Latest Post

 








Padang – Pengurus Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD) Sumatra Barat periode 2025-2029 resmi dikukuhkan di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Minggu (21/9/2025).

Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang baru dikukuhkan sebagai Ketua Umum IKTD Sumbar, menegaskan bahwa organisasi ini merupakan wadah kekompakan, kekeluargaan yang harus mampu menjadi perekat persatuan. 

“Bersama pengurus kita akan melaksanakan rapat kerja untuk memajukan daerah, ke depan akan didirikan rumah singgah untuk perantau yang berkunjung ke Kota Padang. Sejumlah program juga sedang disiapkan untuk memperkuat kontribusi IKTD,” kata Fadly yang juga putra daerah Tanah Datar.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, berharap pengurus yang baru dikukuhkan dapat menjaga kekompakan dan kebersamaan dengan para perantau.

“Sinergi sesama perantau harus terus dijaga, baik di Sumbar maupun di daerah lain. Perantau punya peran besar memberikan saran dan masukan, dan kami siap bekerja,” ujarnya.

Eka Putra juga berpesan kepada Wali Kota Padang Fadly Amran agar memberi perhatian kepada mahasiswa asal Tanah Datar yang menempuh pendidikan di Kota Padang.

Sekda Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, menambahkan bahwa IKTD hadir untuk mewadahi masyarakat asal Tanah Datar di rantau.

“Harapannya, IKTD bisa terus berkontribusi dalam pembangunan Sumbar dan Indonesia. Selain pemersatu perantau, IKTD juga menjaga nilai adat, budaya, dan tradisi agar tetap diwariskan,” jelasnya.

Susunan pengurus IKTD Sumbar periode 2025-2029 yakni Ketua Umum Fadly Amran, Ketua Harian Hendri Nofrianto, Sekretaris Umum Hardi Sulthani, dan Bendahara Umum Mardiah Muluk. (MA/Taufik)

 


Padang – Suasana Pantai Padang sejak Sabtu (20/9/2025) pagi tampak ramai oleh ratusan peserta yang bergotong royong membersihkan area pesisir. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan World Cleanup Day (WCD) 2025 yang dipusatkan di kawasan belakang Hotel Pangeran hingga Pantai Muaro Lasak.

Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir mengatakan, aksi bersih pantai ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan. 

“Kebersihan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam agama, kita diajarkan menjaga kebersihan karena itu menentukan ibadah seseorang. Dari sini kita ingin menguatkan semangat Padang Rancak yang menjadi program unggulan Wali Kota,” ujarnya.

Ia menambahkan, menjaga keindahan kota tidak hanya dilakukan dengan membersihkan sampah, tetapi juga melalui penataan taman, pemanfaatan pekarangan, hingga menjaga lingkungan di sekitar rumah. 

“Terpenting adalah keteladanan. Semua pihak harus menjadi motor penggerak agar budaya bersih bisa tumbuh di tengah masyarakat,” jelasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Fadelan Fitra Masta, menuturkan bahwa peringatan WCD diikuti secara serentak di seluruh 104 kelurahan di Kota Padang. 

“Selain di pantai, kita juga mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan di depan rumah masing-masing. Aksi ini melibatkan petugas DLH, perwakilan kelurahan di Kecamatan Padang Barat, serta komunitas bank sampah,” katanya.

Melalui kegiatan ini, Pemko Padang berharap kebersihan menjadi budaya bersama, sehingga wajah kota semakin indah dan nyaman untuk semua. (Hariz / Charlie)



 
Padang – Kota Tua Festival 2025 resmi ditabuh, Jumat (19/9/22025). Kegiatan itu dipusatkan di GOR HTT, Pondok. 

Festival yang digagas Himpunan Tjinta Teman (HTT) Pusat Padang bersama WHTT, serta berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Sumatera Barat ini akan berlangsung selama sembilan hari, mulai 19 hingga 27 September 2025. Sejumlah sajian budaya, kuliner, hingga UMKM ikut memeriahkan agenda tahunan ini.

Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya festival tersebut. 

Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya wadah hiburan, tetapi juga berkontribusi nyata dalam menggerakkan ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat daya tarik wisata Kota Padang.

“Pemerintah Kota Padang mengapresiasi pelaksanaan Kota Tua Festival. Harapannya, kegiatan ini mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat pariwisata kota kita,” ujar Fadly.

Mengusung tema “Urang Padang Jalan Barampek”, festival tahun ini sejalan dengan program unggulan Jelajah Padang yang digencarkan Pemko. 

