Latest Post

Maklumattnews.net, Padang - Pasangan calon Nasrul Abit – Indra Catri (NA-IC), Sabtu sore 5 September 2020, resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat sebagai salah satu peserta konsestasi Pilkada untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2020-2025.

Jadwal pendaftaran NA – IC ke KPU lebih cepat dari jadwal semula yakni, pada Minggu sore 6 September 2020. Alasannya, untuk menghindari kerumunan massa lantaran masih dalam masa pandemi Covid-19.

Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade yang ikut mendampingi pendaftaran NA-IC mengatakan, "Kami optimis NA-IC menang, semua butuh kerja keras dan kerja sama serta dukungan dari masyarakat sumbar untuk bersama-sama mendukung NA-IC. Untuk itu kami akan berusaha menjadikan sumbar lebih baik kedepannya".

Saat kompresi pers Nasrul Abit menyatakan
"Kami akan berusaha untuk membangun sumbar lebih baik kedepan dengan melakukan penataan di bidang pemerintahan sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada".

"Kami akan bersinergi dengan pemerintahan pusat dan DPRD provinsi serta pemerintahan kabupaten dan kota yang ada. Karena pemerintahan dibangun oleh kolaborasi antara legislatif dan eksekutif", Paparnya

"untuk itu mari kita sukseskan pemilu badunsanak dengan tetap mematuhi protokoler kesehatan",tutupnya.(M10)

Maklumattnews.net, Padang - Menjadi pemimpin di Sumatera Barat tidak mudah, ada banyak dinamika masyarakat yang dipenuhi sebagai amanah besar memajukan dan mensejahterakan daerah ini. Sumatera Barat yang kental dengan orang minang itu berfilosofikan Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Hal ini diungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat silaturrahmi dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kawasan Bagindo Aziz Chan, Jum'at (4/9/2020).

Wagub Sumbar katakan, masyarakat minang itu bersifat religi taat beragama, ada santun budaya dalam tataran adat yang lisan tertuang dalam petatah petitih yang penuh makna dan arti sebagai kepribadian yang tidak terpisahkan pada kehidupan hari-hari.

"Ada istilah mambinjek rambuik dalam tapuang, rambut terangkat tapi tepung tidak terserak. Halus dan hati penuh kehati-hatian dalam bersikap tahu dirantiang ka mancucuak tahu di dahan nan ka impuk. Tidaklah serta merta bisa dipatok dasari, semua dinamis dalam demokrasi yang santun," ujar Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga sampaikan, budaya sesuatu yang penting tidak bisa ba ka lamak dek awak surang. Mamijak kawan dek ingin naik akan berdampak nilai-nilai sosial bukan akan menimbulkan kemajuan malah menjadi komplik dan polemik yang tak sudah.

"Karena itu orang minag melihat dan menilai pemimpin itu, Tokoh, Takah dan Tageh bukan simbol semata akan terlihat dari kepribadian dan cara pemimpin itu bekerja, tulus ikhlas kah ? atau hanya mencari popularitas diri sendiri dan kelompok tertentu. Seyogyanya pemimpin di Sumatera Barat mengayomi dan peduli semua kepentingan dan aktifitas yang ada ditengah-tengah masyarakat sebagai sesuatu amanah yang diemban sebagai pemimpin," terangnya.

Nasrul Abit ceritakan, banyak tokoh dan pejabat nasional yang sukses kerja dan mengabdi di Sumatera Barat jadi akan sukses lebih besar lagi di daerah lain karena terbiasa bermusyawarah mufakat, baiyo-iyo ba tido dalam menetapkan kebijakan maupun dalam bekerja.

"Ada seni memimpin terdiri baik dan dinamis penuh kekeluargaan serta rasa kecintaan daerah, kampung halaman yang menguatkan pemimpin memajukan pembangunan di Sumbar. Semua orang berpotensi memberikan kontribusinya ikut serta, nan buto pa ambuah lasung, nan lumpuah panjago rumah, nan pakak padembak padia , nan cadiak pandai memberikan kebaikan untuk semua," ungkapnya.

Nasrul Abit juga katakan, Sumbar pernah mengalami kehidupan pahit dan memprihatinkan pada pergolakan rakyat dahulu namun kita bisa melewatinya dengan membangun rasa cinta daerah.

"Hari ini ditengah pandemi covid 19 yang telah membuat pertumbuhan ekonomi kita minus 4,79 persen yang membuat daya beli masyarakat rendah dan jika ini berlarut akan membawa kesengsaraan masyarakat. Ayo kita bangkit dan bekerja keras tetap produktif dimasa pandemi dengan menjalankan disiplin protokol kesehatan dengan baik dan benar," himbaunya menyapa.

