Latest Post



‎Padang -  Semangat ribuan warga yang memadati kawasan Kota Tua, tepatnya di halaman Masjid Muhammadan, Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan. Mereka berkumpul demi satu tujuan, merayakan Tradisi Serak Gulo, sebuah warisan budaya unik yang kembali digelar dengan penuh kemeriahan.

‎Tradisi yang digelar oleh warga Muslim keturunan India (Himpunan Keluarga Muhammadan) ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan simbol kuat dari akulturasi budaya dan harmoni yang terjalin erat di Kota Padang.



Hujan Rezeki 5 Ton Gula Dibagikan

‎Puncak acara yang berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 18.00 WIB ini ditandai dengan prosesi unik yang selalu dinanti. Sebanyak 5 ton gula pasir yang telah dikumpulkan secara swadaya selama dua hari sebelumnya dilempar dari atap masjid ke arah kerumunan warga di bawahnya.

‎Warga yang datang dari berbagai penjuru kota, tua maupun muda, tampak antusias menadah "hujan gula" tersebut dengan kain yang dibentangkan bersama-sama. Teriakan kegembiraan pecah setiap kali bungkusan-bungkusan kecil gula melayang di udara, menciptakan pemandangan kolosal yang sarat makna kebersamaan.

‎Ketua Panitia, Faisal Gaus, menyebutkan bahwa meskipun cuaca kurang bersahabat, antusiasme masyarakat tetap luar biasa. Ia juga terus mengingatkan warga untuk menjaga ketertiban selama prosesi berlangsung demi keselamatan bersama.

‎Simbol Rasa Syukur dan Sejarah Panjang

‎Tradisi Serak Gulo, yang secara harfiah berarti "tebar gula", memiliki makna filosofis yang mendalam. Gula melambangkan rasa manisnya kehidupan, keberkahan, dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

‎Secara historis, tradisi ini diyakini berakar dari India Selatan dan digelar untuk menghormati ulama besar Sahul Hamid, sosok yang berperan penting dalam penyebaran Islam, termasuk jejaknya yang sampai ke Kota Padang. Tradisi ini juga menandai masuknya tanggal 1 Jumadil Akhir 1447 Hijriah.

‎kon Wisata dan Warisan Budaya

‎Keunikan Serak Gulo telah diakui secara nasional. Sejak tahun 2023, tradisi ini resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Pemerintah Kota Padang pun telah memasukkan kegiatan ini sebagai salah satu agenda tetap dalam kalender pariwisata daerah.

‎Acara tahun ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Padang, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, serta dukungan dana pokok pikiran (Pokir) DPRD Sumbar. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir, Anggota DPD RI Abu Bakar Jamalia, serta jajaran Dinas Pariwisata Provinsi dan Kota.

‎Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menegaskan komitmen pemerintah untuk terus melestarikan tradisi ini.

‎"Tradisi Serak Gulo akan terus kita pertahankan. Kawasan Masjid Muhammadan dan Kota Tua ini akan terus kita kembangkan sebagai destinasi wisata unggulan," tegas Maigus.

‎Merajut Harmoni dalam Keberagaman

‎Lebih dari sekadar atraksi wisata, Serak Gulo menjadi wadah edukasi sosial yang memperlihatkan wajah toleransi di Ranah Minang. Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani, menyebut acara ini sebagai modal sosial penting.

‎"Kita ingin menegaskan bahwa perbedaan itu bukan alasan untuk berjarak, tetapi alasan untuk bersatu. Harmoni itu tidak jatuh dari langit, tapi harus kita bangun dengan kesadaran, toleransi, dan saling menghormati," ujar Yudi.

‎Sore itu di Pasa Gadang, di bawah guyuran hujan, warga Padang membuktikan bahwa kebersamaan jauh lebih manis daripada sekadar gula yang ditebar. Tradisi ini menjadi pengingat bahwa Padang adalah rumah yang ramah bagi keberagaman budaya..



