh — Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Dafrul Pasi membuka secara resmi sosialisasi penguatan nilai-nilai kepahlawanan bagi masyarakat yang digelar oleh Dinas Sosial Kota Payakumbuh di Aula Kantor Bersama Padang Kaduduak, Kamis (2/03/23).

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemko Payakumbuh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan membentuk karakter kepahlawanan dalam diri bangsa.

Dafrul Pasi mengatakan penguatan nilai-nilai kepahlawanan pada masyarakat sangatlah penting. Nilai-nilai tersebut akan membentuk kepribadian serta pola pikir. Selain juga menjadi bekal untuk mendidik serta membimbing generasi muda menjadi pribadi yang jauh dari pengaruh kenakalan remaja dan siap dengan kemajuan zaman.

“Bonus demografi kedepan harus kita kelola dengan baik. Karena pengangguran menyumbang kepada meningkatnya angka kemiskinan, ketika ini berakumulasi, akhirnya kriminalitas menjadi jalan keluar terakhir bagi yang tidak berfikir dengan jernih dan maju,” ujarnya.

Makanya, kata Dafrul, Pemerintah Kota Payakumbuh berupaya untuk terus memberikan penguatan kepada anak muda melalui tiga OPD yakni Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Disparpora yang menjadi stakeholder di masing-masing bidangnya.

“Kepahlawanan, demografi, dan globalisasi ini menjadi isu utama anak muda saat ini,” terangnya.

Dafrul menambahkan, anak anak muda saat ini cenderung banyak yang punya sifat konsumtif, suka memakai barang tanpa memikirkan gunanya sehingga banyak mudharatnya dari pada keuntungannya. Lalu, mereka juga menyukai prilaku hedonisme, yakni suka bermewahan, mementingkan diri sendiri dan kurang kepedulian dengan yang lain.

“Bisa kita lihat anak-anak muda saat ini begitu mudah menyerah dan putus asa, karena daya juangnya tidak seperti orang-orang dulu, akhirnya karena putus asa mereka memilih jalan keluarnya terjerumus dalam jurang narkoba dan pergaulan bebas,” ujarnya.

Untuk itu, kata Dafrul, anak-anak muda harus memiliki sifat mau berkorban, sepanjang memberikan yang terbaik, balasannya bukan dari orang yang ditolong, tapi dari Allah melalui orang lain.

“Hindari bergaul dengan istilah circle-circle yang membuat kita terkotak-kotak, tidak ada sinergi. Kaya dengan yang kaya, pintar dengan yang pintar, tidak ingin berbagi dengan yang kekurangan. Kita harus bekerja keras, tidak ada orang yang yang menerima hasil saja, harus ada keinginan, usaha, dan tawakkal yang berbarengan,” jelasnya.

Terakhir, Dafrul berharap peserta yang hadir dalam sosialisasi tersebut dapat menjadi tokoh di masyarakat, setidaknya di lingkup kelurahan atau paling tidak di lingkungan rumahnya masing-masing.

“Melalui peserta ini diharapkan penguatan nilai kepahlawanan akan menyebar luas, melalui keluarga, melalui penduduk-penduduk di tiap kelurahan. Mereka menjadi contoh baik dalam mewujudkan generasi emas Indonesia,” tukuknya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Irwan Suwandi menerangkan kegiatan sosialisasi ini digelar selama 3 hari, 2, 7, dan 9 Maret 2023. Pada hari pertama, peserta sosialisasi dari kalangan akademisi atau mahasiswa. Untuk selanjutnya kepada perwakilan karang taruna dan OSIS se Kota Payakumbuh. Narasumbernya adalah aktivis Payakumbuh dan Sumatera Barat Zulfian dan Zulfikar.

“Kami ingin menghadirkan peran generasi muda agar turut serta menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial, ini juga sesuai dengan tugas pokok dinas sosial adalah mengajak stakeholder turut serta di dalamnya, sesuai UU Nomor 11 Tahun 2009. Sehingga kita bisa bersama-sama mengentaskan persoalan sosial di tengah masyarakat,” ujarnya. (MS)

 



Payakumbuh --- Menjelang pesta demokrasi 2024 mendatang, suasana politik di Kota Payakumbuh mulai menampakkan diri. Berbagai hal menarik terjadi pada tubuh partai politik maupun lembaga legislatif, mulai dari adanya isu PAW, ganti partai, hingga isu hangat lainnya.


Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh telah menerima surat masuk dari DPRD Kota Payakumbuh terkait adanya permintaan nama dan bahan penggantian antar waktu (PAW) salahsatu anggota DPRD Kota Payakumbuh pada 22 Februari 2023 lalu.