Program tersebut bertujuan memperkenalkan lebih luas potensi wisata, sejarah, dan keberagaman budaya yang dimiliki Kota Padang.

“Padang adalah kota multietnis. Melalui festival ini kita perlihatkan semangat kebersamaan, meski berbeda latar belakang tetap satu tujuan menjaga persatuan,” tambahnya.

Dukungan juga datang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Lila Yanwar, yang hadir mewakili Gubernur. Lila menilai festival budaya menjadi sarana efektif untuk mempromosikan Sumatera Barat, khususnya Padang, sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

Festival yang berlangsung hingga sepekan lebih itu menghadirkan pertunjukan seni budaya dari etnis Tionghoa, India, Nias, dan Minangkabau. Tidak hanya itu, tersedia bazar UMKM dan kuliner khas, permainan tradisional, ajang Kota Tua Got Talent, hingga kegiatan sosial berupa donor darah.

Kehadiran sejumlah tokoh juga menambah semarak acara, di antaranya Ketua Dekranasda Sumbar Ny. Harneli, Ketua BKOW Sumbar Ny. Dianita Maulin Vasko, Anggota DPRD Sumbar Albert Hendra Lukman yang juga mewakili Ketua HTT Pusat Padang, serta jajaran Forkopimda Sumbar dan Kota Padang.

Ragam suguhan dan nuansa kebersamaan lintas budaya di kegiatan Kota Tua Festival 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang memperkuat identitas Padang sebagai kota sejarah, kota budaya, sekaligus destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat. (Hariz / Charlie)

 


Padang - Pemerintah Kota (Pemko) Padang menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR), di Ruang Rapat Kantor BPKAD Kota Padang, Balai Kota Lama, Jumat (19/9/2025).

Tujuan kegiatan itu memastikan penerapan Peraturan Daerah (Perda) Kota Padang Nomor 24 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok berjalan efektif, sekaligus menyesuaikan dengan kebijakan terbaru setelah diundangkannya Peraturan Presiden (PP) Nomor 28 Tahun 2024.

Wali Kota Padang Fadly Amran menyampaikan regulasi baru dari pemerintah pusat akan memerlukan penyesuaian dalam berbagai aspek, mulai dari pengaturan iklan rokok hingga penertiban kawasan tertentu.

"KTR ini sangat penting dalam rangka mewujudkan visi Kota Padang menjadi kota pintar (smart city) dan kota sehat. Pertemuan ini juga menjadi momen untuk mengevaluasi efektivitas penegakan Perda, termasuk poin-poin yang diikutsertakan dalam penyusunannya. Dengan adanya perubahan dari pemerintah pusat, kita siap menyesuaikan," ujar Fadly Amran.

Dia menambahkan, saat ini Pemko Padang tengah menjalani penilaian Kota Sehat oleh Kementerian Kesehatan RI, sehingga hasil Monev ini diharapkan dapat menjadi masukan penting dalam penilaian untuk Kota Padang.

"Kota sehat adalah tujuan kita. Sehat infrastruktur, sehat sekolah, sehat pasar, sehat kebencanaan, dan sehat kesejahteraan sosial. Pertemuan ini diharapkan memberikan masukan yang bermanfaat bagi langkah kita ke depan," tambahnya.

Koordinator Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau Kementerian Kesehatan Benget Saragih menjelaskan, PP Nomor 28 Tahun 2024 mengatur sejumlah hal baru terkait pengendalian tembakau, dan rokok elektrik.

Pada Pasal 443, disebutkan tentang pemantauan yang menggunakan sistem informasi kesehatan terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan nasional, dan pada Pasal 445 diatur mengenai pemberian penghargaan kepada kepala daerah.

"Kemudian Pasal 449 membahas pengendalian iklan produk tembakau dan rokok elektrik pada media luar ruang. Iklan tidak boleh dipasang di fasilitas pelayan kesehatan, tempat belajar-mengajar, tempat ibadah, angkutan umum, arena bermain anak, jalan protokol, serta dalam radius 500 meter dari satuan pendidikan,” jelas Benget.

Sementara itu, perwakilan Kementerian Dalam Negeri Kurnia Fajar Darmawan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Padang yang telah memiliki Perda tentang KTR. Menurutnya, kegiatan Monev ini penting untuk mengevaluasi Perda yang ada agar selaras dengan regulasi terbaru dari pemerintah pusat.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Tim Kerja Hukor Nas P2P Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Biro Hukum Pemprov Sumbar, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Andalas Tobacco Control (ATC), serta pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Padang.

