Latest Post

 

Payakumbuh — Dalam rangka memajukan dan melestarikan adat budaya Minangkabau, Pemerintah Kota Payakumbuh menggelar peresmian Kegiatan Niniak Mamak dan Bundo Kanduang Masuk Sekolah Tahun 2022 yang dilaksanakan di Aula Ngalau Indah Lantai 3 Balai Kota Payakumbuh, Kamis (6/10/22).

Kegiatan ini diresmikan oleh Wali Kota Payakumbuh yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Elzadaswarman didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril, Staf Ahli Herlina, Sekretaris Disparpora Kota Payakumbuh Delni Putra, Perwakilan dari LKAAM Kota Payakumbuh Bujang M. Nur Dt Paduko Marajo, Perwakilan dari Kemenag serta dihadiri oleh Niniak Mamak dan Bundo Kanduang seluruh Nagari yang ada di Kota Payakumbuh, Kepala Sekolah serta majelis guru SMP yang ada di Kota Payakumbuh.

Dalam sambutannya, Asisten II Elzadaswarman menyampaikan salah satu tanggung jawab dan fungsi pemerintah daerah dalam upaya memajukan dan melestarikan adat budaya Minangkabau adalah memberikan fasilitas dan pembinaan adat budaya yang memperhatikan kearifan lokal budaya daerah khususnya di Kota Payakumbuh.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan niniak mamak dan bundo kanduang masuk sekolah.

“Kegiatan niniak mamak dan bundo kanduang masuk sekolah yang dimaksud disini adalah niniak mamak dan bundo kanduang bekerjasama dan berkolaborasi pada kegiatan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga melalui pendidikan adat budaya yang merupakan hal yang sangat penting untuk memperbaiki akhlak generasi muda sebagai pewaris Minangkabau. Nantinya niniak mamak dan bundo kanduang akan membantu memberikan ilmu tentang adat budaya minangkabau kepada guru muatan lokal di setiap sekolah untuk diberikan kepada anak didik kita agar memahami tentang adat istiadat budaya alam Minangkabau yang berlandaskan adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah,” ujarnya.

Elzadaswarman yang akrab disapa Om Zet ini menambahkan Budaya Minangkabau tidak boleh hilang dari generasi muda yang masih produktif. Turunnya niniak mamak dan bundo kanduang menjadi bagian memajukan pendidikan agar generasi muda tidak melupakan adat istiadat Minangkabau dan selalu terjaga sampai ke generasi selanjutnya.

“Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan kegiatan ini, semoga dengan adanya kegiatan niniak mamak dan bundo kanduang masuk sekolah ini memberikan efek positif bagi masyarakat Payakumbuh dalam upaya melestarikan adat budaya Minangkabau,” pungkas Om Zet.

Senada, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril menyampaikan dengan adanya Niniak mamak dan bundo kanduang masuk sekolah melalui Dinas Pariwisata, merupakan suatu terobosan untuk menjaga dan meneruskan adat istiadat Minangkabau kepada generasi muda saat ini yang notabene sudah mulai lupa dengan adat istiadatnya sendiri.

“Kegiatan ini merupakan hal yang sangat positif dimana kolaborasi antara Dinas Pariwisata dengan Dinas Pendidikan untuk terus menjaga dan meneruskan adat istiadat kepada anak didik kita di sekolah,” ujarnya.

Dilanjutkan, Mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau akan didaftarkan di Kemendikbutristek agar terdaftar secara resmi dan bisa terus diajarkan kepada anak didik di sekolah.

“Kami meminta bantuan kepada LKAAM, Niniak Mamak, Bundo Kanduang dan Cadiak Pandai untuk membekali para guru-guru muatan lokal kita dalam memberikan pembelajaran adat budaya Minangkabau dan diharapkan kegiatan ini sampai ke Substansinya dan dapat memberikan ilmu adat Minangkabau di Payakumbuh untuk menciptakan generasi muda yang menjunjung tinggi adat istiadat,” terang Dasril.

