Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi
mengingatkan agar penyaluran bantuan sosial dari Kementerian Sosial di daerah
itu jangan sampai menimbulkan kerumunan yang berpotensi untuk penyebaran
covid-19.
"Harus dibagi titik
penyaluran dan jam bagi tiap-tiap kelurahan sehingga tetap bisa dilakukan
protokol kesehatan terutama dengan menjaga jarak dan menggunakan masker,"
katanya saat meninjau penyaluran program Bansos Tunai dan Beras PPKM tahun 2021
di Kota Padang, Selasa (27/7/2021).
Gubernur mengatakan untuk bantuan
di Kota Padang akan diupayakan dari berbagai pihak termasuk Pemprov Sumbar dan
lembaga-lembaga lain yang memungkinkan.
Hal itu karena Kota Padang
menjadi satu-satunya daerah yang masih menerapkan PPKM level 4 di Sumatera
Barat sehingga masyarakat yang terdampak perlu diberikan stimulus dan bantuan.
"Kita upayakan semua bisa bergerak untuk membantu meringankan beban masyarakat saat pandemi ini mudah-mudahan PPKM level 4 di Kota Padang bisa segera dicabut," ujarnya.
Menurutnya penerapan PPKM di Kota
Padang salah satunya karena tingginya tingkat keterisian tempat tidur pasien
COVID-19 di Rumah Sakit.
Namun khusus untuk kota Padang,
Rumah Sakit tidak hanya diisi oleh masyarakat Padang saja tetapi juga rujukan
dari daerah lain bahkan provinsi lain. Karena itu perlu untuk mendapatkan
perhatian lebih.
Wali Kota Padang Hendri Septa
mengatakan total ada 18.400 penerima manfaat yang akan mendapatkan bantuan dari
Kementerian Sosial tersebut.
Pada hari pertama ini ini
diserahkan bantuan untuk penerima manfaat di Kecamatan Padang Selatan dengan
jumlah 1.300 keluarga.
"Kita berharap bantuan ini
bisa sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak di Kota Padang,"
katanya.
Ia menjelaskan saat ini kota
Padang masih menerapkan PPKMN level 4 dengan beberapa pembatasan-pembatasan.
Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19.
"Kita ikuti aturan ini
mudah-mudahan masyarakat Kota Padang tetap sehat dan status PPKM level 4 ini
bisa segera dicabut," ujarnya.
Kepala PT Pos Kota Padang Agus
Tridian mengatakan pihaknya telah mengatur sistem penyaluran per kelurahan agar
tidak terjadi penumpukan masyarakat yang akan mengambil bansos.
"Kita batasi jamnya untuk
masing-masing kelurahan sehingga nanti tidak ada ada yang menumpuk. Kita juga
tetap minta agar masyarakat yang datang untuk menerapkan protokol
kesehatan," ujarnya.
Bantuan yang diberikan itu
masing-masing bantuan sosial tunai sebesar Rp600 ribu dan bantuan beras PPKM
sebanyak 10 kilogram yang dikemas dalam dua kantong berisi masing-masing 5
kilogram.
Penyaluran akan dilakukan
beberapa hari ke depan sesuai jadwal dan waktu yang ditentukan untuk
masing-masing kelurahan.
Ikut hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas Sosial Sumbar Jumaidi, Dinas Sosial Padang, Kepala Bulog Sumbar dan sejumlah pihak terkait.(***)
Maklumatnews.co.id TNS - Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH bersama Karobindiklat Lemdiklat Polri Brigjen Pol Desmawan Putra, MH menyalurkan paket sembako untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 di sekitar SPN Polda Sumbar.
Bantuan tersebut merupakan bantuan dari Kalemdiklat Polri dalam rangka "Kampus Polri Peduli", yang berlangsung di halaman depan SPN Polda Sumbar, Senin (26/7) pagi.
Selain Kapolda Sumbar dan Karobindiklat, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si dan Pejabat Utama Polda juga turut menyerahkan bantuan Polri tersebut kepada masyarakat.
"Ada puluhan paket bansos yang dibagikan dari Kalemdiklat Polri, untuk warga yang terdampak perekonomiannya karena pandemi Covid-19 ini," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik.
Usai menyalurkan bantuan, Kapolda Sumbar selanjutnya memimpin upacara pembukaan pendidikan dan pembentukan (Diktuk) Bintara Polri TA.2021.(*)
Overtourism adalah suatu kondisi di mana jumlah wisatawan di sebuah destinasi wisata dianggap terlalu tinggi, sehingga dirasakan mengganggu kehidupan warga setempat.
Kepadatan wisatawan yang begitu tinggi di beberapa objek wisata ini tidak hanya membuat kunjungan wisatawan ke situ menjadi tidak nyaman, tetapi sekaligus menyebabkan warga setempat kian terganggu. Fenomena inilah yang disebut sebagai "Overtourism".
Sejatinya, "Overtourism" dipandang sebagai, "Dampak pariwisata pada suatu destinasi, atau bagian dari itu, yang sangat memengaruhi persepsi kualitas hidup warga dan kualitas pengalaman pengunjung secara negatif". Begitulah definisi yang dicetuskan Organisasi Pariwisata Dunia atau "World Tourism Organization" (UNWTO).
Makanya UNWTO diwebsite resminya pada tanggal 6 Maret 2019 menghimbau para ahli dan praktisi pariwisata dunia untuk bersama mencari solusi permasalahan overtourism ini.
Green Tourism Destination sebagai solusi.
Green Tourism Institute semenjak kehadirannya diawal tahun 2000 sudah berusaha memberi solusi untuk permasalan "overtourism" ini.
