Latest Post

 

Payakumbuh – Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Payakumbuh, Rida Ananda, memastikan bahwa proses verifikasi dan validasi (verval) calon penerima bantuan usaha ekonomi produktif akan selesai pada pekan ini.

“Verval telah berhasil diselesaikan di empat kecamatan. Saat ini, kami sedang fokus menuntaskan verval di Kecamatan Payakumbuh Barat, dan dengan izin Allah, sesuai dengan target, kami akan menyelesaikannya dalam pekan ini,” ujar Rida.

Pernyataan ini disampaikan saat proses verval di Kelurahan Parit Rantang pada hari Senin, 23 Oktober 2023. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Payakumbuh, Hamdi Agus, dan Kepala Dinas Sosial, Irwan Suwandi.

Rida menjelaskan bahwa proses verval dilakukan secara langsung di setiap kelurahan sejak pertengahan Oktober 2023, dan diharapkan dapat dicairkan pada akhir bulan ini.

“Kami berupaya agar bantuan usaha ekonomi produktif ini benar-benar tepat sasaran. Oleh karena itu, saya diminta pimpinan untuk turun langsung mengawal dan mendampingi proses verval,” tambahnya.

Sebelumnya, terdapat 1.419 Kepala Keluarga (KK) miskin di Kota Payakumbuh yang akan menerima bantuan usaha ekonomi produktif dengan alokasi dana sebesar Rp5,185 miliar dari dana insentif fiskal yang diterima Payakumbuh dari Kementerian Keuangan.

Jumlah calon penerima bantuan terdiri dari 1.383 KK miskin dengan alokasi bantuan Rp3,5 juta dan 36 KK miskin ekstrem dengan alokasi Rp6 juta.

Rida menambahkan bahwa setelah proses verval, ada beberapa calon penerima yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan usaha ekonomi produktif.

“Misalnya, ada yang telah pindah domisili dan tidak lagi tinggal di Payakumbuh. Inilah alasan saya turun langsung, untuk memastikan bahwa penerima bantuan memang memenuhi persyaratan,” jelasnya.

Dia berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Payakumbuh, terutama bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem.

“Sebagai Pemerintah Kota Payakumbuh, harapan kami adalah tidak ada lagi Kepala Keluarga di Kota Randang yang tergolong miskin, apalagi miskin ekstrem,” tutupnya. (FS)

 

Payakumbuh – Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan oleh isu beredarnya beras sintetis berbahan plastik. Namun, setelah Badan Pangan Nasional memfasilitasi uji laboratorium di Kota Bogor, dengan nomor sertifikat pengujian SIG.LHP.X.2023.121649061 tertanggal 12 Oktober 2023.

Hasilnya membuktikan bahwa beras tersebut memenuhi standar kualitas dan tidak mengandung plastik sesuai dengan parameter pengujian.

Pj. Wali Kota Payakumbuh, Jasman, menyatakan, “Hasil uji laboratorium ini menegaskan bahwa berita mengenai beras plastik adalah tidak benar (hoax).” Beliau mengungkapkan hal ini dalam jumpa pers di Payakumbuh, Jumat 20 Oktober 2023.

Selain itu, Gubernur Sumatera Barat juga secara resmi mengonfirmasi fakta ini dalam acara peringatan Hari Pangan Sedunia tanggal 16 Oktober 2023 di halaman Kantor Gubernur Sumbar.

Jasman mengajak masyarakat untuk tenang dan percaya pada beras yang beredar di pasaran. Ia memastikan bahwa tidak ada beras sintetis yang dijual di Kota Payakumbuh.

“Alhamdulillah, di Payakumbuh tidak ada beredar beras sintetis. Seminggu lalu, kami sudah melakukan inspeksi di Pasar Tradisional Ibuh. Dan kami tidak menemukan adanya beras sintetis yang dijual oleh pedagang kami,” ungkapnya.

Untuk membedakan beras asli dan palsu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan beberapa langkah sebagai berikut:

  1. Uji Hancur: Beras asli akan hancur ketika dikenai tekanan keras. Jika sulit dihancurkan, dapat mengindikasikan palsu.
  2. Uji Leleh: Beras palsu akan meleleh saat dibakar, sementara beras asli akan terbakar tanpa meleleh.
  3. Uji Terapung: Beras palsu akan mengapung di air, sedangkan beras asli akan tenggelam.

Pj. Wali Kota juga mengimbau instansi terkait untuk menyosialisasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat bijak dalam menanggapi informasi yang tidak benar, yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan kerugian.

Tak hanya itu, Pj. Wali Kota juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada saat berbelanja di pasar. Ia berharap agar masyarakat tidak tergoda oleh harga murah yang mungkin ditawarkan oleh pedagang.

“Apapun produk yang kita beli, tetap berhati-hati dan jangan tergiur dengan harga murah karena belum tentu sehat dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah,” pungkasnya. (FS)

 

Payakumbuh – Laurencia De Richo, perwakilan Pemuda Pelopor Sumatera Barat dari Kota Payakumbuh, berhasil meraih juara kedua dalam kategori bidang pangan dalam ajang pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional yang berlangsung dari 16 hingga 18 Oktober 2023.

