Articles by "Dprd payakumbuh"

Showing posts with label Dprd payakumbuh. Show all posts

 

Payakumbuh — Perda tentang Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan dan Perda tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik disahkan oleh DPRD bersama Wali Kota Payakumbuh dalam rapat paripurna di gedung DPRD setempat, Senin (05/06/2023).

Dalam rapat paripurna yang dipimpin oleh Hamdi Agus itu, Juru Bicara DPRD Ahmad Ridha menyampaikan Pembicaraan Tingkat I khususnya Rapat Kerja Pansus DPRD Kota Payakumbuh dengan Tim Ranperda Kota Payakumbuh berjalan cukup lancar dengan suasana pembahasan yang didasari oleh rasa kebersamaan dan tanggung jawab yang cukup tinggi.

“Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, Pansus DPRD Kota Payakumbuh telah melakukan pembahasan terhadap 2 (Dua) Buah Ranperda tersebut dengan kegiatan berupa Rapat-rapat Kerja, Kunjungan Kerja dan Konsultasi demi kesempurnaan Rancangan Peraturan Daerah ini. Selama pembahasan 2 Buah Rancangan Peraturan Daerah yang dilaksanakan oleh Pansus DPRD Kota Payakumbuh telah dapat disepakati, untuk perbaikan dan penyempurnaan terhadap Rancangan Peraturan tersebut,” ungkapnya.

Ahmad Ridha menambahkan, berdasarkan rapat fraksi dan telah disampaikan pada rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi yang dilaksanakan pada tanggal 24 September 2022, dalam proses pembahasan ranperda ini telah sesuai dengan mekanisme dan tata tertib DPRD Kota Payakumbuh, ranperda ini sudah memenuhi aspek yuridis, filosofis dan sosiologis.

“Ke 7 fraksi yang terdiri dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan, dan Fraksi Amanat Kebangkitan Nasional sepakat menyetujui 2 Buah Rancangan Peraturan Daerah ini ditetapkan dan disahkan menjadi Peraturan Daerah Kota Payakumbuh,” tandas Ahmad Ridha dari Partai NasDem itu.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda menyampaikan apresiasi kepada DPRD dengan telah disahkannya dua Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang sangat vital bagi Kota Payakumbuh.

Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan ini, menurut Rida akan memberikan kepastian hukum kepada Pemerintah Daerah tentang kejelasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap pejabat dan instansi, adanya prosedur kerja yang praktis dan tidak berbelit-belit, kejelasan penganggaran pelaksanaan pembangunan, kejelasan pengelolaan infrastruktur, kejelasan pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan dan kejelasan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga tujuan pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan.

Kemudian, Peraturan Daerah Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik merupakan sebuah tonggak penting dalam upaya Pemerintah untuk melindungi lingkungan hidup, menjaga kesehatan masyarakat, serta meningkatkan kualitas kehidupan warga Kota Payakumbuh.

“Air limbah domestik merupakan masalah yang perlu kita selesaikan dengan serius, mengingat potensi dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan kita semua Dalam era perkembangan kota yang semakin maju, keberlanjutan dan keselarasan dengan alam haruslah menjadi prioritas kita. Oleh karena itu, melalui peraturan daerah ini, Pemerintah Kota Payakumbuh bertekad untuk memberikan panduan dan pedoman yang jelas bagi pengelolaan air limbah domestik di Kota Payakumbuh,” tegasnya. (FS)

 

Payakumbuh — Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Wulan Denura menghadiri pelepasan 249 orang Jamaah Calon Haji (JCH) Kota Payakumbuh musim haji 1444 H. Jumlah tersebut mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 yang hanya 127 orang jamaah haji.

Pelepasan yang dilaksanakan di Aula Ngalau Indah, Balai Kota Payakumbuh, Senin (5/06/2023) itu juga dihadiri oleh Pj. Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda, Forkopimda, Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Dafrul Pasi, Kakan Kemenag, Kepala OPD, Ketua MUI, Ketua IPHI Kota Payakumbuh dan para Jamaah Calon Haji Kota Payakumbuh.

Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh Wulan Denura mengatakan, ibadah haji ke Baitullah merupakan salah satu rukun Islam yang membutuhkan kesiapan dan kekuatan fisik dan mental. Haji bukanlah sekadar perjalanan fisik semata, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengajarkan tentang kesucian jiwa, kesetaraan manusia, kesabaran, keteguhan hati, serta kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.

“Selamat jalan Bapak/Ibuk Jamaah Calon Haji, semoga menjadi haji yang mabrur dan selamat pergi ke tanah suci dan kembali lagi ke tanah air,” kata Wulan.

Wulan berpesan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, persiapan fisik yang baik sangatlah penting, kedua, persiapan mental juga tidak kalah penting.

“Pesan kami supaya menjaga kesehatan tubuh dengan pola makan yang seimbang, dan istirahat yang cukup. Disamping itu, juga harus mempersiapkan diri dengan meninggalkan segala urusan dunia yang dapat mengganggu konsentrasi kita dalam beribadah,” ucapnya.

“Selama perjalanan ibadah haji, mungkin saja kita akan diuji dengan berbagai tantangan dan rintangan. Oleh karena itu, saudara-saudara harus bersikap sabar, ikhlas, dan tawakkal kepada Allah SWT dalam menghadapi segala situasi,” pungkasnya. (FS)


Payakumbuh --- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Payakumbuh Hamdi Agus mendukung dan mengapresiasi langkah Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dalam mencanangkan Kota Payakumbuh bebas dari pungli.


Hal tersebut diungkapkan Hamdi ketika ditemui seusai menghadiri acara Pencanangan Payakumbuh Bebas Pungli di Kantor Wali Kota, Jumat (26/5).


“Saya sebagai Ketua DPRD Kota Payakumbuh tentunya sangat mendukung hal baik yang dilakukan di wilayah Kota Payakumbuh, saya juga sangat mengapresiasi Pj. Wako Rida Ananda yang sudah menghadirkan Irwasum Polri Komjen Pol. Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si, Kepala Satgas Saber Pungli Pusat,” ungkap Hamdi.


Menurut Hamdi, untuk menyukseskan kebijakan ini membutuhkan sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam hal menindak tegas aksi pungli.


“Karena kenyamanan dan keamanan untuk kita semua, semoga kita bisa lakukan bersama,” tandasnya.


Sementara itu, dalam sambutannya Ahmad Dofiri menyampaikan beberapa hal diantaranya, pertama perlunya dilaksanakan sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Saber Pungli kepada seluruh masyarakat sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat. Kedua perlunya implementasi kota bebas pungli sebagai upaya nyata mendukung kebijakan pemerintah mewujudkan Indonesia bebas dari pungli, dan ketiga perlunya memahami tugas-tugas pokok masing-masing bidang agar semua stakeholder dapat menjalankan tugas secara profesional, proporsional dan akuntabel.


Kota Payakumbuh didaulat sebagai pilot projectnya, dilakukan penandatangan fakta Integritas serta penyerahan secara simbolis plakat kepada Pj. Wali Kota dan beberapa pejabat Forkopimda lainnya.


Pada momen Pencanangan dan Sosialisasi Kota Bebas dari Pungli Dalam kegiatan hari ini dihadiri oleh Kapolres Payakumbuh AKBP Wahyuni Sri Lestari, Kajari Payakumbuh Suwarsono, unsur forkopimda, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya. (FS)



Payakumbuh --- Wakil Rakyat Kota Payakumbuh mendengarkan jawaban Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda terhadap pemandangan umum fraksi tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2022 dalam rapat paripurna yang digelar di kantor DPRD setempat, Jumat (19/5).


Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Hamdi Agus didampingi Wakil Ketua DPRD Wulan Denura, dan dihadiri Anggota DPRD lainnya serta kepala dan perwakilan OPD.


"Sebelumnya, 7 Fraksi telah menyampaikan pemandangan umum, hari ini adalah agenda kepala daerah menyampaikan jawabannya," ujar Hamdi.


Sementara itu, Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda menyampaikan jawaban atas pemandangan umum dari 7 Fraksi.


Adapun sebelumnya hampir semua fraksi menyampaikan apresiasi terhadap capaian Pemko Payakumbuh telah meraih 9 kali WTP dari BPK RI. Di samping itu juga apresiasi peningkatan realisasi PAD.  Untuk kedepan, kata Rida, pihaknya akan bekerja lebih maksimal dalam rangka menggali potensi yang ada dengan jalan melakukan pendataan yang akurat, serta menyiapkan data base yang tersistem serta terintegrasi, dalam hal perencanaan akan lebih memperhatikan kajian analisa potensi dalam menentukan target capaian serta melakukan evaluasi dan monitoring terhadap seluruh potensi PAD yang ada, menggali permasalahan yang ada dan bersama untuk mencarikan solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada nantinya.


"Terkait permasalahan parkir. Sampai saat ini kita memang belum bisa mewujudkan berdirinya gedung parkir dikarenakan keterbatasan anggaran. Adapun untuk pengelolaan parkir dengan sistem e-money hal ini memang sudah kita rencanakan untuk segera mewujudkannnya," kata Rida.


