Latest Post

Polres Payakumbuh Amankan Dua Orang Bandar Narkoba antar Provinsi

Payakumbuh – Sat resnarkoba Kota Payakumbuh berhasil mengamankan dua orang bandar Narkoba jaringan antar Provinsi di wilayah hukum Polres Kota Payakumbuh.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Payakumbuh, AKBP Wahyuni Sri Lestari didampingi Kasat Narkoba, Iptu Aiga Putra saat press release dihadapan awak media, pada Senin, 31 Juli 2023.

“Tim kami berhasil menangkap dua orang bandar Narkoba asal Pekanbaru, yang merupakan sindikat pengedar narkoba lintas provinsi beberapa waktu lalu. Tersangka ini rencananya akan melakukan transaksi di Kota Payakumbuh,” ujarnya.

Dikatakannya, proses penangkapan dilakukan oleh tim setelah dilakukan pengintaian terlebih dahulu dan tersangka berhasil ditangkap saat melintas di jalan lintas Lintau-Payakumbuh.

“Dari kedua tangan tersangka kita berhasil mengamankan barang bukti narkoba jenis Sabu sebanyak 25 gram,” sambungnya.

Akibat perbuatannya, dua tersangka bakal dijerat Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (Rel/FS)

Lantik dan Serahkan SK 234 PPPK, Pj Wako: Semoga dapat Mempercepat Akselerasi Pembangunan Payakumbuh

Payakumbuh – Sebanyak 234 Orang honorer di Pemko Payakumbuh menerima SK Pengangkatan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pelantikan dan penyerahan SK PPPK tersebut dipimpin oleh Plt. Sekda Payakumbuh, Dafrul Pasi di Aula Ngalau Lt 3 Kantor Balai Kota Payakumbuh, pada Senin 31 Juli 2023.

Tampak juga hadir dalam pelantikan PPPK tersebut Plt Asisten I Hidayatul Rusda, Asisten II Elzadaswarman, Plh Asisten III Nalfira, dan Kepala BKPSDM Erwan, serta kepala OPD se-Kota Payakumbuh lainnya.

Plt Sekda Dafrul Pasi yang mewakili Pj. Walikota Rida Ananda dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada 213 guru dan 21 tenaga teknis yang dilantik secara resmi setelah proses panjang hingga berstatus P3K pada hari ini.

“Selamat kami ucapkan, tidak semua yang mengabdi di Pemerintah Kota Payakumbuh selama bertahun-tahun diterima jadi ASN dan tidak semua pegawai honorer diterima jadi P3K,” ucap Dafrul.

Lebih lanjut, Dafrul mengatakan bahwa dari 21 orang pegawai teknis yang lolos, hanya 5 orang yang berasal dari Kota Payakumbuh.

“Hanya 5 orang dari Kota Payakumbuh, artinya ini jadi motivasi untuk pegawai honor lain agar selalu meningkatkan wawasan dan kinerjanya. Sebab, lama mengabdi di lingkungan pemerintah kota juga tidak menjamin akan diterima sebagai P3K,” ungkap Dafrul.

Kemudian Dafrul juga menegaskan bahwa sedikitnya jumlah P3K yang lolos ini hendaknya dapat membuka mata masyarakat mengenai asumsi terhadap sistem rekrutmen PPPK yang dianggap tidak adil dan jujur

“Buktikan bahwa Bapak dan Ibu memang layak menjadi bagian dari pemerintah Kota Payakumbuh. Kami betul-betul berharap Bapak dan Ibu memaksimalkan kompetensi teknis untuk mengembangkan keterampilan tugas pokok dan fungsi sesuai perundang-undangan yang berlaku, kompetensi manajerial untuk memimpin dan mengelola tugas yang diberikan, serta kompetensi sosial kultural untuk bersosialisasi dan membantu masyarakat,” tegas Dafrul

Dafrul turut menambahkan bahwa ASN adalah panutan bagi masyarakat yang harus peduli terhadap kiri, kanan, depan, dan belakangnya. Ketika ada permasalahan, sudah seharusnya ASN dapat membantu mencarikan solusi, alih-alih mempersulit keadaan masyarakat.

