Latest Post

Maklumattnews.co.id, Padang (Sumbar),- Jelang Masa Bhakti kepengurusan IKW periode 2018-2020, Bulan Oktober mendatang, IKW RI Sumbar Menggelar rapat pembentukan Tim Formatur pada Sabtu (29/8/2020), yang bertempat di Garis Cafe Jalan Banda Bakali Kampung Pinang Jati Kota Padang.

Rapat ini selain dihadiri oleh jajaran kepengurusan IKW-RI dan anggota, Dewan Pembina Tafrizal Chaniago dan Acil turut hadir dalam acara rapat ini.

Dalam undangan yang terlampir bahwa agenda rapat kali ini untuk membentuk tim formatur yang akan dipilih sekaligus bertugas untuk menyeleksi, menyelenggarakan pemilihan kepengurusan baru hingga proses pelantikan nantinya.

Mengingat masa kepengurusan IKW-RI periode 2018-2020 yang diketuai Hendrizon Jack, akan berakhir pada bulan Oktober 2020 mendatang, maka diadakan rapat pemilihan tim formatur.

Dari hasil rapat yang cukup alot maka ditunjuklah 7 orang dari IKW-RI yang mengisi posisi di Tim Formatur. Nama yang terpilih tersebut adalah Novri Hendri (CEO Investigasi Grup), Hariyanto (Kupas-news), Yenni Laura (Sumbar Today), Osmond Sang Alang (Dirgantaraonline), Chairur Rahman (Mitra Rakyat), Rifnaldi atau Pak Ce (Go Parlement) dan Kurnia Febrita (Netral).

Dikatakan Dewan Pembina IKW-RI Tafrizal Chaniago, bahwa Tim Formatur ini adalah yang akan bertanggungjawab dalam menyeleksi dan menyelenggarakan agenda pemilihan kepungurusan baru nantinya.

"Kami selaku dewan pembina meminta kepada tim formatur untuk bekerja secara baik, transparan dan penuh dedikasi dalam menyeleksi hingga acara pelantikan nantinya, maka dari itu kami berharap kordinasi yang baik dalam tim formatur yang dibentuk," tukasnya.

Masih dikesempatan yang sama, Ketua tim Formatur terpilih Novri Hendri mengatakan, bahwa tim formatur akan bekerja secara profesional dalam menyeleksi setiap calon ketua IKW-RI.

"IKW-RI ada untuk kebersamaan dan untuk kemajuan wartawan yang ada di IKW itu sendiri, kita akan bergerak dibidang sosial kemasyarakatan. Kebersamaan dan kekeluargaan di IKW-RI perlu dipupuk untuk meningkatkan solidaritas warga IKW-RI Sumbar", ujar ketua IKW-RI Sumbar Hendrizon Jack.

Ditambahkan Novri bahwa IKW-RI ini gaungnya cukup bagus di Sumatera Barat, maka dari itu kami dari Tim Formatur memiliki syarat dan ketentuan dalam menyeleksi para calon ketua IKW-RI. Ini bertujuan agar apa yang telah digagas dari awal bahwa  IKW-RI ini merupakan wadah sosial bagi rekan-rekan wartawan tetap bertahan dan ada kemajuan nantinya.

Langkah awal kami akan melakukan rapat kordinasi dengan tim formatur untuk menyusun agenda tahapan penyeleksian hingga pelantikan kepengurusan baru nanti. Bila ada keputusan atau kesepakatan dari tim formatur akan dibagikan ke WAG yang mana setiap anggota dapat mengetahui atau melihat dengan transparan terkait perkembangan pencalonan Ketua baru IKW-RI, pungkasnya.

(mond-IKW/RR)

Maklumattnews.co.id, LIMAPULUH KOTA ---
Dalam rangka semarak Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke 75 tahun 2020, Kodim 0306/50 Kota menggelar lomba mancing diikuti ratusan pecandu olahraga mancing dan sejumlah pejabat ditingkat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Dandim 0306/50 Kota Letnan Kolonel Kav. Ferry Lahe, S.A.P menyebutkan, lomba memancing yang digelar di kolam pancing Tekad Jaya, Jorong  Bulakan, Nagari Tanjuang Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu (29/8/2020) selain untuk merekat dan memperkuat silaturahmi dengan masyarakat dan pejabat dilingkungan Forkopimda Kabupaten Limapuluh Kota, sekaligus sebagai ajang olahraga bagi pecandu mancing, disamping mendorong tumbuh kembangnya sektor perikanan di daerah ini.

