Latest Post

 


Payakumbuh --- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Payakumbuh mendapatkan penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) dengan ditunjuk sebagai pilot project pelayanan berbasis HAM tahun 2022.


Untuk menyongsong itu, DPMPTSP tengah menyiapkan pelayanan bagi disabilitas di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Payakumbuh. Seperti berkas pelayanan dengan tulisan braille untuk melayani tuna netra untuk pengurusan nomor induk berusaha (NIB), meja khusus, dan peralatan yang dibutuhkan oleh difabel secara fisik seperti tongkat, kursi roda, dan sebagainya.


"Intinya, pelayanan kepada mereka yang ada keterbatasan fisik, petugaspun khusus kita siapkan bersama dengan pelayanan tanpa antrian bagi disabilitas," kata Kepala DPMPTSP Kota Payakumbuh Meizon Satria kepada media saat diwawancara di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Payakumbuh, Selasa (4/10).


Kepala Dinas Meizon juga menyampaikan pihaknya berusaha mempertahankan posisi Kota Payakumbuh sebagai kota dengan layanan perizinan berusaha/investasi nomor satu di Indonesia, tingkat pelayanannya prima.


"Tak hanya kinerja yang ditingkatkan dalam melayani masyarakat, termasuk inovasi yang kami lakukan," kata Meizon.


Meizon menegaskan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait, termasuk KADIN, HIPMI, dan instansi vertikal, bagaimana pelayanan publik menjadi ujung tombak naiknya nilai investasi di Kota Payakumbuh.


"Nantinya ini sangat memperngaruhi tingkat income masyarakat, adanya pertumbuhan dan pergerakan roda ekonomi. DPMPTSP sebagai penanggung jawab perizinan secara administrasi akan meningkatkan proses pelayanannya," terangnya.



Di sisi lain, Koordinator Perizinan DPMPTSP Kota Payakumbuh Agus Tri Susatya didampingi Analis Kebijakan Sutiyono menjelaskan MPP merupakan suatu bentuk transformasi penyelenggaraan pelayanan publik yang ditugaskan kepada instansi yang menaungi pelayanan satu pintu, dalam hal ini DPMPTSP Kota Payakumbuh.


"Perlahan tapi pasti segala kekurangan yang ada di MPP akan kami benahi demi memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Selain mengoptimalkan sarana dan prasarana, kami juga mengutamakan pelayanan dari SDM yang profesional dengan tugasnya dengan melakukan rotasi dan sosialisasi kebijakan baru terkait pelayanan publik," pungkasnya.


Sementara itu, Desi Susanti, warga yang mengaku baru pertama kali ke MPP dimudahkan dalam pengurusan surat menyurat, salahsatunya mengurus perpanjangan SIM.


"Datang ke MPP ini lebih dekat dari rumah, dan petugas pelayanannyapun juga baik, dan yang sangat membantu saya sekali di sini juga disediakan tempat bermain anak," ujar Desi.




Senada, Nuhayati, pengunjung yang mengurus SIKP di bagian perizinan juga menyampaikan kesan positifnya pada saat mengurus administrasinya di MPP.  Pelayanan disini ramah dan juga cepat, pegawainya juga baik.


"Saya pas sampai di sini diarahkan untuk ambil antrian dan diantarkan ke meja tempat saya mengurus berkas. Karena saya baru dua kali ke sini, selama saya berurusan itu berlangsung dengan cepat, selain itu di MPP juga menyediakan alat bantu untuk pengunjung yang disabilitas sehingga itu memberikan kemudahan bagi para pengunjung, tempat nyaman, sejuk, dan rapi, serta pelayanan juga terbaik. Semoga kedepannya MPP Kota Payakumbuh bisa berinovasi lebih baik lagi," ujar Nurhayati.


Masyarakat sangat senang dengan adanya MPP dan merasakan dampak dari MPP ini secara langsung, masyarakat juga berharap MPP terus berinovasi lagi kedepannya untuk masyarakat Kota Payakumbuh. MPP juga salah satu bukti cinta dari Pemerintah kota Payakumbuh untuk masyarakatnya dengan menghadirkan sebuah inovasi yang bisa mempermudah mereka dalam urusan administrasi pemerintahan. 


Pemerintah berharap masyarakat dapat memanfaatkannya dengan sangat baik dan bisa mempermudah akses dalam proses ke pengurusan administrasinya, disamping itu pemerintah juga berkomitmen akan terus meningkatkan pelayanan dan terus berinovasi agar masyarakat bisa merasakan dampak yang jauh lebih baik lagi. (*)

#liputankhususdpmptspkotapayakumbuh

 

Payakumbuh — Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kota Payakumbuh menyediakan layanan klinik Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Ini merupakan inovasi guna menggenjot nilai realisasi investasi sesuai dengan target dan menjadikan Kota Payakumbuh sebagai kota tujuan investasi di Sumatera Barat, sesuai himbauan Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda beberapa waktu lalu.