"Benar, kami disurati oleh DPRD, meminta data terkait perolehan suara di salah satu partai politik di Kota Payakumbuh. Sesuai kewenangan kami di KPU, kami hanya menyampaikan nama calon pengganti antar waktu (PAW) Anggota DPRD Kota Payakumbuh yang diminta sesuai data yang ada," kata Haidi Mursal, Ketua KPU Kota Payakumbuh kepada media, Kamis (2/3).


Dijelaskannya, nama calon PAW itu, berdasarkan perolehan suara sah terbanyak urutan berikutnya dalam daftar peringkat perolehan suara dari partai politik yang sama pada daerah pemilihan yang sama sesuai ketentuan Pasal 410 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 Jo Pasal 25 Ayat (1) Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2019.


Namun, Haidi enggan untuk menyampaikan siapa anggota DPRD yang sedang diproses untuk di PAW tersebut dan siapa calon PAWnya, tapi yang jelas peringkat suara sah calon terbanyak berikutnya adalah yang urutan ke 3 terbanyak di partai tersebut pada pemilu 2019 lalu.


"Berdasarkan validasi yang kami lakukan, yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon pengganti antar waktu Anggota DPRD Kota Payakumbuh itu yang meraih suara terbanyak ketiga di Dapilnya, sementara itu caleg yang suara terbanyak kedua telah lama mengundurkan diri dari partai tersebut," ujarnya.


Yang jelas, kata Haidi, KPU sebagai penyelenggara pemilu disini diminta untuk terkait data, sementara proses PAW ada di lembaga selanjutnya seperti DPRD, Wali Kota, Gubernur, dan Mendagri.


"Ranahnya KPU sebatas data yang diminta itu saja, DPRD meminta, ya kami memberi data. Telah diberikan kepada DPRD, setelah itu selesai tanggung jawab KPU. Paling nanti kalau ada upaya hukum, KPU memiliki kewajiban untuk mengklarifikasi apakah benar anggota DPRD tersebut melakukan upaya hukum terkait PAWnya dan hasil klarifikasi disampaikan kepada dewan itu dengan tertulis," ungkapnya.


Sementara itu, Sekretaris DPRD Kota Payakumbuh Yon Refli ketika ditemui media di kantornya dan ditanyakan terkait penyebab adanya PAW anggota DPRD itu menjawab singkat saja pertanyaan media.


"Itu internal partai, tidak terkait dengan pelaksanaan tugas dan lain-lain dengan lembaga DPRD," ujarnya.


Yon Refli juga menambahkan, memang saat ini ada upaya hukum yang dilakukan oleh anggota DPRD itu ke Mahkamah Partai.


"Kalau sudah ada putusan Mahkmah Partai, nanti baru kita tahu apakah akan ada PAWnya, kini kita tentu menunggu prosesnya berjalan sesuai regulasi yang ditetapkan undang-undang," pungkasnya. (Tim)


Padang, Maklumatnews.co.id - Ukirlah prestasi yang bisa membanggakan kampus dan orang tua. Itu juga membalas jerih payah orang tua memodali jadi mahasiswa. Kesadaran mahasiswa untuk belajar dan menetaskan prestasi harus terus menerus disemangati.

Demikian Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Welhendri Azwar, S.Ag, M.Si, Ph.D, di hadapan 1.100 mahasiswa penerima beasiswa 2023, di Gedung J, Kampus III Sungai Bangek Koto Tangah, Kamis (2/3).

“Apa guna nilai tertulis tinggi tetapi tidak punya prestasi non akademik. Prestasi akademik itu butuh verifikasi lagi dengan pemiliknya, kadang-kadang mengecewakan. Tak ada pula isi otaknya,” tegas Welhendri.

Menurut Welhendri, kampus hebat itu karena mahasiswa hebat. Kaya prestasi. Inilah yang membuat citra dan ranking kampus menjadi naik, baik akreditasi maupun Program Studi (Prodi) maupun Universitas.

“Tetapi ketika mahasiswa penerima beasiswa kita cek, penerima hanya mengandalkan nilai kuliah tetapi tidak aktif di kampus. Tidak memberi kontribusi yang berarti untuk dirinya maupun untuk kampusnya,” ungkap Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) ini.

Ternyata ditemukan ada yang tak pantas menerima beasiswa jika dilihat secara detail, termasuk ditemukan juga ada yang lebih layak. Tetapi beberapa mitra kampus yang memberi beasiswa menilai sendiri.

Welhendri mengajak seluruh mahasiswa untuk menyadari bahwa beasiswa adalah amanat, baik itu dari lembaga, dari negara, termasuk dari orang tua. Apalagi bila mengingat orang tua dari mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang, umumnya menengah ke bawah.

“Agar ada seleksi yang adil. Kita akan mengamati, mengontrol penerima beasiswa untuk berperan aktif membuat prestasi kampus,” jelas calon guru besar bidang sosiologi ini.

