Latest Post

 


Padang - Pemerintah Kota (Pemko) Padang menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR), di Ruang Rapat Kantor BPKAD Kota Padang, Balai Kota Lama, Jumat (19/9/2025).

Tujuan kegiatan itu memastikan penerapan Peraturan Daerah (Perda) Kota Padang Nomor 24 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok berjalan efektif, sekaligus menyesuaikan dengan kebijakan terbaru setelah diundangkannya Peraturan Presiden (PP) Nomor 28 Tahun 2024.

Wali Kota Padang Fadly Amran menyampaikan regulasi baru dari pemerintah pusat akan memerlukan penyesuaian dalam berbagai aspek, mulai dari pengaturan iklan rokok hingga penertiban kawasan tertentu.

"KTR ini sangat penting dalam rangka mewujudkan visi Kota Padang menjadi kota pintar (smart city) dan kota sehat. Pertemuan ini juga menjadi momen untuk mengevaluasi efektivitas penegakan Perda, termasuk poin-poin yang diikutsertakan dalam penyusunannya. Dengan adanya perubahan dari pemerintah pusat, kita siap menyesuaikan," ujar Fadly Amran.

Dia menambahkan, saat ini Pemko Padang tengah menjalani penilaian Kota Sehat oleh Kementerian Kesehatan RI, sehingga hasil Monev ini diharapkan dapat menjadi masukan penting dalam penilaian untuk Kota Padang.

"Kota sehat adalah tujuan kita. Sehat infrastruktur, sehat sekolah, sehat pasar, sehat kebencanaan, dan sehat kesejahteraan sosial. Pertemuan ini diharapkan memberikan masukan yang bermanfaat bagi langkah kita ke depan," tambahnya.

Koordinator Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau Kementerian Kesehatan Benget Saragih menjelaskan, PP Nomor 28 Tahun 2024 mengatur sejumlah hal baru terkait pengendalian tembakau, dan rokok elektrik.

Pada Pasal 443, disebutkan tentang pemantauan yang menggunakan sistem informasi kesehatan terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan nasional, dan pada Pasal 445 diatur mengenai pemberian penghargaan kepada kepala daerah.

"Kemudian Pasal 449 membahas pengendalian iklan produk tembakau dan rokok elektrik pada media luar ruang. Iklan tidak boleh dipasang di fasilitas pelayan kesehatan, tempat belajar-mengajar, tempat ibadah, angkutan umum, arena bermain anak, jalan protokol, serta dalam radius 500 meter dari satuan pendidikan,” jelas Benget.

Sementara itu, perwakilan Kementerian Dalam Negeri Kurnia Fajar Darmawan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Padang yang telah memiliki Perda tentang KTR. Menurutnya, kegiatan Monev ini penting untuk mengevaluasi Perda yang ada agar selaras dengan regulasi terbaru dari pemerintah pusat.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Tim Kerja Hukor Nas P2P Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Biro Hukum Pemprov Sumbar, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Andalas Tobacco Control (ATC), serta pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Padang.

Kota Padang sendiri diketahui telah memiliki Satuan Tugas (Satgas) KTR yang pekan lalu telah melakukan sosialisasi langsung ke sejumlah fasilitas kesehatan terkait KTR. (Taufik)




Padang — Pemerintah Kota Padang berkolaborasi dengan Kejaksaan Negeri Padang menyelenggarakan kegiatan pasar murah untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan harga bahan pokok. Kegiatan ini diadakan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari tanggal 16 hingga 18 September 2025, di lokasi yang berbeda

Penelaah Teknis Kebijakan di Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Padang, Vivi Julianti menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah merupakan hasil kerja sama berbagai pihak. Dinas Perdagangan menggandeng pelaku UMKM, distributor, dan Bulog untuk menjual barang-barang dengan harga di bawah harga pasar atau harga distributor.

"Tujuan utama pasar murah ini adalah untuk pengendalian harga dan menjaga stabilitas harga, supaya tidak terjadi inflasi," ujar Vivi di lokasi pasar murah, di Lapangan Bola Voli Kelurahan Bungo Pasang, Koto Tangah, Rabu (17/9/2025). 

Memastikan harga terjangkau, panitia juga membagikan voucher kepada masyarakat. Setiap orang berhak mendapatkan dua voucher. Masing-masing voucher bernilai Rp5.000. Voucher tersebut dapat digunakan untuk membeli berbagai bahan pokok, seperti minyak goreng, beras, telur, gula, dan cabai.

