Latest Post

 

Lima Puluh Kota -- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Lima Puluh Kota Nevi Safaruddin mengatakan stunting perlu ditanggulangi secara bersama untuk menyiapkan generasi masa depan yang sehat dan unggul. Karenanya, PKK selaku salah satu pemangku kepentingan dalam pencegahan stunting akan selalu bahu membahu dengan segenap pihak untuk menurunkan persentase prevalensi stunting di Lima Puluh Kota.

Terutama dalam upaya menyadarkan pentingnya asupan gizi berimbang bagi ibu hamil yang menjadi faktor penentu menurunnya tingkat stunting. Demikian ungkapan Ketua TP-PKK Lima Puluh Kota yang tengah mengikuti rangkaian kegiatan Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 di Kota Medan kepada media, Kamis (7/07/22).

Di bagian lain, Nevi Safaruddin mengatakan PPK akan menggerakkan program-program pemberdayaan keluarga terutama intenalisasi pengetahuan gizi kepada ibu hamil, peningkatan kapasitas dasa wisma dan turut serta dalam intervensi terhadap masalah bersama dengan perangkat daerah.

“PPK berkomitmen untuk menunjang kegiatan pencegahan stunting di daerah, sebagai upaya mempersiapkan generasi mendatang yang sehat dan unggul,” terang Nevi Safaruddin.

Penurunan stunting, ulas Nevi Safaruddin sangat dibutuhkan untuk menghindari dampak jangka panjang. Seperti terhambatnya tumbuh kembang anak, mempengaruhi perkembangan otak, yang berimplikasi kepada rendahnya tingkat kecerdasan anak. Jika hal ini tidak diantisipasi akan berpengaruh terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Di bagian lain, Ketua TP-PKK juga mengikuti kegiatan seminar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia menggelar Dialog dan Apresiasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu, kemarin. Acara yang dibuka Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Wakil gubernur Sumut Musa Rajekshah, Gubernur Riau Syamsuar, Wali kota Medan Bobby Nasution, Ketua TP PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia. Kegiatan yang juga disiarkan secara virtual, diikuti juga oleh Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo bersama Sekretaris Daerah Widya Putra dan beberapa Kepala OPD di Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam sambutannya menyampaikan stunting menjadi ancaman terhadap kualitas generasi muda Indonesia. Maka dari itu, masyarakat berperan dalam menurunkan angka stunting sehingga akan tercipta generasi unggul di tahun 2045 sesuai cita-cita Presiden Joko Widodo.

Seterusnya ia juga menjelaskan saat ini Indonesia mengalami bonus demografi, namun banyak generasi muda yang tidak produktif.

“Generasi muda Indonesia saat ini sebanyak 24,4% mengalami stunting, 9,8% memiliki mental emotional disorder, 5% napza, dan 1% autisme, serta 3% difabel, hal ini sungguh disayangkan karena Indonesia tidak bisa menikmati bonus demografi lantaran memiliki generasi penerus yang tidak produktif,” jelas Hasto.

Hasto berharap, dengan upaya penurunan angka stunting, dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul yang merupakan investasi penting Indonesia untuk menghadapi masa depan. (FS)

 

Lima Puluh Kota — Prajurit Denzipur 2/Prasada Sakti Padang Mengatas harus proaktif membantu dan menyatu dengan masyarakat Lima Puluh Kota. Setiap masyarakat meminta bantuan, prajurit harus selalu siap dalam melayani masyarakat karena Denzipur 2/Prasada Sakti tidak hanya berperan dalam perang, tetapi harus berperan dalam kehidupan masyarakat.

Maka dari itu “Saya meminta Bupati Lima Puluh Kota tidak sungkan dalam meminta bantuan personel maupun sumber daya lainnya yang dimiliki Denzipur 2/ PS dalam melayani masyarakat Lima Puluh Kota.”

