Padang – Sistem pengolahan sumber air bersih pada hotel sangatlah penting. Karena supply air bersih pada hotel digunakan untuk mendukung berbagai kebutuhan hotel. Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Padang, Andri Satria, meninjau langsung pembangunan Hotel Santika di jalan A. Yani sore ini, Senin 14 Juni 2021.
Kedatangan Dirtek pada proyek pembangunan
hotel ini bertujuan untuk melihat langsung kesiapan reservoar hotel yang akan
digunakan sebagai penampung air bersih yang akan disupply oleh Perumda AM Kota
Padang.
Dalam kunjungan lapangan ini, Dirtek
didampingi juga oleh Manager Perencanaan, Dessy Trianita, Manager Distribusi
Tomi Wirawan dan Asmen Analisa Jaringan, Jamaris. Kedatangan Dirtek dan
rombongan langsung disambut oleh Owner hotel, Bapak Edo. Bersama beliau,
rombongan langsung dibawa untuk mengelilingi lokasi dan tentunya melihat
langsung ukuran reservoar yang sedang dipersiapkan untuk menampung supply air
bersih dari Perumda AM Kota Padang.
Dalam keterangannya, Dirtek menyampaikan
bahwa saat ini Perumda AM Kota Padang telah memetakan beberapa daerah termasuk
Santika Hotel guna memastikan kelancaran pendistribusian air berjalan maksimal
tanpa kendala. Untuk kapasitas reservoir Santika yang berukuran besar,
inshaAllah Perumda AM Kota Padang siap memberikan layanan air bersih secara
maksimal untuk kebutuhan operasional hotel nantinya.
“Semoga semuanya berjalan lancar dan mari
berdoa, agar pandemi ini segera berakhir, agar perekonomian di Kota Padang
kembali menggeliat,”Ujar Dirtek(*)
Padang – Dalam memberikan kepastian hukum
mengenai penyerahan air bersih, Pemerintah menerbitkan PP No. 58 Tahun 2021
sebagai perubahan atas PP No. 40 Tahun 2015 tentang Penyerahan Air Bersih yang
dibebaskan dari Pengenaan PPN.Senin(14/6/21).
Menindaklanjuti PP ini, PD. Perpamsi
Sumbar menggandeng LSP AMI mengadakan pelatihan terkait PP No. 58 Tahun 2021
bagi seluruh PDAM di Sumatera Barat. Ketua PD. Perpamsi Sumbar, Hendra
Pebrizal, langsung membuka Pelatihan tersebut pagi ini, yang bertempat di
Truntum Hotel, Kota Padang. Pelatihan diikuti oleh beberapa peserta dari PDAM
se Sumatera Barat, diantaranya Kota Padang, Sijunjung, Pasaman Barat, Agam,
Solok Selatan, Pariaman, dan Sawahlunto.
Dalam sambutannya Hendra Pebrizal
mengatakan,”pelatihan ini sangat penting bagi PDAM, semoga dengan adanya
pelatihan ini dapat memberikan pencerahan dan solusi sehingga dapat membantu
penyelesaian permasalahan perpajakan di PDAM,”terangnya.
Hendra Pebrizal juga menghimbau kepada
seluruh peserta untuk tetap taat melaksanakan protokol kesehatan selama
pelatihan.
Sebagai pembicara/nara sumber dalam
pelatihan ini yaitu Ibu Rita Berlis, Ak, MM, CA, QIA, CPSt. Dari beliau
diharapkan mendapatkan serapan ilmu terkait pelatihan yang diadakan.(*)
Hal ini disampaikan Kapolres Solok Selatan AKBP Tedy Purnanto, S.Ik didampingi Kasat Reskrim AKP Dwi Purwanto, Sabtu (12/6) di Mapolres Solsel, saat konferensi pers.
Dikatakan, puluhan orang tersebut diamankan Tim Gabungan Polres Solok Selatan dan Satbrimob Polda Sumbar di Nagari Lubuk Ulang Aling, Kecamatan Sangir Batang Hari, pada Senin (7/6) lalu.
"21 orang yang berasal dari Tasikmalaya Jawa Barat ini diduga direkrut dan dipekerjakan di tambang emas ilegal oleh seseorang, kami sudah kantongi nama, saat ini tim masih melakukan pengejaran oknum pemodal dan backing tersebut," kata Kapolres.
Dikatakan, penambang yang ditangkap di Batang Sipotar tersebut melakukan penambangan dengan cara membuat lubang untuk mencari batu yang diperkirakan memiliki kandungan emas. Kemudian, batu tersebut dihancurkan dengan alat yang disebut gelondong.
"Setelah Batu dihancurkan, kemudian direndam dengan bahan kimia untuk memisahkan emasnya," ujarnya.
Dalam penangkapan tersebut, petugas mengamankan sebuah blower, dua buah selang sambungan ke lobang dari blower, sebuah martil, dan satu karung hasil galian batu emas.
Dirinya menerangkan, saat penggerebekan yang melibatkan sekitar 30 personel gabungan itu, dilakukan pada malam hari dengan menempuh jalur darat melalui Kabupaten Dharmasraya.
Agar tidak ada kebocoran informasi saat dilakukan operasi, pergerakan personel juga dilakukan secara diam-diam dan dilakukan penjagaan di empat lokasi dengan menempatkan personel sebanyak 23 orang.
"Selama ini upaya Polres Solok Selatan dalam memberantas penambangan emas secara ilegal yang beroperasi di daerah itu selalu bocor, saat akan dilakukan penggerebekan sesampainya di TKP sudah tidak ada orang, tapi kali ini berhasil dan penangkapan terbanyak dalam penindakan ilegal mining," pungkasnya.(*)