Latest Post

 


Jakarta – Senator asal Sumatera Barat, Cerint Iralloza Tasya, menyuarakan keberatan terhadap kebijakan pemerintah pusat terkait pemotongan dana Transfer ke Daerah (TKD). Ia meminta agar kebijakan tersebut segera ditinjau ulang, terutama bagi daerah yang sedang menghadapi bencana.

Cerint menegaskan bahwa tiga provinsi—Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Nanggroe Aceh Darussalam—saat ini sangat membutuhkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Ketiga wilayah tersebut terdampak banjir bandang yang menyebabkan kerugian besar, sehingga memerlukan bantuan maksimal untuk proses pemulihan.

“Dana TKD sangat dibutuhkan oleh daerah-daerah yang sedang tertimpa bencana. Pemotongan anggaran ini akan semakin memberatkan mereka dalam penanganan dan pemulihan pascabencana,” ujar Cerint dalam pernyataannya.

Sementara itu, pemerintah pusat sebelumnya meminta setiap daerah untuk semakin mandiri dalam pengelolaan anggaran. Namun, Cerint menilai bahwa kebijakan kemandirian tersebut tidak bisa diterapkan secara kaku, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam.

“Daerah yang sedang berjuang bangkit dari bencana tentu tidak bisa langsung mandiri. Mereka butuh dukungan nyata dari pemerintah pusat. Oleh sebab itu, saya memohon agar kebijakan pemotongan TKD dapat ditinjau kembali,” tegasnya.

Cerint berharap pemerintah dapat melihat situasi secara objektif dan mempertimbangkan kondisi kemanusiaan di wilayah-wilayah terdampak, demi mempercepat pemulihan dan meringankan beban masyarakat.






 


Sumbar — Dalam helai-helai pagi yang masih menyimpan getir lumpur dan reruntuhan akibat banjir galodo, Senator DPD RI asal Sumatera Barat, Cerint Iralloza Tasya, menyusuri lokasi terdampak di Pesisir Selatan. Kehadirannya membawa secercah harapan bagi warga yang sejak beberapa hari terakhir berjibaku dengan sisa-sisa bencana.

Di tengah aroma tanah basah dan suara alat berat yang sesekali meraung, sang senator menyerahkan bantuan sembako kepada para korban. Satu per satu warga menyambutnya dengan mata yang menyimpan lelah, namun tetap menyala oleh rasa syukur. Bantuan itu bukan sekadar beras dan kebutuhan pokok; ia menjadi tanda bahwa mereka tidak berdiri sendiri dalam menghadapi cobaan alam ini.

Dalam kesempatan tersebut, Cerint Iralloza Tasya menegaskan bahwa penanganan pascabencana tidak boleh berjalan setengah hati. Ia meminta seluruh stakeholder terkait untuk proaktif, tidak hanya hadir saat krisis memuncak, tetapi juga saat masa pemulihan yang jauh lebih panjang.

Kita tidak bisa membiarkan masyarakat menunggu tanpa kepastian. Penambahan alat berat, khususnya ekskavator, mutlak diperlukan agar proses pemulihan bisa dipercepat. Setiap jam sangat berarti bagi warga yang kehilangan rumah, tanah, dan harapan,” ujarnya dengan suara tegas namun sarat empati.

Senator itu juga menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga, agar tanggapan terhadap bencana tidak terputus-putus, melainkan mengalir seperti satu gerak yang selaras. Ia berharap pemerintah daerah, BPBD, hingga unsur TNI–Polri dapat memperkuat sinergi demi percepatan pemulihan.

Kunjungan Cerint Iralloza Tasya meninggalkan jejak kehangatan di tengah dinginnya abu bencana. Meski banjir galodo telah merenggut banyak hal, kehadiran tangan-tangan peduli kembali menyalakan keyakinan bahwa Pesisir Selatan mampu bangkit—pelan namun pasti, seteguh akar yang tetap mencengkeram tanah meski badai datang berulang.


