Limapuluh Kota --- Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Nurlhalis Dt. Bijo Dirajo mengungkapkan rasa optimismenya terkait potensi lahan pertanian di Kabupaten Limapuluh Kota. Bahkan, politisi Gerindra itu menyebut sudah semua nagari dikunjunginya dan masing-masing memiliki potensi yang dapat dikembangkan kedepannya.
"Semua nagari sudah Saya kunjungi, pada umumnya permasalahan petani kita ada di SDM, artinya perbandingan lahan lebih banyak dari petani yang bisa menggarapnya," kata Nurkhalis saat diwawancara media, Sabtu (29/4).
Nurkhalis menjelaskan, umumnya metode ataupun inovasi pengembangan lahan dibawa oleh akademisi/mahasiswa yang pulang kampung, mereka mendapatkan ilmu dan pengalaman di luar daerah, menurut Nurkhalis ini menjadi PR bagi pemerintah daerah untuk memberikan stimulan kepada petani untuk mengelola lahan tidur.
"Melalui kebijakan di Provinsi, kami juga telah beberapa kali membawa petani untuk diberikan pelatihan dan workshop," katanya.
Nurkhalis menyebut problem petani selain SDM, adalah ketergantungan pada pupuk bersubsidi, padahal pasokan pupuk ini tidak bisa memenuhi kebutuhan petani, hanya 30 persen saja.
"Kita bisa mendorong kelompok tani memiliki unit pengolahan pupuk organik, bahkan pupuk yang dihasilkan bisa bernilai jual. Tinggal bagaimana pemda memfasilitasi mereka dari hulu ke hilir, termasuk uji labornya," terangnya.
Nurkhalis mencontohkan di Nagari Galugua, ada lahan yang tak hanya bisa dimanfaatkan untuk gambir dan jagung saja, tapi bisa juga menanam cabe dan diselingi dengan budidaya hortikultura yang lain," jelasnya.
Terkait di daerah pinggiran yang berada di kawasan hutan, menurut Nukhalis bisa dioptimalkan budidaya madu galo-galo atau lebah madu kecil tanpa sengat. Tinggal bagaimana petani diberi pembinaan saja untuk bisa mengembangkan potensi-potensi itu.
"Saya sudah mencoba membantu beberapa petani yang ingin budidaya lebah galo-galo, hasilnya cukup bagus, ini bisa lebih banyak lagi kita dorong," ungkapnya. (FS)
Post a Comment