Latest Post

 


Padang – Rangkaian verifikasi lapangan Penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) di Kota Padang resmi berakhir pada Jumat, 19 September 2025.

Kegiatan ditutup dengan Focus Group Discusion (FGD) di salah satu rumah makan di Kota Padang. Selama dua hari, tim penilai pusat meninjau 13 lokasi yang mewakili sembilan tatanan kota sehat, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, pasar, industri, pariwisata, hingga pengelolaan lingkungan.

Asisten III Administrasi Umum Setdako Padang, Corri Saidan, mengatakan verifikasi lapangan ini menjadi gambaran sejauh mana Kota Padang memenuhi kriteria kota sehat.

“Bukan hanya penilaian, tapi juga menyasar pada kebiasaan hidup masyarakat. Dari hasil penilaian tentu ada catatan dari tim, dan apa yang dilakukan di lapangan diharapkan benar-benar berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya saat menutup kegiatan verifikasi KKS. 

Sementara itu, tim penilai pusat Rusdy Tahir dari Sekretariat Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM menilai, inovasi yang dilakukan Kota Padang sudah berjalan baik diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat.

“Semangat dan kerja nyata tim di lapangan luar biasa, Kita berharap inovasi yang dilakukan bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan,” katanya.

Hal senada juga disampaikan tim penilai pusat lainnya, Prilia Hamda Yuswindasari dari Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan. Ia menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan kerja sama Pemerintah Kota Padang selama proses verifikasi.

“Kami berharap komitmen dari lintas OPD dapat terus terjalin dalam mengimplementasikan sembilan tatanan Kabupaten/Kota Sehat. Dengan terwujudnya Kota Sehat, masyarakat Padang secara keseluruhan akan merasakan manfaatnya,” tukasnya (MA / Charlie)

 


Padang – Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Pusat melakukan penilaian lapangan di Kota Padang. Tahun ini, Padang berhasil masuk nominasi penerima penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara Tingkat Nasional 2025.

Kedatangan tim verifikasi yang dipimpin oleh Rusdy Tahir dari Sekretariat Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementerian UMKM, serta Prilia Hamda Yuswindasari dari Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, disambut Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, bersama Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Padang, Rukayah Anwar, Kamis (18/9/2025). 

Saat meninjau SMPN 8 Padang sebagai salah satu lokus penilaian, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyampaikan rasa bangganya.

"Alhamdulillah, kita cukup bangga dengan sekolah ini dan anak-anak kita. Semua tidak direkayasa. Setiap kali ditanya, mereka bisa menjawab dengan baik, dan semua kriteria penilaian insya Allah terpenuhi. Mudah-mudahan Padang menjadi yang terbaik dalam penilaian Kota Sehat ke depan," ujarnya.

Maigus menambahkan, di sekolah tersebut terdapat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), pengolahan sampah, kantin sehat, hingga green house yang menjadi daya dukung penilaian. Menurutnya, perilaku sehat yang ditunjukkan siswa bukanlah rekayasa, melainkan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.

Sementara itu, Rusdy Tahir berharap sejumlah lokus yang dikunjungi, salah satunya Goa Padayo Kelelawar, dapat memberi dampak positif bagi perekonomian, khususnya sektor pariwisata. 

“Hal ini tentu sangat berguna dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Senada, Prilia Hamda Yuswindasari menilai secara keseluruhan penyelenggaraan KKS di Padang sudah berjalan baik.

 “Koordinasi dengan pihak kesehatan juga siaga, dengan penilaian KKS diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat, begitu juga dengan Kota Padang secara umum,” ungkapnya.

Penilaian berlangsung selama dua hari, Kamis–Jumat (18–19/9/2025). Pada hari pertama verifikasi, tim meninjau sejumlah lokus, di antaranya Sekretariat Forum Kota Sehat Padang (Penilaian kelembagaan), SMPN 8 Padang (Tatanan satuan pendidikan), Sekretariat Forum Kecamatan Lubuk Begalung (Penilaian kelembagaan).