Sementara itu, terkait dengan pembangunan Masjid Agung Kota Payakumbuh, sangat setuju dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Pemerintah Kota Payakumbuh akan tetap menindaklanjuti Proposal Pembangunan Masjid Agung Kota Payakumbuh yang telah dirintis oleh Wali Kota sebelumnya Riza Falepi. 


"Saat ini juga sudah dirancang Panitia Pembangunan Masjid Agung Kota Payakumbuh yang terdiri dari tokoh masyarakat dan personil pejabat pemerintahan yang ditugaskan untuk menginventarisir sumber-sumber dana yang bisa didapatkan dari segala sumber yang tidak mengikat, termasuk dari pengusaha dan perantau. Sehingga semua potensi akan dikerahkan untuk mewujudkan pembangunan Masjid Agung Kota Payakumbuh," ujarnya.


Rida juga mengucapkan terima kasih atas pandangan yang telah disampaikan Fraksi PKS, dan sekaligus mengingatkan Pemko untuk tetap melanjutkan pembangunan dan melengkapi fasilitas umum yang ada di kawasan Batang Agam. 


"Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Payakumbuh untuk melengkapai fasilitas kawasan Batang Agam tersebut dengan mengusulkan proposal pembangunan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun ke Pemerintah Provinsi Sumatera Barat," kata Rida.


Terkait dengan proses seleksi PPPK formasi Tahun 2022, sampai saat ini sedang berlangsung sesuai dengan aturan dan petunjuk teknis dari Menpan, BKN dan Instansi Terkait. Untuk penempatan PPPK nantinya akan disesuaikan dengan formasi yang tersedia dan dilamar oleh masing-masing PPPK tersebut. 


"Untuk kesejahteraan PPPK tentunya merupakan hal yang menjadi perhatian kami selaku Pj. Wali Kota, dan sebagaimana perlakuan kepada PNS, tentunya PPPK yang merupakan bagian dari ASN sebagaimana diamanatkan oleh UU 5 Tahun 2014 Tentang ASN, akan diberikan hak sesuai dengan aturan yang berlaku (gaji, tunjangan jabatan ,TPP tunjangan lainnya yang merupakan hak dari PPPK)," tukuknya.


Lebih lanjut, kata Rida, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pendidikan secara terus menerus melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan melalui pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Dari aspek peningkatan kualitas Tenaga Pendidik, kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan berbasis komunitas (KKG dan MGMP), mendorong guru mengikuti pelatihan secara daring yang telah diprogramkan Kemdikbudristek dan mitra kerja, pemantapan penggunaan platform merdeka belajar, serta memfasilitasi peningkatan program Guru Penggerak dan Pengajar Pratik. 


Dari Januari sampai dengan April 2023, telah dilatih lebih kurang 1.724 orang guru TK, SD dan SMP, baik melalui pelatihan berbasis komunitas, maupun yang diselenggarakan langsung oleh bidang terkait di Dinas Pendidikan, oleh Kemdikbudristek dan mitra kerja, seperti IGI (Ikatan Guru Indonesia). Pemenuhan dan peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan juga menjadi prioritas Pemerintah Kota Payakumbuh dalam meningkatkan kualitas pendidikan.


Setiap tahun dilakukan pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah serta sarana pendukungnya, saat ini satuan pendidikan diberikan fasilitas mendukung pembelajaran digital, yakni berupa pengadaan cromebook. Setiap sekolah (SD dan SMP) minimal telah memiliki fasilitas satu paket cromebook untuk penyelenggaraan assessment nasional, dan saat ini sedang dilakukan proses penyediaan cromebook untuk kelas digital di setiap sekolah di SMP dan minimal setiap SD Inti untuk tingkatan Sekolah Dasar.


Salah satu upaya pengembangan kualitas dan layanan pendidikan adalah melalui pelaksanaan kurikulum muatan local. Sejak Tahun 2022, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh telah melakukan perencanaan dan perumusan materi kurikulum muatan lokal dengan judul “Potensi Daerah” dengan elemen: Baca Tulis Alquran, Budaya Alam Minangkabau ( terdiri dari: Susunan Kekerabatan di Minangkabau, Makanan Tradisional, Prosesi Adat Minangkabau, Harta Pusaka menurut adat Minangkabau, Kesenian tradisional) dan Peninggalan Sejarah


"Kurikulum Muatan Lokal sudah sampai pada tahap penyusunan modul ajar dan sudah diimplementasikan pada Tahun Ajaran 2022/2023. Pada tahun 2023 TPK (Tim Pengembang Kurikulum) Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh sedang melakukan tahap penyusunan bahan ajar menjadi buku Kurikulum Muatan Lokal Kota Payakumbuh dan diharapkan pada Tahun 2024 sudah dicetak dan didistribusikan," kata Rida.


Terkait pertanian, Rida memaparkan untuk mengendalikan harga belum ada langkah konkrit yang bisa kita lakukan, karena memang masalah harga sampai hari ini diserahkan kepada pasar. Namun untuk membantu petani kita ada beberapa upaya yang sudah, sedang, dan akan dilakukan diantaranya adalah:


1. Mencari peluang pasar produk olahan seperti cabai bubuk, sehingga ketika harga cabai murah bisa diolah menjadi cabai bubuk yang dapat disimpan jangka waktu lebih lama.

2. Mencari peluang pasar yang lebih luas bagi STA dalam memasarkan produknya / terutama produk Hortikultura.

3. Mengoptimalkan pemanfaatan STA-STA yang ada sesuai dengan kesepakatan antara STA dengan petani/Kelompok Tani.

4. Menyarankan untuk melakukan pola tanam sesuai dengan anjuran.

5. Menyarankan ke petani untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia dan lebih banyak pemakaian pupuk organik/Kompos, sehingga menurunkan biaya produksi, termasuk juga pemakian Pestisida Nabati untuk pengendalian OPT.


Terkait PDAM, Rida menyebut pihaknya selalu melakukan upaya perbaikan dalam mengatasi permasalahan keterbatasan ketersedian air pada jam tingkat kebutuhan tinggi, terutama pada waktu pagi dan sore hari, langkah kongkrit yang terus kita lakukan antara lain : 


1. Pemasangan sensor tekanan pada beberapa lokasi untuk memberikan informasi tekanan pada jaringan perpipaan sehingga ketika tekanan air hilang dapat langsung diketahui & dilakukan penanganan.


2. Manajemen tekanan yang dilakukan pada malam hari oleh Sub Bagian Distribusi melalui Tim NRW.

3. Penanganan perbaikan kebocoran secara cepat dan tepat melalui tim kebocoran yang telah difasilitasi dengan adanya kendaraan operasional lapangan, dan setiap informasi kebocoran akan langsung ditangani walaupun pada sat hari libur.

4. Mencari potensi sumber air baku baru untuk menambah kapasitas produksi untuk mengatasi keterbatasan air yang sangat dibutuhkan dengan jumlah pelanggan yang semakin banyak.


Adanya masukan dari Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan terkait pengembangan Puskesmas Parit Rantang ke depannya, Rida menjelaskan Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh akan bekerjasama dengan stakeholder terkait, dan berupaya melakukan realokasi gedung kantor Puskesmas Parit Rantang ke lokasi baru (salah satu calon lokasinya adalah BBI Padang Tinggi), apabila kemampuan keuangan daerah Kota Payakumbuh telah memungkinkan untuk melaksanakannya.


Lebih jauh, masukan dari Fraksi Gerindra, Rida menjelaskan kondisi bangunan Rumah Sakit saat ini memang banyak yang rusak, dari 22 unit bangunan yang ada + 80% (17 unit) dibangun sebelum Tahun 2000. Agar bangunan dapat digunakan dengan baik, setiap tahunnya selalu dilakukan pemeliharaan termasuk toilet yang melekat pada bangunan tersebut, namun karena faktor usia dimana diperbaiki pada satu sisi dan pada sisi lainnya muncul  kerusakan baru. Paling tidak toilet yang ada sekarang sudah berfungsi dengan baik tapi belum bisa menampung jumlah pasien yang semakin hari semakin bertambah.


Terkait pemanfaatan fasilitas pada ruangan lantai II gedung Kemuning, dahulu sebelum Covid-19 mewabah ruangan tersebut digunakan untuk ruang kebidanan, namun kemudian kebidanan dialihkan ke ruangan mawar lama untuk antisipasi terhadap penularan Covid-19 kepada kelompok rentan (ibu hamil dan bayi baru lahir). 


Sejak masa itu sampai sekarang jumlah pasien kebidanan terus menurun, rata-rata 2 – 3 orang per hari. Seiring dengan itu ruangan lantai II gedung Kemuning akan dimanfaatkan untuk ruangan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) atau ruang rawatan untuk bayi dan anak yang mengalami gangguan kesehatan serius maupun berada dalam kondisi kritis dan membutuhkan perawatan intensif. Untuk pemanfaatan ruangan tersebut masih menunggu alat kesehatan yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus Tahun 2023 ini. (FS)


Payakumbuh --- 7 Fraksi di DPRD Kota Payakumbuh menyampaikan Pemandangan Umum Terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022 dalam rapat paripurna yang dilaksanakan di kantor DPRD setempat, Senin (15/5).

Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Armen Faindal didampingi Wakil Ketua DPRD Wulan Denura, sementara itu Penjabat Wali Kota Payakumbuh diwakili oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Dafrul Pasi, turut hadir kepala dan perwakilan OPD.

*Fraksi PKS*


Juru bicara Fraksi PKS Heri Iswandi Dt. Rajo Muntiko Alam menyampaikan beberapa hal dalam pemandangan umum fraksi. Pertama, Pemerintah Kota Payakumbuh agar bisa memfollow up (menindaklanjuti) proposal pembangunan pembangunan Masjid Raya Payakumbuh atau membuat skema dan stategi sumber keuangan yang lain untuk terwujudnya  Mesjid Raya Payakumbuh.

"Setelah disahkannya Perda Pembangunan yang berkelanjutan, hal ini membuka ruang bagi Pemerintah Kota Payakumbuh untuk dapat melanjutkan pembangunan selama ini,hal ini termasuk juga Batang Agam yang perlu di selesaikan dan di lengkapi dengan segala fasilitas umum, sehingga menambah kebermanfatan kepada warga baik dari Kota Payakumbuh maupun warga daerah lain yang datang ke Payakumbuh," ujarnya.

Kedua, Heri meminta agar tenaga PPPK yang telah mendapatkan SK maupun yang akan diseleksi kedepannya pada tahun 2023 ini, hendaklah mendapatkan tempat dan kesejahteraan yang layak.

"Hal ini akan membuat mereka bisa bekerja secara  maksimal dan optimal," katanya.

*Fraksi Gerindra*


Fraksi Gerindra menyampaikan mengenai PAD di RSUD mengalami peningkatan, patut diapresiasi setinggi-tingginya karena itu merupakan hak dari Nakes dan biaya pelayanan tahun sebelumnya.

Kemudian Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh memandang RSUD perlu support bersama, DPRD dan Pemda perlu serius menangani RSUD tersebut demi majunya Kota Payakumbuh kedepan.

Beberapa waktu yang lalu, Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh mendapatkan aspirasi dari masyarakat terhadap kondisi di RSUD tersebut. Fasilitas gedung yang mengalami kerusakan yang sama dari tahun ke tahun, salah satu contoh toilet diminta untuk dicek kembali.

Kemudian tentang pemanfaatan fasilitas yang ada, Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh meminta pihak RSUD dapat mengaktifkan kembali ruang lantai II, gedung kemuning, ruang kebidanan.

Mohon dimanfaatkan sesuai perencanaan pembangunan terdahulu bahwa gedung tersebut lantai II direncanakan untuk ruangan bersalin dan berada dekat dengan ruangan bayi, sehingga dapat meminimalisir resiko yang akan terjadi, juga menjadikan fasilitas kebidanan lebih representatif tentunya sehingga RSUDpun dapat meningkatkan pelayanannya pada masyarakat. Mohon pertimbangan karena Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh sudah pernah menyampaikan hal demikian dalam rapat kerja sebelumnya.

Kemudian Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh mengajak semua pihak untuk lebih berkonsentrasi pada sisi belanja daerah, meskipun hal tersebut sudah lebih mengarah pada teknis namun kondisi dilapangan dan aspirasi dari masyarakat juga sampai kepada fraksi. Sebelumnya Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh sangat mengapresiasi Pemda yang telah melakukan penghematan penggunan anggaran di setiap OPDnya dan juga apresiasi setinggi-tinggginya atas peran serta atau partisipasi masyarakat dalam mendukung program pembangunan Kota Payakumbuh.

Namun Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh ingin lebih mengetahui dan kurang memahami bagaimana fokus penanganan stanting di Kota Payakumbuh ini, apa cukup dengan pemberian bantuan bahan makanan pada masyarakat seperti telur dan beras yang diantarkan kerumah-rumah masyarakat, bahkan kami melihat ada yang sudah menumpuk di rumah-rumah masyarakat tersebut yang kemungkinan belum habis dan yang baru sudah datang lagi.

Yang jadi pertanyaan, apakah efektif penanganan stunting dengan begini saja, apa tidak ada penanganan dari tindakan medis dan lain-lain sebagainya? Mohon ditinjau ulang dan keefektifan kegiatan tersebut!

Fraksi Gerindra sangat mendukung program bapak asuh yang diangkat penjabat wali kota dan yang pemerintah laksanakan, namun perlu dipertimbangkan kembali outputnya bagaimana dan penanganan seriusnya seperti apa.

Terkait dengan pemulihan atau recovery, pada tahun 2022 adalah masa dalam pemulihan ekonomi dampak dari Covid 19 tahun sebelumnya yang sangat berpengaruh pada masyarakat terutama penurunan income masyarakat dan rasionalisasi dana transfer dari Pemerintah Pusat sehingga banyak program dan kegiatan untuk APBD tahun 2022 dilakukan rasionalisasi namun pagu anggaran mandatory masih diberlakukan.

Dalam masa pemulihan terutama di bidang ekonomi APBD Kota Payakumbuh mengikuti ketentuan dan aturan dari Pemerintah Pusat tanpa mempertimbangkan kearifan lokal yang berdampak kepada masyarakat banyak (majority) dalam mengatasi permasalahan Pemulihan (recovery) ekonomi masyarakat.

Kenaikan harga BBM sebagai indikator kenaikan inflasi dan resesi secara keseluruhan bukan mengkambing hitamkan produk pertanian sebagai pemicu inflasi malah Pemerintah Daerah ikut melakukan operasi pasar dalam menekan harga dari produk pertanian yang dihasilkan masayarakat Payakumbuh seperti cabe, telur, jagung, daging, bawang, sayur dan lainnya, padahal ketika harga komoditi dari produk pertanian mencapai titik terendah seperti sekarang Pemerintah Daerah tidak peduli.

Dari keadaan diatas, Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh meminta agar perencanaan program dan kegiatan APBD Kota Payakumbuh lebih berpihak dan berdampak luas terhadap peningkatan income masyarakat (Majority) Kota Payakumbuh.

*Fraksi Demokrat*


Juru Bicara Fraksi Demokrat Sri Joko Purwanto menyampaikan apresiasi pemberian opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) terhadap laporan keuangan Pemerintah Kota Payakumbuh TA 2022 oleh BPK RI. Penghargaan ini merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan pemerintah daerah bersama OPD di lingkup pemerintahan Kota Payakumbuh pengelolaan keuangan daerah, semoga kedepannya ini bisa kita pertahankan dan kita tingkatkan lagi.

"Namun demikian kami terus mendorong Pj. Wali Kota beserta jajaran untuk mencarikan solusi terkait dengan Piala Adipura yang dalam hal lepas dari Kota Payakumbuh padahal penghargaan Adipura sudah menjadi tradisi Kota Payakumbuh selama bertahun-tahun sebelumnya dan sudah dibuatkan di pusat kota sebuah tugu adipura yang menuniukkan komitmen dan eksistensi Kota Payakumbuh dalam menjaga kebersihan kota," ujar Joko.

Terkait realisasi PAD TA 2022 sebesar Rp. 126.96 M dari target Rp. 108,91 M atau 116,57%. Menurut pandangan Fraksi Demokrat, jika dilihat dari realisasi tahun sebelumnya, ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, Fraksi Demokrat juga mendorong Tim anggaran pemerintah daerah untuk lebih teliti lagi dalam aspek perencanaan karena DPRD melihat masih ada ketidakcermatan dalam menentukan target capaian.

"Asumsi yang digambarkan dalam target terkesarn masih kurang optimis sehingga realisasinya justru cukup jauh diatas dari ekspektasi awal. Dari hasil pencapaian PAD belum mencerminkan perencanaan dan asumsi yang didukung oleh data yang valid dalam proses penyusunan perencanaan," kata Joko.

Terkait belanja yang realisasi sebesar 695,91 M atau 93,6% dari target sebesar 752,35 M dimana belanja operasi realisasi sebesar 92,74% dan belanja langsung hanya terealisasi 91,59%. Fraksi Demokrat mendorong orientasi belanja untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat harus menjadi prioritas dibanding belanja untuk mermenuhi kebutuhan birokrasi.

"Untuk itu Fraksi Demokrat memberikan catatan agar pemenuhan hak dasar masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan harus didahulukan dan harus ada semangat afirmasi yang kuat untuk memprioritaskan kegiatan yang langsung dirasakan oleh masyarakat Payakumbuh," terangnya.

Sri Joko juga menyampaikan hal umum lainnya dimana Fraksi Demokrat mengapresiasi terhadap peningkatan Pendapatan Ruman Sakit tahun 2022. Namun terkait dengan pendapatan Rumah Sakit ini dewan berpandangan masih terdapat peluang untuk meningkatkan pendapatan dengan cara-cara antara lain mengevaluasi dan merevisi Pewako Retribusi pelayanan kesehatan yang sudah cukup lama, yang juga belum mengakomodir selurun jenis pelayanan yang ada, memberikan support kepada RSUD sebagai BLUD untuk lebih berinovasi, serta mengevaluasi kemampuan.

Joko mentebut pihaknya menyadari kemampuan keuangan daerah, namun demikian wacana pemda membebankan anggaran TPP orang medis dan tenaga medis di RSUD kepada pendapatan BLUD perlu di pertimbangkan dengan matang agar tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja, dan akan juga berpengaruh kepada pendapatan.

