BPJS Goes To School Di SMAN 1 Payakumbuh




Payakumbuh --- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Goes To School kali ini menyasar SMAN 1 Payakumbuh, Jumat (3/3).


Jajaran BPJS Kantor Cabang Payakumbuh hadir ke sekolah yang dipimpin oleh Erwin Satriadi itu untuk melaksanakan sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasikonal Kartu Indonesia Sehat dan pengenalan kanal-kanal layananan secara digitalisasi, dan motivasi semangat hidup sehat kepada siswa dan warga sekolah.


Kabid Kepesertaan dan Pelayanan Peserta (KPP) BPJS Cabang Payakumbuh Israd Akbar yang diterima oleh Wakil Kepala Oria Lasmana di sekolah mengatakan ini adalah kali kedua setelah sebelumnya beberapa minggu lalu dilaksanakan di SMAN 2 Payakumbuh.


"Alhamdulillah, penerimaan sekolah terhadap program ini cukup baik, bahkan sudah ada beberapa SMA dan SMK yang meminta kehadiran BPJS ke sekolah untuk kegiatan serupa," jelasnya.


Ditambahkan Israd, program BPJS kali ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kepatuhan dan kepesertaan jaminan sosial kesehatan pada satuan pendidikan formal dan non formal sesuai dengan surat Edaran Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 5 Tahun 2022.


Diharapkan dengan promosi pola hidup sehat sejak dini, para pelajar SMA dapat terhindar dari risiko tersebut. Apalagi, usia 10-19 tahun termasuk kategori usia terbanyak dari total jumlah penduduk Indonesia.


Pada proyeksi 2010 – 2035 pun, usia angkatan kerja di Indonesia sudah dimulai sejak 2012. Meningkatnya usia angkatan kerja (bonus demografi) harus diiringi dengan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan agar bisa terserap dalam pasar kerja yang kompeten. Inilah salah satu alasan “BPJS Kesehatan Goes to School” diadakan.


“BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh ingin mengoptimalkan potensi bonus demografi melalui sektor kesehatan,” tuturnya.


Selain edukasi tentang pola hidup sehat sejak dini,  menurut Israd, kegiatan “BPJS Kesehatan Goes to School” juga diharapkan dapat membentuk serta meningkatkan rasa kepedulian, kerelaan membantu sesama dan gotong royong dalam diri para pelajar. Terutama dalam hal pelaksanaan program jaminan kesehatan di Indonesia.


“Mari kita bayangkan. Jika ada satu orang peserta JKN-KIS melakukan operasi ginjal dengan biaya ratusan juta. Dengan iuran rata-rata Rp. 35.000,- maka butuh ribuan orang peserta JKN-KIS yang sehat dan membayar iuran. Kalau hanya peserta sakit saja yang membayar iuran dan tidak membayar iuran lagi ketika sudah sehat, dari mana kita bisa membayar biaya pelayanan kesehatan peserta lainnya yang membutuhkan?,” jelasnya.


Maka dari itu, kata Israd, peran generasi muda dalam mengawal keberlangsungan program JKN-KIS di Indonesia sangatlah besar. Apalagi dengan digitalisasi saat ini, anak-anak usia sekolah sudah terbiasa dengan gadget, sehingga mereka bisa menyampaikan kepada keluarga saat ini sudah dipermudah dengan kehadiran aplikasi mobile JKN.


"Kalau dulu biasanya datang ke faskes dengan membawa kartu KIS, sekarang sudah bisa dengan pakai KTP saja atau menunjukkan kartu digital dari aplikasi Mobile JKN, kemudahan yang sudah ada hari ini tidak lepas dari adanya masukan dan saran dari peserta JKN KIS," ujarnya.


Bahkan, kata Israd, sejak 2020, BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh juga telah menyediakan mobile costumer service. Dimana ada mobil pelayanan yang memberikan beberapa layanan sama seperti di kantor cabang.


Pelayanan ini diagendakan secara berkala ke setiap daerah, apalagi nagari-nagari di Kabupaten Limapuluh Kota dan Tanah Datar.


"Bisa disebut kami berkantor di luar. Gunanya untuk menjangkau daerah yang kesulitan mengakses pelayanan ke kantor cabang, karena wilayah kerja kami cukup luas, yakni 3 kota dan kabuparen di Sumbar," ujar Israd.


Dia berharap adanya kerja sama dengan OPD Dinas Pendidikan untuk menyukseskan program ini, karena nanti akan ada banyak sekolah yang dikunjungi dan tentunya ini menjadi kesempatan untuk menyukseskan program Presiden RI, dimana semua pelajar yang akan kuliah sudah memiliki kartu KIS.


Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Payakumbuh Erwin Satriadi mengatakan sangat menyambut baik kehadiran BPJS untuk memberikan pemahaman pentingnya jaminan kesehatan bagi pelajar. Jaminan kesehatan ini sangat dibutuhkan oleh siswa sekolah, apalagi telah ada instruksi dari Presiden RI Joko Widodo, jika ada yang mau kuliah, mereka harus ikut menjadi peserta BPJS.


"Apalagi, sudah ada aplikasinya yang dapat diakses melalui smartphone, juga akan memudahkan anak-anak muda yang menggemari hal-hal praktis," ujarnya.


Ditambahkannya, tak hanya bagi siswa dan guru saja, program JKN-KIS juga sangat penting bagi pensiunan guru, di hari tua mereka tentu membutuhkan jaminan kesehatan.


"Kami warga SMAN 1 Payakumbuh menyampaikan terima kasih banyak atas pelayanan jemput bola yang diberikan oleh BPJS. Harapan kami kerja sama ini bisa ditingkatkan dan diteruskan, sehingga setiap ada masalah dengan urusan pelayanan kesehatan, itu bisa teratasi," pungkasnya. (FS)

Labels:

Post a Comment

[blogger]

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.