Perihal “Rapor Merah tersebut disampaikan oleh Ketua HIPMI Payakumbuh Dika Sacend pada Jumat (8/7) lalu di salahsatu media massa.
“Memberikan penilaian jelek terhadap Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Payakumbuh, sama dengan menepuk air di dulang, yang memberi nilai juga yang akan diukur orang,” kata Riza kepada media, Minggu (10/7).
Padahal, kata Riza, pihaknya baru saja bertemu dengan pengurus Kamar Dagang dan Industri Kota Payakumbuh terpilih periode 2022-2027 setelah mereka melaksanakan Mukota. Kadin dan Riza bertemu hari Kamis (7/7) di kantor wali kota.
“Saat itu pernyataan pertama saya adalah menyampaikan nasehat agar para pengurus menyadari bahwa Kadin adalah organisasi pengusaha yang tentu wadah sekaligus tempat berhimpun pengusaha,” jelasnya.
Tentunya, kata Riza, sambil tersenyum wali kota dua periode itu menyampaikan pesan jangan sampai masuk kadin dulu baru jadi pengusaha. Biasanya yang demikian bukanlah pengusaha, tapi mungkin politisi yang lagi cari suara, atau calo, atau orang yang ingin mengacau saja. Akan hilang marwah kadin kalau sampai demikian.
“Artinya pengusaha sukses dulu baru jadi pengurus atau Ketua Kadin. Karena dia akan menjadi teladan bagi kita semua,” ujar Riza.
Walaupun Riza menyatakan itu kepada Kadin sambil tersenyum, tapi makna penyampaian Riza sangat sarat dengan filosofi yang mendalam. Karena Riza menyadari keberadaan pengusaha mempengaruhi 80 persen perekonomian daerah, pemda hanya berkontribusi dengan regulasi yang ada, hanya 1/5 persen saja.
“Sangat berbeda dengan himpunan pengusaha anak muda di Payakumbuh, sebagian pengurusnya masih pengusaha ecek-ecek, kalau nggak, dianggap pengangguran, kemudian jadi pengurus, malah membuat cerita yang lucu-lucu. Mungkin lagi cari cara jadi politisi, tapi salah tempat. Di kampungnya saja tidak diakui sebagai pengusaha, apalagi di level nasional. Buat acara dan kegiatan masih “menyusu” ke pemda, pinjam tempatlah, minta dibantu biaya makanlah, masih minta proposal lah dan lain-lain,” sindir Riza.
Riza menambahkan, harusnya pengusaha itu mengisi proposal, bukan minta proposal ke pemda. Namun sebaliknya justru kejadian, minta proposal ke pemda.
“Hilang dong marwah, hari gini masih minta proposal ke pemda sekelas pengusaha. Selanjutnya yang lebih lucu, Mal Pelayanan Publik serta kantor perizinan Payakumbuh dinilai sangat jelek oleh yang bersangkutan, padahal terbaik nasional sehingga wali kota menerima penghargaan dari Presiden Jokowi,” tukuknya.
Riza juga membeberkan, bahkan hampir setiap minggu pemkab, pemko, serta DPRD daerah lain datang ke Kota Payakumbuh untuk studi banding.
“Kemudian dinilai oleh pengusaha muda ini dengan nilai yang sangat rendah, seolah olah kantor perizinan Payakumbuh sama dengan kandang kambing. Harusnya pengusaha muda ini ngaca dululah, ibarat kata orang label pengusaha rasanya belum pantas dilekatkan ke yang bersangkutan, karena pengusaha apalagi pemimpinnya sangat membutuhkan pemerintah sebagai mitra,” ujarnya.
“Demikianlah kalau organisasi pengusaha kalau dimasuki orang yang masih rendah jam terbangnya, atau orang yang sebenarnya bukan pengusaha tapi sok pengusaha, yang bukan benar-benar pengusaha, memberikan contoh dan perilaku bukan pengusaha,” tambahnya.
Riza menegaskan, salah satu sikap pengusaha adalah menjaga silaturahim kepada banyak pihak, bukan mencari musuh banyak banyak, apalagi pemda yang berkuasa atas pengeluaran berbagai ijin dimusuhi.
“Itu menunjukkan pada yang bersangkutan bahwa dia sebenarnya bukan pengusaha, mungkin politisi, mungkin orang baru belajar berusaha tapi gurunya mungkin mantan pejabat yang nggak ngerti bisnis dan masih feodal, atau bisa jadi dengan covid begini yang bersangkutan usahanya sedang nggak baik dan sebagainya. Tapi apapun itu bukanlah sikap pengusaha sejati dan tidak boleh ditiru,” jelas Riza.