Menyikapi masalah parkir yang sudah sekian kali di ingatkan, dibahas dan belum menunjukkan tanda yang lebih baik, misalnya rencana pembangunan gedung parkir. Fraksi Demokrat menyarankan jika gedung parkir masih belum dapat diwujudkan minimal ada tempat parkir yang menggunakan pembayaran e-money. Misalnya di Rumah sakit, di bawah kanopi, maupun tempat-tempat lain yang yang dianggap mempunyai potensi yang cukup besar.

Joko mengingatkan saat ini sudah berada pada tahun Politik dalam rangka menyongsong pesta demokrasi tahun 2024, tentu sebagai anggota DPRD yang berasal dari Partai politik, dewan mempunyai harapan yang besar dan juga mengingatkan PJ. Walikota sebagai Top leader dalam pemerintah Kota agar tidak mengulang pengalaman lama dengan memobilisasi ASN dan/atau THL untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Terkait dengan banyaknya pertanyaan masyarakat menyangkut status THL yang menjadi Bacaleg/caleg, fraksi partai Demokrat memandang perlu pemerintan Kota untuk membuat semacam keteaasan terkait aturan mainnya. Apakah perlu untuk mengundurkan diri, atau tidak atau bisa saja mundur dan dapat masuk lagi setelah selesai Pemilu," pungkasnya.

*Fraksi PPP*


Juru Bicara Frkasi PPP Ahmad Zifal menyampaikan secara garis besar Pemerintah Kota Payakumbuh telah merealisasikan Program kerja yang direncanakan dan ditetapkan serta dituangkan dalam APBD Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2022, hal ini terbaca dalam capaian indikator-indikator rencana kerja Pembangunan Daerah yang teraplikasi pada masing-masing OPD baik dalam bentuk pembangunan fisik, ekonomi, social maupun budaya.

"Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyarankan agar kedepannya diperlukan penguatan-penguatan terutama sekali peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam peningkatan kinerja secara internal maupun dalam mengadopsi aturan-aturan yang lebih tinggi yang selalu berubah sesuai dengan kebutuhan Pemerintah," ujarnya.

Ahmad Zifal juga mengatakan pihaknya mendorong langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Kota untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah seperti Intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak dan Restribusi Daerah. Harapannya agar kedepannya data Primer wajib pajak dan objek pajak ada pada Pemerintah Kota dan dalam pemungutannya Pemerintah Kota harus tegas dan disiplin.

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan berharap agar program pembangunan/infrastruktur dimaksimalkan mulai dari perencanaan, proses lelang dan pelaksanaan. Begitu pula terhadap pembangunan perumahan oleh pengembang, diharapkan kepada OPD terkait agar selektif dalam mengeluarkan/menertibkan izin sehingga tidak melanggar aturan/peraturan daerah yang ada dan tidak merugikan masyarakat.

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyampaikan aspirasi masyarakat Payakumbuh bahwa masyarakat berharap agar Pemerintah Kota mewujudkan rencana untuk mendirikan Masjid Agung Kota Payakumbuh karena pembebasan tanah dan perencanaannya telah selesai.

"Fraksi Partai Persatuan Pembangunan berharap adanya semacam Grand Design yang bisa diwujudkan secara bertahap setiap tahunnya melalui APBD Kota Payakumbuh dan sumbangan-sumbangan lainnya yang tidak mengikat," ungkap Ahmad Zifal.

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pemerintah Kota disepanjang Sungai Batang Agam yang berubah menjadi sungai yang bersih dan sekaligus menjadi pusat olahraga dan rekreasi melalui kegiatan Revitalisasi Sungai dengan dana dari APBN dan APBD.

Namun demikian Fraksi Partai Persatuan Pembangunan memberikan beberapa Catatan terhadap hasil dari kegiatan Revitalisasi Sungai Batang Agam yang telah dinikmati oleh masyarakat :
-Sebagai penerima manfaat dari hasil Revitalisasi Sungai kami berharap Pemerintah Kota memperhatikan kebersihan taman dan jalan serta mengawasi petugas yang ditempatkan disana.
-Menambah lampu penerangan di taman dan di sepanjang jalan dipinggiran sungai sehingga pada malam hari disepanjang lokasi tidak bisa dimanfaatkan oleh anak-anak muda untuk berbuat hal-hal yang melanggar norma.
-Menertibkan kembali cafe yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota sesuai dengan izin dan peruntukkannya serta jam operasionalnya. Menutup seluruh cafe-cafe yang tidak mempunyai izin dari Pemerintah Kota, sehingga kehadiran cafe-cafe disepanjang batang agam tidak meresahkan masyarakat.

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan sangat yakin dan percaya dengan usaha-usaha yang dilakukan Pemerintah Kota untuk mencarikan solusi terhadap TPA Regional yang sudah Over Capacity, namun dengan tidak bosan-bosannya kami menyampaikan agar persoalan ini secepatnya bisa dituntaskan dan masyarakat kita tidak menerima efek yang tidak bagus dari sampah-sampah yang dikirimkan setiap hari oleh Kabupaten/Kota Lainnya.

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan sangat bersyukur dengan telah dihentikannya PPKM pasca Covid 19 oleh Pemerintah dan mulai menggeliatnya ekonomi masyarakat kea rah yang lebih baik, namun kami bersaran agar Pemerintah Kota mempertimbangkan manfaat dan mudaratnya terhadap izin hiburan/pasar malam yang telah dilaksanakan dibeberapa tempat dalam Kota Payakumbuh. Dimana kegiatan ini dilaksanakan dilapangan bola yang mengakibatkan lapangan tidak bisa dipakai lagi untuk beberapa bulan ke depan sementara untuk lapangan bola dan sarana olahraga lainnya kita masih kekurangan dan bahkan salah satu permainan nyaris memakan korban akibat rusak ketika sedang beroperasional.

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Kota Payakumbuh menyampaikan kepada Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan agar berhati-hati dalam mengambil kebijakan, antara lain :
-Kebijakan menyuruh anak-anak memakai pakaian Tradisional Minang yang terkesan mendadak yang berakibat orang tua harus menyiapkannya dalam waktu yang sangat singkat padahal sangat bagus untuk mengedukasi anak-anak terhadap pakaian Tradisional kita.
-Kebijakan untuk mengganti absen/ketidak hadiran dalam kegiatan Pesantren Ramadhan perharinya dengan 3 buah Paving Blok dan dikoneksikan dengan nomor ujian anak-anak.
-Menuntaskan permasalahan yang terjadi antara guru dengan Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Payakumbuh agar tidak berdampak terhadap proses Belajar dan mengajar dan Ujian Akhir anak-anak Kelas IX.

*Fraksi Golkar*

 



Juru Bicara Fraksi Golkar Maharnis Zul menyampaikan kualitas program, kegiatan, dan sub kegiatan, baik fisik maupun non fisik yang dirasa masih kurang, perlu dievaluasi. untuk dapat ditingkatkan pada masa mendatang.

"Tujuan yang ingin kita capai bukan hanya sekadar ouput tapi outcome, benefit dan impact," ujarnya.

Fraksi Golkar mendorong agar pendidikan yang bermutu walaupun sudah terlihat perkembangannya namun senantiasa berupaya untuk lebih meningkat lagi mealui peningkatan wawasan guru, sarana dan prasarana belajar. Apalagi, Muatan Lokal terutama Agama dan Adat harus lebih dioptimalkan sehingga tercermin dalam pengamalan hidup sehari-hari.

Terkait pupuk bersubsidi tambahan yang diberikan pemerintah rasanya sudan cukup memadai. Tinggal lagi pengawasan oleh pihak Dinas Pertanian sehingga pupuk tersebut betul-betul tepat sasaran. Petani tertolong, hasil panen meningkat.

"Iigasi primer rasanya cukup baik. Sekunder dan tersier nampaknya sebagian perlu jadi perhatian. Jika tidak sasaran yang ingin kita capai akan terkendala," tukuk Maharnis Zul.

Upaya-upaya menekan inflasi di kota kita ini sudah dilakukan, diantaranya dengan memanfaatkan pekarangan dengan tanaman yang bisa menunjang ekonomi. Tapi sayang beberapa komoditi harganya anjlok seperti cabe, ketela pohon, jagung dsb. Keseimbangan harga nampaknya juga perlu menjadi sebuah perhatian yang serius.

Pelayanan PDAM yang merupakan kebutuhan primer sangat perlu ditindaklanjuti dengan serius. Di saat-saat dibutuhkan air tidak mengalir ke rumah-rumah penduduk. Keluhan ini perlu juga kami sampaikan walaupun ada kesan terlalu nyinyir.

Adipura yang lepas dari tangan tahun berikutnya harus kita rebut kembali. Titik-titik rawan yang membuat nilai menurun hendaknya sudah terinventarisir guna untuk segera dibenahi. Apalagi, masalah TPA Regional yang mungkin dari beberapa sisi masih ada riak-riak negatif maka itu harus disikapi dengan serius sehingga suasana menjadi hening.