Klinik ini disediakan di Kantor DPM PTSP Jalan Jambu, Ibuh Timur, dibuka sejak 1 Oktober sampai tanggal 10 Oktober 2022. Di bawah Koordinator Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Zulfa Riyanti bersama Sub. Koordinator Pembinaan, Pengawasan Bimbingan Fasilitasi Penanaman Modal Siti Hayinah, dan Tenaga Pendamping Arif Rahman Hakim.

Kepala DPM PTSP Kota Payakumbuh Meizon Satria kepada media, Selasa (4/10/22), mengatakan pihaknya mengharapkan agar inovasi ini nantinya akan membantu Perusahaan dalam menyampaikan Pelaporan LKPM secara Online.

“Melalui klinik LKPM ini nantinya kita akan bisa memantau perkembangan investasi di Kota Payakumbuh,” kata Meizon.

Ditambahkannya, Klinik LKPM adalah klinik laporan kegiatan Penanaman Modal, dimana disediakan sebuah wadah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dalam penyampaian laporannya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 15 ditetapkan bahwa setiap perusahaan penanaman modal berkewajiban untuk membuat Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Bagi perusahaan yang tidak menyampaikan LKPM sesuai periode pelaporan, BKPM akan menindaklanjuti dengan mengirimkan surat peringatan kepada perusahaan.

LKPM ini wajib disampaikan secara online melalui situs https://oss.go.id dengan menggunakan hak akses yang diberikan oleh BKPM. Bagi perusahaan yang belum memiliki hak akses, dapat mengajukan secara online melalui situs https://oss.go.id

Meizon mengakui, walaupun pada dasarnya pelaku usaha bisa melakukan pelaporan secara mandiri, namun pada kenyataanya sering juga terjadi keterlambatan, malahan tidak melaporkan sama sekali LKPM Onlinenya. Oleh karena itu DPM PTSP hadir untuk mereka, dengan melakukan pendampingan sampai ke pelayanan prioritas.

“Kita akan bantu mengajarkan bagaimana mulai dari mendaftarkan akun (hak akses LKPM Online) sampai penyampaian laporan secara online, verifikasi laporan hingga memfasilitasi setiap permasalahan yang dihadapi perusahaan. Kita ingin mereka rasakan kehadiran kita, oleh karena itu Klinik LKPM salah satu solusi terbaik yang kita lakukan,” ungkapnya.

Meizon menambahkan, di bawah kepemimpinannya DPMPTSP akan terus berjalan dengan sistem, tetap berkinerja baik, bahkan terus melahirkan inovasi.

“Menjadikan Kota Payakumbuh sebagai kota ramah investasi dan tujuan investasi, bukan hanya sekedar isapan jempol belaka, hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan nilai investasi di Kota Payakumbuh dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Meningkatnya nilai investasi ini, kata Meizon, didukung oleh semua pihak, stakeholder dan juga kepatuhan perusahaan dalam melaporkan kegiatan penanaman modalnya.

“Dengan diluncurkan inovasi ini, ditargetkan Investasi di Kota Payakumbuh meningkat dari tahun ke tahun,” pungkasnya. (MS)

 

Payakumbuh — Dinas Koperasi dan UKM mulai fokus untuk menangani kebersihan pasar guna memberikan rasa nyaman kepada konsumen dan pedagang dalam beraktifitas di pasar.

“Kebersihan pasar menjadi perhatian serius kami dalam melakukan penataan pasar di Kota Payakumbuh termasuk kebersihan pasar Tradisional Ibuh,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM, M. Faizal didampingi Kabid Pasar, Arnel kepada wartawan di lapangan, Selasa (4/10/22).

Menurutnya, penataan kebersihan pasar menjadi program prioritas dalam penataan pasar sebagai bentuk dukungan pihaknya terhadap terwujudnya Kota Payakumbuh yang bersih, indah dan nyaman, khususnya di lingkup pasar.

“Hal ini tidak saja menjadi tangungjawab petugas kebersihan dari dinas terkait tetapi menjadi tangungjawab semua, termasuk penghuni pasar yang berdagang dalam pasar. Selanjutnya kita akan menggerakan semua potensi dalam kawasan pasar untuk bersama-sama menjaga kebersihan dalam kawasan pasar,” ujar Faizal.