‎Padang — Krisis pasokan air bersih yang melanda sebagian wilayah Kota Padang tak membuat jajaran Perumda Air Minum Kota Padang surut langkah. Di tengah kualitas air baku yang memburuk akibat lumpur dan kerusakan sejumlah intake, para petugas tetap berjibaku siang dan malam agar air tetap mengalir ke rumah-rumah warga.
‎Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal, menegaskan bahwa pihaknya bersama Pemerintah Kota Padang bekerja tanpa mengenal tanggal merah, hari libur, ataupun kondisi darurat.
‎“Kami dari Perumda Air Minum Kota Padang dan Pemerintah Kota Padang tidak mengenal kata tanggal merah maupun hari libur. Prinsip kami satu, bagaimana persoalan air ini bisa kami selesaikan sampai tuntas,” tegas Hendra, Rabu (10/12/2025).
‎Kualitas Air Baku Memburuk, Produksi Turun Drastis
‎Saat ini, tantangan terbesar yang dihadapi Perumda Air Minum Kota Padang adalah kualitas air baku yang sangat buruk, dipenuhi lumpur tebal akibat cuaca ekstrem dan gangguan hidrologi di hulu.
‎Kondisi ini membuat kapasitas produksi air tidak dapat dimaksimalkan sepenuhnya.
‎“Dari kualitas air baku yang ada sekarang, kita hanya mampu memproduksi sekitar 60 persen saja dari potensi normal,” ungkap Hendra.
‎Secara angka, saat ini Perumda hanya mampu melakukan produksi sekitar 1.800 liter per detik, dengan kapasitas pengolahan efektif 1.200 liter per detik. Angka ini masih jauh dari kondisi ideal untuk melayani kebutuhan masyarakat Kota Padang secara optimal.
‎7 Intake Rusak Parah, 5 Sudah Ditangani Darurat
‎Tak hanya persoalan kualitas air baku, kerusakan berat pada infrastruktur intake turut memperparah kondisi produksi. Dari total intake yang terdampak, sebanyak 7 unit mengalami kerusakan parah.
‎Namun di tengah keterbatasan, upaya darurat terus dilakukan.
‎“Dari tujuh intake yang rusak, lima sudah berhasil kami tangani secara darurat agar tetap bisa berfungsi walau belum maksimal,” jelasnya.
‎Kini, tinggal dua titik krusial yang masih menjadi pekerjaan besar:
‎Intake Palukahan dengan kapasitas 300 liter per detik
‎Pompa Latung dengan kapasitas 200 liter per detik
‎Kedua titik ini menjadi kunci penting untuk memulihkan distribusi air ke ribuan pelanggan yang terdampak.
‎Petugas Bekerja Tanpa Kenal Lelah
‎Di balik angka-angka produksi tersebut, terdapat perjuangan berat para petugas di lapangan. Mereka harus bergulat dengan lumpur tebal, arus sungai yang tidak stabil, serta risiko keselamatan yang tinggi. Tak jarang, pekerjaan dilakukan hingga larut malam bahkan menjelang subuh.
‎Dengan peralatan terbatas dan tekanan kebutuhan masyarakat yang tinggi, para teknisi Perumda Air Minum tetap berdiri di garis depan. Mereka memastikan pompa tetap berfungsi, pipa tetap tersambung, dan distribusi tetap berjalan meski dengan tekanan yang tidak normal.
‎“Air adalah kebutuhan hidup paling dasar. Selama masyarakat masih membutuhkan, kami tidak akan berhenti bekerja,” ujar salah seorang petugas di lokasi perbaikan intake.
‎Pemko Padang Turun Tangan, Pemulihan Terus Dipercepat
‎Hendra menegaskan bahwa Pemerintah Kota Padang juga turun langsung dalam upaya percepatan pemulihan, baik dari sisi pendanaan darurat, logistik peralatan, hingga dukungan personel.
‎Fokus utama saat ini adalah menyelesaikan dua titik intake tersisa agar kapasitas produksi dapat kembali meningkat secara bertahap.
‎Harapan untuk Warga: Bersabar, Pemulihan Terus Dikebut
‎Perumda Air Minum Kota Padang menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas gangguan distribusi yang masih terjadi di beberapa wilayah. Masyarakat diminta bersabar, karena seluruh sumber daya saat ini difokuskan untuk memulihkan produksi dan stabilitas distribusi air.
‎“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat. Insyaallah, semua permasalahan ini akan kami tuntaskan secara bertahap. Target kami satu: air tetap mengalir ke rumah warga,” pungkas Hendra.