Seorang warga, Neni, mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Menurutnya, harga yang ditawarkan jauh relatif murah dibandingkan dengan harga di warung. Ia berharap kegiatan ini dapat lebih sering diadakan dan menyediakan lebih banyak jenis bahan pokok.

Neni menjelaskan, untuk mendapatkan kupon, warga hanya perlu mendaftar di lokasi, dan kupon akan langsung diberikan. Ia mencontohkan, jika harga minyak goreng Rp15.000, dengan menyerahkan satu kupon senilai Rp5.000, ia hanya perlu membayar Rp10.000. 

"Harga di sini relatif murah dibanding di tempat lain," aku Neni. 

Pasar murah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.
(Wahdini / Syafiqah / Charlie)

 


Padang – Suasana halaman Masjid Agung Nurul Iman, Padang, tampak semarak dan penuh keceriaan. 

Ribuan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Padang berbusana ihram dan gamis putih, berbaris rapi mengikuti rangkaian Manasik Haji yang digelar oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Padang, Kamis (18/9/2025).

Kegiatan yang memperagakan salah satu rukun Islam ini tidak hanya diikuti anak-anak, tetapi juga disaksikan langsung oleh para orang tua yang turut mendampingi. 

Antusiasme terlihat sejak pagi, ketika anak-anak mulai melakukan prosesi tawaf mengelilingi replika Kakbah hingga wukuf di Arafah.

Kepala Seksi PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Susi Fitria, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai Manasik Haji sejak usia dini merupakan langkah edukatif yang sarat nilai agama.

“Kegiatan Manasik Haji ini sangat penting bagi anak-anak kita. Semoga mampu menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini dan kelak menjadikan mereka generasi yang saleh dan salehah. Mudah-mudahan mereka benar-benar bisa menunaikan ibadah haji ke Baitullah nantinya,” ujar Susi.

Susi juga menekankan pentingnya edukasi ibadah haji seiring pendidikan lain bagi anak-anak. Ia berterima kasih kepada Himpaudi Kota Padang yang secara konsisten menggelar kegiatan ini setiap tahun.

Sementara itu, Ketua Himpaudi Kota Padang, Desi Susanti, menjelaskan kegiatan Manasik Haji tahun ini diikuti lebih dari 1.432 murid PAUD dari seluruh kecamatan di Kota Padang. Peserta terbagi dalam 11 kloter yang mewakili masing-masing kecamatan.

Desi menegaskan, Himpaudi akan terus berkontribusi dalam mendukung dunia pendidikan di Kota Padang.

“Upaya ini juga bagian dari mendukung visi Wali Kota Padang untuk mewujudkan Kota Padang sebagai Smart City dan kota sehat berlandaskan agama serta budaya. Kami siap ikut bergerak demi mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak mulia,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, ribuan anak PAUD di Kota Padang tak hanya belajar tata cara ibadah haji, tetapi juga diperkenalkan pada makna mendalam dari nilai-nilai keislaman sejak usia dini. (Hariz/Charlie)

 


Padang – Rangkaian verifikasi lapangan Penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) di Kota Padang resmi berakhir pada Jumat, 19 September 2025.

Kegiatan ditutup dengan Focus Group Discusion (FGD) di salah satu rumah makan di Kota Padang. Selama dua hari, tim penilai pusat meninjau 13 lokasi yang mewakili sembilan tatanan kota sehat, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, pasar, industri, pariwisata, hingga pengelolaan lingkungan.

Asisten III Administrasi Umum Setdako Padang, Corri Saidan, mengatakan verifikasi lapangan ini menjadi gambaran sejauh mana Kota Padang memenuhi kriteria kota sehat.

“Bukan hanya penilaian, tapi juga menyasar pada kebiasaan hidup masyarakat. Dari hasil penilaian tentu ada catatan dari tim, dan apa yang dilakukan di lapangan diharapkan benar-benar berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya saat menutup kegiatan verifikasi KKS. 

Sementara itu, tim penilai pusat Rusdy Tahir dari Sekretariat Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM menilai, inovasi yang dilakukan Kota Padang sudah berjalan baik diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat.

“Semangat dan kerja nyata tim di lapangan luar biasa, Kita berharap inovasi yang dilakukan bisa menjadi kegiatan yang berkelanjutan,” katanya.

Hal senada juga disampaikan tim penilai pusat lainnya, Prilia Hamda Yuswindasari dari Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan. Ia menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan kerja sama Pemerintah Kota Padang selama proses verifikasi.

