Latest Post




Padang - Maklumatnews.co.id - Pergerakan Pemuda Islam Indonesia ( PMII) Komisariat UIN IB melakukan audiensi dengan Rektor UIN,  pada Rabu  (27/10) di ruang kerja Rektor. Ini merupakan pertemuan pertama kali antara PMII dengan rektor.


Dalam audiensi ini PMII disamping dalam rangka silahturahmi dengan rektor pasca dilantik juga sembari membahas perihal PMII di UIN IB.


Bismil Hs seorang mahasiswa yang tergabung di PMII UIN IB yang juga Ketua Komsat mengatakan " Tujuannya melakukan audiensi ini untuk menjalin silahturahmi dengan rektor yang baru selanjutnya membahas bagaimana PMII di UIN nantinya".tutupnya.


Pada kesempatan yang sama Rektor UIN IB Prof. Dr. Martin Kustanti S.Pd, M.Pd juga menyambut baik agenda yang dilakukan oleh PMII UIN IB.


"saya sangat mengapresiasi audiensi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan berharap kader NU benar benar bisa bersinergi membangun Mahasiswa mahasiswa intelektual bersama PMII". Ujarnya


Dengan adanya audiensi antara PMII dengan Rektor UIN IB di kemudian harinya dapat terjalin hubungan serta komunikasi yang baik antara organisasi dengan Kampus guna untuk Kemajuan. ( Rs )

 


JAKARTA - Maklumatnews.co.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi membuka Bhayangkara Mural Festival 2021 di Lapangan Bhayangkara, Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (30/10). 


Di awal sambutannya, Kapolri menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Bhayangkara Mural Festival 2021 ini menggelorakan semangat Hari Sumpah Pemuda, sekaligus bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Humas Polri ke-70. 


“Tadi Kadiv Humas sampaikan bagaimana start awal bahwa pada saat dibuka yang mendaftar hanya 18. Karena ada isu bahwa nanti kalau peserta kemudian ikut, ini cara polisi untuk tahu identitas peserta, dan nanti mereka berpikiran bisa terkuak dan pasti ditangkap. Awalnya muncul pemikiran peserta begitu,” kata Kapolri. 


Setelah disampaikan bahwa para peserta diberikan kebebasan untuk menuangkan karyanya baik yang bersifat positif maupun negatif, akhirnya para pendaftar melonjak hingga 803 orang. Setelah disaring di tingkat Polda jajaran maka sebanyak 80 tim mural diberi kesempatan untuk memamerkan karyanya di Lapangan Bhayangkara. 


Dalam kesempatan ini, Kapolri menekankan bahwa konteks kebebasan berekspresi sudah diatur di dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 dan juga ditegaskan dalam UU 9/1998 tentang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum. 


Aturan inilah, dikatakan Kapolri yang menjadi pembeda pada saat era sebelum reformasi dan pasca reformasi yang memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk menyampaikan ekspresi dan aspirasinya. 


Lebih lanjut, Kapolri mengatakan, sebagaimana arahan Presiden Jokowi bahwa Indonesia adalah negara yang demokratis dan sangat menghargai kebebasan berekspresi maka Polri memegang teguh apa yang diarahkan oleh Presiden. 


“Sehingga tentunya Bhayangkara Mural Festival 2021 ini adalah bukti bahwa kami menghormati kebebasan berekspresi,” tekan Kapolri. 


Bahkan, Kapolri menyampaikan, sub tema dalam festival mural yang diadakan ini dikhususkan untuk memberikan ruang kritik bagi institusi Polri. Menurut mantan Kapolda Banten ini, hal itu digunakan Polri untuk melihat feedback dari persepsi masyarakat tentang Polri. Masukan yang positif menjadi motivasi, sementara yang negatif menjadi bahan refleksi, instrospeksi untuk merubah menjadi lebih baik. 


Tak hanya itu, Kapolri menantang, para peserta untuk tidak segan-segan menuangkan karyanya untuk melakukan kritik bagi Polri. Hal ini, ditegaskan Kapolri untuk menepis isu kalau Polri melakukan pemetaan terhadap muralis jika nantinya melukis mural di lapangan yang bernada kritik. 


“Jadi di kesempatan ini kita sampaikan kepada rekan-rekan muralis, nanti yang gambarnya bagus, tentunya akan ada dewan juri khususnya tentang kritik Polri, kalau itu gambarnya paling pedas itu akan juga akan kami terima, dan saya jamin, yang berani menggambar itu akan jadi sahabatnya Kapolri jadi temannya Kapolri,” tekan Listyo Sigit Prabowo. 