“ Lomba mancing yang diikuti ratusan pecandu olahraga memancing itu tetap mengikuti protokol kesehatan,” sebut Letnan Kolonel Kav. Ferry Lahe.

Lomba memancing Komunikasi Sosial Kreatif Korem 032/Wirabraja Triwulan III Tahun 2020 dalam rangka HUT RI yang ke 75 Tahun bertajuk Membentuk SDM Kreatif, Inovatif  dan Adaptif serta pemberian sembako kepada masyarakat tidak mampu di Nagari Tanjung Gadang itu, dibuka langsung oleh Danrem 032/Wirabraja yang diwakili Kasiter Korem 032/Wirabraja Kol Kav Husnizon S.I.P.

Selain Dandim 0306/50 Kota Letnan Kolonel Kav. Ferry Lahe dan Kasiter 032/Wirabraja Kol Kav Husnizon S.I.P, tampak hadir Pasi Komsos Korem 032/Wirabraja Mayor Inf Suherman, Danyonif 131/Braja Sakti Letkol Inf.M.Erpani, Kapolsek Luhak Iptu Doni, Kadis Pelayanan Satu Pintu Kota Payakumbuh Drs Harmayunis M.M, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, Pram, Kepala Unit BRI Halaban, Fery, Camat Kecamatan Lareh Sago Halaban, Drs.Elfizen, Wali Nagari se Kecamatan Luhak dan Direktur PT. Tekad Jaya, Ronny.

Lomba memancing yang diikuti sekitar 100 orang peserta itu ke luar sebagai Juara I dan berhasil memboyong hadiah utama satu unit sepeda motor jenis Honda Beat  dan tropy, Wel, dari Jorong Parak Lubang.

Sedangkan Juara II memboyong satu unit sepeda gunung dan tropy direbut oleh Ropi, dari Jorong Bulakan. Untuk Juara III dengan hadiah satu unit mesin cuci ditambah tropi direbut oleh Kasat Narkoba Polres Limapuluh Kota, Hendri Has. Semnetara itu untuk Juara IV direbut oleh Farid, dari Jorong sikabu-kabu.
(pendim).

Maklumattnews.co.id, Padang - Nasrul Abit menjadi Bupati dan Wakil Bupati terlama di Sumatera Barat, selama tiga periode berturut-turut, rekor yang belum terpecahkan sampai saat ini. Yakni menjadi wakil bupati Pessel periode 2000- 2005, mendampingi Kolonel Inf. H Darizal Basir. Lalu, terpilih menjadi Bupati Pessel periode 2005-2010 berdampingan dengan Drs. H. Syafrizal, dan kembali dipercaya menahkodai Pessel menjadi Bupati periode, 2010-2015, guna menuntaskan bengkalai sebelumnya, dan berpasangan dengan Drs. H Editiawarman, MSi.

Tidak mudah untuk menyelesaikan dua periode mengemban amanah menjadi orang nomor satu di Pesisir Selatan. Kabupaten dengan jumlah 182 nagari dan 15 kecamatan itu. Namun bukan berarti tidak bisa, Kini Pessel terus bersolek. Sejumlah capaian fenomenal yang diraih membuktikan 'lakek tangan' seorang Nasrul Abit. Lakek tangan seorang anak nelayan yang sepicingpun tidak pernah bermimpi akan duduk dikursi empuk kekuasaan didaerah, menjadi seorang kepala daerah.

Mengawali karir di Kantor Wilayah Kesehatan Provinsi Lampung tahun 1981 sebagai PNS golongan II, membuat perjalanan karirnya penuh liku. Kehidupan pahit yang dilakoninya membuat ia tahan banting, sebelum menjadi PNS golongan rendahan, berbagai kerja serabutan ia lakoni, mulai jadi tukang batu hingga tukang jahit, bahkan sempat pula mencoba peruntungan diganasnya ibukota. Namun, takdir menuntunnya untuk mengabdi dikampung halaman.

Suatu ketika ditahun 1999, datang desakan dari sejumlah tokoh IKPS di Bandar Lampung, supaya bersedia mendampingi H. Darizal Basir yang akan melanjutkan kepemimpinan di Bumi Pesisir Selatan, untuk periode keduanya. Semula, Nasrul Abit ragu, karena karir PNS yang dibinanya sedang menanjak. Karir yang dibangunnya dengan semangat dan kerja keras, maka tidak mudah untuk menimbangnya.