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat Mayor Jendral TNI Aby Ismawan dihadapan Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo yang didampingi Dandenzipur 2 Prasada Sakti Mayor Czi Alex Yudianto, Dandim 0306/50 Kota Letkol Inf Deny Nurcahyono, Dandim Yonif 131/Braja Sakti Letkol Inf Reno Handoko, dan Kepala BPTU-HPT Dani Kusworo ketika mengunjungi Denzipur 2/Prasada Sakti, Padang Mengatas pada Kamis (7/07/22).

Kunjungan tersebut merupakan kegiatan Pusat Zeni AD dalam rangka pengecekan dan melihat kondisi satuan dan Alat Kelengkapan Zeni yang di miliki oleh satuan Detasemen Zeni Tempur 2 Prasada Sakti. (FS)


 Payakumbuh — Penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Wali Kota Riza Falepi menandai diresmikannya gedung baru Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Annisa di Kota Payakumbuh, Kamis (7/7).

Rumah sakit ini berpindah lokasi, yang semula berada di Jalan Soekarno-Hatta ke tempat yang lebih representatif di Jalan Sultan Hasanuddin, namun masih di kelurahan yang sama di Padang Tongah Balai Nan Duo, Kenagarian Koto Nan Ompek, Kecamatan Payakumbuh Barat.

Dalam peresmian itu hadir Sekretaris Daerah Rida Ananda, Unsur Forkopimda, Asisten I Dafrul Pasi, Asisten III Ifon Satria Chan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Yuniri Yunirman, dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, pemilik RSKIA Annisa dr. Suhadi, Sp. OG. mengapresiasi Pemerintah Kota Payakumbuh atas pelayanan perizinan yang disediakan di Mal Pelayanan Publik (MPP) di lantai 1 kantor wali kota. Suhadi menilai pelayanannya sangat baik, cepat, dan profesional.

“Top pelayanannya, prosesnya kilat. Saat kita urus persetujuan bangunan gedung (PBG) untuk gedung baru rumah sakit tak ribet, datang dengan berkas lengkap urusan langsung beres, juga mempermudah kita berurusan dan berkoordinasi dengan OPD teknis, tak banyak buang waktu,” kata Suhadi.

Suhadi menjelaskan, lokasi tempat RSKIA Annisa yang baru ini luasnya lahannya lebih dari 3000 m², gedungnya 3 lantai, bisa menampung 48 tempat tidur ibu dan anak, ada ruang operasi, ICU, tempat bersalin, dilengkapi lift, dan sebagainya. Ada 80 tenaga kerja di rumah sakit tersebut.

“Awalnya, kami berniat merenovasi gedung yang lama, namun karena proses teknis renovasinya sulit, maka diputuskan pindah lokasi. Lokasi lama sudah tidak representatif, seperti lahan parkirnya yang kurang luas,” ujarnya.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang sudah 14 tahun bekerja di Rumah Sakit Umum Adnaan WD Kota Payakumbuh tahun itu melihat perkembangan Kota Payakumbuh sangat pesat, mengingat Wali Kota Riza Falepi yang ngebut membangun kota ini sehingga peluang-peluang investasi mulai bermunculan.

“Dulu orang Payakumbuh berobat ke luar kota, sekarang orang di luar perbatasan yang sudah banyak ke Kota Payakumbuh untuk pergi berobat, disini kita pastikan pelayanan juga ramah dan lancar,” ujarnya.

Ditambahkannya, sebenarnya niat membangun gedung baru ini sudah ada sekitar 3 tahun terakhir dan baru saat ini terwujud. Pihaknya juga mengapresiasi BPJS Kesehatan yang pada beberapa tahun terakhir ini claimnya lancar, membantu operasional dan pembangunan gedung baru RSKIA Annisa.

“Kami mohon maaf apabila selama pelayanan di tempat yang lama banyak ada kekurangan, mudah-mudahan rintangan dan kekurangan itu bisa kami sempurnakan di gedung baru ini,” harapnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Yuniri Yunirman mengatakan selama proses pembangunan gedung baru rumah sakit ini, pihaknya sudah beberapa kali melakukan peninjuanan, semua sarana dan prasana untuk RSKIA sudah dipenuhi. Bahkan, Yuniri menyatakan selalu siap memberikan dukungan dalam bentuk bimbingan, masukan, dan saran kepada RSKIA Annisa.