Menurut Kabag Administrasi Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Afrida Nengsih, S.Ag, MM, mahasiswaw menerima beasiswa
Bidik Misi, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, PLN, Cendekia Baznas, BSI dan KJMU. Jumlahnya hingga mencapai 1.100 mahasiswa.

Hadir dalam pertemuan perdana penerima beasiswa ini, Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Abdullah Khusairi, MA dan Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Dr. Sermal, M.Pd

 



Padang - Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, hari ini menggelar orasi ilmiah sekaligus pengukuhan Prof. Dra. Hetti Waluati Triana M.Pd, Ph.D sebagai guru besar bidang Ilmu Linguistik UIN Imam Bonjol Padang.

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung J kampus III Sungai Bangek Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Rabu (1/3/2023).

Rektor UIN Imam Bonjol Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd mengucapkan selamat kepada Prof Hetti Waluati Triana atas pengukuhannya menjadi guru besar bidang Ilmu Linguistik. "Lahirnya guru besar baru di UIN Imam Bonjol menjadi suatu prestasi dan kebanggaan bagi UIN  Imam Bonjol," ucapnya.

Acara pengukuhan ini dibuka langsung oleh Ketua Senat UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. H. Duski Samad, MA kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Kemendikbudristek tentang pengangkatan Prof. Hetti Waluati Triana menjadi guru besar UIN Imam Bonjol.

Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Hetti Waluati Triana, M.Pd, Ph.D menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul berjudul "Imperialisme Linguistik dan Indentitas Budaya Minangkabau."


Dalam paparannya, Prof Hetti menjabarkan  berbagai konotasi sejarah dan hubungan kekerabatan linguistik dan budaya antara masyarakat Minangkabau dan Negeri Sembilan di Malaysia.

“Dealek Negeri Sembilan sangat erat kaitannya dengan wilayah Minangkabau yang ada di Sumatera Barat, sebab bahasa tersebut dibawa oleh perantau Minang di abad ke-18. Adanya kekerabatan tersebut membawa angin segar bahwa Negeri Sembilan hingga saat ini masih menggunakan adat Perpatih dalam memutuskan berbagai perkara", ungkap Prof Hetti.

Prof. Dr. Hetti Waluati Triana, M.Pd, Ph.D merupakan seorang yang berasal dari daerah, yaitu tepat nya dari Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat. Ia menyampaikan ungkapan syukur kepada Allah SWT dan terima kasih yang sebesarnya kepada seluruh kekuarga besar dan berbagai pihak yang terlibat dalam perjalanan karirnya, sejak mulai pendidikan dasar, SLTP, SLTA hingga tingkat Perguruan Tinggi.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat, H. Hamsuardi, S.Ag, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan rasa bangga atas gelar yang telah diperoleh Prof Hetti. "Harapan kami nantinya keberhasilan Prof Hetti ini mampu meningkatkan semangat belajar anak-anak muda Pasaman hingga ke jenjang tertinggi," ujarnya.


Sementara itu, Kepala Subdirektorat Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Ruchman Basori, S.Ag, M.Ag yang turut hadir, dalam sambutannya menyampaikan bahwa betapa pentingnya bahasa dalam bernegara, banyak orang salah paham bahkan banyak bangsa berperang hanya gara-gara bahasa.

“Kehadiran Prof Hetti tak hanya bagi UIN Imam Bonjol Padang, namun juga bagi Indonesia. Dengan hadirnya beliau tentu nantinya bisa berkontribusi banyak dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan bahasa. Demikian pentingnya ilmu bahasa atau linguistik dalam kehidupan kita ini,” ujar Ruchman Basori.

Selain Rektor dan Ketua Senat, acara tersebut turut dihardiri para Wakil Rektor, Anggota Senat, para Dekan dan dosen serta tamu undangan dan mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang. (*)

 

Payakumbuh — Melalui program Payakumbuh Pintar, 129 orang mahasiswa yang tersebar di empat kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Payakumbuh, Rabu (1/03/23).

Penyerahan bantuan sebesar 1 juta rupiah per orang secara simbolis itu, dilaksanakan di Aula Dinas PUPR Kota Payakumbuh bersama Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda, Ketua Baznas Kota Payakumbuh Hamdi Syofian beserta pengurus, Kabag Kesra, orang tua/wali, dan mahasiwa/i penerima bantuan.

Wali Kota Rida Ananda mengatakan, optimis program pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui sinergi yang baik antar sektor yang ada.

“Salah satu bentuk sinergi itu adalah kegiatan hari ini. Ada Baznas bersama kita untuk membantu warga yang kurang mampu,” ujarnya.

Rida mengakui dengan anggaran pemerintah daerah yang terbatas, maka salah satu sumber dana itu ada di Baznas dari zakat yang ditunaikan oleh umat Islam.