Menurut Kapolri, dengan adanya mural kritik, hal itu merupakan bentuk aspirasi dari masyarakat tentang memberikan gambaran tentang institusi Polri saat ini. Sehingga, nantinya akan dilakukan evaluasi dan pembenahan internal, guna menjadi lebih baik dan diharapkan masyarakat lagi. 


"Kami institusi Polri menginginkan bahwa masyarakat bisa memberikan gambaran kepada kami tentang bagaimana persepsi masyarakat tentang Polri. Sehingga kami tiap hari bisa membenahi institusi, sehingga kita bisa siapkan institusi ini, personel-personel kami jadi lebih baik. Jadi Polri yang dipercayai publik, Polri yang dicintai masyarakat," tutur Kapolri.


Lebih jauh, Kapolri mengungkapkan bahwa, diselenggarakannya festival mural ini muncul setelah adanya peristiwa '404 Presiden Jokowi Not Found'. Kemudian hal itu menjadi polemik karena ada oknum yang menghapus mural, tapi ada juga yang membiarkan. 


Sebab itu, dengan adanya festival mural dengan peserta diizinkan berekspresi sebebas mungkin hingga kritik pedas, Kapolri menegaskan, ini adalah wujud dari Pemerintah dan Polri tidak anti-kritik yang membangun dari masyarakat. 


Meski begitu, untuk memberikan kebebasan berekspresi di ruang terbuka harus tetap menjaga norma dan aturan serta nilai yang ada. Misalnya dengan menyalurkan di ruang-ruang telah disediakan seperti yang dilakukan oleh Polda Jawa Barat dan Jawa Tengah, dengan menyiapkan ruang mural. 


"Ide ini muncul dari diskusi, karena muncul peristiwa 404 Presiden Jokowi Not Found. Kemudian ada aksi di lapangan yang menjadi polemik, ada yang menghapus, ada juga yang membiarkan. Jadi kali ini kita sampaikan bahwa Pemerintah, Polisi tidak anti-kritik," tegas Kapolri.


Kapolri pun mengapresiasi partisipasi masyarakat yang menyambut baik kegiatan ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada peserta telah menyampaikan kritikan yang membangun untuk Polri. 


"Tentunya ini jadi kebanggaan kami bahwa ternyata kawan-kawan tidak takut dan berani tampil. Gambar yang positif, negatif, silahkan. Kami akan menghargai betul. Sekali lagi, kritik, memberi masukan, positif, negatif juga boleh, akan jadi teman pak Kapolri," tutur Kapolri.


Dalam kesempatan ini, Kapolri juga menyempatkan secara langsung menyapa secara virtual dengan Polda Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Mahasiswa IPB, Polda Jawa Tengah, perwakilan dari Gorontalo, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 


Mereka menyampaikan apresiasi kepada Kapolri telah menyelenggarakan festival mural untuk menyatakan pendapat. Bahkan, masyarakat pun menyambut sangat antusias acara ini.



Padang- Ketua Kelarga Besar Pedagang Kaki Lima (KBPKL)  Kota Padang Idman mengatakan pemuda adalah masa depan bagi bangsa. Maka ide, inovasi, kreativitas, dan tingkat kritisnya menjadi sangat penting untuk memajukan bangsa. 

Demikian yang diungkapkan Idama sebagai ketua KBPKL Kota Padang dalam keterangannya dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 pada Kamis, (29/10/2021) di Padang. 

Dirinya menilai bahwa Sumpah Pemuda harus dimaknai dengan hadirnya ide kreatif serta inovasi ,terutama dari pemudanya untuk berkontribusi menghadirkan terobosan dan kreativitas bagi kepentingan bangsa kedepan.

Seperti halnya apa yang sedang kita usahakan di Pasar Raya Padang ini, karna kita berupaya untuk mensejahterahkan dan memperlancar para pedagang kaki lima dalam berusaha untuk menyambung hidup, jelasnya. 

Maka dari itu pemuda adalah aset besar bangsa, terutama para milenial muda, yang sangat memberi inspirasi dalam membangun bangsa ini, pungkasnya. 

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun ini mengambil tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”. Tema tersebut diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa.

Tema ini sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemuda ada harapan Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.



Tanah Datar-Pencabutan surat kuasa serta penetapan pemakai gelar Datuk Luak Cimano yang baru kepada pihak lain beberapa waktu yang lalu seakan-akan dan diduga Kuniang dek Kunik, lamak dek santan, atau terkesan ada apa-apanya”.

Hal itu disampaikan Karanai, penerima kuasa dari Samsudin pemangku gelar sako Datuk Luak Cimano (pucuk adat) didampingi keluarga besarnya ketika bincang-bincang terkait permasalahan penetepan pemangku gelar tersebut di rumah kemenakanya di Atar, Senen (35/10) lalu.