Goa Kelelawar Padayo (Tatanan pariwisata) , PT Semen Padang (Tatanan perkantoran dan perindustrian), SLRT Bundo Kanduang, (Tatanan perlindungan sosial) KSB Langit Lolong Belanti (Tatanan penanggulangan bencana), Puskesmas Lubuk Buaya (Tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri) , serta Batik Tanah Liek (Tatanan perkantoran dan perindustrian). (MA/Charlie)

 


PADANG – SMA Praja Nusantara Sumatra Barat diharapkan berperan besar dalam melahirkan generasi unggul dan berintegritas. Harapan tersebut disampaikan Staf Ahli Wali Kota Padang Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Syahrial Kamat, saat menghadiri pengukuhan praja muda, madya, dan nindya angkatan ke- IV di Hotel Pangeran Beach, Padang, Kamis (18/9/2025).

Ia menekankan bahwa pendidikan semi-militer di SMA Praja Nusantara memiliki peran besar dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul dan berintegritas.

 Menurutnya, pola pendidikan tersebut sejalan dengan visi Kota Padang sebagai Kota Pendidikan dan Padang Juara, serta mendukung terwujudnya Kota Pintar dan Kota Sehat.

“Tentu Kota Sehat itu didukung oleh orang yang cerdas,” ujar Syahrial Kamat yang juga Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang.

Ia menjelaskan, SMA Praja melatih dua karakter penting bagi peserta didiknya, yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill mencakup kedisiplinan, keteraturan, serta kecerdasan, sedangkan soft skill meliputi kepemimpinan, komunikasi, manajemen waktu, dan kolaborasi. 

“Kepemimpinan di sini tentu utamanya adalah kepemimpinan diri sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Syahrial Kamat menaruh harapan besar kepada para praja yang baru dikukuhkan agar dapat menjadi bagian dari generasi emas Indonesia 2045. 

Ia optimistis SMA Praja Nusantara mampu mencetak SDM unggul yang kelak membawa kemajuan bagi Kota Padang maupun bangsa.(Wahdini / Syafiqah / Mizwa / Charlie)

 


Padang - Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus menggulirkan Program Unggulan (Progul) untuk menciptakan generasi muda agamis yang siap bersaing di era globalisasi seperti saat ini. 

Untuk 2026, terdapat sejumlah program yang direncanakan berkaitan dengan Smart Surau, diantaranya pelaksanaan lomba yang akan dilakukan mulai dari tingkat masjid, kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kota. 

"Ini juga bagian dari Padang Balomba. Jadi akan banyak perlombaan bidang agama yang akan kita laksanakan pada 2026, mulai dari Juz Amma, Didikan Subuh, dan Festival Surau," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kota Padang, Jasman pada saat kegiatan retret di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Kamis (18/9/2025). 

Lebih lanjut, pihaknya juga akan melakukan sertifikasi guru MTQ serta pemberian insentif untuk imam masjid se-Kota Padang. 

"Untuk imam Masjid Jamik ada 104 dan imam Masjid Agung ada 110 imam. Ini yang akan kita berikan insentif. Untuk tahun ini sebenarnya sudah kita berikan juga tapi akan coba kita tingkatkan besarannya pada 2026 nanti," tambah Jasman. 

Selain itu, pihak Kesra saat ini juga sudah melakukan pendataan terhadap rumah-rumah tahfidz yang ada untuk nanti di 2026 juga diberikan insentif. 

Wali Kota Padang, Fadly Amran menegaskan komitmen Pemko Padang untuk mensukseskan program Smart Surau ini. Meski di tengah efisiensi anggaran yang tengah terjadi, fokus terhadap pembentukan karakter generasi muda tidak boleh berkurang. 

"Jangan ragu-ragu dalam mensukseskan Progul karena ini tujuannya baik dan kita akan sama-sama bergerak," jelas Wako Fadly Amran. (Taufik/Darwina)

 


Padang - Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Palang Merah Indonesia (PMI) ke-80 yang bertajuk Tebarkan Kebaikan, Wali Kota Padang, Fadly Amran turut hadir dan menerima penghargaan bergengsi, Lencana Jasa Pratama. 

Kegiatan yang digelar di Auditorium Universitas Baiturrahmah Rabu (17/9) ini juga menjadi momen silaturahmi antar para penggiat donor darah.