‎Padang - Ketika banjir besar menghantam sejumlah wilayah Kota Padang dan Sumatera Barat, jaringan pelayanan air minum menjadi salah satu sektor yang paling terpukul. Aliran air baku terputus, akses menuju intake tertimbun material, pipa terseret arus, dan distribusi air bersih ke masyarakat terganggu. Namun di balik kepanikan itu, muncul satu cerita lain cerita tentang kolaborasi, solidaritas, dan kerja cepat lintas lembaga yang membuat pemulihan berjalan jauh lebih singkat dari perkiraan.
‎Direksi Perumda Air Minum Kota Padang, melalui Kasubag Humas Adhie Zein, menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah turun tangan, bahu-membahu membantu pemulihan layanan air bersih bagi ratusan ribu warga Kota Padang.
‎BWS V Sumatera & BPBPK: Garda Terdepan Pemulihan Infrastruktur Air Baku
‎Salah satu dukungan paling krusial datang dari Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera. Ketika akses menuju intake lumpuh dan sedimentasi menimbun jalur air baku, BWS V langsung mengirimkan alat berat excavator untuk:
‎membersihkan dan menormalisasi intake Kampung Koto,
‎membuka akses jalan menuju intake Palukahan,
‎serta membantu percepatan penanganan kerusakan jaringan.
‎“BWS V Sumatera hadir saat kami benar-benar membutuhkan dukungan teknis di lapangan. Tanpa mereka, waktu pemulihan bisa berkali-kali lipat lebih lama,” ujar Adhie Zein.
‎Peran sama kuatnya juga diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPBPK) Sumatera Barat. Di bawah kepemimpinan Ibu Maria Doeni Isa, BPBPK ikut turun langsung memantau kondisi kerusakan serta mengirimkan alat berat untuk membantu percepatan pemulihan.
‎BPBPK tak hanya memperkuat rekonstruksi, tetapi juga berkoordinasi dengan lintas kementerian untuk memastikan akses sanitasi dan air bersih tetap berjalan selama masa darurat.
‎Bantuan Pipa 1.500 Meter: Nafas Segar untuk Layanan Air Baku
‎Satu dukungan yang sangat berarti datang dari sinergi BWS V Sumatera dan BPBPK: bantuan pipa sepanjang ±1.500 meter.
‎Pipa ini menjadi “urat nadi” tambahan yang memungkinkan Perumda Air Minum Kota Padang mempercepat pemulihan sumber air baku dan memastikan suplai kembali mengalir ke wilayah terdampak.
‎“Bantuan pipa ini bukan sekadar material. Ini simbol kehadiran negara dalam krisis. Ini yang membuat pemulihan kami melesat lebih cepat,” kata Adhie.
‎Mobil Tangki: Lengan Distribusi Air Bersih di Tengah Krisis
‎Saat sebagian instalasi belum bisa beroperasi normal, berbagai instansi bergerak cepat membantu pendistribusian air bersih menggunakan mobil tangki.
‎Perumda AM Kota Padang menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada:
‎DAMKAR
‎PMI
‎Kementerian PUPR
‎BNPB
‎BPBD
‎PU Provinsi Sumatera Barat
‎PU Kota Padang
‎Mereka memastikan masyarakat tetap mendapatkan suplai air bersih meski sistem jaringan Perumda AM sedang dalam masa pemulihan.
‎“Koordinasi antarinstansi begitu cepat. Setiap hari mobil-mobil tangki ini menjadi tumpuan warga yang kesulitan air bersih. Ini kerja kemanusiaan yang tidak akan kami lupakan.”
‎Tokoh Publik & Lembaga yang Turut Menguatkan Pemulihan
‎Selain dukungan teknis, banyak pihak turut mengulurkan bantuan, tenaga, maupun perhatian, di antaranya:
‎PMI
‎Anggota DPR RI Andre Rosiade
‎Zigo Rolando
‎Albert Indra Lukman
‎BNPB & BPBD
‎Damkar
‎Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar
‎Dewan Pengawas Perumda Air Minum Kota Padang
‎Dinas Arsip dan Perpustakaan Sumbar
‎DLH
‎DPRD Sumbar & DPRD Kota Padang
‎PSDA
‎Hismawa Migas
‎LAZ
‎Alumni FK Unand
‎OJK
‎“Setiap pihak memiliki perannya masing-masing. Ada yang membantu logistik, ada yang memfasilitasi komunikasi, ada yang terjun langsung ke lapangan. Semua sama pentingnya.”
‎Direksi Perumda AM Kota Padang: “Ini Bukti Kita Tidak Sendiri”
‎Direksi menegaskan bahwa bencana ini menjadi pengingat betapa vitalnya pelayanan air minum, dan betapa kuatnya jaringan solidaritas di Sumatera Barat.
‎“Kami tidak pernah sendiri. Begitu banyak pihak yang datang tanpa diminta, bekerja tanpa pamrih, dan mendukung tanpa henti. Perumda Air Minum Kota Padang berdiri kembali karena kerja bersama ini.”
‎Kasubag Humas, Adhie Zein, menutup penyataan resminya dengan sebuah pesan:
‎“Atas nama Direksi, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Bantuan, perhatian, dan kerja sama ini adalah kehormatan bagi kami. Semoga sinergi ini terus terjaga, demi pelayanan air bersih yang lebih kuat, lebih tangguh.

 






Padang, 7 Desember 2025 – Semangat kebersamaan dan kepedulian kembali menyala di Kota Padang pasca-bencana banjir bandang dan longsor yang melanda pekan lalu. Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Padang menunjukkan komitmen tinggi mereka dalam tahap pemulihan dengan menggelar aksi gotong royong massal.