Dikesempatan yang sama, Perwakilan dari LKAAM Kota Payakumbuh Bujang M. Nur Datuak Paduko Marajo mengatakan fungsi dari niniak mamak sesuai pepatah adat yaitu anak dipangku, kemenakan dibimbiang merupakan suatu tujuan, dimana niniak mamak adalah pembimbing kemanakan dalam berbagai hal terutama pembelajaran akhlak dan adat istiadat.

“Semoga dengan kegiatan ini anak-anak kita tidak kehilangan sumber untuk belajar adat. Tanpa adanya kita melaksanakan kegiatan ini, sebahagian anak-anak kita saat ini tidak memahami tentang adat Minangkabau. Semoga kita dapat mengembalikan karakter anak didik kita melalui adat dan budaya serta kami berharap dukungan ini terus berlanjut berupa anggaran penunjang dari pemerintah Kota Payakumbuh untuk pembelajaran bagi generasi muda kedepannya,” pungkasnya. (MS)

 

Lima Puluh Kota — Kabupaten Lima Puluh akan terus memperteguh komitmen untuk menurunkan angka stunting. Langkahnya, dengan merapatkan barisan segenap elemen pemangku kepentingan penurunan stunting di tingkat Nagari, Kecamatan dan Kabupaten. Sepanjang tahun 2022, ditunjang DAK Rp 1,7 M titik tolak penurunan stunting adalah secara konvergen serta terintegrasi dalam mengawal aksi program penanganan anak stunting dan keluarga beresiko stunting.

Demikian rangkuman pokok-pokok pikiran diskuksi panel penanganan stunting di Lima Puluh Kota dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Adel Nofirman, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Yulia Masna dan Ketua TP-PKK Nevi Safaruddin.

Diskusi merupakan rangkaian dari acara Konsolidasi dan Penguatan Peran Tim Percepatan Penurunan Stunting Lima Puluh Kota di Aula Kantor Bupati Lima Puluh Kota di Sarilamak, Rabu (5/10/22).

Acara ini dibuka oleh Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Herman Azmar. Turut memberi sambutan Sekretaris Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Nova Deswita. Ikut hadir pada acara ini unsur Forkopimda Lima Puluh Kota, jajaran Tim Percepatan Penurunan Stunting Limapuluh Kota, para Camat dan Wali Nagari, kalangan perguruan tinggi, LSM dan pemangku kepentingan penanganan stunting lainnya.

Sementara itu, Bupati Lima Puluh Kota dalam sambutannya sebagaimana disampaikan Asisten I Herman Azmar mengatakan Kabupaten Lima Puluh Kota telah memasuki tahun ketiga sebagai salah satu lokus penurunan stanting tingkat Nasional. Sampai tahun 2024 pemerintah secara nasional menargetkan untuk menurunkan angka Prevalensi stanting sampai 14%. Saat ini di Lima Puluh Kota Prevalensi turun menjadi 22.2 % dimana pada tahun sebelumnya 28,2 %.

“Tercatat 1.974 anak menderita stanting dan 40.537 keluarga beresiko stunting (42,77%) dari jumlah data keluarga,” kata Bupati Lima Puluh Kota sebagaimana dikutip Asisten I Herman Azmar.

Agar upaya penurunan dan pencegahan stanting di Kabupaten Lima Puluh Kota tercapai, kata Bupati Lima Puluh Kota, diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik Perangkat Daerah juga melibatkan semua unsur serta instansi vertikal.

Ditambahkan oleh Herman Azmar, Bupati Lima Puluh Kota mendorong terciptanya kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya, Akademisi, Dunia Usaha, Perantau, LSM dan Organisasi Masyarakat, lanjut Herman Azmar. Komitmen Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dalam ikhtiar menurunkan stunting terurai antara lain, pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stanting Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Nagari.

Tugas tim adalah mengkoordinasikan, mensinergikan, mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor.

Dijelaskan pada kutipan pidato Bupati Lima Puluh oleh Asisten I Herman Azmar komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting antara DPPKBP3A, Dinas Kesehatan, Kecamatan dan Kantor Kementerian Agama ditempuh dengan pemeriksaan kesehatan, konseling dan pendampingan sasaran berisiko stunting ( calon pengantin 3 bulan pra nikah, ibu hamil dan menyusui dan ibu mempunyai balita).