Maklumattnews.net, Solok--Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meninjau tempat pengungsian masyarakat Payo di Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok Jum'at (4/9/2020).

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan lebih kurang 300 orang masyarakat Payo mengungsi di Sekolah Dasar (SD) Negeri 12 Tanah Garam, karena ada peristiwa tanah bergerak pada hari kamis (3/9) kemarin sore. Peristiwa itu membuat warga cemas akan terjadinya longsor.

"Untuk itu, sementara belum ada jaminan keamanannya biarlah mereka disini dulu, kalau ada hal-hal yang penting nantik bisa dikomunikasikan dengan BPBD kabupaten kota dan provinsi", kata Nasrul Abit.

Setelah Nasrul Abit melihat kondisi dilapangan dan kondisi diatas bukit memang tidak banyak yang rusak tetapi perlu hati-hati karena ketinggian bukitnya sangat membahayakan masyarakat. Dengan situasi seperti ini, masyarakat kita sangat butuh bantuan.

"Dan Alhamdulillah tim dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial dan BPBD memberikan bantuan berupa beras, supermie siap saji, ada peralatan bayi dan juga ada kasur. Mudah-mudahan mereka tidak kedinginan ditempat ini. semoga mereka tidak tidak ada yang sakit yang terpenting sekarang jangan sampai masyarakat kita kelaparan", harap Nasrul.

Dalam hal ini Nasrul juga menyebutkan kami pemprov, baik BPBD provnsi maupun kota juga membantu ketika terjadi bencana kita segara turun untuk mereka terkena bencana", sebut Nasrul.

Selain itu Nasrul Abit menghimbau kepada masyarakat, ketika terjadi hari hujan lebat kita perlu waspada. karena ada batu-batu besar dibelakang rumah warga. Hal itu perlu diberi tahu kepada pemerintah daerah setempat agar batu tersebut dibongkar dipindahkan agar tidak membahayakan.

Karena kita takut pada saat hari hujan batu besar tersebut mengguling menimpa rumah, sangat berbahaya. Karena kita tinggal daerah curam seperti ini sekiranya hari hujan agar berhati-hati dan kewaspadaan terhadap masyrakat", himbau Nasrul Abit.

Saat didampingi oleh Wakil Walikota Solok Zul Elfian, Kadis Sosial Sumbar Jumaidi, Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi,  serta BPBD Provinsinsi Sumbar dan juga dari Dinas Sosial Kota Solok.

(BIRO HUMAS SETDA PROV. SUMBAR)

Maklumattnews.net, Padang  - Masjid Al-Hakim yang terletak di jalan Samudera kawasan Pantai Padang kini secara resmi menjadi salah satu ikon wisata halal di Kota Padang. Hal itu ditandai dengan telah digelarnya salat jumat perdana di masjid yang cukup megah tersebut pada Jumat (4/9/2020). Dengan demikian hal ini tentu menjadi pertanda awal dibukanya masjid tersebut untuk umum.

Berdasarkan pantauan, meski cuaca sedang hujan gerimis, namun terlihat ratusan jamaah telah datang memadati Masjid Al-Hakim untuk mengikuti salat Jumat. Terlihat juga hadir beberapa pejabat diantaranya Dandim 0312/Padang Letkol Arh Nova Mahanes Yudha, Kapolresta Padang AKBP Imran Amir, Sekretaris BKPSDM Kota Padang Editiawarman dan Eri Santoso.

Seperti diketahui, Masjid Al Hakim awal mula pembangunannya yaitu sejak tahun 2017 yang lalu. Dimana  peletakan batu pertama dilakukan oleh Wali Kota Padang Mahyeldi. Selama dalam masa pembangunan, masjid yang terletak di ujung Pantai Padang ini, sering mendapat kunjungan oleh Wali Kota Padang Mahyeldi untuk melihat proses pengerjaannya.

"Alhamdulillah pembangunan masjid Al Hakim kini telah selesai, berdiri dengan megah dan dapat menjadi salah satu ikon wisata halal di Kota Padang," kata Pengurus Masjid Al Hakim Novizar Nazir.

Ia mengungkapkan, pada hari ini adalah hari yang sangat penting untuk perjalanan Masjid Al Hakim. Hal itu dikarenakan tepat tanggal 4 September 2020 merupakan tanggal 16 Muharram 1441 Hijriah.

