Latest Post

 

Lima Puluh Kota – Menyongsong Peringatan Hari Bela Negara ke-74, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota menggelar rapat persiapan yang dipimpin oleh Kepala Badan Kesbangpol, Joni Amir di Aula Badan Kesbangpol, Selasa (15/11/22).

Turut hadir Sekretaris BPBD Efli Zein, Kepala Disperdagkop UKM Ayu Mitria, Camat Gunuang Omeh Muhammad Rifki, dan perwakilan Perangkat Daerah lainnya.

Kaban Kesbangpol, Joni Amir mengatakan bahwa sesuai dengan amanat Gubernur Mahyeldi peringatan Hari Bela Negara ke – 74 diperkaya dengan kegiatan yang dapat mengangkat PDRI sebagai sejarah penting bagi masyarakat Sumbar. Oleh sebab itu, peringatan akan dilaksanakan di masing – masing Kabupaten/Kota yang menjadi sejarah PDRI seperti Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi.

“Rapat ini bertujuan untuk mengangkat PDRI sebagai bagian penting sejarah NKRI melalui sosialisasi informasi kepada masyarakat Sumbar,” tuturnya.

Sementara itu, peringatan HBN di Kabupaten Lima Puluh Kota akan diisi dengan rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh Perangkat Daerah provinsi seperti Tour de PDRI, pawai sepeda ontel, napak tilas, kemah, lomba puisi tema PDRI, malam resepsi makan bajamba, pasar murah, penyuluhan rumah ramah bencana, dan rangkaian kegiatan lainnya.

“Ada banyak hal dalam persiapan yang perlu dicermati bersama mengenai peringatan HBN ini, untuk itu diharapkan setiap Perangkat Daerah terkait sesuai tupoksinya dapat berkoordinasi dengan Perangkat Daerah provinsi agar suksesnya acara ini,” ulas Kaban Kesbangpol Joni Amir.

Pada kesempatan yang sama, Camat Gunuang Omeh, Muhammad Rifki meminta partisipasi aktif dari Perangkat Daerah untuk bekerja sama selama kegiatan berlangsung nantinya.

“Kami di kecamatan sangat terbatas untuk mendampingi seluruh kegiatan, untuk itu kami berharap masing – masing Perangkat Daerah dapat berpartisipasi aktif dalam mendampingi Perangkat Daerah provinsi sesuai tupoksi masing – masing demi lancarnya acara,”ujarnya. (FS)




Payakumbuh --- Luar biasa prestasi yang ditorehkan oleh sekolah yang mewakili Kota Payakumbuh dalam Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sumatera Barat. Dari 12 yang terpilih se provinsi, empat sekolah di antaranya adalah dari Kota Payakumbuh, The City of Randang.



Keempat sekolah itu adalah SDN 58 Payakumbuh, SDN 03 Payakumbuh, SMPN 1 Payakumbuh dan SMPN 8 Payakumbuh.



Piagam Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sumatera Barat diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy pada hari Selasa tanggal 15 November 2022 di Hotel Santika Padang.



Penilaian program sekolah adiwiyata telah dilaksanakan bulan Maret sampai Agustus tahun 2022 oleh Tim penilai independen yang ditunjuk oleh Gubernur Sumatera Barat.



Program sekolah adiwiyata merupakan salah satu program nasional Kementrian Lingkungan Hidup bagi sekolah dalam rangka mendorong dan terciptanya pengetahuan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup terutama mendidik generasi muda agar peduli terhadap lingkungan hidup. Secara internasional disebut juga dengan Green School.



Sekolah sebagai sarana/lembaga yang tidak semata-mata bertujuan dalam menyampaikan pengetahuan berbagai mata pelajaran akan tetapi adalah lembaga yang memberikan pengajaran baik pengetahuan maupun nilai-nilai dan norma-norma di masyarakat yang lebih luas untuk juga diterapkan pada lingkungan bermasyarakat serta membangun karakter positif bagi anak didik. Memberikan pengajaran, penyadaran segenap warga sekolah diantaranya murid, guru, orang tua/wali murid dan lingkungan masyarakat demi terciptanya upaya pelestarian lingkungan hidup dalam aspek kelangsungan lingkungan hidup tentunya memberikan manfaat bagi lingkungan dimana dapat diimpelementasikan oleh peserta didik dalam berkehidupan bermasyarakat sehingga terciptanya masyarakat sekolah yang peduli dan juga berbudaya dalam lingkungan.



