Latest Post







Padang - Wali Kota Padang, Fadly Amran sepemahaman dengan DPRD setempat terkait sejumlah langkah strategis yang mesti diambil dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.

Diakuinya, pemangkasan dana transfer dari pusat untuk 2026 mesti disikapi dengan arif bijaksana agar program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat terealisasi dengan maksimal. 

"Tentunya memang perlu kekreatifitasan dalam mengelola APBD di tahun 2026 mendatang," kata Fadly Amran usai memghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Padang Dalam Rangka Penyampaian Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap RAPBD Tahun Anggaran 2026 di Ruang Sidang DPRD Kota Padang, Senin (10/11/2025). 

Rapat penyampaian Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap RAPBD Tahun Anggaran 2026 dipimpin langsung Ketua DPRD kota Padang, Muharlio dengan dihadiri anggota DPRD Kota Padang, serta seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemko) Padang.

Dalam pandangan umumnya, masing-masing perwakilan dari Fraksi DPRD. Sejumlah fraksi memberi apresiasi terhadap kerja keras Pemko Padang dalam menyusun RAPBD 2026 ini.

Juga ditegaskan bahwa dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2026 diperlukan peningkatan efektivitas. 

Seperti yang disampaikab Fraksi Gerindra dan Fraksi PAN. Kedua fraksi itu menilai bahwa pemangkasan dari pusat tidak boleh menjadi halangan bagi Pemko Padang dalam memberikan pelayanan maksimal, justru kebijakan pemerintah pusat itu harus dijadikan sebagai motivasi tambahan dalam mencari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) lain dengan mengoptimalkan setiap sumber daya yang ada. 

APBD 2026 juga tetap harus memprioritaskan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penanggulangan bencana.

"Mudah-mudahan dengan saran, masukan, dan pertanyaan ini dapat kami jadikan bahan untuk memberikan jawaban dari Pemko Padang nantinya," terang Fadly Amran. 

Setelah mendengarkan pandangan umum fraksi kali, Pemko Padang akan menyampaikan tanggapan resmi pada rapat paripurna berikutnya. (Taufik/Aysha)

 


Padang - Pencari kerja di Kota Padang nampak masih lesu darah. Begitu "Padang Job Fair 2025" dibuka secara hybrid (melalui daring maupun tatap muka), akan tetapi para pencari kerja masih "malu-malu kucing" untuk mendaftarkan diri. 

"Hingga Senin sore ini, pencari kerja yang mendaftar lewat aplikasi 'Padang Mobile' baru sekitar 161 orang," ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang, Ferri Erviyan Rinaldy, saat rapat terakhir "Padang Job Fair 2025" di Balai Kota Padang, Senin (10/11/2025) sore. 

Diketahui, "Padang Job Fair 2025" merupakan bursa kerja bagi para pencari kerja. Memudahkan para pencari kerja, Pemko Padang menggelar bursa kerja secara daring serta secara tatap muka. Pelaksanaan secara daring dilakukan melalui aplikasi "Padang Mobile". 

"Kita buka pendaftaran secara daring untuk menghindari kerumunan saat dilakukan tatap muka nanti," ungkap Ferri. 

Sementara, pelaksanaan "Padang Job Fair 2025" secara tatap muka dilaksanakan pada 12-13 November di Gedung Youth Center. 
Sebanyak 50 perusahaan ternama membuka kesempatan bagi para generasi muda angkatan kerja untuk ikut bergabung. Sebanyak 1.377 lowongan pekerjaan tersedia. 

Namun begitu, menjelang hari-H pelaksanaan "Padang Job Fair 2025" secara tatap muka, jumlah pendaftar secara online di aplikasi "Padang Mobile" masih minim. Angka pencari kerja baru sekitar seratus limapuluhan orang.

"Angka ini masih jauh dari harapan, padahal kita sangat berkeinginan untuk menekan angka pengangguran," jelasnya. 

Sementara, Asisten II Setdako Padang, Didi Aryadi melihat, masih minimnya angka pencari kerja di Kota Padang menimbulkan asumsi beragam. Didi menilai hal ini bisa saja dikarenakan tidak banyaknya jumlah pencari kerja di Padang. Atau dikarenakan para lulusan Perguruan Tinggi (PT) telah banyak yang membuka usaha sendiri. 

"Atau bisa saja karena banyak yang gagap teknologi (gaptek), itu asumsi sementara kita," ujar Didi. 