Sementara itu, untuk menunjang langkah-langkah penurunan angka stunting sepanjang 2022 Lima Puluh Kota memperoleh fasilitasi dana 1,7 Milyar dari bersumber dari Dana DAK Non Fisik BOKB. Pembiayaan ditujukan untuk bantuan komunikasi dan paket data setiap bulan serta operasional pendampingan sasaran berisiko stunting. Juga pembentukan Tim Pendampingan Keluarga (TPK) yang berjumlah 741 orang (9 orang per Nagari) yang terdiri dari kader TP PKK, Kader KB dam bidan di fasilitasi dengan aplikasi berbasis elektronik (Elsimil) Elektronik Siap Nikah dan Hamil, kata Herman Azmar.

Di sisi lain, Sekretaris Perwakilan BKKBN Prov Sumbar Nova Dewita, SE melaporkan, BKKBN sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementerian diberikan tugas baru untuk percepatan penurunan stunting.

“Percepatan penurunan stanting merupakan upaya yang mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif dan berkualitas melalui kerja sama multisektor dipusat, daerah dan desa,” ucap Nova Dewita.

Pelaksanaan percepatan penurunan stanting tersebut ditujukan kepada kelompok sasaran meliputi remaja calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0 – 59 bulan, tukuk Nova Dewita. (FS)

 


Payakumbuh --- Penyusunan sebuah perencanaan, tanpa didukung data mustahil akan mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh guna mewujudkan pendidikan berkualitas, kurikulum yang baik, meningkatkan kualitas pendidikan baik fisik maupun non fisik dibutuhkan perencanaan pendidikan berbasis data dengan menggunakan dasar Rapor Pendidikan.



Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinaa Pendidikan Kota Payakumbuh Dasril dalam Bintek Perencanaan Berbasis Data (PBD) di Satuan PAUD yang digelar di Hotel Bundo Kanduang, 5 dan 6 Oktober 2022.


Kegiatan Bintek PBD ini dihadiri sebanyak 20 orang pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang terdiri dari 4 orang masing-masing perkecamatan. Turut hadir Kabid PAUD Syafni Hasni, dan Kasi PAUD Dilla Fatma, Kasi PNFI Nelwita, Yuli Sumarni, Syarifah Indrawati, Elidesusni, Wispariyani, dengan narasumber Widyaparada dari B2PMP Propinsi Sumbar dan Heri Herlambang.


Lebih jauh, Dasril menjelaskan Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah bentuk pemanfaatan data rapor pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan maupun dinas pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya dan bertujuan untuk mencapai peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.



"Perencanaan Berbasis Data merupakan bagian dari proses Evaluasi Sistem Pendidikan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan. Evaluasi Sistem Pendidikan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2021. Evaluasi Sistem Pendidikan bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan pemerataan layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi," terangnya.


Ditambahkannya, Bintek PBD merupakan pembantuan dari Direktorat PAUD Kemdikbudristek RI untuk Kab/kota terpilih, yang salah satunya Kota Payakumbuh memperoleh bantuan tersebut. Bintek ini kemudian akan dilanjutkan pada tingkat kecamatan dengan pengimbasan dari perwakilan PKG dilingkungan kecamatannya dan satuan pendidikan . Bintek ditingkat kecamatan akan didampingi oleh narasumber dari B2PMP Propinsi Sumbar dan narasumber kota yang sudah mengikuti bintek langsung dari kemdikbudristek RI baik secara luring maupun daring serta pengawas dan penilik



"Tujuan bintek ini agar pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dapat mengoperasikan EDS sistem Perencanan Berbasis Data dan sebagai tindak lanjut Perubahan Perilaku satuan PAUD dalam melakukan perencanaan dan penganggaran," lanjutnya.


Kepala Dinas bertitel doktor pendidikan itu berharap agar perwakilan masing-masing PKG benar-benar harus terampil dalam menggunakan aplikasi EDS (evaluasi diri sekolah) dan mampu membimbing teman sejawat pada Komunitas kecamatan masing-masing.