Selanjutnya, memberikan contoh bagi keluarga khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk menerapkan perilaku dan pembiasaan peduli terhadap lingkungan bagaimana mengelola dan memanfaatkan SDA yang ada supaya dapat meningkatkan dan memperbaiki kelangsungan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup

Program Adiwiyata memang terbukti menciptakan sekolah yang nyaman, aman dan harmonis untuk kebutuhan belajar peserta didik. Secara otodidak peserta didik perlahan menjadi generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya disekitar sekolah melek terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Tujuan dari program sekolah adiwiyata ini diantaranya mendorong sekolah untuk turut serta dalam melaksanakan upaya pemerintah demi kelestarian lingkungan hidup dalam membangun berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi hadirnya kepentingan generasi masa yang akan datang serta terutama meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.

Dalam melaksanakan penilaian program adiwiyata, sekolah harus memperhatikan 4 indikator pokok wajib yakni pertama kebijakan Berwawasan Lingkungan antara lain visi sekolah peduli lingkungan, pola hidup bersih dan sehat, penghematan SDA dan berbagai kebijakan sekolah dalam mengembangan pengelolaan lingkungan hidup, Kedua Pelaksanaan dan Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan digambarkan dengan pengembangan model pembelajaran peduli lingkungan bagi siswa dan warga sekolah pengetahuan dan kesadaran warga sekolah terhadap lingkungan, Ketiga Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif diantaranya membangun kemitraan dengan berbagai pihak dalam pengelolaan lingkungan dan menciptakan kegiatan ektrakurikuler di sekolah bidang lingkungan hidup , keempat Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan dalam berbagai pengembangan sarana pendukung bidang pengelolaan lingkungan hidup, pengembangan sistem pengelolaan sampah, penghematan SDA, peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.

Plh. Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Danil Defo menyampaikan rasa syukur yang luar biasa serta menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Propinsi Sumatera Barat terkhususnya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi yang telah memberikan penilaian secara objektif bagi sekolah.

"Pemerintah Kota Payakumbuh sangat mengapresasi yang tinggi atas prestasi diraih oleh sekolah. Harapan kedepannya dapat semakin menambah semangat seluruh warga sekolah untuk lebih meningkatkan pengelolaan dalam pengelolaan sampah. Kota Payakumbuh akan selalu berkomitmen bagaimana pengelolaan sampah ini dikelola dengan baik sesuai arahan Wakil Gubernur Sumatera Barat bahwa satuan pendidikan diharapkan memiliki bank sampah yang berfungsi mengelola sampah yang dihasilkan sekolah untuk dijadikan sumber pendapatan bagi warga belajar," kata Danil.

Sementara itu, Tavril Samry selaku Kabid Dikdas berterima kasih kepada sekolah-sekolah penerima penghargaan yang telah berbenah diri dalam melakukan pengelolaan terhadap lingkungan. Dia berharap kepada sekolah penerima agar lebih meningkatkan serta mengembangan aspek-aspek dalam pengelolaan lingkungan menjadi contoh terhadap lingkungan.

"Contohnya dalam pengelolaan dan pemilahan sampah, kedepan dapat meningkatkan prestasi ke tingkat nasional," ujarnya.

Saat diwawancara, Kepala SMPN 1 Payakumbuh Defi Marlitra merasa bersyukur karena sudah lama merindukan penghargaan ini tercapai, berbagai kekurangan sarana penunjang dalam lingkungan seperti kurangnya WC bila dibanding dengan jumlah siswa ditakutkan menjadi kendala kondisi yang dialami oleh warga SMPN 1 akan mengurangi dalam penilaian tetapi pada akhirnya tidak menghalangi untuk SMPN 1 terpilih sebagai penerima sekolah adiwiyata karena penilaian aspek lainnya tinggi.



"SMPN 1 Payakumbuh akan lebih meningkatkan dalam pengelolaan lingkungan ini sehingga prestasi sebagai sekolah adiwiyata ke tingkat nasional dapat diraih," ungkapnya.


Lain lagi dengan Susi Afrita, Kepala SDN 58 Payakumbuh itu menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak terkait di Kota Payakumbuh yang telah mendukung program pengelolaan bidang lingkungan dari SDN 58 Payakumbuh dan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh membina sekolah.