Asisten II mengimbau seluruh pencari kerja untuk tidak melewatkan kesempatan bursa kerja yang digagas Pemko Padang. Pencari kerja diharapkan segera mendownload aplikasi "Padang Mobile" lewat Playstore. Kemudian mendaftarkan diri di aplikasi tersebut. 

"Bagi yang belum mendapatkan pekerjaan sesuai harapan, ayo buka aplikasi 'Padang Mobile' dan daftarkan diri, atau ikuti pendaftaran secara tatap muka di Gedung Youth Center, pada 12-13 November ini," imbau Didi. 

Dinas Kominfo sebagai penyedia aplikasi "Padang Mobile" mencatat, hingga Senin sore sebanyak 151 orang sudah mendaftarkan diri melalui aplikasi tersebut. Pencari kerja terbanyak adalah perempuan sebanyak 87 orang dan laki-laki sebanyak 74 orang. 

Pelamar kerja berdasarkan pendidikan terbanyak yakni S-1/D-IV/Profesi sebanyak 120 orang. Kemudian diikuti pelamar dari tingkat pendidikan D-III sebanyak 24 orang, SLTA sederajat sebanyak 14 orang, S-2 sebanyak 3 orang.(Charlie)

 ‎


PADANG – Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) untuk masa bakti 2025-20230 telah resmi dilantik. Acara pelantikan yang berlangsung khidmat di Padang, Senin (10/11/2025), menandai dimulainya era kepemimpinan baru yang akan fokus pada penguatan hak dan kesejahteraan pekerja transportasi di wilayah Sumbar.

‎Yunisman secara resmi dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Daerah FSPTI Provinsi Sumatra Barat periode 2025-2030. Pelantikan ini dilakukan langsung oleh Ketum FSPTI.

‎Komitmen Pengurus Baru

‎Dalam sambutannya usai dilantik, Ketua FSPTI Provinsi Sumbar Yunisman menyampaikan komitmennya untuk menjalankan amanah organisasi dengan penuh tanggung jawab.

‎"Kami menyadari tantangan yang dihadapi oleh sektor transportasi dan para pekerja di Sumatra Barat sangat kompleks. Kepengurusan baru ini berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak normatif anggota, meningkatkan kompetensi, serta memastikan terciptanya kemitraan yang harmonis antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah," ujar Yunisman.

‎Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dan internal organisasi untuk mewujudkan cita-cita FSPTI sebagai serikat pekerja yang kuat, mandiri, dan profesional.

‎Arahan dari Pusat

‎Sementara itu, Ketua Umum DPP FSPTI, M. Nasir, yang turut hadir dan memberikan arahan, mengapresiasi terbentuknya kepengurusan FSPTI Sumbar yang baru. Dalam arahannya, M. Nasir menegaskan bahwa peran serikat pekerja kian vital di tengah dinamika ekonomi dan ketenagakerjaan saat ini.

‎"FSPTI di Sumatra Barat harus menjadi lokomotif perubahan. Saya berpesan kepada Ketua terpilih dan seluruh jajaran pengurus untuk memegang teguh AD/ART organisasi, fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia anggota, dan senantiasa menjunjung tinggi prinsip musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan. Pekerja adalah aset bangsa, dan FSPTI wajib memastikan mereka mendapatkan perlindungan dan kesejahteraan yang layak," tegas M. Nasir.

‎(SRP)





 


Padang - Kota Padang lagi-lagi mencatatkan dirinya sebagai kota dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Sumatera Barat. Angka IPM ibu kota provinsi itu jauh di atas daerah lain. 

"Alhamdulillah, IPM kita terus meningkat dan teratas dibanding kabupaten / kota lain di Sumbar,' ujar Wali Kota Padang, Fadly Amran, Senin (10/11/2025). 

IPM merupakan indikator untuk mengukur kualitas hidup masyarakat suatu wilayah berdasarkan tiga dimensi dasar. Seperti umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak. 

IPM memberikan gambaran komprehensif tentang pencapaian pembangunan manusia di suatu daerah, di mana semakin tinggi nilai IPM, semakin baik pencapaiannya. 

Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang, Dessi Febriyanti saat dikonfirmasi Diskominfo Padang menjelaskan, pihaknya mencatat, IPM Kota Padang berada di angka 84,93 (November 2025). Angka ini naik dibanding tahun 2024 (84,38). 