"Penyusunan program dan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) harus berdasarkan profil sekolah yang sudah diinput melalui EDS mengacu kepada kondisi capaian literasi dan numerasi peserta didik serta lingkungan sekolah," pungkasnya. (FS)


 Payakumbuh — Perayaan Khatam Al-Alquran yang berlangsung di Balai Jaring, Nagari Koto Nan Gadnag, Kota Payakumbuh, Rabu 5 Oktober 2022 dihadiri berbagai kalangan dan mendapat perhatian oleh banyak tokoh. Dari sekian tokoh tersebut salah seorangnya adalah Edward DF Anggota DPRD Payakumbuh City of Randang.

Beliau juga mengapresiasi kepedulian dari berbagai elemen masyarakat yang ikut serta dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut. Termasuk kepedulian para perantau terhadap kampung halamannya.

Kepedulian para perantau Koto Nan Gadang terhadap kegiatan Khatam Al-Quran yang sudah mentradisi ini perlu diapresiasi. Apalagi kegiatan ini adalah wadah bagi generasi penerus dalam bidang rohani. Generasi muda yang Qur’ani akan dapat menatap masa depan yang gemilang. Hal ini tentu setelah khatam harus dilanjutkan lagi dengan mempelajari Al-Qur’an seperti belajar irama, tajwid dan lainnya.

“Apalagi jika nanti anak-anak kita itu nantinya hafidz 10, 20, dan 30 juz akan dapat dijadikan bekal dalam memasuki dunia kerja sebagai imam di masjid-masjid di Arab Saudi dan lainnya,” ujar Edward DF Anggota DPRD Kota Payakumbuh.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menambahkan, kegiatan agama yang sudah mentradisi di Nagari Koto Nan Gadang tersebut dapat menjadi contoh bagi nagari-nagari lainnya di Kota Payakumbuh. Keterlibatan semua unsur masyarakat sangat berperan penting suksesnya kegiatan keagamaan itu. Hal itu sudah terjadi di Nagari Koto Nan Gadang.

“Mudah-mudahan hal ini bisa dicontoh oleh nagari-nagari lain di Kota Payakumbuh khususnya dan Luak Limopuluah umumnya,” tambah Edward DF yang digadang-gadang akan nyaleg untuk DPRD Provinsi Sumbar.

Untuk Khatam Al-Qur’an di Koto Nan Gadang tersebut, Edward DF juga berpartisipasi dalam menyediakan hadiah. Hadiah berupa Bintang Emas itu diserahkannya Selasa (04/10/2022) malam. Satu hari sebelum kegiatan berlangsung.

Edward DF yang saat ini namanya kian santer di kalangan masyarakat Luak Limopuluah (Payakumbuh-Limapuluh Kota) kerab hadir dengan berbagai kegiatan. Baik kegiatan sosial maupun kegiatan lainnya. Niat membangun Luak Limopuluah telah tertanam di dalam sanubarinya. Tentu untuk mewujudkan semua itu butuh ke bersamaan yang kuat. (FS)

 

Payakumbuh — Dalam rangka meningkatkan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) untuk mewujudkan Payakumbuh Bersih Narkoba atau disingkat Payakumbuh BERSINAR, Kantor Kesbangpol bekerjasama dengan LKAAM Kota Payakumbuh luncurkan program PASAN KAN BANA.

Program PASAN KAN BANA adalah singkatan dari P4GN Adat SAlingka Nagari, Kerapatan Adat Nagari Bersih Dan Anti NArkoba. Dimana kedepannya pencegahan dan pemberantasan Narkoba di Kota Payakumbuh juga akan melibatkan secara aktif Tungku Tigo Sajarangan (Niniak mamak, Alim Ulama,.dan Cadiak Pandai) ditambah Bundo Kanduang dalam P4GN dengan basis wilayah 10 kanagarian di Kota Payakumbuh.

