PADANG — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, membuka kegiatan Senam Sehat dalam rangka World Diabetes Day 2025 di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Minggu (16/11/2025). Acara bertema *I Give My HANDS4DIABETES* yang digelar Tropicana Slim ini menjadi bagian dari kampanye nasional untuk mengajak masyarakat lebih peduli pada kesehatan dan pencegahan diabetes sejak dini.
Dalam sambutannya, Mahyeldi menyampaikan bahwa angka penderita diabetes di Sumatera Barat saat ini mencapai 1,8 persen dari total penduduk. Dengan populasi 5,8 juta jiwa, lebih dari 150 ribu warga Sumbar hidup dengan diabetes. “Maka kegiatan hari ini adalah jawaban untuk itu. Kita harus mulai menjaga pola hidup,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa langkah pertama untuk mencegah diabetes adalah mengubah pola makan menjadi lebih seimbang. Masyarakat diimbau mengurangi konsumsi gula tambahan, minuman manis, dan makanan ultra proses, serta memperbanyak sayur, buah, dan karbohidrat kompleks.
Selain pola makan, Mahyeldi juga mengingatkan pentingnya aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Ia mengatakan olahraga tidak harus dilakukan di lapangan atau berkelompok, tetapi bisa dilakukan di rumah, bahkan di dalam kamar. “Yang penting fisiknya bergerak,” tuturnya.
Suasana acara semakin cair ketika Mahyeldi berkelakar soal peserta senam yang mayoritas kaum ibu. “Bapak-bapaknya mungkin sudah sehat semua, atau bilang ke ibunya, ‘Ibu saja yang berangkat, saya di rumah.’ Yang penting kalau ibunya sehat, bapaknya senang,” ucapnya disambut tawa peserta.
Gubernur juga mengajak masyarakat mengurangi konsumsi makanan yang melalui proses pengolahan panjang, karena dapat memengaruhi kandungan dan struktur kimia dalam makanan tersebut. “Kalau bisa, pilih yang lebih alami,” pesannya.
Ia turut menyinggung pentingnya mengelola stres, berhenti merokok, dan menjauhi alkohol sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Sambil berkelakar, ia bertanya kepada peserta, “Ibu-ibu ada yang merokok di sini?”
Dalam kesempatan itu, Mahyeldi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan World Diabetes Day 2025 di Sumbar, terutama Tropicana Slim. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong pola hidup yang lebih sehat. “Mudah-mudahan kesehatan selalu bersama kita dan memberi dampak positif bagi masyarakat Sumbar yang kita cintai,” katanya.
Sementara itu, Akhiarni selaku Area Marketing Nutrifood Sumbar menyampaikan laporan kegiatan. Ia menjelaskan bahwa Tropicana Slim telah lebih dari 50 tahun menghadirkan produk makanan sehat dan konsisten mengampanyekan gaya hidup sehat melalui gerakan nasional tahunan *#Hands4Diabetes*. Tahun ini, kampanye difokuskan pada pentingnya menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kesehatan, terutama bagi pekerja dan penyandang diabetes.
Rangkaian acara meliputi senam pagi, pemeriksaan kesehatan, hingga pembagian doorprize yang membuat suasana semakin meriah. Tropicana Slim bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sumbar serta berbagai pihak lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Yuni Andra S.K.M., M.M. dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar; Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Rosmadeli S.K.M.; narasumber dr. Dinda Aprilia S.P.P.D; perwakilan Persit Kodam II/Politb Tuanku Imam Bonjol; serta para ibu-ibu peserta senam yang memenuhi halaman kantor gubernur. (Adpsb/cen)
PADANG— Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Padang menggelar Konsolidasi Akbar pada Minggu, 16 November 2025 di Hotel Axana Padang. Kegiatan satu hari penuh ini dihadiri oleh 100 kader dan pengurus partai dari berbagai tingkatan. Ketua Panitia Konsolidasi Akbar DPC PKB Kota Padang, H. Donny Asmadi, ST, MT.