“Prestasi ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasi Laurencia. Kami bersyukur bahwa perwakilan dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, mampu meraih prestasi gemilang di tingkat nasional,” ujar Pj Wali Kota Payakumbuh, Jasman, pada Jumat 20 Oktober 2023.

Jasman berharap bahwa pencapaian ini dapat menginspirasi dan memotivasi seluruh pemuda di Kota Payakumbuh, sehingga pembangunan kepemudaan terus mengalami kemajuan.

Ia juga menambahkan bahwa generasi muda adalah pilar bagi masa depan, dan hal ini sejalan dengan visi generasi emas 2045.

Pada tahun ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia menyelenggarakan pemilihan Pemuda Pelopor Nasional yang mencakup lima kategori, yaitu pendidikan, agama, sosial dan budaya, sumber daya alam, lingkungan dan pariwisata, pangan, serta inovasi teknologi.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Payakumbuh, Nofriwandi, menjelaskan bahwa Laurencia De Richo adalah salah satu dari tiga perwakilan Sumatera Barat dalam pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional.

“Laurencia berpartisipasi dalam kategori bidang pangan dengan fokus pada ekspos rendang. Ini sejalan dengan upaya promosi Kota Payakumbuh sebagai ‘City Of Rendang’,” paparnya.

Nofriwandi juga menekankan bahwa hal ini akan mendukung promosi wisata kuliner khususnya Rendang Payakumbuh di tingkat nasional, yang merupakan salah satu keunggulan wisata Kota Payakumbuh.

“Harapan kami adalah bahwa prestasi pemuda kita di tingkat nasional akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Di Disparpora, kami akan terus memberikan dukungan penuh untuk hal ini,” tambahnya. (FS)


Limapuluh Kota --- Mardiyah (52) warga Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota menceritakan kisahnya yang sering dirawat inap dirumah sakit untuk melakukan transfusi darah. Saat dikunjungi petugas BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Darwis Suliki mengatakan sudah hampir 2 tahun ini melakukan tindakan transfusi darah karena menderita penyakit anemia.


Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalam tubuh lebih rendah atau kurang dari kondisi normal. Anemia juga sering dianggap sebagai penurunan kemampuan pengangkutan oksigen pada darah. Gejala yang ditimbulkan dari anemia itu sendiri yaitu lemas, mudah mengantuk, sakit kepala dan lain-lain. Bahkan tak jarang gusi yang bengkak dan berdarah juga sebagai tanda awal dari adanya anemia.


Mardiyah yang ditemani oleh sang anak mengakui bahwa berkat adanya Program JKN yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, ia masih memiliki harapan untuk tetap semangat menghadapi anemia yang dideritanya.


"Pertama kali saya tahu kalau saya menderita anemia waktu itu awalnya karena gusi saya sering bengkak dan berdarah. Selain itu, badan saya terasa lemas dan maunya tiduran saja, bahkan memar pada badan juga sering muncul. Anak saya membawa saya untuk berobat ke puskesmas dan dari hasil laboratorium kata dokter saya dinyatakan terkena anemia, kemudian saya di rujuk ke RSUD Achmad Darwis Suliki ini untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut," ungkap Mardiyah, Senin (23/10).


Dirinya tak menyangka akan terkena anemia bahkan harus mendapatkan tindakan transfusi darah beberapa kali untuk pengobatannya. Ia juga mengaku dirinya merasa khawatir jika harus terus menerus melakukan perawatan lewat rawat inap dan rawat jalan. Mengingat sang suami yang bekerja sebagai kuli bangunan dengan pendapatan yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, hal ini tentu menjadi beban pikiran untuknya.


"Kalau tidak dibantu dengan Program JKN, saya mungkin tidak akan rutin berobat seperti ini. Biaya keperluan rumah tangga sangat banyak, anak-anak saya juga masih perlu biaya untuk sekolah dan lainnya. Untungnya biaya pengobatan dan perawatan ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Lega sekali rasanya karena bisa mengurangi beban suami saya untuk menanggung biaya pengobatan saya," tutur Mardiyati.


Mardiyati merupakan peserta Program JKN dari segmen peserta Pekerja Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibayarkan oleh pemerintah. Menurutnya walaupun berobat dengan menggunakan BPJS Kesehatan ia merasa pelayanan dari rawat inap maupun rawat jalan yang dirasakannya sangat memuaskan dan tidak ada perbedaan antara peserta Program JKN dan peserta umum. Proses administrasi yang mudah dan tidak bertele-tele, tindakan-tindakan mulai dari transfusi yang sudah ia lakukan beberapa kali hingga obat-obatan pun dapat tetap ia dapatkan tanpa keluhan dan tanpa biaya tambahan apapun.