Tahun depan kita akan melaksanakan Pemilu baik legislatif maupun eksekutif. Peserta Pemilu bertambah dari priode sebelumnya. Ada sinyal-sinyal kerawanan yang sangat perlu kita waspadai. Mari wujudkan Pemilu yang Demokratis, Berkeadilan, Bermartabat dan Badunsanak.

Terakhir, PJ Walikota menurut penilalan kami menjalankan tugasnya dengan serius, penuh tanggung jawab, melahirkan beberapa inovasi, semoga beliau sukses mengemban amanah sampai terpilihnya kepala daerah yang definitif. Berkenaan dengan hal tersebut suara-suara yang berkembang kiranya Pak Pj. Walikota fokus dengan tugas pokoknya sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepadanya.

*Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan*



Juru Bicara Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan Ahmad Ridha menyampaikan PAD dari sektor Pendapatan lain-lain yang sah terjadi peningkatan yang siknifikan karena adanya Penerimaan Daerah dari BLUD RSU dr. Adnaan WD Payakumbuh berupa pencairan dana claim Jasa Layanan penanganan pandemi Covid-19 dari BPJS. Apakah dana tersebut sudah direncanakan penggunaan dan pemanfaatannya pada APBD Tahun 2023.

"Kita menyadari bahwa proses pencairan dana tersebut bukanlah hal mudah, perlu inovasi dan langkah-langka cerdasdari Manajemen BLUD RSU dr. Adnaan WD Payakumbuh, Dinas Kesehatan dan Puskesmas-Puskesmas, kira-kira inovasi dan langkah cerdas apa saja yang telah dilakukan oleh Manajemen BLUD RSU dr. Adnaan WD Payakumbuh. Dinas Kesehatan dan Puskesmas-Puskesmas, sehingga pencairan dana claim dapat terlaksana dengan baik," ujar Ahmad Ridha.

Terkait Realisasi Belanja Daerah sebesar Rp.118,55 Milyar merupakan Belanja Modal yang nantinya akan menambah nilai asset Kota Payakumbuh, hal itu benar adanya, akan tetapi total nilai asset Kota Payakumbuh cukup banyak tergerus oleh akumulasi penyusutan yaitu sekitar Rp. 824,32 Milyar, sehingga jumlah Asset yang semula Rp.2,06 Triliun, hanya bersisa Rp.1,23 Triliun.

"Setahu kami secara umum Nilai Asset tanah cendrung bergerak naik dari tahun-ketahun, asumsi kami nilai asset tanah tidak terkena dampak akumulasi penyusutan, Apakah data ini benar adanya? Regulasi mana yang mengatur Akumulasi Penyusutan sebesar itu?" tanya Ahmad Ridha.

Pria yang akrab dengan sapaan Rio itu juga menyampaikan kalau setiap tahun Tenaga Honorer/ Tenaga Harian Lepas (THL)/Tenaga Jasa Perorangan (TJP) mengeluh perihal keterlabatan pencairan hak-hak mereka atas gaji/honor, sementara Dana APBD cukup besar, Jika THL/TJP belum menerima Gaji sampai dengan beberapa bulan diawal tahun, sudah pasti akan berdampak pada kinerja dan efek negatif lainnya. Apakah Pemko Payakumbuh sudah punya formulasi dan aturan yang tepat untuk mengurangi kejadian-kejadian seperti ini?

Kinerja persampahan pada Tahun 2022 telah terlaksana dengan Baik, akan tetapi penghargaan berupa Piala Adipura didapatkan pada tahun ini. Dari hasil konsultasi Fraksi ke stake holder terkait didapat informasi bahwa bahagian yang belum memenuhi syarat diantaranya persoalan TPA Regional.

"Pemko Payakumbuh harus berani menghentikan Operasional TPA Regional yang banyak memberi efek negatif pada Kota Payakumbuh karena beroperasional tidak sesuai Juklak dan Juknis, daerah lain dipersilahkan membikin TPA di wilayahnya," ujarnya.

Hal lain penyebab tidak adanya Piala Adipura adalah karena belum maksimalnya upaya pengurangan sampah dari hulu, untuk itu diperlukan sosialisasi oleh Kader-Kader K3 di tengah masyarakat dan di setiap kawasan penghasil sampah, termasuk memfasilitasi petugas kebersihan lapangan dan petugas kebersihan kelurahan-kelurahan dengan sarana dan prasarana yang cukup, tidak seperti saat ini, peralatan sudah tua, BBM tidak cukup, onderdil dan perawatan peralatan tidak cukup, dana operasional tersendat-sendat dan lain sebagainya. 


Di tengah suasana Kota Payakumbuh yang masih kekurangan jumlah Guru ASN atau Guru P3K, Keluhan lain juga kami terima dari Guru Honor dan Guru Sukarela, karena adanya perubahan regulasi dari Pemerintah Pusat, maka berimbas pada kesejahteraan para guru tersebut, Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan yakin dinas pendidikan telah memiliki data yang cukup tentang keluhan para guru honor, semoga segera dicarikan solusi yang benar sesuai regulasi yang berlaku, sehingga guru-guru kembali bergairah dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. 


"Semuanya terpulang pada Bapak Pj.Walikota Payakumbuh, kami di DPRD sangat mendukung upaya-upaya positif yang berhubungan dengan urusan wajib pendidikan, Sangat baik jika Bapak Pj. Walikota Payakumbuh membuat kebijaksanaan dan keputusan yang tepat dan berani, sehingga tercipta rasa keadilan antar sesama tenaga pengajar di Kota Payakumbuh," kata Ahmad Rida.


Puskesmas Parit Rantang adalah salah satu Puskesmas tertua di Kota Payakumbuh, saat ini sangat butuh pengembangan dan revitalisasi dan/atau relokasi, selain upaya pembelian tanah bekerjasama dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat, dewan melihat salah satu lahan yang cukup luas adalah lahan BBI Padang Tinggi milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.


"Tidak ada salahnya Pemko Payakumbuh menjalin komunikasi dengan Pemprov Sumbar sehingga lahan BBI dapat dimanfaatkan untuk lokasi Pembangunan Puskesmas Parit Rantang Lokasi II," ungkap Rio.


*Fraksi Amanat Kebangkitan Nasional*


Juru Bicara Amanat Kebangkitan Nasional Opet Nawati menyampaikan pemandangan Pemko Payakumbuh perlu memperhatikan pengelolaan sampah di Kelurahan, karena dewan melihat, THL kebersihan di sebagian kelurahan tidak maksimal melaksanakan kewajibannya karena dimanfaatkan untuk mengerjakan administrasi di kelurahan, hingga pekerjaan pokoknya sebagai petugas kebersihan menjadi terbengkalai.


Opet Nawati mengharapkan Pemko Payakumbuh memperhatikan lampu-lampu yang berfungsi sebagai rambu-rambu jalan, seperti jalan yang rawan kecelakaan, seperti rambu-rambu jalan di tempat keramaian, sekolah ( zona sekolah ), perempatan yang sering terjadi kecelakaan, seperti di simpang empat jalan Gajah Mada pasar ternak Kelurahan Koto Panjang Payakumbuh Timur.


Mengingat telah banyaknya jalan-jalan yang representative di Kota Payakumbuh, dan masing-masing jalan itu telah diberi nama. Namun sebagian besar nama jalan tersebut menurut dewan tidak sesuai dengan kondisi daerah, karena nama-nama jalan tersebut diberi nama yang tidak biasa didengar telinga, bahkan diberi nama dengan nama yang tidak kita ketahui. 


"Maka kami mengusulkan kiranya kita perbaharui nama-nama jalan kita ini dengan nama tokoh-tokoh kita, atau tokoh-tokoh yang diketahui atau yang disegani di daerah tersebut, seperti nama ulama, nama pejuang, dan lain-lain," kata Opet.


Bila dicermati, kata Opet, pohon pelindung di sepanjang jalan di Kota Payakumbuh, telah tumbuh sebagai pelindung dan berfungsi untuk menghijaukan Kota Payakumbuh, namun sebagian besar dari pohon pelindung tersebut sudah tidak berfungsi lagi sebagai pelindung, karena sebagian telah ada yang membahayakan masyarakat dan mengganggu ketentraman.


"Maka kami mengharapkan Pemko Payakumbuh melakukan tindakan untuk menghindarkan masyarakat atas bahaya yang ditimbulkan oleh pohon-pohon tersebut, dengan memangkas atau mengurangi pada tempat-tempat yang dianggap perlu," tukuknya.


Opet Nawati menambahkan, pihaknya mendengarkan salah satu keluhan dari dunia pendidikan, bahwa ada sebuah sekolah menengah pertama, dimana kepala sekolah dan guru-gurunya tidak sejalan atau tidak akur dalam menjalankan proses belajar mengajar di sekolahnya. Bila ini dibiarkan, maka pasti akan mengganggu kualitas dan kemajuan ilmu pengetahuan di sekolah tersebut. 


"Maka kami berharap kiranya ini menjadi perhatian untuk diselesaikan dengan sebaik mungkin," tutupnya. (FS)



Payakumbuh --- 7 Fraksi di DPRD Kota Payakumbuh menyampaikan Pemandangan Umum Terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022 dalam rapat paripurna yang dilaksanakan di kantor DPRD setempat, Senin (15/5).

Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Armen Faindal didampingi Wakil Ketua DPRD Wulan Denura, sementara itu Penjabat Wali Kota Payakumbuh diwakili

oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Dafrul Pasi, turut hadir kepala dan perwakilan OPD.

Secara umum masing-masing fraksi menyampaikan pemandangan umum yang beragam, mulai dari urusan kesehatan, pendidikan, lingkungan, infrastruktur, hingga pertanian.


Tapi, yang mayoritas disampaikan oleh Fraksi di DPRD tidak lepas dari dunia pendidikan, yakni kesejahteraan guru yang harus diperhatikan. Di tengah suasana Kota Payakumbuh yang masih kekurangan jumlah Guru ASN atau Guru P3K, Keluhan lain juga diterima dewan dari guru honor dan guru suka rela, karena adanya perubahan regulasi dari Pemerintah Pusat, maka berimbas pada kesejahteraan para guru tersebut.


DPRD yakin dinas pendidikan telah memiliki data yang cukup tentang keluhan para guru honor, semoga segera dicarikan solusi yang benar sesuai regulasi yang berlaku, sehingga guru-guru kembali bergairah dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. 


Kendati demikian, juga ada apresiasi oleh Fraksi di DPRD atas capaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) terhadap laporan keuangan Pemerintah Kota Payakumbuh TA 2022 oleh BPK RI yang telah diraih 9 kali berturut-turut oleh Pemerintah Kota Payakumbuh. 


Bahkan, Pj. Wali Kota menurut penilalan Fraksi Golkar menjalankan tugasnya dengan serius, penuh tanggung jawab, melahirkan beberapa inovasi, semoga sukses mengemban amanah sampai terpilihnya kepala daerah yang definitif. 


"Berkenaan dengan hal tersebut suara-suara yang berkembang kiranya Pak Pj. Walikota fokus dengan tugas pokoknya sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepadanya," kata Jubir Fraksi Golkar Maharnis Zul.


Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Fraksi Demokrat Sri Joko Purwanto yang mengapresiasi pemberian penghargaan dari BPK RI itu sebagai merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan pemerintah daerah bersama OPD di lingkup pemerintahan Kota Payakumbuh pengelolaan keuangan daerah, semoga kedepannya ini bisa dipertahankan dan tingkatkan lagi.


"Namun demikian kami terus mendorong Pj. Wali Kota beserta jajaran untuk mencarikan solusi terkait dengan Piala Adipura yang dalam hal lepas dari Kota Payakumbuh padahal penghargaan Adipura sudah menjadi tradisi Kota Payakumbuh selama bertahun-tahun sebelumnya dan sudah dibuatkan di pusat kota sebuah tugu adipura yang menuniukkan komitmen dan eksistensi Kota Payakumbuh dalam menjaga kebersihan kota," ujar Joko.


Juru bicara Fraksi PKS Heri Iswandi Dt. Rajo Muntiko Alam meminta agar tenaga PPPK yang telah mendapatkan SK maupun yang akan diseleksi kedepannya pada tahun 2023 ini, hendaklah mendapatkan tempat dan kesejahteraan yang layak.


"Hal ini akan membuat mereka bisa bekerja secara  maksimal dan optimal," katanya.


Sementara itu, Fraksi Gerindra lebih banyak memberi masukan kepada pengelolaan dan optimalisasi layanan di RSUD Adnaan WD Kota Payakumbuh, ditambah sejauh mana intervensi program bapak asuh yang digagas oleh Pj. Wako Payakumbuh.


Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Payakumbuh meminta agar perencanaan program dan kegiatan APBD Kota Payakumbuh lebih berpihak dan berdampak luas terhadap peningkatan income masyarakat (Majority) Kota Payakumbuh.


Dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Jubir Ahmad Zifal berharap agar program pembangunan/infrastruktur dimaksimalkan mulai dari perencanaan, proses lelang dan pelaksanaan. Begitu pula terhadap pembangunan perumahan oleh pengembang, diharapkan kepada OPD terkait agar selektif dalam mengeluarkan/menertibkan izin sehingga tidak melanggar aturan/peraturan daerah yang ada dan tidak merugikan masyarakat.


Dia juga menyampaikan aspirasi masyarakat Payakumbuh bahwa masyarakat berharap agar Pemerintah Kota mewujudkan rencana untuk mendirikan Masjid Agung Kota Payakumbuh karena pembebasan tanah dan perencanaannya telah selesai.


"Fraksi Partai Persatuan Pembangunan berharap adanya semacam Grand Design yang bisa diwujudkan secara bertahap setiap tahunnya melalui APBD Kota Payakumbuh dan sumbangan-sumbangan lainnya yang tidak mengikat," ungkap Ahmad Zifal.


Dari Nasdem Bintang Perjuangan juga ada masukan yang disampaikan Jubir Ahmad Ridha, terkait kinerja persampahan pada Tahun 2022 telah terlaksana dengan Baik, akan tetapi penghargaan berupa Piala Adipura didapatkan pada tahun ini. Dari hasil konsultasi Fraksi ke stake holder terkait didapat informasi bahwa bahagian yang belum memenuhi syarat diantaranya persoalan TPA Regional.


"Pemko Payakumbuh harus berani menghentikan Operasional TPA Regional yang banyak memberi efek negatif pada Kota Payakumbuh karena beroperasional tidak sesuai Juklak dan Juknis, daerah lain dipersilahkan membikin TPA di wilayah masing-masing," katanya.


Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan menyampaikan Puskesmas Parit Rantang adalah salah satu Puskesmas tertua di Kota Payakumbuh, saat ini sangat butuh pengembangan dan revitalisasi dan/atau relokasi, selain upaya pembelian tanah bekerjasama dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat, dewan melihat salah satu lahan yang cukup luas adalah lahan BBI Padang Tinggi milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.


"Tidak ada salahnya Pemko Payakumbuh menjalin komunikasi dengan Pemprov Sumbar sehingga lahan BBI dapat dimanfaatkan untuk lokasi Pembangunan Puskesmas Parit Rantang Lokasi II," ungkapnya.


Terakhir, ada Juru Bicara Amanat Kebangkitan Nasional Opet Nawati yang menyampaikan pemandangan Pemko Payakumbuh perlu memperhatikan pengelolaan sampah di kelurahan, karena dewan melihat, THL kebersihan di sebagian kelurahan tidak maksimal melaksanakan kewajibannya karena dimanfaatkan untuk mengerjakan administrasi di kelurahan, hingga pekerjaan pokoknya sebagai petugas kebersihan menjadi terbengkalai.


Opet Nawati meminta Pemko Payakumbuh memperhatikan lampu-lampu yang berfungsi sebagai rambu-rambu jalan, seperti jalan yang rawan kecelakaan, seperti rambu-rambu jalan di tempat keramaian, sekolah ( zona sekolah ), perempatan yang sering terjadi kecelakaan, seperti di simpang empat jalan Gajah Mada pasar ternak Kelurahan Koto Panjang Payakumbuh Timur.


"Mengingat telah banyaknya jalan-jalan yang representative di Kota Payakumbuh, dan masing-masing jalan itu telah diberi nama. Namun sebagian besar nama jalan tersebut menurut dewan tidak sesuai dengan kondisi daerah, karena nama-nama jalan tersebut diberi nama yang tidak biasa didengar telinga, bahkan diberi nama dengan nama yang tidak kita ketahui. Maka kami mengusulkan kiranya kita perbaharui nama-nama jalan kita ini dengan nama tokoh-tokoh kita, atau tokoh-tokoh yang diketahui atau yang disegani di daerah tersebut, seperti nama ulama, nama pejuang, dan lain-lain," kata Opet.


Bila dicermati, kata Opet, pohon pelindung di sepanjang jalan di Kota Payakumbuh, telah tumbuh sebagai pelindung dan berfungsi untuk menghijaukan Kota Payakumbuh, namun sebagian besar dari pohon pelindung tersebut sudah tidak berfungsi lagi sebagai pelindung, karena sebagian telah ada yang membahayakan masyarakat dan mengganggu ketentraman.


"Maka kami mengharapkan Pemko Payakumbuh melakukan tindakan untuk menghindarkan masyarakat atas bahaya yang ditimbulkan oleh pohon-pohon tersebut, dengan memangkas atau mengurangi pada tempat-tempat yang dianggap perlu," tukuknya.


Opet Nawati menambahkan, pihaknya mendengarkan salah satu keluhan dari dunia pendidikan, bahwa ada sebuah sekolah menengah pertama, dimana kepala sekolah dan guru-gurunya tidak sejalan atau tidak akur dalam menjalankan proses belajar mengajar di sekolahnya. Bila ini dibiarkan, maka pasti akan mengganggu kualitas dan kemajuan ilmu pengetahuan di sekolah tersebut. 


"Maka kami berharap kiranya ini menjadi perhatian untuk diselesaikan dengan sebaik mungkin," tutupnya. (FS)



Payakumbuh --- Incumbent di DPRD Kota Payakumbuh ternyata banyak yang bakal tidak ikut lagi pada pesta politik Kota Payakumbuh.


Hal ini dapat dilihat dari nama-nama bakal calon legislatif yang didaftarkan oleh partai politik ke KPU Kota Payakumbuh dalam tahapan pemilihan umum 2024, ada beberapa anggota DPRD yang namanya tidak ikut serta diusung parpolnya pada pesta demokrasi mendatang.