Riza mengajak para calon-calon pengusaha agar meniru pengusaha sukses yang ada di kota ini, banyak sekali. Dicontohkannya pemilik kafe Kopmil, Gerobak kopi, dan lain-lain, mereka adalah contoh sebagian kecil pengusaha sukses yang ada.
“Bahkan Buya Isnaldi yang barusan saja sebagai khatib Salat Idul Adha di lapangan poliko Balai Kota adalah sebagian contoh pengusaha sukses, bahkan beliau muda, pengurus HIPMI pusat, pengurus Kadin Pusat dan sangat rendah hati,” kata Riza.
“Berbeda dengan pengusaha muda yang memberi kita “rapor merah”, tingkahnya pongah, tinggi hati, ingin minta disapa terus, padahal prestasinya nol besar. Cobalah tunjukkan prestasinya agak satu saja, belum pernah kedengaran selain bertingkah yang asal beda sendiri. Bukan zamannya orang bermental begini didukung dan dipelihara. Kita ingin justru pengusaha kelas dunia lahir di Payakumbuh dan menjadi Hero bagi Payakumbuh, bukan pengusaha manja yang maunya disapa dan dielus-elus,” pungkas Riza. (MS)
MaklumatNews Sumbar -- Sukses menggerakkan pemulihan ekonomi dan membangkitkan Pariwisata Nasional melalui Kolaborasi kegiatan Sumatera Bike Week (SBW) 2022 dengan UMKM terbanyak, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, S.H, S.I.K, M.H meraih rekor pemrakarsa dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-76.
Selain menerima penghargaan dari LEPRID, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Putra juga Penghargaan dari Kemenparekraf, Menko UKM, Pemprov Sumbar, LKAAM, dan Pemkab Tanah Datar yang diterimanya Selasa, (12/7/2022) di Mapolda Sumbar.
"Penghargaan itu antara lain dari Kemenparekraf, Menko UKM, LEPRID, Pemprov Sumbar, LKAAM, dan Pemkab Tanah Datar," kata Kapolda Sumbar.
Irjen Pol Teddy Minahasa mengatakan, rekor ini menandakan kegiatan SBW berdampak pada perekonomian masyarakat.
Lebih lanjut Kapolda menyebutkan, sesuai dengan estimasi Wali Kota Bukittinggi Erman Safar disaat kegiatan SBW berlangsung, uang yang berputar di Bukittinggi itu mencapai Rp 38 miliar.
Kapolda menambahkan, kegiatan SBW 2022 dihadiri oleh peserta sebanyak 4.000 motor.
"Kegiatan ini berdampak positif kepada pemulihan ekonomi nasional, itu salah satu tujuan utama kita pasca kita terpuruk karena Covid-19," ujarnya.
Kapolda melanjutkan, langkah selanjutnya, pihaknya akan membentuk tim kecil.
"Nanti akan kita coba, kira-kira acara apa lagi yang mendongkrak ekonomi nasional. Tetap tujuannya ke sana," katanya.
Selain Irjen Pol Teddy Minahasa juga diberikan rekor sebagai Penyelenggara dan HDCI Pengda Sumbar sebagai pendukung.
Kemudian, Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, Wali Kota Bukittinggi Erman safar, Kombes Pol Hilman Wijaya, S (Dirlantas Polda Sumatera Barat), Kombes Pol Ferry Harahap, (Kapolresta Padang) Kompol Ahmad Faisol Amir, (Kasubdit Regident Polda Sumatera Barat) sebagai pendukung.(*)
MaklumatNews Sumbar - Sebanyak 64 personel di Polda Sumatera Barat (Sumbar) hari ini melaksanakan wisuda purnabakti di ruang Jenderal Hoegeng Mapolda Sumbar, Selasa (12/7) pagi.
Wisuda purnabakti ini dipimpin Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si, dengan dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Sumbar.
Kegiatan diawali dengan pengalungan medali purnabakti oleh Wakapolda Sumbar kepada personel yang telah memasuki masa pensiun, yang dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan.
Brigjen Pol Edi Mardianto dalam sambutannya menyampaikan, wisuda purnabakti pada hakekatnya merupakan kegiatan yang diselenggarakan bagi para anggota Polri dan PNS Polri yang telah menyelesaikan masa dinasnya di lingkungan Polri, sebagai bentuk penghargaan dan ungkapan terimakasih atas jasa-jasanya dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian demi bangsa dan negara.
"Acara wisuda purnabakti yang berlangsung saat ini, diselenggarakan khusus bagi anggota Polri dan PNS Polri Polda Sumbar yang telah mengakhiri masa dinasnya di Polda Sumbar periode Juli 2021 sampai dengan Juni 2022," katanya membacakan amanat Kapolda Sumbar.