Kala itu, ia menanyai hati sanubari istri dan anak-anaknya, amak dan ayahnya di Air Haji serta orang-orang yang selama ini menyokong karir dan kehidupannya, termasuk Ali Umar, Mamak Kandungnya yang selama ini menampung keluhkesah dan parasaiannya.

Melalui perenungan yang mendalam akhirnya, tawaran itu diterima kendati dengan perasaan campur aduk. Tidak sepicingpun ia pernah membayangkan akan menjadi seorang wakil bupati. Tetapi, Almasri, seorang tokoh IKPS yang saat itu bertugas sebagai Asisten Pemerintahan di Kantor Gubernur Lampung justru menilai lain. Sosok Nasrul Abit merupakan telanta yang punya bakat kepemimpinan yang luar biasa. Sedari awal Almasri mengamati sepakterjangnya, baik ditataran birokrasi maupun sosial kemasyarakatan.

Nasrul Abit mampu dan sukses mengendalikan sejumlah proyek besar, pembangunan rumah sakit disejumlah kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Kepiawaiannya dalam menghidupkan organisasi sosial seperti IKPS, IKML, Pelti, kala itu, serta Kemampuannya membangun komunikasi dengan berbagai pihak menjadi faktor kunci bahwa ia sosok yang tepat untuk dipasangkan dengan H Darizal Basir. Tidak berlebihan jika sosok Nasrul Abit menjadi 'ruh' organisasi, menurut Erizal, kawasan sepermainnya di Lampung, kini bertugas sebagai Kepala Bidang, di Dinas Sosial dan Tenagakerja Pesisir Selatan, bahwa sosoknya membuat organisasi hidup dan bersemangat, banyak ide yang keluar dan semunya bisa dilaksanakan.

Soal ide, Bupati Nasrul Abit memang banyak ide cemerlang. Kabupaten Pesisir Selatan berhasil keluar dari status daerah tertinggal, menjadi salah satu ide yang lantas diiringi dengan kerja nyata dan kesungguhan. Dengan APBD yang terbatas, tentu tidak banyak yang bisa dikerjakan terutama untuk membangun berbagai sarana dan infrastruktur. Tapi bukan berarti tidak bisa, APBD Pessel 67 persen habis untuk membayar gaji dan kebutuhan belanja aparatur, sedikit saja yang bisa dialokasikan untuk belanja publik, namun, soal kreatifitas dan ide maka berkat dukungan SKPD sejumlah proyek mercusuar bisa dilaksanakan.

Caranya, setiap SKPD 'wajib' menjuluk anggaran APBN untuk ditempatkan di Pesisir Selatan. Al hasil, jalan mulus terbentang dari Padang hingga ke Lunang, jalan kabupaten yang semula hanya 1200 km, kini naik dua kali lipat, megaproyek Bendungan Batang Tarusan, Reklamasi Pantai Carocok, Pembangunan Pelabuhan Panasahan, Relokasi RSUD M. Zein Painan, Pengembangan Kawasan Mandeh menjadi Taman Nasional Laut, Swasembda pangan yang terus terjaga, Irigasi yang makin memadai, Bantuan/hibah kepada nelayan, terbukanya akses Bayang-Alahan Panjang dan banyak lagi, termasuk angka melek huruf, merupakan sebagian kecil dari kreativitas itu.

Terkait angka buta huruf, awal 2007 Pemkab Pessel melakukan pendataan langsung kekantong-kantong nagari yang angka buta hurufnya tinggi, dan menemukan penyebabnya. Ternyata, salah satu alasan anak-anak Pessel tidak mau sekolah, karena memang soal biaya pendidikan yang belum terjangkau. Disamping, keengganan untuk sekolah karena pemahaman orang tua yang salah. Lalu, pemerintah daerah mengambil kebijakan seluruh anak usia sekolah, wajib sekolah, dan pemda membebaskan biaya sekolah serta memberikan bantuan peralatan sekolah, sepatu, baju dan buku secara gratis.

Sebagian besar pembangunan di Pessel disokong anggaran yang bersumber dari APBN atau APBD Provinsi. Hal ini memang dilakukan dengan pendekatan komunikasi yang intensif dan kontruktif. Artinya, kepala SKPD harus rajin memelihara komunikasi dan mencari informasi terkait program dan kegiatan yang ada dikementerian dan SKPD Provinsi.