“Kami berharap komitmen dari lintas OPD dapat terus terjalin dalam mengimplementasikan sembilan tatanan Kabupaten/Kota Sehat. Dengan terwujudnya Kota Sehat, masyarakat Padang secara keseluruhan akan merasakan manfaatnya,” tukasnya (MA / Charlie)

 


Padang – Tim Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Pusat melakukan penilaian lapangan di Kota Padang. Tahun ini, Padang berhasil masuk nominasi penerima penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara Tingkat Nasional 2025.

Kedatangan tim verifikasi yang dipimpin oleh Rusdy Tahir dari Sekretariat Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementerian UMKM, serta Prilia Hamda Yuswindasari dari Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, disambut Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, bersama Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Padang, Rukayah Anwar, Kamis (18/9/2025). 

Saat meninjau SMPN 8 Padang sebagai salah satu lokus penilaian, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyampaikan rasa bangganya.

"Alhamdulillah, kita cukup bangga dengan sekolah ini dan anak-anak kita. Semua tidak direkayasa. Setiap kali ditanya, mereka bisa menjawab dengan baik, dan semua kriteria penilaian insya Allah terpenuhi. Mudah-mudahan Padang menjadi yang terbaik dalam penilaian Kota Sehat ke depan," ujarnya.

Maigus menambahkan, di sekolah tersebut terdapat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), pengolahan sampah, kantin sehat, hingga green house yang menjadi daya dukung penilaian. Menurutnya, perilaku sehat yang ditunjukkan siswa bukanlah rekayasa, melainkan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.

Sementara itu, Rusdy Tahir berharap sejumlah lokus yang dikunjungi, salah satunya Goa Padayo Kelelawar, dapat memberi dampak positif bagi perekonomian, khususnya sektor pariwisata. 

“Hal ini tentu sangat berguna dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Senada, Prilia Hamda Yuswindasari menilai secara keseluruhan penyelenggaraan KKS di Padang sudah berjalan baik.

 “Koordinasi dengan pihak kesehatan juga siaga, dengan penilaian KKS diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat, begitu juga dengan Kota Padang secara umum,” ungkapnya.

Penilaian berlangsung selama dua hari, Kamis–Jumat (18–19/9/2025). Pada hari pertama verifikasi, tim meninjau sejumlah lokus, di antaranya Sekretariat Forum Kota Sehat Padang (Penilaian kelembagaan), SMPN 8 Padang (Tatanan satuan pendidikan), Sekretariat Forum Kecamatan Lubuk Begalung (Penilaian kelembagaan).

Goa Kelelawar Padayo (Tatanan pariwisata) , PT Semen Padang (Tatanan perkantoran dan perindustrian), SLRT Bundo Kanduang, (Tatanan perlindungan sosial) KSB Langit Lolong Belanti (Tatanan penanggulangan bencana), Puskesmas Lubuk Buaya (Tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri) , serta Batik Tanah Liek (Tatanan perkantoran dan perindustrian). (MA/Charlie)

 


PADANG – SMA Praja Nusantara Sumatra Barat diharapkan berperan besar dalam melahirkan generasi unggul dan berintegritas. Harapan tersebut disampaikan Staf Ahli Wali Kota Padang Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Syahrial Kamat, saat menghadiri pengukuhan praja muda, madya, dan nindya angkatan ke- IV di Hotel Pangeran Beach, Padang, Kamis (18/9/2025).

Ia menekankan bahwa pendidikan semi-militer di SMA Praja Nusantara memiliki peran besar dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul dan berintegritas.

 Menurutnya, pola pendidikan tersebut sejalan dengan visi Kota Padang sebagai Kota Pendidikan dan Padang Juara, serta mendukung terwujudnya Kota Pintar dan Kota Sehat.

“Tentu Kota Sehat itu didukung oleh orang yang cerdas,” ujar Syahrial Kamat yang juga Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang.

Ia menjelaskan, SMA Praja melatih dua karakter penting bagi peserta didiknya, yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill mencakup kedisiplinan, keteraturan, serta kecerdasan, sedangkan soft skill meliputi kepemimpinan, komunikasi, manajemen waktu, dan kolaborasi. 

“Kepemimpinan di sini tentu utamanya adalah kepemimpinan diri sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Syahrial Kamat menaruh harapan besar kepada para praja yang baru dikukuhkan agar dapat menjadi bagian dari generasi emas Indonesia 2045. 

Ia optimistis SMA Praja Nusantara mampu mencetak SDM unggul yang kelak membawa kemajuan bagi Kota Padang maupun bangsa.(Wahdini / Syafiqah / Mizwa / Charlie)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.