“Selamat bergabung dan semangat mengabdi di pemerintah Kota Payakumbuh. Semoga Bapak dan Ibu dapat mempercepat akselerasi untuk membangun kota Payakumbuh dari aspek manapun. Selamat bertugas, semoga dirahmati dan diberkahi Allah SWT,” tutup Dafrul

Sementara itu, pada pelantikan kali ini diketahui ada beberapa orang yang berasal dari lingkungan pemerintah Kota Payakumbuh sebelumnya.

Febrivo Ramayadi sebagai terampil pranata komputer di bidang pengadaan dan mutasi dan pemberhentian di BKPSDM, Willy Novandri sebagai terampil terampil pranata komputer di bidang penyelenggaraan E-Goverment di Diskominfo, dan Fitrah sebagai TJP di Badan keuangan Daerah, serta Winofri Mardanis (ahli pertama pranata hubungan masyarakat) di bidang kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh. (Rel/FS)


Payakumbuh --- Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi mengharapkan digelarnya Festival Silat Tradisi Nusantara di Kota Payakumbuh selama 4 hari, dapat menjadi stimulan bagi pemerintah daerah kota/kabupaten di Sumatera Barat untuk dapat menghidupkan gairah silat tradisi yang saat ini kian tergerus oleh zaman.


"Festival silat tradisi nusantara ini diinisiasi dari sebuah pemikiran kalau kita harus punya pengakuan bahwa silat sebagai warisan budaya tak benda dunia dari Indonesia yang asalnya dari Sumatera Barat," kata Supardi saat jumpa pers, Senin (31/7).

Supardi menyebut dulunya silat merupakan kebutuhan, setiap anak di Ranah Minang menjelang dilepas pergi merantau harus diwarisi dengan kemampuan silat. Namun kini, budaya itu sudah tergerus, seiring masuknya perguruan bela diri lain selain silat.


"Tak hanya itu yang membuat silat tradisi mengalami kemunduran, adanya perbedaan persepsi antara silat tradisional dengan silat prestasi juga berpengaruh," ujarnya.


Politisi Gerindra itu menambahkan, dirinya selaku Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat telah berkomunikasi dengan perguruan silat yang ada di Indonesia, umumnya mereka mengakui dan menyatakan nenek moyang perguruan mereka belajar silat dari Minangkabau.


"Guru-guru mereka yang belajar di Sumbar mengembangkannya di kampung masing-masing, sehingga tidak heran gerakan dan langkahnya mirip dengan kita," jelasnya.


Setidaknya, kata Supardi, festival ini dapat membangkitkan kembali semangat warga Sumbar, kalau silat tradisi masih layak dan harus terus dilestarikan. Pemuda minang tak hanya pandai berkelahi saja, tapi dituntut belajar agama, tata krama, etika, dan filosofi kehidupan sebagai jati diri orang minang.


"Kita ingin agar kembalinya mentalitas pendekar, yang tak mungkin bertarung tanpa dasar, mengerti arti kehidupan dan nilai kesabaran," tegasnya.


Supardi menyebut, pasca festival ini digelar, ada beberapa pointer yang akan direkomendasikan kepada pemerintah daerah. Seperti juga halnya acara ini adalah rekomendasi dari kegiatan pada tahun lalu, yakni Musyawarah Tuo Silek.


"Bulan Desember lalu, dilaksanakan Musyawarah Tuo Silek yang didapat kesimpulan kalau silat tradisi merupakan bagian tak terpisahkan dari perkembangan silat yang ada di Sumatera Barat, maka IPSI sebagai lembaga yang mewadahi baik silat tradisi maupun silat prestasi," ulasnya.


Wakil rakyat itu menyampaikan harapan agar silat tradisi ada dalam mata pelajaran SMA/SMK/MA di Sumatera Barat, sehingga bisa membangkitkan semangat belajar silat tradisi di mata generasi muda.


"Nanti kita bisa wujudkan festival-festival terjadwal yang mengundang peserta dari berbagai daerah dan perguruan silat berbeda, sehingga hiduplah silat tradisional di sendi-sendi kehidupan orang minang," harapnya.