Sementara itu Kabid Pasar Arnel menambahkan, semua petugas kebersihan, termasuk petugas keamanan (Trantib Pasar) pun sambil patroli di pasar turun bersama membersihkan, dan memungut sampah yang berserakan dalam kawasan pasar. Pihaknya mengaku siap untuk terus menjaga kebersihan ini sekaligus sosialisasikan kepada para pedagang agar membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

“Intinya Bidang Pasar dibawah naungan Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakunbuh serius menangani persoalan sampah, apalagi pasar Payakumbuh menjadi salah satu tujuan wisatawan sehingga kebersihan adalah yang hal utama,” terang Arnel. (MS)

 

Payakumbuh — Sosialisasi Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial yang bertemakan “Melalui Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial Kita Tingkatkan Literasi Untuk Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat” dihelat oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Payakumbuh di Kantor Eks. Balai Kota Bukik Sibaluik, Selasa (4/10/22).

Berlangsung selama 2 hari pelaksanaannya, kegitan sosialisasi dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Payakumbuh Prima Yanuarita S.H, M.si, dan dengan menghadirkan peserta sebanyak 38 orang pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang tersebar pada kelurahan di Kota Payakumbuh.

Untuk mendukung lancarnya sosialisasi literasi ini, pihak penyelenggara mendatangkan narasumber dari tim Universitas Negeri Padang. Selain tentang literasi, narasumber turut memberikan bekal ilmu bagi para peserta supaya bisa membuat sabun cuci piring secara mandiri dirumah.

Dalam keterangannya, Prima menyampaikan bahwa yang melatarbelakangi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Payakumbuh melaksanakan kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah merujuk kepada UU No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, yang dalam pasal 2 disebutkan bahwa perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan.

“Paradigma perpustakaan harus berubah, dari yang semulanya hanya sebagai gudang buku dan tempat membaca kini bertransformasi menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan masyarakat sehingga dapat membantu kualitas hidupnya menjadi lebih baik, sehingga menambah income bagi pembaca, pengelola, maupun masyarakat di sekitarnya,” ujar Prima.

Dengan dihelat ya sosialisasi yang bertajuk pengembangan literasi berbasis inklusi sosial itu, Prima berharap kepada semua peserta agar dapat mengikuti rangkaian kegiatan dengan serius dan membawa pulang ilmu yang bermanfaat bagi TBM masing-masing, baik TBM kelurahan maupun TBM mandiri,” ujarnya.

“Pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan akan memberikan honor pengelola secara stimulan bagi setiap TBM di kelurahan yang aktif, ada laporan, dan memberikan feedback kepada kita,” lanjut Prima.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Payakumbuh, Joni turut menyampaikan bahwa telah banyak upaya yang dilakukan mereka untuk memajukan literasi di Kota Payakumbuh.

“Meskipun dengan dana terbatas, penambahan koleksi bahan bacaan akan terus kami upayakan, serta untuk perbaikan sarana dan prasarana juga. Dan tentu sebelumnya kami juga telah melaksanakan sosialisasi literasi ke sekolah-sekolah dengan menggunakan sarana pustaka keliling yang berlangsung setiap hari secara terjadwal,” tukuk Joni.

Pada kesempatan itu, salah seorang peserta sosialisasi dari pengelola TBM Pondok Baca Asa Kreatif yang berada di kelurahan Parit Rantang, Sesmi Anggia mengungkapkan bahwa kegiatan sosialisasi yang digelar dinas kearsipan dan perpustakaan kota Payakumbuh ini sangat bermanfaat baik bagi para peserta maupun masyarakat.

“Mari kita tangkap dan ambil semua ilmu yang diberikan, karna kegiatan seperti ini tentu tidak akan sering kita dapatkan, sehingga hal ini tidak boleh di sia-sialan,” ungkapnya semangat.

Lebih lanjut, dengan digelar sosialisasi literasi tersebut, Sesmi berharap nantinya kepada seluruh peserta yang hadir agar dapat kembali mensosialisasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat, atas apa yang diberikan Pemko Payakumbuh melalui dinas kearsipan dan perpustakaan ini kami merasa betul-betul dapat menikmati ilmunya, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat yang nantinya akan berdampak terhadap income yang bisa didapat secara lebih lepas ini,” pungkas Sesmi.

Diakhir kegiatan, Sesmi Anggia menyerahkan buku hasil karya dirinya sendiri yang berjudul Asa Kreatif untuk dapat masuk kedalam koleksi buku yang berada di pustaka umum Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Payakumbuh. (MS)

 

Payakumbuh — Dalam rangka menyerap aspirasi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Kota Payakumbuh, Pemerintah Kota Payakumbuh mengadakan Rapat Kordinasi dengan instansi vertikal, Perbankan, Niniak Mamak, Bundo Kanduang dan seluruh OPD terkait yang dilaksanakan di Aula Ngalau Indah Lt III Balai Kota Payakumbuh, Senin (3/10/22).

Rapat Kordinasi dipimpin langsung Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda didampingi oleh Sekretaris Daerah Dafrul Pasi, Asisten II Elzadaswarman, Asisten III Ifon Satria , Serta turut hadir Ketua LKAAM Datuak Parmato Alam, Instansi vertikal, perbankan, niniak mamak KAN seluruh nagari, Bundo Kanduang dan OPD terkait.