Dikatakan Karanai, ” Pemberian kuasa dari Samsudin ini untuk mewakilinya menjalankan tugas sebagai Datuk Luak Cimano dalam memimpin dan membina anak kemenakan di pasukuan Payobada nagari Atar karena kondisi kesehatan Samsudin yang tidak memungkinkan.

“Pemberian kuasa kepada saya ini disaksikan dan ditanda tangani oleh 4 orang ninik mamak pemangku adat dalam pasukuan Payoba yaitu, S. Dt. Rajo Panghulu, A. Dt. Simarajo, Sy. Dt. Palito Malano dan A. Dt. Ampono Alam tertanggal 1 Januari 2020”. urai Karanai.

“Namun selang beberapa hari setelah meninggalnya Samsudin pada bulan Agustus lalu lalu, tiba-tiba saja 4 pemangku adat kami itu mencabut surat kuasa tersebut dan menetapkan Pendi sebagai pemangku gelar Datuk Luak Cimano yang baru tanpa melalui musyawarah mufakat dan persetujuan dengan kaum kami”. 

“Ini semua menimbulkan pertanyaan besar serta dugaan dari kami bahwa semua ini merupakan persekongkolan yang dimotori S. Dt. Rajo Penghulu yang merupakan cadiak pandai di pasukuan Payobada disebabkan ada apa-apanya karena gelar Sako tersebut merupakan hak kami”, ujar Karanai.

“Jika masalah kesewenang- wenangan ini tidak bisa diselesaikan oleh KAN Atar, maka kami akan membawa persoalan ini ke tingkat yang lebih tinggi dan jika perlu nantinya sampai ke pengadilan  dengan data-data lengkap yang kami miliki dan inshaa Allah akan terbongkar semuanya”, pungkas Karanai diamini keluarga lainnya.

Ketua KAN Atar Dt. Parmato Budi ketika dikunjungi media ini dirumahnya sampaikan bahwa masalah penetapan gelar Sako ini memang sudah sampai ke KAN dan sesuai kelarasan yang dipakai, keputusan 4 datuk pemangku adat pasukuan Payobada tersebut dapat kami setujui, namun jika ada pihak yang tidak menerima, kami akan kembalikan lagi masalah ke kaum Payobada untuk menyelesaikannya.

Sementara itu, S.Dt. Rajo Penghulu Cadiak pandai pasukuan Payobada ketika diminta tanggapanya dalam persoalan itu katakan bahwa keputusan itu diambil atas kesepakatan ninik mamak nan barampek di pasukuannya.

“Dasar pencabutan surat kuasa itu kami lakukan karena Samsudin sipemberi kuasa sudah meninggal dunia serta penetapan memberikan gelar Sako Datuk Luak Cimano ke Pendi atas sejarah yang diterima dari orang tua-tua kami terdahulu”.

Ketika ditanyakan tentang kewenangan untuk pencabutan surat kuasa, batas surat kuasa dan penetapan atas gelar sako tersebut, S.Dt. Rajo Panghulu kelihatan agak gugup sembari menjawab bahwa dengan meninggalnya Samsudin Dt. Luak Cimano maka surat kuasa tidak berlaku lagi.

“Setelah wafatnya Samsudin, kami datuk yang berempat sepakat mencabut surat kuasa yang diberikan Samsudin kepada Karanai, kemudian kami tetapkan Pendi untuk memakai gelar tersebut karena kami (4 datuk) punya kewenangan penuh untuk itu”, ujar S.Dt.Rajo Penghulu.

Pendi ketika dihubungi via selulernya katakan bahwa benar dirinya ditetapkan oleh ninik mamak nan berempat pasukuan Payobada untuk memangku gelar datuk Luak dalam upaya meluruskan sejarah yang selama ini bukan pada yang seharusnya.

“Gelar datuk Luak sebagai datuk pucuk, kami yang punya tapi bukan datuk Cumano, tidak ada gelar datuk Cumano di pasukuan Payobada Atar, Cumano itu tambahan dibelakang gelar datuk Luak sebagai bentuk ketidak pastian, jadi kembalinya gelar datuk Luak kepada keluarga kami sebagai upaya pelurusan kembali sejarah di pasukuan Payobada Atar dan kami siap dengan data-data seperti “sosok jarami, pandam kuburan, rumah gadang serta pusako kaum”, pungkas Pendi. (Tim)



Padang - Atas nama Pemerintah Kota Padang Wali Kota Hendri Septa mengaku sangat menyambut baik dan mengapresiasi atas digelarnya kegiatan Workshop UMK Minangkabau yang digelar JNE Express Padang. 