“Kami akui ini sangat luar biasa dan menjadi aset membanggakan untuk Kota Payakumbuh. Tempat kunjungan calon ibu yang akan melahirkan dan calon generasi penerus bangsa yang sangat bagus dengan rumah sakit yang bertaraf hotel,” ujarnya.

Dari sisi Wali Kota Riza Falepi, menyampaikan harapan akan terus meningkatnya pelayanan publik di Kota Payakumbuh, terkhusus bagi ibu melahirkan dan anak yang baru tumbuh kembang. Di sini para calon ibu berkonsultasi dan secara langsung membantu meningkatkan program Pemko Payakumbuh, salah satunya mengejar target nasional agar angka stunting berkurang, meskipun Payakumbuh bukan lokus stunting, hanya sekitar 4,56 persen.

“Kita di Kota Payakumbuh serius bekerja, rata-rata angka stunting di daerah lain itu ada di atas 10 persen, malah ada yang di atas 20 persen. Kontribusi RSKIA Annisa untuk terus menekan angka ini sangat diharapkan. Karena menangani stunting membutuhkan perhatian dan bimbingan kesehatan oleh ahlinya,” kata Riza.

Wali kota dua periode itu juga berharap, Kota Payakumbuh dapat menjadi kota jasa yang memberi layanan prima. Perlahan namun pasti, itu tengah disiapkan dengan Riza membangun jalur di kawasan Batang Agam, ini akan menjadi kawasan cadangan dan pusat kota baru di Kota Payakumbuh, bahkan lokasi RSKIA Annisa tak jauh dari sana.

“Semua sudah kita petakan agar kota ini menjadi tambah nyaman dan tertata rapi pada saat dibangun,” jelasnya.

Rumah sakit khusus ibu dan anak yang representatif ini, kata Riza merupakan salahsatu investasi di bidang kesehatan, menyerap tenaga kerja, menyediakan pelayanan kesehatan, dan tentunya berdampak kepada ekonomi masyarakat sekitar.

“Kita berkomitmen mambangun Kota Payakumbuh beda dari yang lain. Berbicara pemikiran untuk maju, Kota Payakumbuh lebih banyak butuh investasi yang seperti ini,” ujarnya.

Politikus PKS itu menambahkan, investasi butuh waktu untuk mengkaji, tentang apa yang dibutuhkan dan apa yang paling pas untuk Kota Payakumbuh, salahsatu contohnya adalah pelayanan jasa rumah sakit atau jasa lain yang berdasar hospitality atau keramah tamahan.

“Kita membangun kota dengan APBD terbatas, malah minus. Ndak ada anggaran berlebih, kita harus berhemat. Berbicara komitmen membangun, semoga setelah saya mudah-mudahan dapat wali kota yang lebih baik dan kepada rumah sakit saya berpesan layanilah masyarakat dengan senyum dan hati senang, sehingga mereka bahagia,” pungkasnya. (MS)


 Payakumbuh — Ada yang menarik saat pelantikan 35 Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kota Payakumbuh di kantor wali kota, Selasa (5/7).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh Devitra yang baru saja pulang dari Denmark dirotasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Desmon Corina.

Pemerintah Kota Payakumbuh mendapat kesempatan yang sangat berharga sebagai salah satu dari 9 di Indonesia yang diundang untuk mengikut Pertemuan Tingkat Tinggi Delegasi Indonesia ke Denmark bersama Direktorat Penanganan Sampah Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK melalui Organic Waste Project dari tanggal 26 Juni hingga 2 Juli 2022 lalu.

Peserta undangan High Level Trip to Denmark, adalah Provinsi Sumatera Barat, Kota Bukittinggi, Kota Jambi, Kota Banda Aceh, Kota Payakumbuh, Kota Sawah Lunto, Kota Solok, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Sidoarjo. Acara ini diadakan oleh Danish Environmental Protection Agency (DEPA).

Devitra mendapat kesempatan berangkat dengan dibiayai oleh pemerintah Denmark, Dia didampingi juga oleh Wali Kota Riza Falepi dan Sekretaris Daerah Rida Ananda.