Ketua PMI Kota Padang, Zulhardi Z. Latif, menyampaikan bahwa Wako Fadly Amran diberikan penghargaan Lencana Jasa Pratama berkat sumbangsihnya terhadap PMI dan kemanusiaan di Kota Padang. 

"Penghargaan ini diberikan karena berjasa kepada PMI yang dengan kerelaan dan niat baik memberikan sumbangsih terhadap kemajuan PMI dan kemanusiaan yang ada di Kota Padang," ungkap Zulhardi.

Selain memberikan penghargaan kepada Wako Fadly Amran, Zulhardi juga mengucapkan terima kasih kepada 17 instansi, universitas, dan kelompok penggerak donor darah yang rutin menyumbangkan lebih dari 500 kantong darah setiap tahunnya.

Widyarman, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Padang, menyebutkan bahwa kegiatan ini dihadiri 155 pendonor darah. 

Ia juga memaparkan bahwa UDD PMI Kota Padang yang berdiri sejak 1970 kini melayani kebutuhan darah selama 24 jam untuk 30 rumah sakit di seluruh Sumatera Barat.

"Terima kasih Baiturrahmah di fasilitasi, terima kasih yang hadir," katanya. 

Kemudian, Wali Kota Padang, Fadly Amran menyatakan penghargaan yang diterimanya adalah bentuk apresiasi untuk seluruh jajaran Pemkot Padang. 

Ia juga mengapresiasi perayaan HUT PMI ini karena menjadi ajang untuk memberikan pengakuan kepada para pendonor.

"Kita sangat apresiasi kegiatan perayaan hari ulang tahun PMI dengan mengundang seluruh penggerak pendonor sebagai bentuk rekognisi aktivitas mereka dalam mengembangkan visi-visi kemanusiaan, terkhusus donor darah," kata Fadly Amran.

Meskipun aktivitas donor darah di Kota Padang sudah cukup baik, Fadly mengakui masih diperlukan kerja keras untuk mencapai titik aman di mana suplai darah berbanding lurus dengan kebutuhan. Ia menegaskan komitmen Pemkot Padang untuk terus berkolaborasi.

"Hari ini kita memikirkan bagaimana reward terhadap pendonor-pendonor kita, bagaimana apresiasi kita berikan kepada instansi terkait yang sudah menggerakkan donor darah," ujarnya.

Fadly Amran juga telah menginstruksikan kecamatan-kecamatan untuk melaksanakan kegiatan donor darah dan siap mendukung pembangunan kantor PMI yang baru. 

Ia juga mengajak seluruh instansi, mulai dari BUMN, BUMD, universitas, sekolah, hingga swasta, untuk ikut bergerak.

"Saya yakin kalau ini dikomunikasikan, ini disosialisasikan, dijemput bola, lebih banyak lagi instansi yang bisa terlibat dalam menggerakkan donor darah di lingkungannya masing-masing," katanya.

Fadly berharap PMI tidak hanya mengandalkan hibah pemerintah, tetapi juga bisa menggerakkan bulan dana untuk mengumpulkan dukungan dari para pemerhati yang peduli pada visi kemanusiaan, sehingga program PMI bisa berjalan lebih masif ke depannya.

Selain itu, HUT PMI ke 80 ini pendonor darah 150 kali ke atas yang sedari tahun 2024-2025 juga mendapatkan 3 umroh gratis ke Tanah Suci dari Pemko Padang. (Heru/Taufik)