Ia menyebut, acara Wisuda Purnabakti ini juga hendaknya dapat dijadikan sebagai pengikat tali persaudaraan serta ikatan batin antara para purnawirawan beserta keluarga dengan anggota yang masih aktif sebagai generasi penerus.
Lanjut Wakapolda, perlu kita sadari bahwa keberhasilan tugas kepolisian serta reformasi di tubuh Polri tidak terlepas dari peran serta masyarakat termasuk didalamnya sumbangsih dan darma bakti para purnawirawan Polri sejak berdinas aktif di kepolisian hingga sekarang ini.
Hal ini sebutnya, terbukti dengan semboyan persatuan purnawirawan Polri yang menyatakan bahwa “Sekali Bhayangkara Tetap Bhayangkara” dan senantiasa tetap patuh dan setia kepada Tri Brata dan Catur Prasetya.
"Selaku Kapolda Sumbar, mengucapkan terima kasih dan penghargaan, atas seluruh pengorbanan dan pengabdian jiwa juang bapak ibu yang telah menyumbangkan dharma baktinya kepada nusa, bangsa, dan negara dengan penuh kesetiaan melalui tugas dan karyanya pada kepolisian negara Republik Indonesia secara paripurna," sebutnya.
Ia berharap, kiranya para purnawirawan dan wredatama untuk selalu berada dalam ikatan keluarga besar polri dengan bergabung bersama PP Polri yang berada di domisili masing-masing.
"Saya juga berharap kiranya para purawirawan tetap mengemban jiwa pengabdian 'Tanpa Tiada Akhir' sebagai bhayangkara negara serta tetap menjunjung tinggi tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," pungkasnya.
Selanjutnya, kegiatan dilaksanakan dengan pelepasan purnawirawan oleh Wakapolda Sumbar dan Pejabat Utama melalui prosesi pedang pora di halaman Mapolda Sumbar.(*)
Lima Puluh Kota —- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi kembali menegaskan komitmennya untuk mengembangkan wilayah pertumbuhan baru di kawasan Timur Sumatera Barat, khususnya di perbatasan Kabupaten Lima Puluh Kota dengan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Untuk itu, Gubernur Sumbar didukung Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota berjanji akan meningkatkan infrastruktur jalan dan jembatan untuk memperlancar akses ke Ujung Batu, Rokan Hulu via Nagari Galugua.
Terbukanya akses, kata Gubernur Sumbar akan disusul dengan pembangunan fasilitas umum, ekonomi dan sosial, agar terciptanya dinamika pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan Sumbar-Riau.
Tekad untuk merealisasikan pengembangan wilayah di perbatasan Pasaman, Lima Puluh Puluh Kota, dan Rokan Hulu, Provinsi Riau diungkapkan Gubernur Mahyeldi di depan pemuka masyarakat dan warga Sialang dan Galugua, Kapur IX, pada Minggu (10/07/22).
Gubernur Sumbar bersama rombongan berada di Kapur IX dalam rangka kunjungan kerja selama dua hari sampai Senin, tanggal 11 Juli 2022.
“Kalau dari Sarilamak atau Payakumbuh ke Sialang. Kapur IX, butuh hampir 3 jam, sementara dari Galugua ke Ujung Batu, cuma 1,5 jam, ini dekat sekali ke Riau, maka pilihannya kita akan bangun jalan ke arah Riau,” ujar Gubernur Mahyeldi disambut tepuk tangan warga di Masjid An Nur, Sialang.
Ikut mendampingi kunker Gubernur Sumbar, Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo, Wakil Ketua DPRD Lima Puluh Kota Syamsul Mikar, Wakil Ketua DPRD Rokan Hulu, serta sejumlah kepala perangkat daerah Pemprov Sumbar dan Pemkab Lima Puluh Kota.
Sebagai wujud komitmen untuk menjadikan Lima Puluh Kota, sebagai titik pertumbuhan baru di Timur Sumatera Barat, Gubernur memboyong sejumlah perangkat daerah Pemprov Sumbar.
“Ada 28 kepala perangkat daerah kita bawa dalam kunker ini, tujuannya untuk mengetahui langsung kondisi lapangan,” jelas Gubernur Mahyeldi.
Sementara itu Bupati Safaruddin menyampaikan apresiasi atas agenda kunker Gubernur Sumbar dan rombongan ke Kapur IX. Perhatian Gubernur Mahyeldi ke Lima Puluh Kota, tambah Safaruddin, sedari awal sudah ditunjukkan sejak pelantikan kepala daerah se Sumbar 25 Februari 2021 lalu. Saat itu Bupati Safaruddin dibisiki Gubernur Mahyeldi,”Mari kita bangun Lima Puluh Kota, Pak Bupati, untuk menjadi lebih baik.”