“Dilihat dari kondisi sekolah yang berada di sekitar batang agam tentunya program SDN 58 berdampak besar bagi kota. Program yang harus dijalankan untuk mengantisipasi sampah di sekolah. Kami warga sekolah telah melakukan pemilahan sampah organik, plastik dan berbahaya dengan pengontrolan. Hasil pemilahan juga ternyata dapat menghasilkan nilai ekonomi yang kami jadikan untuk kelanjutan program ini seperti keperluan pupuk, bibit, dan sebagainya,” terangnya.



"Berbagai program diharuskan melakukan ini sebagai kebiasaan bagi siswa dan warga sekolah lain contohnya membuang sampah pada botol-botol bekas yang kemudian menjadi hiasan bagi taman sekolah. Sampah plastik yang dibuang pada botol bekas juga dapat dimanfaatkan di rakit menjadi keterampilan ekobrik, sampah ternyata juga dapat menambah nilai ekonomi sekolah untuk pengembangan dan peningkatan program ini menuju tingkat nasional nantinya”, tambah Susi Afrita.



Kepala SDN 58 berharap, semoga kedepannya program sekolah akan selalu disupport pihak-pihak terkait melalui pembiasaan, sekolah akan mengajak stake holder untuk menjalin kerjasama memanfaatkan sampah.

(FS)

 

Payakumbuh – Anggota DPR-RI Rezka Oktoberia yang juga merupakan putri Kelahiran Kota Payakumbuh, secara tidak sengaja berjumpa dengan Ketua LKAAM Kota Payakumbuh Yendri Bodra.SH Datuak Parmato Alam. Pertemuan yang tidak disengaja tersebut nampak kompak dan hangat di salah satu restoran di Koto Nan Ampek, Selasa (15/11).

Rezka Oktoberia mengucapkan selamat bertugas kepada Yendri Bodra Datuak Parmato Alam, sebagai ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam MinangKabau kota Payakumbuh periode 2022-2027, semoga amanah dan sukses dalam pengabdian.

Anggota DPR RI itu mengatakan kepada wartawan, “walau ini pertemuan yang tidak disengaja, tapi akan sangat banyak manfaat yang kita dapatkan dari seringnya kita bersilaturahmi, karena dengan bersilaturahmi, kita akan mendapatkan kemudahan rezeki, umur yang panjang, serta limpahan kebaikan dan hidayah oleh Allah SWT,” ujar Rezka

Ditambahkan Rezka, “saya siap untuk mendukung dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat Minangkabau yang sesuai dengan filosofi daerah kita, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, terkhusus di kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota,” kata alumni SMA N 2 Kota Payakumbuh ini.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Payakumbuh, Yendri Bodra Datuak Parmato Alam, sangat memberi apresiasi tinggi atas kunjungan dan ucapkan terima kasih dari Srikandi Luak 50 Rezka Oktoberia.

“Ditengah kesibukan beliau sebagai Anggota DPR RI masih bisa meluangkan waktu untuk bersilaturahmi. Saya pribadi sangat bangga akan kiprah buk dewan ini,” imbuh YB Datuak Parmato Alam yang didampingi oleh Universal Datuak Paduko Bosa salah satu niniak mamak dari Nagari Koto Nan Gadang.

YB Datuak Parmato Alam juga mengatakan, “kami sangat berharap dengan adanya Rezka Oktoberia di DPR RI, nantinya dapat menjadi penyambung lidah masyarakat Sumbar terutama Kabupaten 50 Kota dan Kota Payakumbuh,” sebut Ketua DPRD Kota Payakumbuh periode 2014-2019 itu.

Pertemuan tersebut juga tampak di hadiri oleh Haji Roni putra pengusaha sukses Luak 50, bapak Haji Anas serta pengusaha muda Farhan J dan owner Tv Denai Eko Cahyadi. (FS)

 

Lima Puluh Kota — Kabupaten Lima Puluh Kota ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan Istri Kepala Daerah (ISKADA) Provinsi/Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat pada bulan Desember mendatang. Tak hanya menjadi tuan rumah tapi pertemuan ISKADA juga menjadi ajang penting untuk mempromosikan keunggulan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Oleh karena itu, seluruh pengurus TP-PKK, DWP, GOW dan perangkat daerah diharapkan dapat berkontribusi dan berkerjasama demi suksesnya acara. Hal ini disampaikan Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin dalam rapat persiapan pada Senin (14/11/22) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Lima Puluh Kota, Labuh Basilang.