‎PADANG – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bridge Ke-2 yang diselenggarakan di Kota Padang, Sumatera Barat, resmi berakhir pada Minggu, 23 November 2025. Ajang bergengsi yang berlangsung selama tiga hari sejak 21 November ini sukses mempertemukan para atlet "olahraga otak" terbaik dari berbagai daerah.

‎Tercatat sebanyak 38 tim yang berasal dari lima provinsi ikut ambil bagian dalam kompetisi ini. Persaingan sengit namun penuh sportivitas mewarnai jalannya pertandingan hingga hari terakhir.

‎Laporan Panitia Pelaksana Ketua Panitia Pelaksana, BM Satria, dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta. Ia menyebutkan bahwa tingginya partisipasi tim dari luar provinsi menunjukkan bahwa Padang semakin diperhitungkan sebagai tuan rumah penyelenggara event olahraga berskala nasional.

‎"Alhamdulillah, seluruh rangkaian pertandingan telah berjalan dengan lancar dan tertib sesuai jadwal. Kehadiran 38 tim dari lima provinsi ini menjadi bukti bahwa gairah olahraga Bridge di Sumatera dan sekitarnya sangat tinggi. Kami berharap pelayanan yang kami berikan dapat memberikan kesan positif bagi seluruh kontingen."

‎Komitmen Pembinaan GABSI Sumbar

‎Sementara itu, Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Sumatera Barat, H. Daswanto, menegaskan pentingnya ajang ini sebagai wadah pembinaan. H. Daswanto, yang juga merupakan Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi PAN, menekankan bahwa Kejurnas ini adalah momentum untuk mengasah mental juara para atlet daerah.

‎"Sebagai Ketua Gabsi Sumbar, saya bangga melihat semangat juang para atlet. Bridge bukan sekadar permainan kartu, melainkan adu strategi, kecerdasan, dan ketahanan mental. Melalui dukungan legislatif dan organisasi, kami berkomitmen untuk terus memperbanyak frekuensi kompetisi semacam ini agar lahir atlet-atlet Sumbar yang siap bersaing di kancah internasional."

‎Dukungan KONI Sumatera Barat

‎Dukungan senada disampaikan oleh Plh. Ketua Umum KONI Sumbar, Edityawarman. Ia menyoroti pentingnya regenerasi atlet melalui kompetisi yang kompetitif.

‎"KONI Sumbar memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gabsi Sumbar dan panitia pelaksana. Event seperti ini sangat krusial sebagai tolak ukur pembinaan prestasi. Kami berharap dari Kejurnas ini, akan muncul bibit-bibit atlet potensial yang nantinya bisa mengharumkan nama Sumatera Barat pada ajang PON maupun kejuaraan dunia."

‎Penutupan Resmi oleh Pemerintah Provinsi Puncak acara ditandai dengan penutupan resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi. Mewakili Pemerintah Provinsi, Arry menyampaikan selamat kepada para pemenang dan memotivasi tim yang belum berhasil untuk terus berlatih.

‎"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyambut baik dan mendukung penuh pelaksanaan Kejurnas Bridge ini. Olahraga adalah sarana strategis untuk membangun karakter disiplin dan kerja sama. Kepada para juara, pertahankan prestasi Anda. Dan kepada seluruh peserta, terima kasih telah bertanding dengan sportif di Ranah Minang. Dengan mengucap syukur, Kejuaraan Nasional Bridge Ke-2 ini secara resmi saya nyatakan ditutup."

‎Acara diakhiri dengan prosesi penyerahan piala dan uang pembinaan kepada para pemenang, serta foto bersama seluruh kontingen dan tamu undangan.(*)





PADANG -Puncak perayaan Tradisi Serak Gulo yang berlangsung di halaman Masjid Muhammadan, Pasagadang, Padang Selatan, Kota Padang, Sabtu (22/11/2025) sore, meski di guyur hujan lebat tetap  berlangsung meriah diikuti ribuan warga.

Tradisi Serak Gulo Warga Keturunan India di Padang Digelar Hari Ini

Tradisi "Serak Gulo" bakal digelar hari ini di Masjid Muhammadan, Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sabtu (22/11/2025).