"Kota Padang sudah empat tahun belakangan ini mencatatkan IPM tertinggi di Sumbar," jelasnya. 

Terus menanjaknya IPM di Padang selama kurun waktu empat tahun belakangan menandakan kota ini telah memenuhi tiga dimensi dasar. Yakni tingkat kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat yang terus membaik. 

"Tentunya ini membuktikan kalau pembangunan manusia di Padang terus bergerak ke arah yang lebih baik," ungkap Dessi. 

Disebut Dessi, sebenarnya Kota Padang memang pantas menjadi kota tertinggi IPM dibanding daerah lain. Status sebagai ibukota provinsi membuat daerah ini memiliki fasilitas yang lengkap. Seperti rumah sakit yang banyak, sekolah lengkap, serta perputaran ekonomi yang terus bergerak kencang.  

"Ini tentunya normal saja terjadi di ibukota provinsi," jelasnya. 

Dessi berharap, IPM Kota Padang tidak turun di tahun depan. Menurutnya ada satu dimensi yang harus menjadi perhatian lebih agar IPM tidak turun. Seperti angka perekonomian yang harus tetap terjaga. 

"Ketiga dimensi itu saling keterkaitan sebenarnya, dan ketiganya harus terjaga agar IPM tetap membaik setiap waktunya," ujar Kepala BPS Padang itu.

Peningkatan IPM tidak hanya mencerminkan keberhasilan pembangunan suatu daerah, tetapi juga menjadi indikator penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, ketika masyarakat Indonesia diharapkan hidup lebih sehat, cerdas, dan sejahtera.(Charlie)



BUKITTINGGI -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah membuka Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Angkatan II Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar di Istana Bung Hatta Bukittinggi, Minggu (9/10/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Anggota DPRD Sumbar, Hj. Yesi Endriani, S.M, Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar, Dedy Diantolani, S.Sos., M.M, Kabid pengembangan pemuda Dispora Sumbar, Ilmi, ST, Kepala Bidang dan Pejabat Fungsional di lingkungan Dispora Sumbar serta para peserta Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Angkatan II Tahun 2025.

Dalam sambutannya, gubernur Mahyeldi mengatakan Pemuda adalah objek dan subjek pembangunan sangatlah penting dalam pembangunan bangsa, dan pemuda Adalah merupakan sumber daya manusia utama untuk pembangunan ekonomi dan agen kunci untuk perubahan sosial dan inovasi teknologi. 

"Pemuda adalah sumber daya manusia (SDM) utama dalam pembangunan ekonomi yang merupakan agen kunci dalam melakukan perubahan sosial dan inovasi teknologi," kata Mahyeldi.

Bahkan sejak dulu pemuda menjadi faktor penting keberhasilan pembangunan. Jumlah pemuda yang besar tentunya menjadi modal bagi peningkatan produktivitas nasional jika didukung kualitas dan karakter yang unggul.

"Pemuda merupakan aset berharga yang harus diberikan pelayanan untuk menjadi mandiri dan maju," ucapnya.

Disamping itu pemuda Adalah sebagai tulang punggung perekonomian yang harus mampu memikul tanggung jawab demi memajukan bangsa, pemuda harus bisa melanjutkan dan mengisi peranannya untuk pembangunan dan perbaikan bangsa, dengan menggali kembali eksistensi dalam cita-cita kemandirian bangsa dibidang perekonomian. 

Tidak hanya siap menjadi pekerja, tetapi menciptakan lapangan pekerjaan.

Entrepreneur menjadi penting karena merupakan ujung tombak perekonomian suatu negara. 

Oleh sebab itu kebangkitan perekonomian tidak terlepas dari konstribusi serta sumbangsih dari para pemuda. Kreativitas pemuda dalam menciptakan lapangan pekerjaan menjadikan pemuda tidak lagi bersikap pasif menunggu pekerjaan datang menghampirinya. 

"Kreatifitas pemuda kita harus tumbuhkan kemandirian dalam segi finansial dan produktifitas bagi pengembangan ekonomi bangsa," ajaknya.

Karena pada hakikatnya ini sudah menjadi tanggung jawab pemuda sebagai generasi penerus bangsa, dengan eksistensi SDA yang melimpah, pemuda-pemuda harus mampu menstimuluskan menjadi produk-produk atau barang yang berkompetitif dan bernilai jual tinggi.  