"Atas nama pengurus masjid, kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran jamaah dan dukungan semua pihak dalam rangka mengimarahkan masjid ini. Mari sama-sama kita tegakkan syiar Islam di masjid ini," ujarnya berharap.

Lebih lanjut ditambahkan, adapun untuk masjid Al Hakim sendiri memiliki luas 16x16 meter dengan kapasitas jamaah diperkirakan mencapai 500 orang. Ditambah lagi pada sisi kiri dan kanan masjid bisa menampung 50 orang, sehingga maksimum jamaah yang bisa ditampung sekitar 600 orang. Sementara untuk lahan parkir memiliki luas 2000 meter dengan tidak memungut biaya parkir.

"Untuk pengelolaan masjid ini kedepan akan berada di bawah Yayasan Islamic Center Al Hakim dengan mengemban Moto "Menegakkan Syiar dan Memakmur Umat". Dari motto ini ada dua sisi yang diemban oleh Masjid Al Hakim, yakni, fungsi ukhrawi (Ibadah dan Ilmu) dan fungsi duniawi (sosial dan ekonomi)."

"Agar motto ini terlaksana, kami mohon bantuan saran, masukan dan kritik dari pada jamaah semua untuk dapat digunakan dalam pembangunan masjid ini ke depan," harapnya.

Ia menjelaskan lagi, di samping menyediakan kegiatan rutin ibadah salat dan majelis taklim, pembinaan ilmu agama dan akhlak bagi anak muda dan remaja termasuk kedalam program utama Masjid Al Hakim.

"Dengan program ini diharapkan Masjid Al Hakim bisa memberikan sumbangan dalam melahirkan anak muda yang islami, berilmu dan berakhlak mulia. Kita doakan semoga Allah memudahkan semua upaya yang kita lakukan," pungkasnya mengakhiri.

Sementara itu Dandim 0312/Padang Letkol Arh Nova Mahanes Yudha hadir pada salat Jumat perdana di Masjid Al Hakim juga mengaku sangat menyambut baik hadirnya masjid yang berwarna putih tersebut. Hal senada juga diutarakan Kapolresta Padang AKBP Imran Amir serta Sekretaris BKPSDM Kota Padang Editiawarman sebagai perwakilan Pemko Padang.

Dikesempatan yang sama, Bidang Sosial Pembangunan Masjid Al Hakim Eri Santoso mengungkapkan ide pembangunan Masjid Al Hakim ini. Ia menyampaikan, ide membuat masjid Al Hakim berawal dari obrolan santai Buya Mahyeldi dengan H.Arnes yang merupakan senior wali kota Mahyeldi di Fakultas Pertanian Unand pada  bulan November 2016. 

"Dalam obrolan santai tersebut, Wali Kota Mahyeldi menyampaikan ide untuk membangun Masjid Al Hakim. Alhamdulilah, ide tersebut disambut baik oleh H.Arnes dan keluarga dan mereka bersedia untuk membangun masjid di pantai padang tersebut," ungkap Eri yang dikenal dekat dengan Wali kota Mahyeldi itu. 

Ia menambahkan, tokoh penting lainnya yang berjasa dalam pembangunan masjid ini adalah Hutridas (Pak Das) Keluarga Masjid Baiturrahma, H.Afizal yang berjasa mengeluarkan proses IMB dan Medi Iswandi Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang 2017-2019 yang telah mengizinkan namanya untuk dipakai untuk IMB masjid ini. Kemudian juga mendapat dukungan dari pihak kepolisian dan TNI-AD dalam hal pengamanan dan para perantau minang di berbagai wilayah di Indonesia.

"Alhamdulillah, berkat bantuan dan dukungan dari semua pihak tersebut. Sehingga Masjid Al Hakim ini dapat berdiri megah seperti saat ini," tukuknya. (Muliadi).

Aceh Singkil-MN-Dewan Aceh Singkil dan Pemda Aceh Singkil sepakat atas  Rancangan Qanun  Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBK 2019.

Hal ini disetujui sesudah fraksi anggota DPRK menerima Raqan untuk dijadikan Qanun dalam sidang Paripurna, 3/9/2020.

Diantara  fraksi-fraksi di Dewan Kabupaten Aceh Singkil yaitu, Fraksi Sepakat Aceh Raya (SAR), Fraksi Golkar, Fraksi Nasdem Perjuangan Kebangkitan Pembangunan (NPKP) Perjuangan,  menerima raqan tersebut dan memberi  catatan untuk ditindaklanjuti pemerintah Daerah.

Mengenai status lahan yang dilepas PT Nafasindo seluas 280 hektar dan diserahkan kepada masyakarat segera diselesaikan.