Diketahui, tradisi Serak Gulo diadakan oleh masyarakat muslim keturunan India yang ada di Kota Padang.

Tepat pada hari ini (Sabtu/22 s.d 25), tradisi Serak Gulo kembali digelar yang kegiatannya dipusatkan di Masjid Muhammadan.

Lokasi pelaksanaan Serak Gulo atau membagikan gula ini berada di kawasan Kota Tua Kota Padang, yang ada di kawasan Batang Arau dan dekat dengan Pelabuhan Muara.

5 Ton Gula Berhasil Dikumpulkan,

Dua hari menjelang perayaan tradisi "Serak Gulo" di Masjid Muhammadan, Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, total gula yang terkumpul mencapai 5 ton.

Tradisi Serak Gulo berlangsung dari pukul 16.00 hingga 18.00 WIB, menandai 1 Jumadil Akhir 1447 Hijriah.Serak Gulo, yang berarti “tebar gula”, merupakan ritual tahunan sarat makna, melibatkan penyebaran bungkusan gula dari atas masjid sebagai simbol syukur, keberkahan, dan persaudaraan antar-warga.

Tradisi ini diyakini berakar dari India Selatan dan menjadi penghormatan kepada ulama Sahul Hamid, yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Padang.

Sejak 2023, Serak Gulo ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dan sudah menjadi iven wisata di Kota Padang.

Prosesi inti dimulai dengan menaikkan karung-karung berisi empat ton gula pasir ke atap masjid.

Setelah doa bersama tokoh agama, gula dibagikan kepada warga yang antusias, meski diguyur hujan lebat.

Panitia bekerja ekstra untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara.Acara didukung Pemerintah Kota Padang, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan sebagian dana dari Pokir DPRD Sumbar.

Sejumlah tokoh hadir, antara lain Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir, Anggota DPD RI Abu Bakar Jamalia, serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi dan Kota.

Ketua Panitia, Faisal Gaus, mengingatkan warga agar menjaga ketertiban. Wakil Wali Kota Maigus Nasir menegaskan tradisi Serak Gulo akan terus dipertahankan dan kawasan ini dikembangkan sebagai destinasi wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani menyebut acara ini sebagai modal sosial penting yang memperkuat silaturahmi masyarakat dan sudah menjadi kalender wisata.

" Kita ingin menegaskan bahwa perbedaan itu bukan alasan untuk berjarak, tetapi alasan untuk bersatu. Harmoni itu tidak jatuh dari langit, tapi harus kita bangun dengan kesadaran, toleransi, dan saling menghormati,” ujar Yudi.

Ia menambahkan, kegiatan Serak Gulo ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga wadah edukasi sosial. Di dalamnya, masyarakat bisa saling mengenal tradisi dan budaya dari berbagai kalangan di Ranah Minang.(**)




















 


PADANG--Hajatan besar adat Minangkabau akan dilaksanakan yakni acara Malewakan Gala Sako Suku Koto Belanti Padang yang merupakan balahan Suku Koto Nagari Saniangbaka untuk Dr. dr. Rahyussalim, Sp.OT(K)., Subsp.O.T.B. dengan gelar Datuak Bagindo Nan Kuniang.

Sumatera Barat (Sumbar) akan menjadi tuan rumah dalam hajatan besar yang akan dihadiri oleh sejumlah menteri,  hingga perwira tinggi dari pusat. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (22/11), di Kantor Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM Sumbar), Komplek Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Kota Padang.

Ketua Panitia Penyelenggara, Arfa Kasni  Datuak Tumangguang, menyatakan harapan besar agar seluruh undangan dapat hadir. Pasalnya, acara penobatan gelar adat ini diprediksi akan menjadi magnet bagi sejumlah besar tokoh nasional, khususnya dari kalangan militer dan akademisi di Jakarta.