Dalam sambutannya, Wali Kota Rida Ananda menyampaikan setelah mengemban amanah menjadi Pj. Wali Kota pihaknya sangat membutuhkan dukungan dan bantuan dari berbagai instansi dan OPD terkait guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Payakumbuh.

“Sehubungan dengan telah dilantiknya kami sebagai Pj. Wali Kota Payakumbuh, kami mohon dukungan dan bantuan agar dapat menjalankan pemerintahan dengan baik dan kondusif dengan tujuan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rida.

Ditambahkannya, Pertumbuhan ekonomi di Kota Payakumbuh saat ini masih rendah. Perlu adanya strategi dan langkah yang harus dilakukan agat dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi beberapa waktu lalu tingkat inflasi di Provinsi Sumatera Barat nomor 2 tingkat Nasional.

“Perlu adanya strategi dan langkah cepat untuk mengendalikan inflasi khususnya harga cabe ditengah-tengah masyarakat. Bagaimana kita menggalakkan kembali untuk menanam cabe, bawang dan bahan pokok lainnya disekitar rumah atau pekarangan untuk menekan adanya inflasi,” terang Rida.

Lebih lanjut Rida memaparkan masalah kemiskinan di tahun 2017 samapai 2021 meningkat karena adanya pandemi Covid-19 dan di tahun 2022, terdata ada 6,16 persen yang termasuk warga miskin di Kota Payakumbuh.

“Untuk itu dengan Rapat Kordinasi ini kita dapat berdiskusi bagaimana pola dan kebijakan kita untuk menekan kemiskinan. Kita juga meminta kerjasama dan bantuannya dari Instansi vertikal serta perbankan dengan berbagai macam program yang ada untuk menekan kemiskinan di Kota Payakumbuh,” ucap Rida.

“Saya berharap dengan bantuan dan kerjasama dengan instansi terkait untuk sama-sama kita menekan inflasi, Menurunkan kemiskinan dan membuat kondisi yang kondusif untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (FS)

 

Payakumbuh — Dalam rangka menurunkan Inflasi Daerah terutama pada komoditi cabe merah, Lurah Koto Tangah Kecamatan Payakumbuh Barat Khalid Zamri mengajak warganya memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan kosong untuk melakukan penanaman cabe.

Ajakan bercocok tanam ini bukan tanpa alasan. Selain bisa membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga dapat menghemat pengeluaran belanja sehari-hari mengingat cabe merupakan komoditi yang kerap mengalami kenaikan harga.

“Karena itu kami menghimbau pada masyarakat agar bertanam di pekarangan rumah, minimal untuk belanja hariannya bisa lepas,” ujarnya saat dihubungi media, Senin (3/10/22).

Ditambahkan Khalid, Cabe merupakan komoditas pangan penyumbang inflasi tertinggi. Menurut dia program ini juga sesuai dengan arahan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang meminta kepala daerah meredam angka inflasi.

“Kota Payakumbuh termasuk tinggi inflasinya, karena itu gerakan menanam cabe di seluruh rumah warga diharapkan mampu meredam angka inflasi,” Ujarnya

Di Kelurahan Koto Tangah saat ini ada dua kelompok tani yang aktif yaitu Kelompok wanita tani Sumber Rezeki dan Kelompok Melati yang berfokus pada penanaman cabe dan bawang.

Khalid juga memaparkan saat ini salah seorang warga Kelurahan Koto Tangah telah melakukan penanaman cabe sebanyak 1800 batang di lahan kosong dekat rumahnya dan ini patut untuk diapresiasi.

“Alhamdulillah salah seorang warga kami Edi (56) telah melakukan penanaman bibit cabe sebanyak 1800 batang dan ini patut untuk kami apresiasi. Semoga kedepannya lebih banyak lagi masyarakat yang melakukan hal serupa,” harapnya.

Dikesempatan yang sama, Edi Warga Kelurahan Koto Tangah mengatakan sesuai dengan himbauan kelurahan kepada warga untuk menekan adanya inflasi, ia baru pertama kali menanam cabe dan untuk cara dan teknik penanamannya dipelajari secara otodidak melalui Youtube.

“Sesuai dengan imbauan pak Lurah, kami berinisiatif untuk menanam cabe di lahan milik kami, meskipun ini merupakan pertama kalinya kami menanam cabe, namun kami sangat antusias karena ternyata menanam cabe itu tidak sesulit yang dibayangkan, zaman serba canggih semuanya bisa dipelajari melalui media Youtube,” ujarnya

“Semoga panen perdana cabe kami ini nantinya sesuai dengan yang diharapkan, dan insyaallah akan dilakukan secara berkelanjutan,” pungkas Edi. (MS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.