Isyarat itu kemudian ditindaklanjuti dengan intensifnya sikronisasi antara Pemprov Sumbar dengan Pemkab Lima Puluh Kota.
“Kedatangan Gubernur Sumbar ke Lima Puluh Kota ini adalah untuk kesekian kali, ini adalah harapan untuk Lima Puluh Kota lebih maju ke depannya,” ungkap Safaruddin.
Realisasinya adalah peningkatan infrastruktur jalan provinsi Sialang-Galugua/ Tanjung Jajaran mencapai senilai Rp 9 Miliar. Sejalan perhatian Gubernur Mahyeldi, Bupati Safaruddin berharap warga Sialang dan Galugua untuk mendukung pertumbuhan wilayah antara Kapur IX dengan Rokan Hulu, Riau, yang telah menjadi program prioritas Pemprov Sumbar.
Di depan jemaah Mesjid Raya Galugua menyampaikan tausiah Idul Adha 1443 H bertajuk Teladan Keluarga Nabi Ibrahim A.S. Gubernur Sumbar mengungkapkan hal-hal yang menjadi perhatian Pemprov Sumbar sepulangnya kunker berdasarkan aspirasi masyarakat.
Diantaranya, membebaskan Galugua dan Koto Lamo dari kategori desa/ nagari tertinggal, pemanfaatan hutan, penyediaan listrik dan sarana air bersih, pemenuhan fasilitas kesehatan di pustu/ pokesri, termasuk peningkatan produksi jagung. (FS)
Langkah itu digulirkan melalui aktivitas tanam perdana jagung di lahan bukaan baru kelapa sawit oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan Bupati Safaruddin di Banja Ronah, Kecamatan Pangkalan, Senin (11/07/22).
“Kita menghargai langkah-langkah yang dilakukan Pak Bupati, untuk terus merealisasikan penanaman jagung 20.000 hektar, termasuk pemanfaatan lahan dimana kelapa sawit baru ditanam untuk budidaya jagung,” kata Gubernur Mahyeldi.
Tanam perdana ini menggenapi kunjungan kerja Gubernur Sumbar selama dua hari, terhitung sejak Minggu kemarin di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Tampak hadir di kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Syamsul Mikar, Ketua TP PKK Nevi Safaruddin, Sekretaris DPTPH Provinsi Sumbar Ferdinal, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Witra Porsepwandi, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Devi Kusmira, Tokoh Usahawan Kapur IX Santo, Camat Pangkalan, Wali Nagari Pangkalan Koto Baru, dan Wali Nagari Gunung Malintang.
Ditambahkan Gubenur Mahyeldi, program peningkatan produksi jagung di Lima Puluh Kota sudah tepat. Disamping untuk pasokan lokal, juga akan berkontribusi untuk kebutuhan Sumbar.
“Kebutuhan Sumbar, untuk November kita butuh 16.000 ton jagung, memasok industri pakan ternak,” ucap Gubernur.
Bupati Safaruddin saat penanaman perdana mengatakan integrasi jagung dengan sawit akan terus dikembangkan sesuai potensi lahan tersedia.
“Ini akan terus kita pacu perkembangannya, untuk tahap awal ini kita dorong penumbuhan seluas 30 hektar dari potensi lahan sawo 60 hektar ” ujar Bupati Safaruddin.
Di sisi lain, Kepala Distanhortbun Witra Porsepwandi mengatakan kesediaan pemilik lahan sawit untuk integrasi dengan jagung tak lepas dari pendekatan oleh Bupati Safaruddin. Untuk tahap awal, integrasi jagung sawit seluas 30 hektar akan diberi peluang kepada kelompok tani di Banja Ronah.
“Selebihnya, kita akan dorong pemilik lahan untuk tanam jagung juga, jadi antara kelompok tani dan pengusaha sawit akan saling bersinergi,” ujar Witra.
Pola ini kata Witra akan terus dikembangkan kepada sejumlah areal potensi lainnya di Kecamatan Pamgkalan Koto Baru dan Kapur IX. Untuk pemenuhan benih dan sarana produksi, khusus untuk kelompok tani akan dibidik skema program integrasi jagung dengan komoditi perkebunan di Provinsi dan Kementerian Pertanian.
“Usaha kita dengan pola integrasi jagung-sawit, bakal kita laporkan kepada Kementrian Pertanian apakah melalui Provinsi atau langsung, sehingga inovasi pemanfaatan areal tanam ini mendapat bantuan pengembangan,” jelas Witra. (FS)