Saat dihubungi media, Sekretaris Daerah Rida Ananda menjelaskan, sebenarnya jadwal ke Denmark ini sudah beberapa bulan terundur karena adanya beberapa hal yang perlu dipersiapkan, mengingat program ini adalah hubungan kerja sama antar dua negara Indonesia dan Denmark, maka tentu ada jadwal yang disesuaikan oleh pihak Denmark, Kementerian RI, dan pemerintah daerah.

“Kita pulang dari Denmark dan ilmu yang kita pelajari menjadi catatan dan laporan, ini akan ditindaklanjuti oleh jajaran dinas lingkungan hidup segera,” kata Sekda kepada media.

Terkait dengan beberapa hari setelah pulang dari Denmark itu, Pemko melaksanakan rotasi jabatan kepada Kepala Dinas LH, Sekda menyebut pengusulan dan proses rotasi malah sudah dilakukan jauh sebelum adanya acara berangkat ke Denmark itu.

“Kebetulan jadwalnya saja berdekatan,” ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Devitra yang saat ini diamanahkan jabatan Kepala Dinas Perhubungan mengatakan tidak hanya sendiri, dia dan beberapa kepala Dinas Lingkungan Hidup dari daerah lainnya dibiayai oleh Dinas Lingkungan Hidup Denmark dan DEPA untuk berangkat ke Denmark. Dia pun menegaskan tak akan enggan berbagi ilmu yang sudah dia dapatkan kepada kepala dinas penggantinya.

“Ilmu yang kita dapatkan akan kita transfer ke pejabat yang menggantikan kita, ini kan bukan kerja Saya pribadi saja, tapi ada juga kawan-kawan di dinas LH, kerja Pemko juga. Nanti merekalah yang akan mempersiapkan program tindak lanjut kedepannya, sesuai instruksi dari Wali Kota Riza Falepi. Kita sudah punya catatan dan laporan yang akan dijalankan oleh Dinas LH, berisi tentang apa saja yang sudah didapatkan dan apa saja kegiatan yang dilakukan pada saat belajar di Denmark,” kata Devitra yang pernah menjabat sebagai Kasatpol PP itu. (MS)


 Payakumbuh — Ketua berserta Dewan Pertimbangan, Dewan Penasehat, dan Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Payakumbuh periode 2022-2027 bertemu dengan Wali Kota Riza Falepi di kantor wali kota, Kamis (7/8).

Kedatangan Asmel Arianto Dt. Tunaro Mudo yang baru saja diamanahkan untuk memimpin kamar setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Kota (Mukota) ke V Kadin Kota Payakumbuh digelar di Aula Hotel Mangkuto Kota Payakumbuh beberapa waktu lalu itu didampingi oleh pengurus harian dan Ketua Dewan Pertimbangan Ruslan A. Gani dan Harmayunis, Ketua Dewan penasehat Khairul Ikhwan yang diwakili oleh Mustafa dan Oktra Firdaus, serta dewan pengurus lainnya. Juga ada perwakilan Kadin Provinsi Sumbar Fefi Amelia.

Untuk informasi, Asmel Aranto merupakan calon ketua tunggal yang diusulkan dan terpilih secara aklamasi pada Mukota V Kadin Kota Payakumbuh, dan dilantik oleh Ketua Umum Kadin Provinsi Sumatera Barat Ramal Saleh.

Asmel kepada media, mengatakan Mukota sudah berlangsung dengam baik, dan sudah terpilih ketua dewan pengurus, dewan pertimbangan, dan dewan pensehat. Semuanya ditentukan dengan musyawarah.

“Kami diberi tugas oleh Kadin Provinsi paling lama 1 bulan dalam menyusun kepengurusan. Setelah itu akan digelar pengukuhan,” kata Asmel.

Ditambahkannya, ketika akan melaksanakan Mukota, Kadin Kota Payakumbuh sebelumnya juga sudah beramah tamah dengan wali kota.

