Sumbar — Dalam helai-helai pagi yang masih menyimpan getir lumpur dan reruntuhan akibat banjir galodo, Senator DPD RI asal Sumatera Barat, Cerint Iralloza Tasya, menyusuri lokasi terdampak di Pesisir Selatan. Kehadirannya membawa secercah harapan bagi warga yang sejak beberapa hari terakhir berjibaku dengan sisa-sisa bencana.
Di tengah aroma tanah basah dan suara alat berat yang sesekali meraung, sang senator menyerahkan bantuan sembako kepada para korban. Satu per satu warga menyambutnya dengan mata yang menyimpan lelah, namun tetap menyala oleh rasa syukur. Bantuan itu bukan sekadar beras dan kebutuhan pokok; ia menjadi tanda bahwa mereka tidak berdiri sendiri dalam menghadapi cobaan alam ini.
Dalam kesempatan tersebut, Cerint Iralloza Tasya menegaskan bahwa penanganan pascabencana tidak boleh berjalan setengah hati. Ia meminta seluruh stakeholder terkait untuk proaktif, tidak hanya hadir saat krisis memuncak, tetapi juga saat masa pemulihan yang jauh lebih panjang.
Kita tidak bisa membiarkan masyarakat menunggu tanpa kepastian. Penambahan alat berat, khususnya ekskavator, mutlak diperlukan agar proses pemulihan bisa dipercepat. Setiap jam sangat berarti bagi warga yang kehilangan rumah, tanah, dan harapan,” ujarnya dengan suara tegas namun sarat empati.
Senator itu juga menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga, agar tanggapan terhadap bencana tidak terputus-putus, melainkan mengalir seperti satu gerak yang selaras. Ia berharap pemerintah daerah, BPBD, hingga unsur TNI–Polri dapat memperkuat sinergi demi percepatan pemulihan.
Kunjungan Cerint Iralloza Tasya meninggalkan jejak kehangatan di tengah dinginnya abu bencana. Meski banjir galodo telah merenggut banyak hal, kehadiran tangan-tangan peduli kembali menyalakan keyakinan bahwa Pesisir Selatan mampu bangkit—pelan namun pasti, seteguh akar yang tetap mencengkeram tanah meski badai datang berulang.

Post a Comment