Dua langkah visioner seorang Nasrul Abit akan menjadi catatan sejarah, pertama, soal ajakan untuk sekolah dan pendidikan gratis sehingga Kabupaten Pesisir Selatan kini bebas buta huruf, bahkan anak-anak Pesisir saban tahun bisa masuk perguruan tinggi negeri favorit dalam jumlah besar. Kedua, terkait pemekaran nagari, pada tahun 2001 jumlah nagari di Pessel hanya 37 nagari, namun pada tahun 2010 jumlah nagari menjadi 182. Pro dan kontra muncul terkait pemekaran ini, ada sejumlah pihak yang risau akan terjadi pemekaran institusi adat, namun setelah dijelaskan bahwa yang mekar itu hanyalah administrasi pemerintahan nagari, semua pihak baru paham. Pada tahun 2013, DPD RI mengusulkan RUU tentang Desa dan kemudian pada tahun 2014 lahirlah UU Desa. Salah satu substansinya menyangkut anggaran desa/nagari yang makin prospektif untuk pengambangan kehidupan dinagari. Pessel maju selangkah lebih jauh, karena Pessel akan menjadi salah satu kabupaten yang akan menerima anggaran bantuan desa/nagari terbesar di Sumatera Barat.

Kini, terkait langkah politik, Nasrul Abit kedepan, apa dan bagaimana, tetapi yang jelas banyak kalangan yang mendukung agar terus melakukan karya dan pengabdian. Nasrul Abit, Pengabdian Tiada henti.

   #NASRUL_ABIT menuju Kursi GUBERNUR SUM_BAR

Maklumattnews.co.id, Padang-Meninjak lanjuti Perintah Kapolda Sumbar untuk menggunakan masker dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai  antisipasi penyebaran covid 19 atensi tersebut  langsung di respon oleh jajaran Polsek Bandara Internasional Minangkabau.

Polsek Bandara Internasional Minangkabau,  lakukan razia masker,  terhadap setiap kendaraan yang melewati gerbang masuk BIM,  dalam Razia tersebut,  seluruh kendaraan,  baik roda dua maupun lebih,  di periksa oleh petugas Polsek BIM di bantu oleh jajaran TNI AU, (28/8/20).

Kapolsek Bim Ipda Ade Syahputra mengatakan razia masker yang dilaksanakan jajarannya bertujuan untuk memeutus mata rantai penyebaran covid 19, bim merupakan gerbang masuk Sumbar,  melalui udara,  sehingga Pengawasan diperketat,  sebab saat ini,  sumbar mengalami peningkatan jumlah Penderita covid 19.

Razia masker yang dilaksanakan jumat sore INI ,  telah dilaksanakan sejak sepekan sebelumnya,  sesuai dengan perintah Kapolres Padang Pariaman AKBP Dian Nugraha, kepada Kapolsek Bim Ipda Ade Syahputra.

Razia masker ini,  akan terus dilakukan tidak hanya di gerbang masuk BIM,  namun juga di kawasan dalam bandara, seperti di area kedatangan   dan area parker bandara, sejauh ini,  para pengunjung,  maupun calon penumpang yang berangkat dari bim,  sudah 90% menggunakan masker , atau mematuhi salah satu protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. (RILIS)

Korem 032
Maklumattnews.co.id, Padang – Tiga orang korban tsunami berhasil diselamatkan oleh tim Landing Craft Rubber (LCR) TNI AD dari bibir pantai Purus, Padang. Puluhan prajurit TNI AD yang tergabung dalam Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) langsung diterjunkan mengatasi dampak bencana alam tsunami dan melakukan kegiatan proses evakuasi korban ke tenda-tenda pengobatan yang telah di bangun di lapangan bola Cengkeh, Raya Padang – Indarung, Kec. Lubuk Begalung, Kota Padang. Jum’at (28/8/2020).

Ya, kegiatan tersebut merupakan puncak latihan penanggulangan bencana alam (latgulbencal) Korem 032/Wbr. Sebelumnya, bertempat di Makorem 032/Wbr telah memberikan materi simulasi penanganan dan evakuasi korban banjir dan Tsunami yang dilakukan oleh Komando Resor Militer 032/Wbr. Sebanyak 250 orang prajurit TNI AD, Tim BPBD, Basarnas, dan PMI dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan latgulbencal ini.

Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Arief Gajah Mada, SE, MM., saat melaksanakan penutupan kegiatan di lapangan bola Cengkeh Padang sangat mengapresiasikan hasil yang dicapai selama pelaksanaan pelatihan latgulbencal. Menurutnya, materi pelatihan sudah terintregasi dengan baik. Ia berharap pengendalian operasi dan kerja sama hendaknya terus dipelihara, ditingkatkan dan dikembangkan di masa mendatang sehingga mampu memberikan kontribusi yang optimal bila dihadapkan dengan situasi dan kondisi yang sebenarnya dalam perbantuan kepada masyarakat dan pemerintah daerah ketika menghadapi bencana alam.

“Simulasi penanggulangan bencana ini merupakan kegiatan puncak latgulbencal pada tahun 2020 ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinitas dari TNI AD yang dilakukan setiap tahun. Walau masih terdapat kekurangan, tetapi para peserta telah memberikan hasil yang terbaik dengan menunjukan dedikasi dan loyalitas agar tujuan latihan  dapat tercapai  sesuai  yang  diharapkan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Danrem menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakan latihan ini untuk meningkatkan kemampuan para prajurit jajaran Korem 032/Wbr dalam setiap  operasi penanggulangan bencana alam.

“Latihan ini sangat penting, karena setiap prajurit TNI senantiasa memiliki kesiapan dalam mengantisipasi setiap kejadian yang mungkin terjadi di wilayah Korem 032/Wbr, serta  dapat memberikan bantuan kepada pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana alam” tambahnya.

Selanjutnya, Arief Gajah Mada menyampaikan juga bahwa kegiatan ini merupakan salah satu tugas pokok TNI dalam operasi militer selain perang.
“Untuk menjawab tantangan tersebut, TNI harus memiliki jiwa profesionalisme dalam penanggulangan bencana alam yang terjadi di di wilayah Korem 032/ Wbr,” tutupnya.
Turut hadir mendampingi Danrem 032/Wbr pada kegiatan simulasi tersebut, para Kasi Kasrem 032/Wbr, Kabalak Korem 032/Wbr, seluruh Prajurit yang terlibat dalam kegiatan Latgulbencal. (Pen 032)

Aceh Singkil, MN 
Dewan  Aceh Singkil menggelar rapat  rancangan qanun (Raqan) tentang Perusahaan Umum Daerah (Perumda), guna meminta Banleg kelengkapan dokumen perusahaan tersebut. Diruang Sidang Paripurna dewan, dipimpin langsung oleh ketua Banleg Ahmad Fadli. Jumat, 28/08/2020.

Ketua Banleg DPRK Aceh Singkil Ahmad Fadli, mengatakan  raqan penyertaan modal sudah dimusyawarahkan dalam rapat Banmus. Namun sebelum pembahasan perlu dokumen pendukung agar tidak ada kesalahan dalam penyertaan modal pada Perumda, jelasnya.

Menurutnya,  jangan salah dalam menyertakan modal kepada sebuah perusahaan, baik itu sifatnya perusahaan swasta ataupun perusahaan umum daerah, tambahnya.

“Kebetulan, ada rencana Pemerintah Daerah Aceh Singkil untuk menyertakan modalnya kepada Perumda. Bagi kami DPRK tidak ada masalah, sebatas lembaga yang dimaksud tidak ada menuai persoalan”,ujarnya.

Pihaknya ingin mengetahui apakah sistem perekrutan struktur Perumda itu sudah sesuai Qanun (Peraturan daerah), dan kedua apakah mereka sudah diaudit, sebagaimana dilakukan oleh Akuntan Publik dan apa fungsi serta laporan hasilnya, katanya lagi.

Apa yang diminta Dewan adalah merupakan hal yang wajar. Jika dokumen dapat dipenuhi, DPRK akan melanjutkan ke tingkat pembahasan Qanun tersebut, ujarnya.

“Persoalan anggaran ini memang harus dipublikasikan kepada masyarakat, tidak boleh tertutup. Tetapi apabila tidak ada laporan fungsi dan hasilnya hal ini perlu pertimbangan,”ucapnya.

Adapun usulan penyertaan modal pada peruntuk tahun 2020 awalnya sebesar RP 500 juta, seperti pada tahun 2019, tutupnya.  (R)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.