Padang - Di sebuah negeri yang dihiasi bukit-bukit berselimut kabut dan lembah-lembah yang menggenggam sejarah, tersimpan pula kisah diam-deiam yang mengguncang. Pada pagi Rabu yang biasa—tanggal 17 September 2025—Sumatra Barat dikagetkan oleh satu kenyataan yang luar biasa: pengungkapan peredaran sabu-sabu seberat 50 kilogram.
‎Angka yang tak sekadar statistik, tetapi simbol dari pertarungan senyap melawan racun peradaban. Dan di balik keberhasilan itu, berdirilah satu nama yang perlahan namun pasti meneguhkan maknanya dalam lembaran pemberantasan narkoba di ranah Minang—Kompol Dedy Adriansyah Putra.
‎Tak banyak yang tahu, bahwa pria kelahiran Pangkal Pinang, Bangka Belitung ini telah mengukir pengabdian nyaris satu dekade di bumi Minangkabau. Meski bukan putra daerah, Sumbar telah menjadi kampung keduanya—bukan sekadar karena seragam dan kewajiban, tetapi karena cinta dan dedikasi yang tak diucapkan, hanya dibuktikan.
‎Dedy bukan sosok flamboyan di depan kamera. Ia lebih memilih bekerja dalam diam, menukangi strategi, dan memimpin pasukannya dari garis depan. Sosoknya bersahaja, tutur katanya tenang, namun di balik semua itu tersembunyi ketegasan dan kecermatan yang telah berkali-kali membongkar skema peredaran narkotika dari jantung-jantung kota hingga pelosok batas provinsi.
‎Ia mengawali pengabdiannya di Sumbar sebagai Kanit II Sitindak di Direktorat Polairud Polda. Lalu, langkahnya berlanjut ke Pasaman Barat, Bukittinggi, hingga Padang. Di tiap tempat itu, Dedy bukan sekadar singgah sebagai perwira, tetapi hadir sebagai pengayom dan pelayan yang meresapi denyut masyarakat yang dilayaninya.
‎Saat menjabat Kasat Narkoba Polresta Padang, Dedy tak hanya mengungkap kasus demi kasus, tapi mulai memahat rekam jejak sebagai sosok yang tak kenal kompromi terhadap narkoba. Barulah ketika ia dipercaya memimpin Subdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumbar, kapasitasnya mencapai titik puncak yang baru.
‎Hanya dalam waktu kurang dari setahun, Subdit III yang ia pimpin telah menggagalkan peredaran ganja 47 kilogram di Padang, disusul pengungkapan 50 kilogram ganja di Rao, Pasaman. Dan akhirnya, pada 28 Agustus 2025, tonggak sejarah ditorehkan: 50 kilogram sabu-sabu berhasil diamankan—pengungkapan terbesar sepanjang sejarah narkotika Sumbar.
‎Namun, Dedy bukan tipe perwira yang menyematkan semua keberhasilan pada pundaknya sendiri. Dengan rendah hati, ia menyebut bahwa keberhasilan ini adalah buah dari kerja tim, dedikasi personel Subdit III, serta arahan dari para pimpinan—Kombes Pol Wedy Mahadi selaku Dirresnarkoba, hingga Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Try Suryanta.
‎Nama-nama seperti Iptu Istiklal, Brigadir Yogi, Brigadir Fakhrul, Briptu Rizki, Bripda Luki, Bripda Fatha, dan Bripda Alfis adalah mata rantai yang tak terpisahkan dari kemenangan itu. Mereka adalah para penjaga senyap, yang bekerja tanpa pamrih di medan yang tak selalu terlihat oleh sorot publik.
‎Yang mereka jaga bukan sekadar hukum, melainkan masa depan. Sebab satu kilogram sabu bisa menghancurkan ratusan jiwa—maka 50 kilogram adalah badai yang nyaris terjadi, namun berhasil dihentikan.
‎Dalam dunia yang kadang abu-abu, tempat batas antara godaan dan integritas menjadi samar, Dedy dan timnya memilih tetap berpijak pada prinsip. Nilai barang bukti boleh mencapai miliaran, tapi nilai kejujuran dan profesionalisme tetap tak tergantikan.
‎“Ini bukan hanya tentang angka atau prestasi,” ujar Dedy suatu kali. “Ini tentang komitmen menjaga Sumbar tetap waras, tetap kuat.”
‎Maka ketika kita menyebut namanya hari ini, bukan hanya sebagai Komisaris Polisi. Tapi sebagai simbol dari keteguhan: bahwa selama masih ada satu sosok yang berdiri tegak, maka harapan untuk sebuah negeri yang bersih dari narkoba tetap menyala.
‎Dari balik langkah senyapnya, Kompol Dedy Adriansyah Putra mengajarkan kita bahwa perjuangan tak harus gaduh. Kadang, diam-diam saja—asal benar, asal tuntas.
‎(*)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.