"Usaha boleh gagal, tapi semangat harus ada. Jangan berhenti, makanya saudara dilatih disini. Ulang dan ulang lagi, pada akhirnya saudara sukses," ujar Mahyeldi beri semangat.

Itu adalah prinsip yang sangat kuat dan inspiratif. Kalimat tersebut mengandung inti dari ketahanan dan tekad, yang merupakan kunci sukses dalam menghadapi tantangan hidup, baik dalam berbisnis, karier, maupun kehidupan pribadi. 

Hal ini sejalan dengan orang Minang yang pantang menyerah dalam menghadapi masalah. Itulah membuat orang Minang mandiri dan berhasil dalam berbagai hal, dan termasuk dalam berwirausaha. 

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat Dedy Diantolani, S.Sos., M.M dalam laporannya menyampaikan, tujuan diadakannya pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan kewirausahaan bagi wirausaha muda di Sumbar dalam mengembangkan usaha mandiri yang berbasis produk lokal memanfaatkan teknologi digital.

Selanjutnya untuk meningkatkan semangat wirausaha muda Sumbar terkait di era globalisasi dan mendorong pengembangan usaha yang terfokus pada pengelolaan pasar hingga sampai tingkat nasional dan internasional.

“Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 9-10 November ini diikuti 196 peserta yang merupakan wirausaha muda Sumbar dari Kabupaten Agam dan Bukittinggi," ungkap Dedy.

Dalam kesempatan itu Dedy mengajak, agar para peserta dapat mengikuti kegiatan tersebut secara menyeluruh serta mampu menyerap berbagai ilmu dari para narasumber. Sehingga, akan menambah wawasan, keahlian, serta jaringan sebagai wirausahawan muda.

"Ikuti pelatihan ini dengan penuh seksama, karena dalam pelatihan akan menghadirkan narasumber dari akademisi, DPRD Sumbar Hj. Yesi Endriani, S.M yang menguasai dibidang kewirausahaan dan narasumber lainnya," pesannya.

Pelatihan ini bisa meningkatnya jumlah wirausahawan muda dan dapat membuka lapangan pekerjaan dan jumlah pengangguran semakin berkurang sehingga pemuda yang mandiri dalam ekonomi dan kreatif dalam menciptakan inovasi-inovasi mampu bersaing dan dapat menjadikan Negara Indonesia menjadi negara yang mandiri dan maju. (nov)

 



PADANG--  Wakil Walikota Padang  H. Maigus Nasir mengukuhkan komitmennya dalam pemberdayaan komunitas perantau Pesisir Selatan dengan melantik Kepengurusan IKAPSO (Ikatan Keluarga Airpura Pancung Soal) Kota Padang untuk periode 2025-2030. Acara berlangsung di Gedung Youth Center Padang pada Minggu (09/11/2024)

Dihadapan Wakil Bupati Pesisir Selatan Risnaldi Ibrahim,Maigus Nasir menyampaikan selamat atas terpilihnya kepengurusan baru. "Kepada pengurus yang baru dilantik mari kita bersinergi dan berkolaborasi. Pemerintah dengan IKAPSO adalah kunci keberhasilan kita bersama membangun kota Padang," Ujar Maigus.

Pengukuhan kali ini memiliki makna khusus seiring dengan transformasi identitas organisasi. Bermula sebagai IKPS (Ikatan Keluarga Pesisir Selatan), organisasi ini kini berkembang dan memperluas jaringannya dengan resmi berganti nama menjadi IKAPSO (Ikatan Keluarga Airpura Pancung Soal). 

Pujian untuk Prestasi Internasional diraih Kota Padang

Disela pidatonya Maigus Nasir  menyampaikan apresiasi dan prestasi internasional yang diraih  Kota Padang saat ini yaitu penghargaan bergengsi dari forum ICNN (International City/Council Network), khususnya dalam pengembangan kota berbasis digital.

Kota Padang sukses mengimplementasikan konsep Smart City. Kota yang dahulu kerap dianggap tradisional, kini bertransformasi menjadi percontohan bagi kota lain" ujarnya

Dukungan Legislatif Sumbar H. Bakri Bakar

H. Bakri Bakar, anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat, sebagai Pembina IKAPSO, menyampaikan Ikapso siap mendukung program pemerintah seperti smart surau, smart living dan program unggulan lainnya.

"Dengan pengurus yang baru ini menjadi semangat baru bagi Ikapso dalam bersinergi dengan pemerintah" tutupnya.








Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.