Sementara itu, Kepala UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Supriyadi mengatakan festival ini digelar selama 4 hari, dan mengundang tim pencak silat sebayak 6 dari luar Provinsi Sumbar, dan 19 kota/kabupaten yang ada di Sumbar.


"Setiap perguruan memiliki ciri khasnya masing-masing, ini yang ingin kita tunjukkan kepada penonton dan masyarakat, bahwa betapa berharganya kebudayaan yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada anak cucu kita kelak," pungkasnya. (FS)









Payakumbuh — Tim sepakbola SMP Kota Payakumbuh berhasil menang dengan meyakinkan dari hasil 3 kali pertandingan di tingkat provinsi Sumbar dalam proses seleksi Gala Siswa Indonesia (GSI) Sumbar beberapa waktu lalu di Lapangan GOR H. Agus Salim Padang.

Tim sepakbola SMP asal Payakumbuh itu dipertandingkan pertama menang mudah dengan skor telak : Pyk vs Bsk skor: 3-0, dipertandingan kedua kesebelasan SMP Payakumbuh unggul dengan skor: 3-1 melawan Pasaman Barat dan pada pertandingan terakhir SMP Payakumbuh menang melawan SMP Padang dengan skor akhir 3-1, sehingga tim GSI SMP kota Payakumbuh juara 1 di Sumbar dengan nilai poin penuh yakni 9 point.

Dengan bekal tiga kemenangan dan menjadi juara 1 pada laga GSI SMP tersebut tim GSI SMP Kota Payakumbuh berhak mewakili 60 % dari jumlah pemain 18 orang pemain yang akan mewakili Sumbar ke tingkat Nasional nantinya.

Adapun daftar nama pemain yang mewakili Payakumbuh nantinya adalah 11 orang terdiri dari 1. Kafka Yoandriko (SMPN 3)Kiper, 2. Ibrahim Alim Pramudya(SMPN 3) Striker yang sudah pernah lolos ketingkat nasional dalam ajang GSI SMP tahun 2022 yang lalu, 3. M .Rafha Putra (SMPN 3 ) Gelandang, 4. M.Zaky (SMPN 9 ) Gelandang, 5. Rahman Junior(SMPN 1 ) Center Bek, 6.M.Fakhrul Husni (SMPN 2) Center Bek 7. M. Adly Rahmanda ( SMPN 3) Gelandang, 8. Hidayatul Rehan( SMPN 3) Striker, 9. Zikry Alviano H (SMPN 4) Bek Kiri, 10. Raffa Ainil Wirman ( SMPN 3 ) Bek Kiri, 11. Figo Azizul Hakim (SMPN 1) Gelandang .

Mereka akan berlaga di ajang GSI antar SMP tingkat Nasional bulan Oktober 2023 mendatang dan 7 orang pemain lagi diisi oleh siswa SMP dari Kota Padang 5 siswa, Tanah Datar 1 siswa dan Pasaman Barat 1 siswa dan akan masuk dalam pantauan BPTI ( Badan Pembinaan Talenta Indonesia ) dibawah Kemdikbudristek RI dan akan mendapatkan berbagai fasilitas pengembangan talenta dan karier dimasa yang akan datang melalui Kemdikbudristek RI.

Usai berhasil menjadi juara, Kadis Pendidikan Payakumbuh mengungkapkan rasa bangganya. Ia mengungkapkan keberhasilan GSI SMP Payakumbuh ini berkat kerja keras serta arahan dari Pj. Wali Kota Payakumbuh.

“Semoga 11 pemain yang lolos ini akan melanjutkan tradisi kontribusi Kota Payakumbuh memperkuat Timnas PSSI seperti Nabiel Asyura pemain timnas U17 yang juga berproses dari SSB dan ajang GSI SMP Kota Payakumbuh dari generasi sebelumnya. Jadi, Kepada semua pihak yang telah mempersiapkan tim Kota Payakumbuh dengan sangat baik mulai dari kepala sekolah SMP di Kota Payakumbuh untuk GSI tingkat kota SMPN 3 Payakumbuh adalah juara GSI tahun 2023 ini, para guru olahraga pembina dan pelatih SSB tempat mereka bergabung, pengurus PSSI Kota Payakumbuh dibawah binaan Pj. Walikota Payakumbuh Drs. Rida Ananda M.Si yang rajin menggelar kompetisi antar SSB serta tim talent Dinas Pendidikan yang telah bekerja keras dalam melahirkan tim tangguh ini walau dibawah keterbatasan dana yang minim,”ungaknya.

