Payakumbuh – 50 orang dari berbagai pelaku usaha yang tersebar di 5 kecamatan yang ada di kota Payakumbuh diberi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dalam penyusunan laporan keuangan usaha mikro.
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh tersebut, diberikan kepada pelaku usaha yang telah berusaha minimal 2 tahun, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan berkomitmen kuat untuk mengurus segala perizinan yang melekat pada setiap usahanya.
“Peserta yang hadir hari ini sebelumnya telah kita lakukan penjaringan. Dimana para pelaku usaha ini rutin dan terus menerus melakukan usahanya minimal dua tahun terakhir ini,” kata Kabid. Koperasi Tegrasia Nita kepada media saat pelatihan tersebut di Aula Balai Inseminasi Buatan Ibuah, Selasa (05/07).
Lebih lanjut dijelaskan Tegra, untuk peningkatan pemahaman para pelaku usaha dalam penyusunan laporan keuangan, dia mendatangkan tiga orang narasumber yang sangat berkompeten dibidangnya. Yang akan memberikan pelatihan selama tiga hari kedepan dengan tiga topik berbeda pula.
”Untuk hari ini akan dibahas mengenai perhitungan potensi pengembangan usaha. Besok mengenai pencatatan transaksi keuangan secara offline, dan hari terakhir tentang pencatatan keuangan secara online menggunakan aplikasi dilanjutkan dengan praktek penggunaan aplikasi,” terangnya.
“Harapan kita tentu para pelaku usaha mikro kecil ini pengetahuan dan pemahaman tentang tata kelola dalam mengembangkan usahanya lebih meningkat lagi. Pencatatan transaksi keuangan bisa terkelola dengan baik. Dan yang paling penting itu para pelaku UKM kita bisa naik kelas dan lebih melek teknologi di era digitalisasi ini,” tukuknya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Koperai dan UKM Dahler saat pembukaan pelatihan mengatakan, para pelaku UMKM di Kota Payakumbuh perlu dipacu untuk terus meningkatkan kapasitas usahanya dengan mempelajari berbagai aspek penjualan melalui digitalisasi pemasaran agar bisa bersaing dan naik kelas.
“Sekarang ini jamannya sudah media sosial, pemasaran melalui platform digital itu penting untuk pelaku umkm, ditambah lagi perlu adanya peningkatan kualitas produk harus dilakukan. Dengan upaya ini , UMKM Kota Payakumbuh bisa bertahan dan naik kelas, dari mikro ke kecil, kecil ke menengah dan menengah menjadi besar,” katanya.
Apalagi sejak pandemi Covid-19, sektor UMKM turut merasakan dampak yang cukup siginifkan, sehingga mengakibatkan daya jual produk semakin menurun. Kondisi itu memaksa para pelaku usaha untuk mencari berbagai cara agar tetap bisa mempertahankan usahanya.
“Ya, salah satunya melalui transformasi pemasaran berbasis digital tersebut, dimana kita mendorong pelaku UMKM kita untuk mampu bertahan dan naik kelas bahkan di tengah pandemi,” katanya
Dia berharap agar pelaku usaha yang diberi amanah mengikuti diklat penyusunan laporan keuangan usaha mikro ini, bisa mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan lebih paham lagi dalam tata kelola penyusunan keuangan usahanya.
“Diharapkan pelaku usaha dapat membagun pondasi bisnis usaha yang kuat dan maju, melahirkan jejaring pelaku usaha yang berkarakter, tangguh, dan menciptakan citra branding mitra dengan stakeholder,” ucapnya.
”Dan bagi pelaku usaha yang belum mengurus NIB agar segera mengurusnya melalui www.oss.go.id karena banyak manfaat yang akan di dapat dengan NIB tersebut,” pungkasnya. (MS)
Post a Comment