Ada 9 anggota DPRD Kota Payakumbuh yang tidak masuk diusung lagi di DPRD tingkat kota, seperti Ahmad Zifal, YB. Dt Parmato Alam, Syafrizal, Maharnis Zul, Nasrul, Alhudri Dt. Rangkayo Mulie, Ismet Harius, Ahmad Ridha, Fahlevi Mazni.


Sementara itu, ada 2 Anggota DPRD Kota Payakumbuh yang diusung partainya untuk naik ke tingkat provinsi, yakni Wulan Denura dan Edward DF.


Sekretaris DPRD Kota Payakumbuh Yon Refli saat diwawancara media mengatakan hal seperti ini wajar terjadi, karena begitulah sejatinya dinamika politik, ada regenerasi di partai politik, ada keputusan yang diluar prediksi.


"Kalau ditanya ke kita alasannya, tentu kurang tepat, sebaiknya tanya ke pengurus parpol atau kepada yang berkompeten untuk itu," ujar Yon Refli.


Untuk informasi, di Kota Payakumbuh, jumlah kursi DPRD ada 25, dan pada Pileg 2024 jumlahnya masih sama. Dengan adanya 11 incumbent yang tak maju lagi, artinya peluang partai untuk meraih kursi semakin besar dan kontestasi politik kedepan tentu akan semakin menarik dan berwarna.


Salah satu warga Kota Payakumbuh, Rio berharap dewan yang dipilih rakyat nanti betul-betul untuk bekerja menjadi wakil rakyat. 


"Apakah incumbent yang ada bisa duduk kembali? Semoga mereka bisa melanjutkan untuk menyelesaikan tugas dari konstituen yang tertunda," ungkapnya. (FS)


Payakumbuh --- Wakil Rakyat di Kota Payakumbuh mendengarkan Penyampaian Nota Penjelasan Wali Kota Payakumbuh Terhadap Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022 dalam rapat paripurna yang digelar di Kantor DPRD setempat, Senin (8/5).


Rapat Paripurna itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Wulan Denura dan dihadiri oleh anggota DPRD lainnya. Sementara itu Penjabat Wali Kota Payakumbuh diwakili oleh Plt. Sekda Dafrul Pasi.


Dalam paparannya, Plt. Sekda Dafrul Pasi mengatakan mengacu pada prioritas pembangunan yang telah ditetapkan dalam RKPD dan RKPD Perubahan, Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS), serta berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2022 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2022, maka Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2022, baik menyangkut Pendapatan, Belanja, maupun Pembiayaan.


Dari sisi Pendapatan, diterangkan untuk Pendapatan Daerah yang dianggarkan Rp. 696.617.590.928 terealisir sebesar Rp. 704.772.804.629 atau sebesar 101,179%, dimana pencapaian Pendapatan Asli Daerah dari Rp. 108.913.694.154 yang dianggarkan terealisasi  sebesar Rp. 126.962.402.643 atau 116,57%.


Realisasi Pendapatan Tahun 2022 sebesar Rp. 704.772.804.629  mengalami peningkatan sebesar Rp. 27.475.871.216 atau 4.06 % di atas realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 677.296.933413. 


"Peningkatan terbesar terjadi pada Pendapatan Lain-lain PAD yang sah. Hal ini berkaitan dengan penerimaan daerah pada BLUD RSUD Adnan WD pada Pendapatan Jasa Layanan dimana pada Tahun 2022 ini. Klaim terhadap Jasa Layanan penanganan pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) Tahun sebelumnya kita terima, sehingga mengakibatkan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah jauh melebihi target pendapatan daerah yang kita tetapkan sebesar 16,67%," jelasnya.


Dari sisi Belanja, Dafrul menjelaskan Belanja Daerah yang dianggarkan sebesar Rp. 752.356.007.312 terealisasi sebesar Rp.695.915.964.175 atau 92,50% dimana Belanja Operasi terealisasi sebesar 92,74%, dan Belanja Modal terealisasi sebesar 91,59%.


"Hal ini mengindikasikan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan dan penatausahaan pengelolaan keuangan daerah di Kota Payakumbuh dilakukan secara efektif dan efesien melalui penghematan penggunaan anggaran dan juga didukung oleh partisipasi masyarakat Kota Pavakumbuh yang berperan aktif dalam mendukung program pembanqunan Kota Payakumbuh," ungkapnya.


Sementara itu, terang Dafrul, Realisasi Belanja Tahun 2022 sebesar Rp. 695.915.964.175 mengalami peningkatan sebesar Rp. 18.189.354.038 atau 2,68% diatas realisasi belanja Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 677.726.610.137. Hal ini berkaitan dengan semakin meningkatnya perkembangan perekonomian di Indonesia umumnya dan khususnya di Kota Payakumbuh Pasca pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19).


"Dari Total Realisasi Belanja Daerah sebesar Rp.118.552.496.274 itu merupakan realisasi belanja modal yang nantinya akan menambah nilai asset Kota Payakumbuh," ulasnya.


Untuk Nilai Aset Tetap sebesar Tahun tercatat 2022 Rp. 1.235.829.852.989, dengan rincian sebagai berikut:


Tanah Rp. 307.164.758.124, Peralatan dan Mesin Rp. 368.762.897.709, Gedung dan Bangunan Rp. 537.769.712.763, Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp. 798.644.681.054, Aset Tetap Lainnya Rp. 29.605.998.780, Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp. 18.208.207.205.


Jumlah aset adalah Rp. 2.060.156.255.635, dengan Akumulasi Penyusutan sebesar Rp. 824.326.402.646, sehingga Jumlah Aset Tetap Rp. 1.235.829.852.989.


Lebih lanjut, dari sisi Pembiayaan, Dafrul menjelaskan Pada Tahun Anggaran 2022 Realisasi Penerimaan Pembiayaan adalah sebesar Rp. 74.306.238.303, atau sebesar nilai SILPA Tahun 2021, dan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Tahun 2022 sebesar Rp. 6.140.000.000 atau terealisasi sebesar 100,00%. Pengeluaran pembiayaan Tahun 2022 merupakan penambahan modal ke Bank Nagari (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat).


Dari Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan pada Tahun 2022 tersebut diperoleh Pembiayaan Netto Tahun 2022 adalah sebesar Rp. 68.166.238.303 ditambah dengan Surplus Pada Tahun 2022 sebesar Rp. 8.856.840.454 maka jumlah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Rp. 77.023.078.757.


Terakhir, Dafrul mengatakan berdasarkan Laporan Hasil Peemeriksaan BPK Perwakilan Sumatera Barat untuk audit Laporan Keuangan Pemerintah Kota Payakumbuh Tahun 2022 yang meliputi laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggaran lebih, operasional, laporan arus kas, neraca, laporan kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan, BPK Perwakilan Sumatera Barat memberikan opini WAJAR TANPA PENGECUALIAN yang sudah diperoleh Sembilan kali berturut-turut oleh Kota Randang.


"Namun demikian dalam beberapa hal Pemerintah Kota Payakumbuh masih harus meningkatkan sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang dapat menjadi perhatian kita bersama agar dimasa yang akan datang dapat kita sempurnakan lagi untuk meningkatkan kinerja Kita dalam pengelolaan keuangan daerah, sehingga pada tahun mendatang kita tetap bisa mempertahankan opini WAJAR TANPA PENGECUALIAN ini," pungkasnya. (FS)


Payakumbuh --- Wakil rakyat di Kota Payakumbuh menyampaikan antusias dengan geliat ekonomi yang saat ini terjadi di Kota Payakumbuh. Pandemi covid-19 mereda, aktivitas kembali normal, bahkan pasa pabukoan yang sudah 3 tahun vakum kembali digelar dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Payakumbuh di pusat kota.


Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Armen Faindal kepada media, beberapa waktu lalu. Politikus Demokrat itu menyebut ekonomi menggeliat, kebebasan masyarakat beraktivitas, Penjabat Wali Kota Rida Ananda dan jajaran terlihat serius mengentaskan kemiskinan.


“Saya secara pribadi melihat Pj. Wako bersungguh-sungguh untuk itu, beliau sering turun ke lapangan dan kadang-kadang dalam bagasi mobil dinasnya ada paket sembako yang dibutuhkan masyarakat, selalu dibagikan dan ini bagus,” ujarnya.


Armen juga melihat ada niat dan kesungguhan dari kepala daerah untuk urusan masyarakatnya. Armen mengenang, pernah suatu waktu dirinya menelpon Rida Ananda, pada saat itu hari sudah larut, sekitar jam 12 malam, dan Rida baru pulang dari luar mengurus warga.


“Salut kita, beliau masih melakukan gerakan mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting, luar biasa. Pimpinan memang perlu kesungguhan untuk berbebuat, karena, ide dan teori itu tidak akan berarti bila tidak ada implementasi atau pelaksanaannya. Kami mendukung cara Pj. Wali kota melaksanakan tugasnya di pemerintahan. Aksinya ini akan lebih maksimal bila OPD dapat mendukung gebrakannya, sehingga gerakan itu menjadi masif, artinya para pejabat pembantu-pembantu wako satu ayun langkah bersama, insyaaalah,” kata Armen. (FS)

 

Payakumbuh — Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus, ST, mengucapkan Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijiriah bagi seluruh masyarakat Kota Payakumbuh yang merayakan meski adanya perbedaan waktu dalam penyelenggaraannya.