“Kedatangan hari ini guna melaporkan hasil Mukota kemarin dan memperkenalkan pengurus kota kepada wali kota dan meminta arahan beliau kedepan,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Riza Falepi yang menyambut hangat kedatangan tamunya itu mengatakan pengusaha berkontribusi mensejahterakan ekonomi masyarakat. Dunia usaha berkontribusi besar 80 persen, sementara 1/5 nya adalah pemerintah daerah dengan aturan yang ada dan terkadang rumit.

“Pengusaha mempekerjakan orang, menggaji dan membayar mereka dari setiap bisnis yang dilakukan. Sementara pemerintah sulit berbisnis, mana yang tak dikerjakan swasta dikerjakan oleh pemerintah. Makanya ketika jadi kepala daerah harus elok-elok dengan pengusaha,” kata Riza.

Sebagai wali kota yang berlatar belakang pengusaha, Riza berharap Kadin mampu menciptakan kesejahteraan dengan adanya pembukaan dunia usaha dan berbagai inovasinya.

“Ketika kemarin saya pergi ke Denmark, saya menyaksikan langsung bagaimana mereka menghasilkan energi terbarukan, yakni biogas dari sampah. Kita saja belum punya itu,” kata Riza.

Di sisi lain, Riza sebagai kepala daerah telah memberikan kemudahan pelayanan perizinan sebagai syarat utama menciptakan iklim investasi yang kondusif, ketika sudah terwujud maka usaha apapun akan datang ke daerah, bermacam-macam.

“Jadilah mesin pencipta kesejahteraan. Lihat saja lah Starbuck, mereka cuma jualan kopi, tapi keuntungannya bila dirupiahkan bisa sampai di atas 400 triliun pertahun, kalau ada orang Payakumbuh seperti itu, kayak apa lah kota ini jadinya?,” kata Riza.

Riza menjamin, Kota Payakumbuh punya banyak peluang, tapi apakah bisa peluang itu dikerjakan? Dia menegaskannya apabila sistem itu tercipta, tugasnya kepala daerah memastikan itu ada, termasuk peluang untuk Sumatera Barat dan Indonesia.

“Mari kita bawa semangat orang Minang saat menyongsong masa bersejarah dulu. Ajarkan kepada Indonesia untuk “merdeka” kedua kalinya, kali ini bukan dari penjajah, tapi dari hutang,” kata wali kota dua periode itu.

Riza menambahkan, dunia usaha global tak bisa terlepas dari pengaruh negara Cina dan Amerika. Faktanya merekalah yang berkuasa hari ini, kita tidak bisa menolak, itulah keadaannya.

“Saya mengajak Kadin, meski visi kita lebih panjang kedepan dibanding bisnis yang dimiliki hari ini, itu tidak mengubah kemauan kita untuk bangkit. Kita ciptakan nilai tambah. Seperti teori kebijakan industri yang berbicara keunggulan daya saing. Hanya bisa diciptakan kalau kita kreatif, harus saling bantu membantu mewujudkan itu,” kata Riza.

Terakhir, Riza menegaskan kalau nasib kota ini berada di tangan orang yang mencintainya, untuk itu Riza mengajak Kadin untuk membangun daya saing yang baik, Kadin harus merangkul kawan yang bisa diajak untuk bekerja sama, jangan dianggurkan dan didiamkan. Jangan jadikan Kadin eksklusif, tapi jadikan keberadaannya efektif, inklusif, dan kolaboratif.

“Belajar kita dari pengusaha cina, di satu daerah mereka punya kongsi untuk bisnis bersama yang butuh modal besar,” pungkas politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (MS)


 Lima Puluh Kota — Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo mengajak Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh untuk menyukseskan pelaksanaan pola integrasi tanam jagung di lahan sawit. Untuk tahap awal pola ini akan diterapkan pada lahan sawit seluas 120 hektar dari 1.000 hektar yang direncanakan di Kecamatan Pangkalan dan Kapur IX.

Pola integrasi tanaman jagung dan sawit ini merupakan bagian program prioritas perluasan areal tanam jagung 20.000 hektar di Lima Puluh Kota.