Aksi heroik ini dipusatkan di salah satu lokasi terdampak parah, yaitu kawasan SMAN 12 Padang, Kelurahan Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo. Kawasan ini menjadi simbolisasi upaya kolektif pemerintah untuk memastikan fasilitas publik dan pendidikan dapat kembali berfungsi normal secepatnya.

Kegiatan diawali dengan apel bersama yang membakar semangat, langsung dipimpin oleh Wakil Wali Kota Padang, Bapak Maigus Nasir. Kehadiran dan arahan beliau menjadi dorongan moral yang kuat bagi seluruh peserta.

 Komitmen Pemimpin: Maigus Nasir Ajak Semua Pihak Bersatu

Dalam amanatnya, Wakil Wali Kota Padang, Bapak Maigus Nasir, menegaskan bahwa penanganan pasca-bencana adalah tanggung jawab bersama. Beliau mengapresiasi tinggi dedikasi para ASN yang rela mengorbankan waktu akhir pekan untuk kepentingan masyarakat.

"Banjir dan longsor ini adalah ujian bagi kita semua. Namun, kita tidak boleh menyerah. Hari ini, ratusan ASN membuktikan bahwa Pemerintah Kota Padang hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam pelayanan rutin, tetapi juga dalam kondisi darurat," ujar Maigus Nasir dengan nada penuh optimisme.

Bapak Maigus Nasir juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan warga. "Gotong royong ini bukan sekadar membersihkan lumpur, tapi juga membersihkan trauma dan membangun kembali harapan. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, dunia usaha, dan relawan untuk terus bersatu. Dengan persatuan, kita pastikan Padang Bangkit Lebih Cepat," tambahnya, sembari memimpin langsung proses pembersihan.

 Fokus Pemulihan Infrastruktur Pendidikan

Pemilihan lokasi di SMAN 12 Padang menunjukkan fokus utama Pemko Padang untuk segera memulihkan sektor pendidikan. Lumpur tebal yang menyelimuti area sekolah, ruang kelas, hingga fasilitas olahraga menjadi target utama pembersihan. Diharapkan, dengan upaya ini, kegiatan belajar mengajar dapat segera dimulai kembali tanpa hambatan berarti bagi ribuan pelajar.

Aksi gotong royong ini menjadi bukti nyata bahwa semangat "Basamo Mangko Manjadi" (Bersama Baru Terwujud) benar-benar diimplementasikan oleh jajaran Pemko Padang dalam merespons tantangan bencana.(SRP)



Padang - Jasa Raharja Putera selaku anak perusahaan Jasa Raharja ikut meringankan beban korban bencana hidrometeorologi di Kota Padang dengan mengantarkan bantuan ke Posko Bantuan Utama di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang, Kamis (4/12/2025). 

Bantuan diserahkan Branch Manager Padang Jasa Raharja Putera, Fitri Suryadi dan langsung diterima Wali Kota Padang, Fadly Amran. 

"Bantuan ini dimaksudkan untuk turut meringankan beban saudara kita yang menjadi korban banjir di Kota Padang. Hari ini bantuan yang disalurkan ialah berupa sembako, seperti beras, mie instan, telur dan lain-lain," kata Fitri Suryadi. 

Perusahaan Jasa Raharja Putera, kata dia, sudah bergerak sejak 28 November lali, dimana membantu para mahasiswa yang terdampak di area Pasar Baru. 

"Kami berkolaborasi denga mahasiswa politeknik negeri padang," ujarnya. 

Setelah menyerahkan bantuan ke Posko Bantuan Utama Kota Padang, pihaknya akan langsung menuju ke Lubung Alung dengan berkerjasama dengan salah satu komunitas Rafting, yakni Lubuk Alung Rafting guna penyaluran bantuan ke daerah-daerah pelosok yang belum tersentuh oleh bantuan. Bantuannya masih berupa sembako untuk dapur umum yang akan di buat disana.

"Sebelumnya juga kami telah memberikan bantuan di Batu Taba Singkarak, Tanah Datar, bantuan masih sama dalam bentuk sembako dan diberikan ke dua dapur umum disana dengan berkolaborasi dengan Minang Geopark Run. Sering nya kami berkolaborasi guna bantuan yang disalurkan lebih banyak dan lebih mengena ke masyarakat terdampak," katanya. 

Dia berharap, bantuan yang diserahkan dapat bermanfaat bagi masyarakat terdampak. 

"Kami berharap bencana ini segera berakhir dan saudara-saudara kita yang terdampak bisa menjalankan aktivitas normalnya kembali," pungkasnya.

Wali Kota Padang, Fadly Amran menyampaikan apresiasi terhadap jajaran Jasa Raharja Putra yang senantiasa bergerak membantu korban terdampak bencana. 

"Bergeraknya semua elemen ini tentu akan mempercepat proses recovery masyarakat yang terdampak bencana," kata Fadly Amran. (Ari/Taufik)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.