“Momen lebaran adalah waktu yang tepat untuk saling memaafkan agar manusia kembali fitrah atau suci. Selain mulia di mata Allah SWT, memaafkan saat Idul Fitri juga memperpajang usia serta bermanfaat bagi kehidupan sosial,” ucap Hamdi.

Atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kota Payakumbuh beserta keluarga besar, saat wawancara khusus dengan media tipikal.com, Minggu, (23/04/2023) Hamdi Agus mengucapkan, selamat hari raya Idul Fitri 1444 Hijiriah, mohon maaf lahir dan batin.

“Taqobbalallahu Minna Wa Minkum, Sebulan penuh kita menjalani ibadah puasa Ramadan, alhamdulillah kita mampu melaluinya berkat kemudahan yang diberikan Allah subhanahu wa ta’alla. Tidak ada kemenangan tanpa zikrullah. Tidak ada kemuliaan amal tanpa diimbangi dengan keikhlasan. Tidak ada ampunan nyata tanpa ada maaf dari sesama,” ungkap Hamdi Agus.

Dibagian lain penyampaiannnya, Hamdi turut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Payakumbuh yang telah sukses menyelenggarakan pelaksanaan salat Ied bersama di halaman Balai Kota.

“Dalam kesempatan ini, kita juga ingin menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Payakumbuh yang telah sukses menyelenggarakan salat Idul Fitri di Balai Kota. Dan tak lupa pula apresiasi kepada seluruh jajaran Polri, TNI, Dishub dan seluruh tim yang terlibat dalam mengendalikan keamanan dan ketertiban, sehingga tidak adanya masalah yang timbul di Kota Payakumbuh selama lebaran dan mudik lebaran,” beber Hamdi Agus.

Terakhir, Ketua DPRD Kota Payakumbuh mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus aktif terlibat memberikan kontribusi positif dalam kemajuan Kota Payakumbuh, sehingga terwujudnya kesetaraan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Payakumbuh kedepan. (FS)

 

Payakumbuh — Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda mengaku salut atas kebersamaan warga Lamposi Tigo Nagori (Latina) dengan eksisnya Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang menjadi penawar masalah sosial di tengah-tengah masyarakat.

Hal itu disampaikannya saat penyerahan bantuan sembako kepada 152 warga di kantor camat Lamposi Tigo Nagori, Senin (17/4).

LKS Peti Bunian Lamposi merupakan Lembaga Kesejahteraan Sosial yang dicetuskan pada tahun 2016 oleh almarhum Resnulius, dan sekarang diketuai dan dijalankan oleh Yofi Kurniadi Dt. Patiah Baringek.

“Dalam mengentaskan persoalan sosial-ekonomi, Pemda tak bisa membantu full. Makanya kita berupaya mendapatkan kekuatan dari sumber-sumber lain untuk membantu masyarakat, termasuk LKS Peti Bunian Lamposi yang acap kali membantu warga di saat-saat penting,” kata Rida.

Bahkan, Rida turut melihat tak hanya pembagian paket sembako yang sudah jadi kegiatan rutin digelar, tapi LKS Peti Bunian ini juga menyalurkan bantuan beasiswa untuk anak-anak yang akan masuk sekolah/kuliah.

“Kami berharap bantuan yang diterima dari LKS Puti Bunian tersebut dapat sedikit membantu meringankan beban masyarakat. Apalagi, kita akan lebaran pula, sehingga tentu kebutuhan masyarakat jadi bertambah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua LKS Peti Bunian Lamposi YK Dt. Patiah Nan Baringek menyebut pihaknya membantu masyarakat Latina yang belum tersentuh bantuan oleh pemerintah, dan mereka yang betul-betul membutuhkan. Syukurnya, pada tahun 2023 program LKS Peti Bunian tetap terus dapat berjalan, ini tidak terlepas dari peran donatur.

“Setiap tahun jumlah paket sembako yang kita salurkan bertambah jumlah dan isinya. Kini ada 152 paket dengan total dana Rp. 33.761.000. Masing-masing paket bernilai Rp. 250.000 berupa beras, telur, dan kebutuhan pokok lainnya. Kami mendoakan semoga donatur kami baik yang di Latina, perantau, dan yang di luar Latina dibalasi oleh Allah SWT dengan pahala berlipat ganda,” ujarnya.

Dari sisi Ketua DPRD Hamdi Agus turut menyampaikan apresiasi kepada LKS Peti Bunian yang setiap tahun selalu menyalurkan bantuan sosial untuk masyarakat.

“Bantuan ini si tawa si dingin dalam menghadapi lebaran idul fitri. Jangan lupa semangat beribadah, meski di penghujung ramadhan,” kata Hamdi mantap.

Camat Latina Diki Engla menerangkan pada awal mula LKS Peti Bunian ini didirikan hanya berfokus untuk beasiswa bagi anak-anak kurang mampu. Kemudian dalam perjalannya LKS Peti Bunian melebarkan sayap dengan memberikan bantuan sembako bagi masyarakat kurang mampu. Pihaknya berharap, LKS Peti Bunian dapat terus menjadi pahlawan bagi warga latina, sehingga sedikit banyaknya mereka bisa lepas dari jerat kemiskinan.

“Kami juga apresiasi pimpinan daerah yang telah ikut berbagi pada hari ini, ada anak-anak juga dapat THR, kami terharu,” pungkasnya. (FS)


Payakumbuh --- Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  merupakan unsur pelayanan administrasi dan pemberian dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD. 


Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD yang berkedudukan secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah


Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.


Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;

b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;

c. fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD; dan

d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.


Di Kota Payakumbuh Sekretariat DPRD diisi oleh 1 Sekwan, 3 Kabag, 2 Kasubag, 3 Jabatan Fungsional Tertentu, dan 14 Pelaksana.


Dengan dinahkodai oleh Yon Refli sejak 23 Juli 2021. Selama melaksanakan tugas di Sekretariat DPRD, saat ini Yon Refli dibantu oleh Kepala Bagian Hukum dan Persidangan Wengki, Kepala Bagian Fasilitasi Fungsi Penganggaran dan Pengawasan (F2P2) Budhy D. Permana, dan Kepala Bagian Umum Zulfiter.


Yon Refli saat diwawancara secara eksklusif oleh media ini di ruang kerjanya, Kamis (16/3), menyampaikan jika melihat indikator kinerja utama (IKU) Sekretariat DPRD, indeks kepuasan pimpinan DPRD terhadap layanan sekretariat terkait fasilitasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh para wakil rakyat terkait pengawasan, legislasi, dan penganggaran cukup baik.


"Indeks kepuasan itu berada di angka sekitar 89 dari hasil survey internal yang dilakukan, dan IKU tadi kami laksanakan melalui 3 kabag," ujarnya.


Yon Refli memaparkan pada Bagian Hukum dan Persidangan, terkait pengelolaan perda, produk hukum lainnya, dan layanan humas berjalan cukup baik. Sementara itu pada Bagian F2P2 juga cukup bagus, dengan memfasilitasi dan membantu anggota DPRD jika ingin melihat hasil kinerja pemko, serta pengawasan yang dilakukan DPRD saat Pemko menyusun perencanaan dan pelaksanaan APBD.


"Dewan kita sering turun lapangan dan memanggil instansi tertentu yang dianggap perlu untuk diperluas kinerjanya," kata Yon Refli.


Di sisi Bagian Umum, Yon Refli menerangkan fungsinya untuk mendukung tugas dari 2 bagian tadi, seperti kendaraan, alat tulis, sarana dan prasarana di Sekretariat DPRD, selama 2 tahun terakhir ini sudah ada banyak kemajuan dalam kinerjanya.


"Kinerja keuangan kita pada tahun 2022 dalam capaian kuantitatif sudah mencapai 95,4 persen. Tanpa ada permasalahan pada fisik kegiatan, yang direncanakan terlaksana dengan baik. Ini tentu tidak lepas dari peran mitra kerja kita instansi vertikal dan internal. Masukan dari Wali Kota, Sekda, Asisten, Pimpinan DPRD, dan Anggota DPRD juga berperan memberikan kontribusi pada kinerja Sekretariat DPRD," ujarnya.


Yon Refli menyampaikan apresiasi kepada jajarannya yang telah mendukung pekerjaan di Sekretariat DPRD sehingga semakin baik dari hari ke hari hingga sekarang. Termasuk juga kepada media yang selalu aktif berkomunikasi bersama Sekretariat DPRD.


Untuk itu, dirinya berpesan, di samping bekerja, ASN perlu belajar. Pegawai negeri dituntut untuk adaptatif dan terbuka untuk meningkatkan kompetensi mereka selaku abdi negara dan pelayan masyarakat. Supaya tidak terjadi keusangan ilmu dan kemampuan.


"Kita berharap ASN tetap belajar, membangun semangat kerja, dan kebersamaan," pungkasnya. (FS)


#LIPUTANKHUSUSDPRDKOTAPAYAKUMBUH

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.