Green Tourism Institute dalam mengembangkan dan membuat program - program wisata didestinasi - destinasi wisata binaannya sebagai Green Tourism Destination bersama www.sumatraandbeyond.co dan International Green Tour Operator mengajak masyarakat setempat dan para tamu yang datang untuk ikut terlibat dalam memproteksi budaya dan kearifan lokal, memproteksi alam, melibatkan masyarakat setempat dan membawa keuntungan langsung untuk masyarakat setempat serta turut serta dalam aksi konservasi.
Dan bahkan 5 bulan sebelum pandemik, tepat 20 November 2019 dalam acara Seri Kuliah Umum Biomanajemen - SITH - ITB untuk para master dan guru besar, saya sebagai founder dari Green Tourism Institute justru berbicara tentang bagaimana membuat destinasi wisata yang menyehatkan dengan program Green Healing dan Blue Healing yang seharusnya kalau pemerintah kita jeli bisa menjadikan ini sebagai solusi.
Pesisir Selatan sebagai role model Green Tourism Destination.
Melihat dan mengamati permasalan kepariwisataan yang sedang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan khususnya dikawasan Mandeh, kepala dinas pariwisata, pemuda dan olahraga Pessel, Bapak Hadi Susilo bersama kabidnya Yulnarti, SE, M.Si meminta Green Tourism Institute untuk menjadikan Pessel sebagai role model Green Tourism Destination.
Sebagai langkah awal pada tanggal 27 - 29 Juli dinas pariwisata Pessel meminta Green Tourism Institute untuk memberikan pelatihan khusus untuk 40 orang pelaku wisata setempat untuk menjadi pemandu ekowisata.
Program pelatihan khusus selama 3 hari yang menggunakan anggaran dari kemenparekraf yang diadakan di Labuan Sunday Resort tersebut, Green Tourism Institute bersama team yang terlibat diacara tersebut akan menantang para peserta untuk menjadi pemandu wisata yang baik dan menantang mereka untuk menjadi "paranuko" pariwisata didaerah mereka masing - masing dengan kemampuannya untuk mendesign program wisata khusus didaerah mereka minimal selama 3 hari sesuai dengan standar yang diberikan oleh Green Tourism Institute.
Program training yang dirancang khusus oleh Green Tourism Institute selama 3 hari akan dipandu oleh tokoh - tokoh pariwisata Sumbar yang sudah mempunyai reputasi bahkan nasional dan internasional seperti Ritno Kurniawan yang telah mendapat penghargaan dari European Outdoor Conservation Association (EOCA), Dr.(cand) Joni Mardianto M.par ketua GIPI dan Masata Sumbar yang juga kandidat doktor pariwisata Universitas Kelantan Malaysia, Ricky Putra Sinaro, founder dari Cerdaskan Anak Nagari (Cenari) dan juga pemilik dari Ricky Beach House yang telah memperkenalkan Sungai Pinang dan Mandeh kedunia yang telah mendatangkan banyak tamu dari mancanegara. Rudolf Smit, salah satu senior perhotelan Indonesia juga tidak mau ketinggalan untuk berbagi pengalaman diacara tersebut.
Tak ketinggalan Alit, seorang yang bermain di sporttourism yang pernah mendaki Kilimanjaro di Tanzania sama Annapurna Circuit di Himalaya Nepal.
Karena program pelatihan khusus dengan konsep Experiential Learning dan Gelombang Alpha, Green Tourism Institute juga menurunkan seorang Ice Breaker yang berpengalaman, Witra bersama 2 anak muda Sumbar, Rizky Ramadhan dan Farhan Juhara yang gape dibidang games.
Pada saat acara semua peserta juga akan diajak untuk melakukan " Green Action " aksi peduli lingkungan dengan penanaman atau transplantasi terumbu karang.
Diakhir acara semua peserta akan diberikan sertifikat sebagai Green Friend of Indonesia.
Niat kami bersama bagaimana menjadikan kabupaten Pesisir Selatan sebagai salah satu role model Green Tourism Destination untuk Sumbar, Indonesia dan dunia. Dan metode pelatihan khusus ini bisa menjadi acuan untuk kabupaten - kota dan provinsi se Indonesia.
Thanks for being a Green Friend of Indonesia !
www.sumatraandbeyond.co International Green Tour Operator
Support for greentourisminstitute.org
Maklumatnews.co.id TNS - Kepolisian Resor (Polres) yang ada di wilayah Polda Sumbar, sejak semalam telah melaksanakan patroli dengan skala besar yang dilanjutkan dengan pembagian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
"Sesuai perintah dan instruksi dari bapak Kapolri, Polres pun menindaklanjuti instruksi tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik, Sabtu (24/7) malam.
Dirinya menyebut, patroli dilakukan bersama dengan jajaran TNI. Hal ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat, dan juga membantu membantu meringankan perekonomian masyarakat.
"Karena ada masyarakat kita ada yang terdampak perekonomiannya karena pandemi Covid-19, untuk itu Polri ikut membantu meringankannya dengan penyaluran bansos seperti sembako," ujarnya.
Ditambah Kombes Pol Satake Bayu, Polda Sumbar melalui personel yang tergabung dalam satgas Operasi Aman Nusa II juga setiap harinya melakukan patroli untuk mencegah penyebaran maupun penularan virus Covid-19.
"Dengan persuasif, petugas yang terlibat Operasi Aman Nusa II ini melakukan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat, mengajak masyarakat agar patuh protokol kesehatan," pungkasnya. (*)