Pertemuan besar ini menjadi momentum penting bagi PKB Padang untuk menyusun langkah strategis menjelang Pemilu 2029. Donny Asmadi menegaskan bahwa PKB Padang menargetkan peningkatan jumlah kursi DPRD Kota Padang, minimal mempertahankan capaian saat ini yakni 4 kursi, dan idealnya setiap daerah pemilihan (dapil) bisa menyumbang minimal satu kursi.
Fokus Konsolidasi: Loyalitas, Waktu, dan Kinerja Kader
Dalam arahannya, Donny menekankan bahwa loyalitas dan efektivitas kerja kader dalam memanfaatkan waktu menjadi kunci kemenangan partai pada kontestasi politik berikutnya.
"Untuk memenangkan PKB di Kota Padang pada 2029, kita membutuhkan kader yang solid, disiplin, dan loyal pada garis instruksi partai," tegasnya.
Konsolidasi Akbar kali ini memuat tiga agenda utama, yaitu:
Pendidikan Politik – "Kadar Loyalitas"
Pembekalan bagi kader dan pengurus agar memiliki pemahaman politik yang kuat serta kesetiaan terhadap perjuangan partai.
Konsolidasi Akbar
Penyamaan visi dan gerak langkah antara struktur partai, anggota legislatif, hingga badan otonom.
Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab)
Evaluasi, penyusunan program kerja, dan penguatan organisasi untuk menghadapi agenda strategis partai.
"Menjemput Kemenangan 2029"
Salah satu tokoh PKB yang hadir, Yusri Lafif, SHI, menegaskan bahwa seluruh rangkaian konsolidasi adalah bagian dari upaya bersama "menjemput kemenangan PKB 2029."
Ia menyampaikan bahwa konsolidasi ini merupakan tindak lanjut instruksi langsung Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin), agar seluruh struktur bergerak cepat dan terukur melalui mekanisme monitoring berbasis digital.
Penguatan Sistem Monitoring: SMS dan SIMPLE
Sesuai arahan DPP PKB, seluruh tingkatan dari DPP, DPW, hingga DPC telah menjalankan monitoring dan evaluasi (monev) melalui aplikasi:
Sistem Monitoring Struktural (SMS) untuk seluruh pengurus
Sistem Pelaporan Legislator (SIMPLE) untuk anggota fraksi PKB
Melalui dua sistem ini, setiap aktivitas pengurus dan anggota legislatif dapat dipantau secara real-time, sebagai upaya meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas struktur partai.
Agenda PKB Terdekat: Muswil dan Muscab
PKB juga tengah bersiap menyelenggarakan sejumlah agenda besar, di antaranya:
Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB pada 13 Desember 2025, sesuai jadwal dari DPP PKB. Lokasi pelaksanaan menyesuaikan arahan pusat.
Musyawarah Cabang (Muscab) DPC PKB Kota Padang serta beberapa DPC lainnya pada awal tahun 2026.
Ketua DPC PKB Padang meminta agar seluruh badan otonom dan lembaga partai mematuhi dan menjalankan seluruh instruksi organisasi tersebut.
Harapan Pengurus: Lahirkan Kader Loyal dan Program Pro Rakyat
Di sela pelaksanaan musyawarah kerja cabang, Sekretaris DPC PKB Kota Padang menyampaikan harapan agar seluruh kegiatan berjalan lancar dan membuahkan hasil positif untuk penguatan struktur partai.
Dengan pendidikan politik yang diberikan, pengurus meyakini akan lahir kader yang memiliki loyalitas dan militansi tinggi untuk memenangkan PKB di Pemilu 2029. Penguatan internal juga akan dilakukan hingga ke tingkat anak ranting, agar struktur partai solid hingga akar rumput.
Muskercab PKB diharapkan dapat melahirkan program kerja yang kuat, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Siap Bersinergi Dengan Program Pemerintah Kota Padang
PKB Kota Padang menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan program Walikota Padang, terutama program yang menyentuh kebutuhan masyarakat kecil.
DPC PKB Kota Padang juga meminta Fraksi PKB DPRD Kota Padang agar terus mengawal dan melahirkan program-program pro rakyat, sehingga kehadiran PKB dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dalam Muskercab kali ini, Anggy Crisye, selaku Ketua Panitia Muskercab DPC PKB Kota Padang, memastikan seluruh agenda telah dipersiapkan dengan baik agar berjalan efektif.