“Politani yang memiliki fasilitas dan tenaga ahli di bidang pertanian, kita perlukan untuk merealisasikan tanam jagung di lahan sawit, sebagai bagian dari sasaran kita untuk memperluas areal budidaya jagung di Lima Puluh Kota,” kata Safaruddin.

Ajakan itu disampaikan Safaruddin dalam rangkaian acara penandatangan perpanjangan Naskah Nota Kesepahaman / MoU antara Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dengan Politani Payakumbuh, di Ruang Rapat Bupati Lima Puluh Kota di Sarilamak, Kamis (7/07/22).

Lebih lanjut, Safaruddin mengatakan perluasan areal tanam jagung dilakukan dengan menyasar potensi lahan tidur serta mengembangkan alternatif tanaman campuran dengan komoditi perkebunan. Integrasi tanam jagung di lahan sawit di Lima Puluh Kota juga didukung oleh pengusaha sawit.

“Pola ini akan terus kita kembangkan, termasuk mengajak juga sektor swasta untuk memanfaatkan lahan usaha mereka untuk jagung, dan kita sudah dialokasikan lahan 1.000 hektar, dan akan ditanam dalam waktu dekat ini,” urai Safaruddin.

Penandatangan Nota Kesepahaman yang dilakukan oleh Bupati Lima Puluh Kota dan Direktur Politani Ir. Elvin Asman, M.P berupa Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kemudian, dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen kerja sama antara Wakil Direktur I PPNP Ir.Harmailis, M.Si dengan Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Devi Kusmira serta Sekretaris Dinas Tanhorbun Indera Suriani.

Tampak hadir, sejumlah pimpinan Politani, Sekretaris Daerah Widya Putra, para asisten serta kepala perangkat daerah Pemkab Lima Puluh Kota. Sejauh ini kegiatan serupa juga telah dilakukan dengan Universitas Islam Negeri “Imam Bonjol”, Universitas Andalas, Universitas Terbuka Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dan Universitas Negeri Padang.

Direktur Politani dalam sambutannya mengapresiasi Pemkab Lima Puluh Kota yang menjadikan sektor pertanian menjadi salah satu program prioritas di Lima Puluh Kota. Selanjutnya Ia mengatakan bahwa pihaknya membuka diri untuk kerjasama seluas-luasnya dengan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, terutama untuk peningkatan kualitas Pertanian dan Peternakan.

“Teman-teman di Politani memiliki cukup banyak anggaran untuk melaksanakan penelitian, semoga dengan kerjasama ini, penelitian yang dilaksanakan rekan-rekan PPNP dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian masyarakat Lima Puluh Kota,” pungkas Elrvin Asman.

Lebih jauh, Ervin Asman berharap terjalinnya kerjasama antar Politani dan Pemkab Lima Puluh Kota dapat direalisasikan terutama di bidang Pertanian, Peternakan, dan Perikanan.

Sementara itu, Bupati Safaruddin dalam sambutannya mengatakan jika Politani sebagai satu-satunya kampus Negeri di Lima Puluh Kota tentunya harus membantu Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Lima Puluh Kota yang Madani, Beradat dan Berbudaya berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

Seterusnya, Safaruddin menjelaskan, terdapat tiga kata kunci yang ingin dicapai yaitu Madani, Beradat, dan Berbudaya. Ketiganya bisa diwujudkan dengan membangun kerja sama pemerintah, pemerintah daerah serta institusi lainnya seperti perguruan tinggi.

Lebih jauh Safaruddin berharap kerja sama ini harus dibuktikan secara nyata nantinya, terutama di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.

“Tidak hanya itu, kami berkeinginan agar kerjasama ini dapat memberikan landasan bagi akademisi di Politani untuk melaksanakan penelitian maupun studi di Lima Puluh Kota terutama bagaimana pemanfaatan lahan tidur di Lima Puluh Kota,” pungkasnya.

Seterusnya, Bupati Safaruddin menginstruksikan Kepala OPD bergerak cepat menjalin komunikasi danbersinergi dengan Politani. (FS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.