Ditunjuk Pendiri, Dafit Efendi jadi Ketua di IKW-RI Sumbar




PADANG - Ternyata, Dafit Efendi menjadi Ketua di Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia (IKW-RI) Sumbar. Hal ini diketahui dari kabar angin yang sepoi-sepoi berhembus ditengah kalangan Awak media Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Untuk diketahui, Dafit Efendi menjadi Ketua Sementara (KS) ditunjuk oleh pendiri. Dan, penunjukan itu berdasarkan hasil keputusan para pendiri, ungkap salah seorang anggota IKW-RI Sumbar yang inisialnya tak ingin disebut Kamis, (10/8/2023). 

Kemudian katanya, Dafit Efendi memimpin IKW-RI Sumbar telah memenuhi syarat, penunjukannya sebagai KS diambil dari separoh suara anggota yang ada. Oleh sebab itulah, maka adanya keputusan para pendiri. Bahwa, untuk sementara ia layak memimpin.

Terkait kronologis adanya pergantian KS di IKW-RI saat ini. Sebelumnya, dibeberapa media online beredar info, dilansir dari sumateraexecutive.com. Bahwa, ada penandatanganan surat pernyataan sikap tidak percaya atas kepemimpinan Firman Sikumbang sebagai ketua IKW-RI (periode masa bakti 2022 - 2025) oleh para anggota. Tentu ini menjadi hantaman berat bagi Pembina dan Pendiri IKW-RI (Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia). Hal tersebut mengingat kepemimpinan Firman Sikumbang baru berumur jagung (± 7 Bulan).

Riak muncul begitu dini, dan lebih memprihatinkan, pernyataan sikap tidak percaya tersebut dibubuhi tanda tangan lebih dari setengah anggota IKW-RI yang ada, termasuk anggota IKW-RI yang ada didalam kepengurusan bentukan Firman Sikumbang sendiri.

"Kami memaklumi hal ini, karena tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api," ucap Denihand salah seorang pendiri, Sabtu (17/06/2023).

"Sesungguhnya kami Pendiri dan Pembina IKW-RI telah memberikan SP1 (Surat Peringatan Pertama) kepada sdr.Firman Sikumbang atas segala kelemahan dan kegagalan dalam kepemimpinannya," lanjutnya.

Disaksikan oleh beberapa orang anggota, dalam paparannya Denihand memastikan tidak ada Pendiri dan Pembina IKW-RI yang mengenyampingkan aspirasi yang disampaikan oleh anggota IKW-RI tersebut.

Terkait beredarnya isu pembackupan oleh beberapa orang Pendiri/Pembina terhadap kelemahan kinerja Ketua IKW-RI, karena ada kedekatan emosional secara pribadi, hal itu dibantah keras oleh Denihand.

"Pembina/Pendiri tidak pernah membackup kelemahan kinerja kepengurusan Firman Sikumbang," ujarnya.

“Karena Pembina/Pendiri IKW-RI memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama, dan tidak ada satu pendiri/pembinapun yang di Dewakan. Dalam artian, tidak ada satu individupun dilingkaran ini yang memiliki hak yang lebih dibandingkan dengan yang lainnya,” tegas Deni.

Diakui, pasca membocorkan pernyataan sikap tidak percaya atas kepemimpinan Firman Sikumbang sebagai ketua IKW-RI telah merubah keharmonisan, kehangatan dan kemesraan yang ada ditubuh IKW-RI. Dan secara alamiah, pengkotak-kotakan ditubuh IKW-RI terjadi dan tidak dapat dihindari. Hal ini merupakan dampak dari konsep kepemimpinan Firman Sikumbang yang bergeser dari azaz persekutuan, kekeluargaan yang selama ini menjadi Ikon IKW-RI sebagai panggilan jiwa.

“Kami menyadari sikon ini tidak baik jika dibiarkan berlarut-larut. Karena pada konsep dan prinsipnya, mempertahankan rasa kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan, keharmonisan antar sesama anggota IKW-RI jauh lebih penting dan berharga dibandingkan mempertahankan individu Pemimpinnya,ini sudah menjadi catatan khusus bagi kami," tambahnya. 

Post a Comment

[blogger]

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.