Selain itu, Nevi Safaruddin juga berharap program Mahkota Berlian (Lima Puluh Kota Bersih Lingkungan) dapat dihadirkan dalam pertemuan nantinya. “Hal ini bisa kita tunjukkan dari kebersihan dan keindahan lokasi di tempat acara,” ujar Nevi.

“Pertemuan ISKADA akan dilaksanakan pada minggu pertama Desember di Kantor Bupati Lima Puluh Kota,” ujar Nevi Safaruddin. Estimasi jumlah tamu yang hadir lebih dari 600 orang yang terdiri dari TP-PKK, BKOW/GOW, Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kab/Kota se Sumatera Barat, personil pendukung dan tamu Kabupaten/Kota/Provinsi lainnya.

Turut hadir Ketua GOW Lira Rizki Kurniawan Nakasri, Ketua DWP Lima Puluh Kota Fat Widya Putra, Asisten I Herman Azmar, Kepala DPMD/N Endra Amzar, Kepala Disperdagkop UKM Ayu Mitria, Kalaksa BPBD Rahmadinol, perwakilan Perangkat Daerah dan Kecamatan. (FS)

 

Lima Puluh Kota — Keinginan masyarakat Koto Tangah dan Durian Gadang Kecamatan Akabiluru untuk memiliki Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang representatif dan modern akhirnya terwujud. Berdiri di lahan seluas 3110 meter persegi, pembangunan Puskesmas Piladang menelan biaya 5,98 milyar dari Dana Alokasi khusus. Terwujudnya harapan masyarakat kedua nagari, ditandai dengan peresmian gedung baru Puskesmas Piladang oleh Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo Senin, (14/11/22).

Turut hadir dalam peresmian, Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin, Kepala Lapas Suliki Kamesworo, Kepala Dinas Kesehatan Adel Nofiarman, unsur Forkopimca, Wali Nagari, dan Niniak Mamak.

“Kehadiran Puskesmas ini diharapkan menjadi sentra pelayanan kesehatan yang unggul demi mewujudkan masyarakat sehat di Kabupaten Lima Puluh Kota khususnya di dua nagari tersebut,” ungkap Bupati Safaruddin dalam sambutannya.

Kemudian Safaruddin mengatakan, sebagai ujung tombak pelayanan pertama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, Puskesmas memiliki peran penting dalam membangun kesehatan masyarakat, untuk itu Puskesmas Piladang diminta melakukan tugas secara berkesinambungan dan melibatkan semua sektor serta harus mampu menjawab persoalan kesehatan masyarakat terutama dalam pelayanan dasar kesehatan.

Kemudian dilanjutkannya, Pembangunan Puskesmas Piladang yang telah dilaksanakan dari tahun 2021 lalu, merupakan upaya Pemerintah Daerah untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan, melayani masyarakat secara langsung menuju masyarakat sehat dan sejahtera. Selanjutnya Safaruddin berharap insan kesehatan terus mendorong terbangunnya gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat serta mendorong masyarakat untuk memeriksa kesehatan secara rutin.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Piladang, Neldawati bersyukur atas perjuangan masyarakat, Wali Nagari, dan rekan-rekan puskesmas yang telah berjuang mewujudkan Puskesmas yang representatif di Piladang. Kemudian Neldawati mengatakan akan berkomitmen mewujudkan masyarakat yang sehat dan kuat di Wilayah kerjanya yang meliputi dua Nagari, Nagari Koto Tangah dan Nagari Durian Gadang.

Selain itu, Neldawati juga menyatakan komitmen untuk mempercepat penurunan angka Stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota. Disamping itu, Neldawati turut menjelaskan, sejumlah inovasi telah dilahirkan Puskemas Piladang, yakni, Inovasi Bidan Selalu Ada di Samping Ibu, Bayi Bermasalah (BASABALAH), Gerakan Obat Keluarga Penyakit Hipertensi (GEROBAK KELUARGA) serta Minuman Hangat Bagi Lansia (MIHASELA).