Kota Padang sendiri diketahui telah memiliki Satuan Tugas (Satgas) KTR yang pekan lalu telah melakukan sosialisasi langsung ke sejumlah fasilitas kesehatan terkait KTR. (Taufik)




Padang — Pemerintah Kota Padang berkolaborasi dengan Kejaksaan Negeri Padang menyelenggarakan kegiatan pasar murah untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan harga bahan pokok. Kegiatan ini diadakan selama tiga hari berturut-turut, mulai dari tanggal 16 hingga 18 September 2025, di lokasi yang berbeda

Penelaah Teknis Kebijakan di Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Padang, Vivi Julianti menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah merupakan hasil kerja sama berbagai pihak. Dinas Perdagangan menggandeng pelaku UMKM, distributor, dan Bulog untuk menjual barang-barang dengan harga di bawah harga pasar atau harga distributor.

"Tujuan utama pasar murah ini adalah untuk pengendalian harga dan menjaga stabilitas harga, supaya tidak terjadi inflasi," ujar Vivi di lokasi pasar murah, di Lapangan Bola Voli Kelurahan Bungo Pasang, Koto Tangah, Rabu (17/9/2025). 

Memastikan harga terjangkau, panitia juga membagikan voucher kepada masyarakat. Setiap orang berhak mendapatkan dua voucher. Masing-masing voucher bernilai Rp5.000. Voucher tersebut dapat digunakan untuk membeli berbagai bahan pokok, seperti minyak goreng, beras, telur, gula, dan cabai.

Seorang warga, Neni, mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Menurutnya, harga yang ditawarkan jauh relatif murah dibandingkan dengan harga di warung. Ia berharap kegiatan ini dapat lebih sering diadakan dan menyediakan lebih banyak jenis bahan pokok.

Neni menjelaskan, untuk mendapatkan kupon, warga hanya perlu mendaftar di lokasi, dan kupon akan langsung diberikan. Ia mencontohkan, jika harga minyak goreng Rp15.000, dengan menyerahkan satu kupon senilai Rp5.000, ia hanya perlu membayar Rp10.000. 

"Harga di sini relatif murah dibanding di tempat lain," aku Neni. 

Pasar murah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.
(Wahdini / Syafiqah / Charlie)

 


Padang – Suasana halaman Masjid Agung Nurul Iman, Padang, tampak semarak dan penuh keceriaan. 

Ribuan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Padang berbusana ihram dan gamis putih, berbaris rapi mengikuti rangkaian Manasik Haji yang digelar oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kota Padang, Kamis (18/9/2025).

Kegiatan yang memperagakan salah satu rukun Islam ini tidak hanya diikuti anak-anak, tetapi juga disaksikan langsung oleh para orang tua yang turut mendampingi. 

Antusiasme terlihat sejak pagi, ketika anak-anak mulai melakukan prosesi tawaf mengelilingi replika Kakbah hingga wukuf di Arafah.

Kepala Seksi PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Susi Fitria, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai Manasik Haji sejak usia dini merupakan langkah edukatif yang sarat nilai agama.

“Kegiatan Manasik Haji ini sangat penting bagi anak-anak kita. Semoga mampu menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini dan kelak menjadikan mereka generasi yang saleh dan salehah. Mudah-mudahan mereka benar-benar bisa menunaikan ibadah haji ke Baitullah nantinya,” ujar Susi.

Susi juga menekankan pentingnya edukasi ibadah haji seiring pendidikan lain bagi anak-anak. Ia berterima kasih kepada Himpaudi Kota Padang yang secara konsisten menggelar kegiatan ini setiap tahun.

Sementara itu, Ketua Himpaudi Kota Padang, Desi Susanti, menjelaskan kegiatan Manasik Haji tahun ini diikuti lebih dari 1.432 murid PAUD dari seluruh kecamatan di Kota Padang. Peserta terbagi dalam 11 kloter yang mewakili masing-masing kecamatan.

Desi menegaskan, Himpaudi akan terus berkontribusi dalam mendukung dunia pendidikan di Kota Padang.

“Upaya ini juga bagian dari mendukung visi Wali Kota Padang untuk mewujudkan Kota Padang sebagai Smart City dan kota sehat berlandaskan agama serta budaya. Kami siap ikut bergerak demi mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak mulia,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, ribuan anak PAUD di Kota Padang tak hanya belajar tata cara ibadah haji, tetapi juga diperkenalkan pada makna mendalam dari nilai-nilai keislaman sejak usia dini. (Hariz/Charlie)

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.