Kemudian persolan muara Kuala Baru yang mengalami  pendangkalan untuk segera juga dituntaskan. (R)

Maklumattnews.net, Jakarta - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, pimpin rapat analisa dan evaluasi (Anev) Ops Aman Nusa II-Penanganan COVID-19 Tahun 2020 melalui video conference, Jumat, 4 September 2020.

Anev Ops Aman Nusa II ini diikuti oleh seluruh Kapolda selaku Kaopsda dan Kapolres selaku Kaopsres serta Pejabat Operasi Aman Nusa II Pusat di Pusdalsis Mabes Polri, Jakarta.

Pada kesempatan ini, selaku Kaopspus Aman Nusa II-2020, Komjen Pol Agus Andrianto mengungkapkan adanya fenomena munculnya cluster baru persebaran COVID-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir di lingkungan perkantoran.

"Untuk itu saya ingin menekankan kepada seluruh peserta Vicon yang hadir pada hari ini untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:" kata Komjen Pol Agus Andrianto.

1. Lakukan identifikasi dan mapping daerah-daerah rawan/tempat-tempat keramaian/cluster-cluster baru (lingkungan perkantoran) yang dapat menyebabkan penyebaran COVID-19 di wilayah masing-masing.

2. Pelajari, pahami, pedomani, dan laksanakan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 untuk dapat merumuskan langkah-langkah penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing.

3. Inventarisir dan identifikasi setiap anggota Polri yang terdampak COVID-19 serta lakukan langkah-langkah penanganan dengan membuat SOP di setiap Mako Polri yang melaksanakan pelayanan publik. Jangan sampai justru kantor polisi dan pelayanan polisi yang menjadi cluster baru.

4. Apabila diperlukan sanksi dalam pelaksanaan pendisiplinan, lakukan secara tegas dab terukur. Hindari tindakan kepolisian yang bersifat kontra-produktif dan menambah beban masyarakat.

"Tempatkan personel yang sehat khususnya di lapangan, pastikan personel tersebut dalam keadaan sehat. Amankan personel yang memiliki penyakit bawaan dan jangan sampai kantor polisi menjadi cluster baru," tegasnya.

Selain itu, Komjen Pol Agus Andrianto juga mendorong para Kasatgasda agar berperan aktif dalam penanganan dampak COVID-19 baik di sektor kesehatan maupun sektor lainnya terutama sektor ekonomi.

"'Gas dan rem'-nya agar diatur. Percepatan penanganan COVID-19 penting dan percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) juga penting," kata Komjen Pol Agus Andrianto mengutip arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu di depan para gubernur secara virtual.

Terkait pemulihan ekonomi, Komjen Pol Agus Andrianto mengungkapkan, dalam arahan kepada gubernur, Presiden menyampaikan baru ada dua provinsi yang pertumbuhan ekonominya positif: Papua dan Papua Barat. Presiden menginginkan agar dilakukan percepatan belanja modal, barang, dan jasa untuk menghindari resensi ekonomi, oleh karena itu perlu langkah extraordinary bukan cara biasa.

"Contoh ada dugaan bantuan sosial, Polri langsung klrafikasi memanggil, memeriksa. Bukan berarti Polri itu mentolerir pidana, tapi Polri harus memberikan pendampingan," kata Komjen Pol Agus Andrianto memberi contoh.

Sebelum mengakhiri arahannya, Komjen Pol Agus Andrianto mengingatkan kepada para Kapolda dan Kapolres (Kasatgasda dan Kasatgasres) agar selalu menjaga sense of crisis.

"Kekuasaan dan kekuatan yang dititipkan Allah SWT kepada kita sekalian, hendaknya kita bisa gunakan di saat krisis ini untuk membantu masyarakat sehingga apa yang kita kerjakan dapat memberikan kontribusi dalam percepatan penanganan COVID-19 dan dapat sebagai penopang ekonomi nasional," katanya.

Terakhir, Komjen Pol Agus Andrianto sekali lagi menekankan agar personel Polri khususnya yang di lapangan menjadi prioritas untuk tidak terpapar dan tidak memapar kepada yang lain sehingga lini-lini pelayanan Polri dapat berjalan optimal.

"Saya juga mengharapkan kepada setiap pimpinan yang ada di kewilayahan untuk tetap memotivasi anggota dalam setiap pelaksanaan tugasnya, tidak mengendurkan segala upaya penanganan COVID-19 di lapangan, dan tetap utamakan keselamatan anggota kita yang melaksanakan tugas di lapangan," kata Komjen Pol Agus Andrianto.
(Rilis)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.