Dengan konsolidasi yang semakin matang, pendidikan politik yang terstruktur, serta komitmen loyalitas kader di semua tingkatan, PKB Kota Padang menargetkan capaian politik yang lebih besar dan signifikan pada Pemilu 2029.
(Mond)
PADANG — Pembukaan Konferensi Wakaf Internasional 2025 yang dipusatkan di Hotel Truntum, Kota Padang berlangsung meriah, Itu ditandai dengan kehadiran ribuan peserta dalam forum berskala global tersebut. Kegiatan ini menjadi ruang konsolidasi untuk memperkuat ekosistem wakaf produktif di Indonesia.
Puluhan tokoh nasional dan internasional hadir, di antaranya Wakil Presiden RI ke-13 Ma’ruf Amin, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Muhammad Ad-Duwaini, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta perwakilan lembaga wakaf dari Mesir, Maroko, Arab Saudi, Kuwait, Malaysia, dan Suriah.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah membuka acara dengan menegaskan bahwa masyarakat Minangkabau memiliki tradisi panjang dalam praktik wakaf, terutama dalam penguatan surau dan pendidikan. Menurutnya, wakaf merupakan instrumen penting untuk memajukan layanan pendidikan, kesehatan, UMKM, dan ketahanan sosial jika dikelola secara produktif.
“Kehadiran para tokoh nasional dan internasional adalah kehormatan bagi Sumbar. Ini menunjukkan bahwa isu wakaf menjadi perhatian global. Semoga konferensi ini melahirkan gagasan baru untuk memperkuat wakaf produktif,” ujar Mahyeldi saat acara pembukaan di Padang, Sabtu (15/11/2025).
Wakil Presiden RI ke-13, Ma’ruf Amin, menyoroti masih lemahnya tata kelola wakaf nasional meski potensinya sangat besar. Padahal potensinya sangat besar di Indonesia.
“Potensi wakaf Indonesia itu sekitar Rp180 triliun per tahun, namun belum tergarap optimal,” ujarnya.
Ma’ruf Amin juga mengatakan, Indonesia seharusnya menjadi pusat peradaban wakaf modern. Sebab, mayoritas rakyatnya beragama islam.
“Wakaf tidak hanya soal pahala, tetapi harus melahirkan kemaslahatan nyata. Bila dikelola profesional, wakaf dapat menjadi solusi berbagai persoalan sosial, termasuk kemiskinan.”tukuknya.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menambahkan bahwa ukuran keberhasilan wakaf bukan pada besaran aset, melainkan manfaat yang berkelanjutan.
“Keberhasilan wakaf bukan soal megahnya bangunan, tetapi manfaat yang dinikmati generasi mendatang,” katanya.
Ia menyebut saat ini 278 ribu bidang tanah wakaf sudah tercatat resmi di BPN, dan kementeriannya tengah menyiapkan regulasi baru untuk memperkuat ekosistem wakaf uang.
Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai wakaf memiliki potensi besar menjadi instrumen penting bagi pembangunan nasional.
“Jika dikelola profesional, wakaf bisa menjadi modal pembangunan, dari pendidikan hingga UMKM,” ujarnya.
IMenurutnya Sumbar memiliki punya modal kuat untuk itu, sebab masyarakatnya berbudaya dan religius. Sebuah modal besar untuk menjadi daerah pelopor pengelolaan wakaf modern.
Konferensi Wakaf Internasional akan berlangsung selama dua hari, membahas empat isu strategis: wakaf untuk pembangunan berkelanjutan, wakaf sebagai instrumen ekonomi dan investasi, wakaf dan pendidikan, serta wakaf untuk kesejahteraan sosial. Agenda pendukung juga digelar, di antaranya pelatihan nadzir bersertifikat, pameran produk wakaf, investment gathering, serta Silaturahmi Nasional Ulama dan Pengasuh Pesantren.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi ke-80 Provinsi Sumbar dan 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, serta didukung oleh BPKH, Bank Nagari Syariah, Paragon Corp, Pemprov Sumbar, dan Pondok Modern Darussalam Gontor. (adpsb/nov/bud)