Di penghujung acara, Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo dan rombongan melakukan pengguntingan pita peresmian Pemakaian Gedung Baru UPTD Puskesmas Piladang. Bupati juga melakukan peninjauan ke sejumlah ruangan layanan Puskesmas yang terdiri dari dua lantai itu. (FS)

 

Lima Puluh Kota — Lokakarya dengan tema Integrated Area Development Harau-Taram Terintegrasi dan Adaptif (IAD-HATTA) dinilai sangat tepat dengan sejumlah pertimbangan, diantaranya, Harau dan Taram merupakan episentrum pariwisata alam yang sudah dikenal di Kabupaten Lima Puluh Kota, Selain itu, pemakaian nama HATTA merupakan salah satu tokoh Proklamator yang dikenal secara nasional, dan Ketiga, di Kecamatan Harau sudah ada sejumlah Nagari maupun Kelompok Perhutanan Sosial yang telah dibentuk. Untuk itu, pengembangan wilayah tersebut harus terintegrasi dan terpadu melalui pola IAD pada lokasi Perhutanan Sosial. Demikian pokok pikiran yang disampaikan Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo ketika membuka secara resmi Lokakarya Penyusunan Masterplan Integrated Area Development (IAD) Wilayah Harau-Taram (IAD Hatta) di Hotel Mangkuto, Senin (14/11/22).

Diselenggarakan selama tiga hari (14-16 November), Pembukaan Lokakarya tersebut turut dihadiri oleh Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial KLHK Syafda Roswandi, Kasubdit Kehutanan Dirjen Bangda Kemendagri Dyah Sih Irawati, Asdep Pengelolaan produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan Kemenko Marves Ike Rachmawati, Project Leader SSF (Stengthening Social Forestry) Project Dede Rohadi, Sejumlah Kepala Perangkat Daerah Provinsi Sumbar dan Limapuluh Kota, Pimpinan BUMD dan Perwakilan BUMN serta Wali Nagari se Kecamatan Harau.

Di bagian lain sambutannya, Bupati Safaruddin mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang telah menginisiasi acara lokakarya ini.

“Kami nilai Lokakarya IAD-HATTA sangat penting dan strategis guna menjawab tantangan pembangunan daerah kedepan khususnya menyukseskan Program Perhutanan Sosial di Kabupaten Lima Puluh Kota,” ungkap Safaruddin.

Kemudian dikatakannya, Sebagian besar dari lokasi wisata di Lima Puluh Kota berada disekitar dan di dalam kawasan hutan. Sejalan dengan program Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota tentang Pengembangan Sektor Pariwisata maka pada Nagari dan Kelompok Perhutanan Sosial tersebut terdapat potensi wisata alam yang perlu dikembangkan. Tidak hanya itu lanjut Bupati Safaruddin, Melalui konsep IAD, Pemerintah dapat menyusun perencanaan yang lebih jelas, terukur dan implementatif dengan melibatkan semua pihak, sehingga melalui penyusunan masterplan IAD diharapkan dapat mendorong areal pengembangan yang tidak hanya pariwisata tetapi juga sektor pertanian, peternakan, perikanan dan lain-lain sehingga Lokasi IAD bisa menjadi pusat pertumbuhan terpadu dan menjadi nagari pusat pembangunan.

“Untuk itu, OPD harus besinergi dengan pihak provinsi maupun Pemerintah Pusat dan Kepada Camat dan Wali Nagari kami dorong untuk mensosialisasikan Perhutanan Sosial kepada masyarakat ditingkat tapak, dengan harapan, rancangan pembangunan betul-betul terarah dan terencana,” tandas Safaruddin.

Sementara itu, Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial KLHK, Syafda Roswandi menjelaskan, program IAD perhutananan sosial merupakan program strategis nasional yang bukan hanya menjadi tanggung jawab KLHK, tetapi tanggung jawab bersama Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah dan seluruh pihak terkait lainnya terutama setelah pemberian persetujuan akses legal kepada masyarakat.

Selanjutnya, Syafda mengatakan, Kegiatan pasca persetujuan perlu mendapatkan perhatian berupa pengembangan usaha perhutanan sosial melalui program pembangunan yang terintegrasi dan kalaboratif.

“Melalui IAD, dibutuhkan kerjasama lintas sektor dan harus menjadi salah satu agenda utama pembangunan bagi Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota,” ucap Syafda.

Kemudian Ia berharap, inisiasi IAD Perhutanan Sosial yang diselenggarakan di Lima Puluh Kota dapat memetakan potensi kehutanan di Lima Puluh Kota yang diawali di Wilayah Harau dan Taram serta terwujudnya hasil maksimal yang dapat membanggakan semua pihak. Tidak hanya itu Syafda juga mengharapkan terwujudnya IAD HATTA dapat menciptakan masyarakat yang dapat menggarap hutan secara legal dan dapat melestarikan hutan. (FS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.