Pada Rabu (5/10/22), bertempat di Aula SMKN 2 Payakumbuh, peluncuran Program PASAN KAN BANA ditandai dengan pembacaan dan penandatanganan IKRAR PASAN KAN BANA oleh Ketua LKAAM, YB Dt Parmato Alam dan Ketua KAN dari 10 kanagarian di Kota Payakumbuh dengan di saksikan oleh Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda diwakili oleh Asisten II Elzadaswarman, Kapolres yang diwakili Kasat Resnarkoba Iptu. Aiga Putra, Kepala BNN Kota Payakumbuh M. Febrian Jufril, dan kepala Kesbangpol Payakumbuh Dipa Surya Persada.

Dalam sambutannya, Wali Kota Payakumbuh memberi apresiasi atas peluncuran Program PASAN KAN BANA ini, dan berharap dengan adanya kerjasama dan peran aktif pemangku adat dan bundo kanduang di wilayah kanagarian bersama instansi terkait dapat lebih efektif membentengi keluarga dan anak kemenakan dari bahaya penyalahgunaan Narkoba.

“Kita berharap kedepan angka penyalahgunaan narkoba di Kota Payakumbuh dapat terus ditekan,” kata Elzadaswarman.

Senada, Ketua LKAAM kota Payakumbuh, YB Dt Parmato Alam yang juga merupakan anggota DPRD Kota Payakumbuh menyampaikan akan berusaha memperjuangkan anggaran Program PASAN KAN BANA ini ke depannya, sehingga dapat mensupport masing-masing KAN untuk juga menggiatkan P4GN di wilayah kenagariannya secara aktif dan produktif. (MS)

 

Payakumbuh — Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda terus melakukan pemantauan harga pangan di Kota Payakumbuh. Pemantauan dilakukan dengan turun langsung bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) maupun pemantauan melalui Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh yang dilakukan yang dilakukan setiap hari di Pasar Ibuh.

Pemantauan harga ini dilakukan untuk mengetahui jika terjadi lonjakan harga yang tinggi atau sebaliknya dapat dicarikan solusinya secara cepat dan tepat. Kondisi harga pangan pada hari ini tanggal 5 Oktober 2022 sesuai dengan laporan Kadis Ketahanan Pangan, Edvidel Arda.

Beras premium Rp 14.000
Beras medium Rp 13.000
Cabe Rp 42.000
BW Merah Solok Rp 34.000
BW putih Rp 22.000
Kac. Tanah Rp 28.000
Kac Kedele Rp 13.000
Jagung pipilan Rp 5.600
Ubi kayu Rp 4.000
Ubi jalar Rp 7.000
Tomat Rp 7.000
Kentang Rp 10.000
Kol Rp 6.000
Wortel Rp 10.000
Terung Rp 6.000
Buncis Rp 12.000
Kac panjang Rp 7.000
Timun Rp 7.000
Kangkung Rp 5.000
Bayam Rp 5.000
Kelapa Rp 6.000/butir
Daging sapi Rp 140.000
Dag ayam Rp 18.500
Telur ayam Rp 46.000 salapiak
Ikan tongkol Rp 37.000
Ikan nila Rp 33.000
Gula pasir Rp 14.000
Minyak goreng curah Rp 14.000

“Dapat disimpulkan bahwa harga komoditi pangan pada saat ini sudah mulai terkendali dan mulai stabil. Harga cabe yang merupakan komoditi penyumbang inflasi di Sumbar termasuk di Kota Payakumbuh saat ini harganya sudah stabil yaitu Rp 42 ribu/kg, dulu sempat mencapai Rp 90 ribu/kg pada tanggal 4 4 September 2022 2022,” kata Edvidel Arda.

Edvidel menjelaskan, harga turun disebabkan oleh sudah mulai masuknya cabe dari luar Kota Payakumbuh dan juga disebabkan oleh gerakan yang yang telah dilakukan Pemko pada tanggal 16 September 2022 yaitu menanam cabe di pekarangan.

“Kita berharap kegiatan menanam cabe di pekarangan kita laksanakan secara terus menerus guna meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Dengan gerakannya ini minimal kita dapat memenuhi kebutuhan cabe untuk keluarga kita dan cabe nya tentu bebas dari pestisida,” ujarnya.

Terkait dengan informasi harga pangan strategis, masyarakat bisa melihatnya melalui aplikasi My Kopay atau mendengarkan melalui radio Safasindo setiap hari nya. (MS)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.