Ia berharap semoga ditingkat Nasional tim GSI Sumbar dapat berbicara banyak dan bahkan bisa menjadi juara tahun 2023. Sehingga para pemain dari Kota Payakumbuh bisa terpilih jadi pemain timnas mulai usia dibawah 16 tahun. “Selamat bertanding buat semua pemain terbaik kota Payakumbuh di tingkat Nasional semoga tampil prima dan mengharumkan nama Kota Payakumbuh,” tutupnya. (Rel/FS).

Payakumbuh — Rapat kerja (Raker) pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Kota Payakumbuh Tahun 2024 dimulai.

Raker yang dibuka oleh Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Armen Faindal itu, diikuti oleh Pj. Wali Kota Payakumbuh, Pj. Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Banggar DPRD Kota Payakumbuh dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di ruang sidang DPRD setempat, Minggu (30/08/2023).

Pembahas rancangan KUA-PPAS APBD tahun 2024 itu akan dimulai tanggal 30 Juli s.d 1 Agustus 2023. Dan dilanjutkan dengan penandatangan nota kesepakatan pada hari Senin tanggal 7 Agustus 2023.

“Rapat kerja pembahasan Rancangan KUA dan PPAS APBD Tahun Anggaran 2024 hari ini merupakan salah satu proses perencanaan anggaran yang akan menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan APBD nantinya,” kata Pj. Wako Rida Ananda.

Untuk tahun 2024 sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2023-2026, Rida mengatakan pemda telah menetapkan 5 (lima) prioritas Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh yaitu:
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia yang berakhlak mulia, sehat, berkualitas dan berdaya saing;
2. Peningkatan perekonomian yang berkualitas, unggul, berdaya saing berbasis produk unggulan dan inovasi;
3. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan;
4. Peningkatan kualitas tata kelola penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih, akuntabel serta berkualitas;
5. Peningkatan tata kehidupan sosial dan budaya kemasyarakatan berdasarkan falsafah Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah.

“Lima prioritas ini yang akan kita capai melalui program, kegiatan dan subkegiatan serta dengan mengalokasikan anggaran pada setiap SKPD,” terangnya..
“Kami berharap pada rapat kali ini dapat berjalan dengan lancar dengan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang berguna untuk kemajuan Kota Payakumbuh kedepannya dan juga dapat kita selesaikan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan oleh aturan yang berlaku,” tukuknya.

Pj. Rida juga menyampaikan bahwa Kota Payakumbuh berhasil meraih penghargaan atas keberhasilan dalam pengendalian laju inflasi di Payakumbuh.

Sementara itu, Wakil ketua DPRD Armen Faindal mengucapkan selamat atas prestasi yang baru saja diraih oleh Kota Payakumbuh dalam pengendalian inflasi di Payakumbuh.
“Selamat untuk Pemko Payakumbuh semoga dengan penghargaan ini, masyarakat kita bisa lebih sejahtera lagi,” pungkasnya. (Rel/FS)

Payakumbuh — Ketua DPRD Sumbar Supardi membuka secara resmi Bimtek Digitalisasi Pendidikan bagi Guru SMA sekota Payakumbuh, angkatan III dan IV, tahap IV, di Rocky Hotel Bukittinggi, Jumat (28/7).

Bimtek angkatan III dan IV diikuti 100 peserta. Dua angkatan sebelumnya, juga diikuti 100 peserta. Bimtek berlangsung selama empat hari untuk setiap angkatan. Peserta mendapatkan materi berupa Praktek Tools Digital Pembelajaran Per Bidang Studi, Psikologi Pelajar Era Digital, Pengantar Pembuatan E-Modul Pembelajaran Interaktif, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Pengelolaan Pembelajaran Sosial, Menjadi Guru Kreatif, Inovatif dan Inspiratif, Pengayaan Metode Pembelajaran Berbasis Student Center Learning Dan Gaming, Pengantar Asesmen Pembelajaran Sosial, Pengantar Asesmen Pembelajaran Sosial Sesi Presentasi, Kesimpulan dan Review Materi Keseluruhan.