Menurut Arfa Kasni, acara ini menjadi istimewa karena sosok yang dilewakan gelar adatnya adalah seorang perwira, sehingga banyak perwira menengah hingga perwira tinggi di Jakarta yang diundang dan diharapkan kehadirannya. Kehadiran tokoh-tokoh dari pusat ini akan menjadi perhatian utama bagi masyarakat Rakyat Minang.

Daftar undangan dari Jakarta yang dirilis panitia memuat nama-nama besar dari berbagai latar belakang, termasuk Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan (Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI) dan Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad (Wakil Ketua MPR RI). Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM., IPU, juga terdaftar sebagai tamu kehormatan.

Ratusan tokoh dari kalangan TNI dan Polri, seperti Komandan Kodiklat TNI AD Letjen TNI Mohamad Hasan, dan Wakil Gubernur Lemhannas RI Laksamana Madya TNI Edwin, juga tercantum dalam daftar. Hal ini semakin menguatkan dimensi nasional dari acara Malewakan Gala Sako ini.

Mengingat Dr. dr. Rahyussalim memiliki latar belakang sebagai dokter spesialis (Sp.OT(K)., Subsp.O.T.B), acara ini juga menarik perhatian komunitas medis dan akademik. Panitia mengundang Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, serta para Guru Besar FKUI dan pimpinan organisasi bedah Orthopaedi seperti Presiden PABOI, Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo.

Acara yang akan berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 13.30 WIB ini akan diisi dengan prosesi adat, termasuk pemasangan keris oleh Ketua Umum LKAAM Sumbar, Prof. Dr. H. Fauzi Bahar, Dt. Sati, dan penyerahan tongkat oleh Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi, Dt. Marajo.

Arfa Kasni menekankan pentingnya lokasi acara, yaitu kawasan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. "Kita tunjukkan dan kita ingin memperlihatkan kawasan Masjid Raya, di mana Kantor LKAAM, di mana Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, yang bersanding menjadi suatu kawasan, ada pesan-pesan yang ada di Minangkabau," jelasnya.

Penunjukan gelar adat Datuak Penghulu Kaum Suku Koto, Balanti-Padang ini diharapkan menjadi simbol kuat persatuan antara adat dan agama ("Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah") serta menjadi momen bagi Rakyat Minang untuk menyambut hangat tamu-tamu kehormatan dari Jakarta.



Sumbar-- Tokoh muda Sumatera Barat, Nanda Satria, S.IP yang juga wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, menginisiasi ASEAN Youth Creative Meeting (AYCM) 2025 untuk memperkuat diplomasi pemuda di kawasan ASEAN.

Ia menilai forum ini mampu meningkatkan posisi tawar generasi muda Sumbar di tingkat regional.

Selain itu, ia ingin Sumbar tampil sebagai ruang strategis bagi kolaborasi pemuda Asia Tenggara.

Selanjutnya, Nanda mengangkat tema “Creative Synergy for a Resilient ASEAN: Designing Purposeful Future.”

Tema ini menggambarkan arah diplomasi baru yang lebih kreatif. Ia menilai Sumbar memiliki sejarah panjang dalam melahirkan diplomat andal.

“Bicara sejarah, bibit diplomat banyak berasal dari Sumatera Barat. Ini perlu dipertahankan. Sumbar hanya satu jam dari Kuala Lumpur, yang merupakan ASEAN Hub,” ujar Nanda pada Jumat (22/11/2025).

Kemudian, ia menegaskan bahwa diplomasi modern tidak lagi hanya bertumpu pada hubungan antarpemerintah nasional.

“Sudah saatnya kita tidak hanya bicara hubungan government-to-government skala nasional, tapi juga menggerakkan daerah secara aktif, meniru langkah Tiongkok dalam diplomasi global,” tambahnya.

Melalui AYCM, Nanda berharap Sumbar memperkuat relasi di kawasan Asia.

Forum ini menjadi pertemuan resmi pertama yang menghubungkan pemuda dari sebelas negara ASEAN, termasuk Timor Leste.

Oleh karena itu, AYCM hadir sebagai ruang aktual untuk memperluas jejaring pemuda kawasan.