Menurut orang nomor satu di Kota Bingkuang itu, workshop atau pelatihan ini bernilai penting bagi kemajuan pelaku UMK (Usaha Mikro Kecil) khususnya di Kota Padang.

"Kita sangat menyambut baik pelatihan ini karena bermanfaat bagi para pelaku usaha. Di samping menambah wawasan, juga kemampuan mengelola manajemen dan dalam memasarkan usaha di era digitalisasi saat ini tentunya," imbuh Hendri sewaktu membuka acara yang dilangsungkan di CO-Working Space Haluan, Lantai IV Basko Grand Mall Padang, Senin (25/10/2021) itu.

Selanjutnya Wali Kota Padang itu juga menyerukan semua pelaku usaha di Kota Padang untuk bangkit meski di masa pandemi Covid-19 yang masih mewabah. 

"Jangan sampai kita berpangku-tangan di tengah pandemi ini. Mari kita terus bergerak dan menggerakkan ekonomi dengan segala potensi yang kita punya," seru wali kota milenial itu menyemangati.

Sementara itu Kepala Cabang JNE Express Padang Yusran mengatakan, Workshop UMK Minangkabau ini digelar pihaknya bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMK di Sumatera Barat (Sumbar) di pasar lokal dan nasional bahkan internasional.

"Kegiatan ini kita gelar di Padang diikuti sejumlah pelaku UMK selama 25-29 Oktober 2021. Selain itu kita juga melaksanakannya di Padang Panjang dan Payakumbuh," sebutnya.

Ia berharap melalui pelatihan yang bekerjasama dengan SHJD Creative ini pelaku UMK bisa lebih efektif memasarkan produk usahanya khususnya melalui pemanfaatn digitalisasi. 

"Intinya setelah workshop ini para pelaku UMK kita bisa membranding usahanya menjadi lebih menarik. Seperti contoh dalam menampilkan foto atau video usahanya menarik minat orang untuk membelinya. Apalagi sekarang perkembangan media sosial (medsos) sangat kuat, baik di facebook, tweeter, instagram bahkan tik tok yang banyak dilihat orang dewasa ini. Jadi kita ingin pelaku UMK kita di sumbar memanfaatkan itu," harapnya bersama Brand Aktivator SHJD Creative Satria Haris.(Dv/Prokompim Pdg)


 

Maklumatnews.co.id -TNS - Seorang pria warga Labuah Luruih Desa Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dibekuk Tim Opsnal Mata Elang Satresnarkoba Polres Pariaman saat hendak melakukan transaksi narkoba, Sabtu (23/10) sekira pukul 17.30 WIB. 


Kapolres Pariaman AKBP Deny Rendra Laksmana, M.Psi melalui Kasubbag Humas AKP Syafruddin L menyampaikan, pelaku yang berinisial MH (42) dibekuk di Jln. Sibaruas Pilubang Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman. 


Ia mengatakan, barang bukti yang diamankan yaitu 1 buah plastik bening dalam pipet warna biru yang diduga berisi sabu, 32 buah paket kecil plastik bening diduga berisi narkotika jenis sabu. 


"Anggota juga mengamankan 1 buah dompet kecil warna merah, 1 buah dompet kecil warna putih, 1 buah kaca pirek yang terpasang dot, 2 buah pipet yang diruncingkan dan 2 unit handphone," ujarnya. 


Dikatakan AKP Syafruddin, kronologis penangkapan berawal ketika tim Opsnal Mata Elang Resnarkoba Pariaman mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa MH sering melakukan transaksi narkoba di daerah Pilubang Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman. 


Setelah mendapat informasi tersebut tim Opsnal Mata Elang langsung menuju TKP untuk melakukan pengintaian dan memastikan pelaku akan melakukan transaksi narkoba. Kemudian, tepat pukul 17.30 WIB, anggota berhasil mengamankan pelaku dan dilakukan penggeledahan hingga ditemukan 1 plastik klip bening yang diduga sabu yang disimpan di dalam pipet warna biru. 


"Yang mana dari pengakuan pelaku 1 paket kecil diduga narkotika jenis sabu tersebut adalah miliknya," kata Kasubbag Humas. 


Setelah itu, kata AKP Syafruddin, kemudian anggota melakukan pengeledahan di rumah pelaku yang berjarak sekitar 1 Km dari TKP. Dari hasil penggeledahan dirumah pelaku, anggota juga menemukan barang bukti lainnya. Selanjutnya pelaku dan barang bukti dibawa dan diamankan ke Mapolres Pariaman untuk pengusutan lebih lanjut.(*)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.