Menurut Supardi, Bimtek diharapkan akan mampu menjawab sebagian masalah yang dihadapi guru dan dunia pendidikan hari ini. Tim fasilitator sudah mempersiapkan materi sedemikian rupa, termasuk kapasitas narasumber.

Supardi menyebutkan, pada Kurikulum Merdeka terjadi perubahan sudut pandangan terhadap keberadaan guru. Guru tak lagi sumber menjadi ilmu, tetapi hanya sebagai fasilitator. Anak-anak hari ini lebih banyak memiliki sumber ilmu yang didapatkan mereka di luar. “Mereka banyak mendapatkan melalui online, sementara kita Gaptek dengan teknologi,” kata Supardi.

Hari ini, katanya, kita harus mengakui kehebatan dunia luar. Anak-anak hari ini, para generasi Z, atau Gen Z, adalah generasi yang menguasai teknologi. Malahan ada pameo dikalangan generasi ini, jika tak menguasai teknologi, bukanlah generasi Z.

Akibatnya, tak jarang mereka juga cenderung memposisikan guru justru menjadi penghalang kreativitas mereka. Salah satunya karena guru tak mampu mengikuti perkembangan mereka.

Di sisi lain, keterbatasan insfrastruktur di sekolah cenderung membuat banyak guru menyerah pada keadaan. Ketika mereka tidak mampu mengikuti perkembangan siswanya, mereka justru menjadikan keterbatasan itu sebagai kambing hitam. Padahal, sampai kapan pun, akan sulit untuk menyiapkan semua kebutuhan secara sempurna.

“Orang cerdas adalah orang yang bisa keluar dari kesulitan. Jika menyerah pada keadaan, maka pendidikan tidak akan tercapai. Negara memang belum bisa mensejahterakan semua guru, tetapi kita tetap punya tanggungjawab penuh,” katanya.

Di sisi lain, kalau mencari anak pintar, banyak. Sumbar tak hanya butuh yang pintar, tapi butuh anak cerdas, guru yang cerdas. Orang-orang cerdas dilahirkan dari kemampuan menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Guru yang tak pesimis. Kalau kita gagal, maka kita gagal menjadikan siswa yang cerdas. Harus dengan solusi dan sikap yang nyata.

Supardi juga mengingatkan, selama ini, setiap masalah yang dilakukan seorang anak, langsung masuk ke BK. Apakah tidak terpikir oleh kita, guru BK juga sedang punya masalah? Harusnya sebagai guru, perlu menguasai teknik-teknik dasar psikologi. Upaya memahaminya, bisa dibaca dengan insting. Bagaimana mungkin kita memasuki rasa, kalau tidak memahami karakter dan kultur anak.

Selain itu, katanya, kita juga sering merasa anak sok tahu saja. Padahal mereka memiliki kesiapan di bidang yang akan dijalaninya tersebut. Kita sering membatasi ruang geraknya dan harus mengikuti apa kata kita, sementara sesungguhnya mereka sudah punya pilihan atau langkah yang cocok untuk mereka.

Agus Hilaluddin, fasilitator pendidikan dan instruktur pada Bimtek tersebut mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan materi sedemikian rupa. Target dari materi yang dipersiapkan akan dapat meningkatan SDM guru dimasa datang.

Mayang Evidianti, Guru Ekonomi SMAN 4 Payakumbuh yang sudah mengikuti tahapan sebelumnya, mengaku merasakan peningkatan ilmu yang diperolehnya. Katanya, SDM bisa lebih baik. Mengenal dan memahami aplikasi baru dan sangat berguna bagi guru.

Ia berharap, selain Bimtek ini bisa terus berlanjut ke tahapan berikutnya, juga diharapkannya bisa dilaksanakan juga di daerah lain karena persoalan yang dihadapi tak jauh berbeda. (Rel/FS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.