Ia memastikan seluruh peserta merupakan delegasi resmi Youth Council atau OKP.

Kehadiran mereka meningkatkan kredibilitas forum ini.

Ia kembali menegaskan kepentingan penyelarasan hubungan pemuda.

“Melalui forum ini, saya berharap dapat mempererat kembali hubungan organisasi kepemudaan di seluruh kawasan,” tuturnya.

AYCM mendatangkan enam puluh delegasi dari sebelas negara. Sementara itu, Brunei masih menunggu persetujuan.

Agenda utama mencakup Seminar Internasional dan Focus Group Discussion.

Seminar menghadirkan Menpora, Wakil Komisi VII DPR, Duta Besar RI untuk ASEAN, dan Duta Besar Filipina untuk ASEAN.

FGD membahas isu strategis terkait pekerjaan, relasi kawasan, dan peluang kolaborasi baru.

Dalam kegiatan ini, Nanda menyoroti kesiapan pemuda menghadapi bonus demografi.

Ia ingin generasi muda membangun pola pikir global meskipun bekerja di ruang lokal.


Seluruh rangkaian berlangsung di Padang, Padang Panjang, dan Bukittinggi.

Panitia menyusun rangkaian kegiatan, dan peserta mengikuti seluruh agenda mulai dari Gala Dinner, Seminar Internasional, Cultural Night, Heritage Trip, hingga ASEAN Night.

Kemudian, Nanda juga melibatkan OKP Sumbar sebagai bentuk pemberdayaan daerah.

“Saya harap pertemuan ini menghasilkan rekomendasi dan jalur komunikasi yang baik,” harap Tokoh Muda Sumbar ini.

Kemudian, saya berharap kedepan hasilnya bisa memberi masukan berharga bagi pertemuan tingkat pemerintahan nasional ASEAN di masa mendatang,” tutup Nanda Satria yang juga Ketua KNPI Sumbar ini. (***)







































PADANG-- Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bridge Ke-2 resmi digelar di Kota Padang, Sumatera Barat pada 21–23 November 2025. Sebanyak 38 tim dari lima provinsi ikut ambil bagian dalam kejuaraan yang berlokasi di Gedung Youth Center Padang tersebut.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, H. Daswanto, SE.Penyelenggaraan turnamen berasal dari dukungan dana pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Sumbar sehingga seluruh peserta tidak dipungut biaya.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Gabsi Sumbar, BM Satria Dwi Putra, SE,menyampaikan bahwa antusias peserta melebihi target awal. Panitia pada awalnya menyiapkan kuota untuk 30 tim, namun jumlah tersebut melampaui ekspektasi dengan hadirnya 38 tim dari berbagai provinsi, di antaranya Sumatera Barat, Jakarta, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.

“Jumlah peserta meningkat dari rencana awal. Ini menunjukkan perkembangan minat dan prestasi olahraga bridge di Sumatera Barat dan nasional,” ujar BM Satria saat diwawancarai sejumlah media.

Para atlet akan bersaing dalam empat nomor pertandingan yaitu:

Turnamen ini juga diramaikan kehadiran sejumlah atlet nasional. Di antaranya Syahrial Ali,pelatih atlet muda Sumbar yang diproyeksikan mewakili Indonesia pada Kejuaraan Dunia Junior U-20 2026, turut tampil dalam nomor Open bersama kontingen Jakarta.

BM Satria yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia mengungkapkan bahwa total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp66 juta dan akan diserahkan pada hari terakhir turnamen, 23 November 2025. Rencananya, penyerahan hadiah akan dilakukan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Ia berharap Kejurnas Bridge Ke-2 ini bisa menjadi momentum kebangkitan atlet bridge Indonesia, terutama dari Sumatera Barat untuk berprestasi hingga tingkat internasional.

“Kami ingin turnamen ini menjadi ajang pembinaan dan persiapan atlet menuju kompetisi dunia. Tahun depan, kami berharap penyelenggaraan semakin besar dan melibatkan lebih banyak daerah,” tutupnya.



Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.