Merasa terbantukan dengan adanya program JKN, Mardiyah sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada BPJS Kesehatan. Mardiyah merasa puas akan fasilitas dan pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan kepada dirinya.


"Selama saya mendapatkan pelayanan baik di puskesmas maupun rumah sakit, tidak pernah menemui kendala, bahkan sangat mudah, sekarang cukup pakai kartu JKN atau KTP/NIK saja sudah dapat dilayani. Saya bersyukur berkat BPJS Kesehatan, saya bisa tetap berobat untuk mengobati penyakit anemia saya, dapat membantu meringankan beban keluarga saya. Karena program JKN ini saya dapat merasakan adanya semangat baru untuk kesembuhan penyakit saya. Saya harap BPJS Kesehatan selalu dan makin baik lagi untuk terus mudahkan pasien dengan penyakit yang berat seperti saya." tutup Mardiyah. (FS)

Payakumbuh --- Rika Asni Fitri, Anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Payakumbuh berhasil menjadi desainer favorit 2023 pada ajang Fashion Show 1 Dekade IPBP (Ikatan Perancang Busana Payakumbuh) yang digelar di GOR M. Yamin, Minggu (22/10).


Pada pembukaan acara tersebut hadir Ketua Dekranasda Kota Payakumbuh Lasta Jasman, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM M. Faizal, serta Ketua Kadin Payakumbuh Asmel Arianto Dt. Tunaro Mudo.


Acara tersebut digelar bertujuan membangkitkan kembali dunia fashion Kota Payakumbuh serta mengenang Oyong Reza, salah satu desainer hebat dari Kota Payakumbuh yang sudah meninggal dunia. Acara ini digelar oleh kepanitiaan yang diketuai oleh Isnal Munir, dan dibantu oleh Berry Mirsha.


Selain Rika yang berhasil keluar sebagai Desainer Favorit tahun 2023 (Kuruang), juga ada Desain Gong terbaik oleh Bebri, Model Catwalk Pria oleh Afdhal, dan Model Catwalk Wanita oleh Khanza Tara.


Menanggapi prestasi yang diraih oleh Rika sebagai anggota Kadin Kota Payakumbuh, Ketua Kadin Asmel Arianto mengatakan sangat bangga atas raihan prestasi ini. Menunjukkan sumber daya di ruang lingkup Kadin Kota Payakumbuh mumpuni dan bisa bersaing dengan yang lainnya.


"Sesuai dengan tujuan Kadin, mewujudkan dunia usaha nasional yang kuat, berdaya cipta dan berdaya saing tinggi, dalam wadah Kadin yang profesional, selamat atas prestasinya," kata Asmel.


Sementara itu, Rika Asni Fitri menyampaikan desain dari bajunya itu bertema elegansi klasik, adanya perpaduan warna navy dengan unsur sulaman minang, busana ini juga simpel dan ready to wear.


"Alhamdulillah, prestasi ini juga tak lepas dari dukungan dari Kadin dan pemerintah yang terus bersinergi membina pelaku usaha, kami ucapkan terima kasih," ujar istri Ryan Made Hanesty itu. (FS)


Payakumbuh --- Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, berikan pendampingan kepada Tim Pengembang Kurikulum (TPK) tingkat Paud dan Kesetaraan dalam menyusun buku bahan ajar dan modul pembelajaran muatan lokal pada satuan pendidikan anak usia dini dan Kesetaraan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Oktober 2023 lalu, di Aula Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.

Pendampingan dilakukan langsung oleh narasumber ahli yang berpengalaman di bidang kurikulum dari Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat, Ratmil.

Tujuannya adalah untuk melahirkan modul ajar bagi Kesetaraan dan Buku Muatan Lokal Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan. Kegiaran tersebut diikuti 32 orang Tim Pengembang Kurikulum (TPK) tingkat Paud dan Kesetaraan se-Kota Payakumbuh yang di SK kan Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.

Acara dibuka oleh Kabid PAUDNI Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Syafni Hasni didampingi Kasi PNFI Nelwita, Kasi Paud Dilla Fatma, dan Pengawas TK serta Penilik Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.

Menurut Syafni Hasni, TPK bertugas dalam merancang modul ajar dan menyusun modul pembelajaran dan Buku Mulok Paud dan Kesetaraan, sehingga pada tahun 2024 buku Mulok untuk Paud dan Kesetaraan dan Modul ajar akan dicetak dan terdistribusikan ke sekolah pendidikan anak usia dini dan kesetraan.

Lebih lanjut Kabid Paudni Syafni Hasni menyampaikan harapan, agar peserta kegiatan dapat bersungguh-sungguh dan fokus bekerja sehingga dapat menyempurnakan kurikulum mulok yang telah disusun dapat dipergunakan pada satuan pendidikan anak usia dini dan kesetaraan.

“Diharapkan di akhir kegiatan nantinya ada modul dan bahan ajar muatan lokal untuk pendidikan anak usia dini dan kesetaraan hingga nanti bermuara pembuatan buku di tahun 2024,” pungkas Syafni Hasni. (FS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.