“Kami apresiasi Baznas Kota Payakumbuh yang bekerja dengan amanah dan terus berupaya mencarikan sumber dana zakat untuk dapat membantu warga kita yang kesulitan secara ekonomi,” ujarnya.

Rida menambahkan, kendati Baznas dapat membantu masyarakat, penerimanya pun tentu diseleksi secara independen dan disurvei terlebih dahulu, supaya bantuan tepat sasaran sesuai aturan tentang penyelenggaraan zakat.

“Jangan pernah kehilangan harapan, kita tentu tak ingin generasi muda kita sampai putus sekolah. Nantinya mereka kita harapkan menjadi SDM yang kapabel dalam menghadapi tantangan hidup kedepan,” pesannya.

“Karena yang akan mengangkat derajat kita itu adalah pendidikan ini, bagaimana pun caranya jangan sampai anak kita putus sekolah. Kuncinya dorong anak kita menjadi orang pintar, jangan sampai putus sekolah,” tukuknya.

Sementara itu, Ketua Baznas Hamdi Syofian menyebut, sebelumnya telah diberikan beasiswa untuk 35 mahasiswa di Kecamatan Payakumbuh Barat.

“Hari ini kita bagikan untuk 70 penerima di Kecamatan Payakumbuh Utara. 10 penerima di Payakumbuh Selatan, 26 penerima di Payakumbuh Timur dan 23 di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori,” ucapnya.

“Penyerahannya pun sudah non tunai, kita tidak lagi memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai sejak tahun lalu,” tambahnya.

Hamdi menyebut, pihaknya akan terus berusaha meningkatkan paluang untuk mendulang dana zakat dari muzakki yang ada, termasuk dari berbagai pengusaha di Kota Payakumbuh. Tentu ini butuh dukungan dari pemda dan masyarakat.

“Mudah-mudahan dana zakat kita bertambah lebih banyak dan tentu kita bisa membantu lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan. Kami sampaikan apresiasi kepada para muzakki, semoga kami dapat terus mengemban tugas mulia ini, dan yang terlibat dengan ini juga diberkati oleh Allah SWT,” harapnya. (MS)

 

Payakumbuh — Penjabat Wali Kota Payakumbuh, menghadiri talkshow pada program Opini Denai TV, dengan tema seputar penanganan inflasi, stunting, kemiskinan dan pelayanan publik di Kota Payakumbuh.

Talkshow ini diselenggarakan oleh Denai TV, sebuah stasiun televisi lokal yang terkenal di Payakumbuh. Dan akan ditayangkan pada pukul 19.30 WIB, Rabu (1/03/23).

Dalam talkshow yang digelar di studio Denai TV itu, Wako Rida Ananda berbicara tentang isu-isu yang menjadi perhatian publik di Kota Payakumbuh. Ia menjelaskan bahwa penanganan inflasi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah kota dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Untuk mengatasi masalah ini, kita akan meningkatkan pengawasan dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok,” kata Rida Ananda di studio Denai TV Koto Nan Gadang, Rabu (1/03/23).

Selain inflasi, Rida juga membahas masalah stunting yang terjadi pada anak-anak di Kota Payakumbuh. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak akibat kurang gizi dan nutrisi. Menurutnya, Pemko akan terus meningkatkan program gizi dan kesehatan untuk mencegah stunting pada anak-anak.

Tak hanya itu, Rida Ananda juga membahas kemiskinan yang masih menjadi permasalahan serius di Kota Payakumbuh.

Ia mengatakan meski angka kemiskinan Kota Payakumbuh masih tergolong rendah, namun Pemko Payakumbuh akan terus melakukan program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka kemiskinan di Kota Payakumbuh.

“Kita akan terus berupaya membuka lapangan kerja, memberi bantuan sosial kepada masyarakat, serta subsidi silang. Ibarat kata bukan ikan yang kita kasih tapi pancing yang kita berikan,” ucapnya.

Terkait dengan pelayanan publik, Rida menyatakan akan terus meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Dengan cara peningkatan kualitas dan kuantitas layanan serta mempercepat proses pelayanan demi kenyamanan masyarakat.

Dikatakan Rida bahwa Pemko Payakumbuh telah memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah akses pelayanan publik bagi masyarakat.

“Untuk kemudahan pelayanan bagi masyarakat, telah banyak aplikasi yang kita hadirkan. Sehingga masyarakat bisa dari rumah saja untuk menikmati semua pelayanan dan kemudahan dalam pengurusan berbagai urusan,” ulasnya.

“Lebih lengkapnya, saksikan nanti malam di program Opini Denai TV pukul 19.30 WIB,” pungkasnya. (MS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.