PADANG— Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Museum Adityawarman atas keberhasilannya meraih penghargaan Kategori Museum dalam ajang Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025 yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan RI.
Apresiasi itu disampaikan Gubernur saat menerima audiensi Kepala UPTD Museum Adityawarman, Tuti Alawiyah bersama jajaran Sri Ramayani (Kasubag TU) dan Ardianto (Kasi Pelayanan dan Edukasi) di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (6/11/2025).
Penghargaan bergengsi tersebut diterima Museum Adityawarman pada malam puncak AKI 2025 yang berlangsung di Plasa Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Selatan, Selasa (21/10/2025). Tahun ini, AKI mengangkat tema “Merawat Harmoni Budaya, Menginspirasi Dunia.”
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi mengapresiasi kerja keras pengelola museum dan berharap prestasi tersebut menjadi motivasi untuk terus memajukan kebudayaan daerah. Ia juga mendorong agar Museum Adityawarman lebih aktif menggelar kegiatan menarik guna menarik minat masyarakat berkunjung.
“Lokasi museum ini sangat strategis. Kalau bisa, manfaatkan untuk berbagai event budaya agar suasananya makin hidup dan ramai. Misalnya, bisa dibuat lomba bercerita tentang tokoh-tokoh perjuangan di Sumbar seperti yang dilakukan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Bisa juga berkolaborasi dengan dinas lain agar kegiatan makin beragam,” pesan Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Adityawarman, Tuti Alawiyah, menyampaikan bahwa penghargaan AKI memiliki banyak kategori, mulai dari pemerintahan daerah, maestro, taman budaya, hingga museum. Dari sepuluh penerima terbaik nasional, dua di antaranya berasal dari Sumatera Barat, yakni Museum Adityawarman dan Museum Kelahiran Bung Hatta.
Tuti mengaku bersyukur atas dukungan dan masukan dari Gubernur. Ia menyebut salah satu tantangan utama museum saat ini adalah masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya museum sebagai sumber pengetahuan dan pelestarian budaya.
“Pak Gubernur sangat mendukung kami untuk memperkuat branding museum. Beliau mendorong agar Museum Adityawarman lebih aktif mengadakan kegiatan, seperti lomba-lomba anak SD, PAUD, atau TK, yang juga melibatkan orang tua. Kita juga punya aula dan taman yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan budaya dan edukatif,” jelas Tuti.
Ia menambahkan, museum juga berencana menjalin kerja sama dengan berbagai instansi dan pelaku wisata agar Museum Adityawarman bisa masuk dalam paket perjalanan wisata (trip) yang ditawarkan oleh agen perjalanan. Dengan begitu, museum bisa lebih dikenal sekaligus menjadi destinasi edukatif bagi wisatawan.
Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 diterima langsung oleh Kepala UPTD Museum Adityawarman, Tuti Alawiyah, di Jakarta pada 21 Oktober lalu. (adpsb/cen)
PADANG — Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy menegaskan percepatan pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru–Padang tak bisa hanya mengandalkan kerja teknis. Menurutnya, pemerintah perlu menempuh pendekatan sosial dan budaya agar masyarakat ikut menjadi bagian dari proses pembangunan itu sendiri.
“Pembangunan ini sudah berjalan tujuh tahun, dan itu waktu yang lama. Ini harus jadi pelajaran agar tidak terulang lagi. Kita perlu kerja bareng dan memahami kondisi sosial di lapangan,” ujar Vasko saat memimpin rapat lanjutan proyek Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru–Padang di Istana Gubernuran, Senin (3/11/2025).
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkup Pemprov Sumbar, di antaranya Asisten Administrasi Umum, Medi Iswandi; Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Adib Alfikri; Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Tasliatul Fuaddi; Kepala Dinas PMD, Yozawardi Usama Putra.
Selain itu juga hadir, Kepala Dinas Kehutanan, Ferdinal Asmin; Kepala Biro Pemerintahan, Edzedin Zein; Plt. Kepala Dinas BMCKTR, Dedi Rinaldi; Plt. Kepala Bappeda, Yudha Prima; Kepala Biro PBJ, Cherry; Kepala Biro Administrasi Pembangunan, Ria Wijayanti serta pihak PT Hutama Karya (Persero) selaku pelaksana proyek.
Menurut Vasko, hambatan pembangunan bukan semata soal teknis, melainkan karena kurangnya pemahaman terhadap adat dan karakter masyarakat Minangkabau.
“Orang Minang itu tidak sulit, asal tahu cara mendekatinya. Kalau komunikasinya benar, mereka justru akan bantu,” tegasnya.
Vasko menargetkan, pembangunan ruas tol tahap kedua ini dapat diselesaikan dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Untuk itu, ia meminta seluruh jajaran Pemprov Sumbar memperkuat koordinasi dengan Hutama Karya serta menyiapkan alternatif trase yang mempertimbangkan aspek sosial dan teknis secara seimbang.
“Pertimbangan sosial jangan sampai jadi penghambat. Justru dari situ harus lahir solusi,” katanya lagi.
Menutup rapat, Vasko menekankan pentingnya sinergi lintas pihak agar pembangunan ruas Padang–Pekanbaru berjalan sesuai target.
“Yang penting kita satu suara, jalan bersama. Saya optimistis tol ini bisa selesai tepat waktu,” pungkasnya.
Sementara itu, Vice President Divisi Perencanaan PT Hutama Karya (Persero), Dhono Nugroho, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemprov Sumbar terhadap kelanjutan proyek strategis nasional tersebut.
“Rapat hari ini sangat baik. Kami merasa didukung penuh oleh Pemprov Sumbar, terutama berkat dorongan dari Pak Wakil Gubernur. Itu membuat kami semakin optimistis,” ujarnya.
Proyek Tol Trans Sumatera ruas Padang–Pekanbaru memiliki total panjang 255,06 kilometer, dengan beberapa segmen yang melintasi wilayah Sumbar, yakni:
1. Bangkinang – Pangkalan (Tahap III) : 22 km
2. Pangkalan – Payakumbuh : 34,95 km
3. Payakumbuh – Bukittinggi : 32,8 km
4. Bukittinggi – Sicincin : 40,01 km
5. Sicincin – Padang : 36,6 km
Diketahui, proyek lanjutan pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru–Padang ini termasuk 50 pembangunan jalan tol yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dimasa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Itu tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 16 tahun 2025 tentang perubahan daftar Proyek Strategis Nasional.
Peraturan itu merupakan perubahan kedelapan dari Permenko Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 dan ditandatangani oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 24 September 2025 lalu. (adpsb/cen)