Lima Puluh Kota — Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro mengapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Medan berkerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Lima Puluh Kota menyelenggarakan Vocational School Graduate Academy (VSGA) di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Diikuti oleh 85 peserta yang berasal lulusan SMK maupun Vokasi dari sejumlah daerah di Lima Puluh Kota, VSGA rencanananya dilaksanakan selama lima hari, mulai dari tanggal 01-05 November 2022, dan dipusatkan di SMK N 1 Guguak. Turut hadir pada kesempatan pembukaan VSGA, Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Ricardo Conrat Yusuf, Wakil Kepala BPSDMP Kominfo Medan, Amal Hasim, Kepala Dinas Kominfo Eki Hari Purnama dan Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Guguak Bitrasda.
Menandai dimulainya pelatihan tersebut, Bupati Safaruddin saat membuka secara resmi pelatihan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Kemenkominfo yang telah menunjuk Lima Puluh Kota sebagai salah satu lokasi pelaksanaan VSGA di tahun 2022.
“Pelatihan VSGA bagi generasi muda Lima Puluh Kota dinilai strategis dalam meningkatkan kemampuan masyarakat Lima Puluh Kota khususnya para lulusan sekolah vokasi yang ingin meningkatkan kemampuan di bidak teknologi Informasi dan komunikasi,” ulas Bupati Safaruddin.
Seperti diketahui, Kementerian Kominfo sebagai leading sector dibidang TIK mempunyai Program Pengembangan SDM unggulan yaitu Digital Talent Scholarship (DTS). Diluncurkan pertama kali tahun 2018, program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi guna meningkatkan kompetensi masyarakat Indonesia dibidang TIK.
VSGA merupakan salah satu dari Program DTS tahun 2022 yang mencakup 8 (delapan) akademi yakni Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), Thematic Academy (TA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Thematic Academy (TA), Professional Academy (ProA), Government Transformation Academy (GTA), dan Talent Scouting Academy (TSA).
Dalam sambutannya, Safaruddin mengatakan, pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo merupakan bentuk dukungan terhadap implementasi misi pertama pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota yakni meningkatkan sumber daya manusia yang berbudaya dan berdaya saing berlandaskan keimanan, sekaligus menegaskan bahwa sinergitas dan kolaborasi yang berjalan baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.
Selanjutnya, Safaruddin menilai, saat ini perkembangan TIK telah membawa perubahan mendasar dalam hal penghematan sumber daya manusia sehingga sejumlah pekerjaan saat ini telah dialihkan dengan sistem digital atau robotik, sehingga manusia dituntut untuk meningkatkan kemampuan terutama di bidang TIK.
“Progam VSGA merupakan bentuk dukungan Kementerian Kominfo terhadap penyediaan tenaga terampil dalam membantu mewujudkan digitalisasi, terlebih saat ini para penduduk produktif yang ada di Lima Puluh Kota mencapai 92.408 jiwa,” ungkap Safaruddin.
Disamping itu, Safaruddin berharap kepada peserta, kecerdasan yang dimiliki tidak hanya kecerdasan intelektual saja, tetapi setiap insan harus memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sebagai modal utama dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat. Kemudian dikatakan Safaruddin, kesempatan yang diberikan oleh BPSDMP Kominfo harus dimaksimalkan agar meningkatkan kapasitas dan skill yang dimiliki para peserta.
“Ambil sebanyaknya Ilmu yang didapat selama lima hari kedepan, semoga dapat diaplikasikan dalam mencari pekerjaaan maupun diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Safaruddin.
Sementara itu, Wakil Kepala BPSDMP Kominfo Medan, Amal Hasim, menyampaikan data Bank Dunia menyebutkan bahwa peserta VSGA di Lima Puluh Kota mencapai 75 orang. Dalam pelaksanaannya dibagi menjadi tiga kelas yaitu Junior Staff Administrator berjumlah 25 orang, data manajemen staf sejumlah 25 orang dan Video Editor berjumlah 25 orang. Dikatakan Amal Hasim, Indonesia saat ini tengah mengalami digital talent gap (kesenjangan talenta digital) yaitu Indonesia kekurangan sembilan juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital per tahun.
“Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Kominfo bersama stakeholder terkait tengah melakukan pengembangan SDM yang akan mencukupi kekurangan talenta tersebut,” ungkapnya.
Kemudian dikatakan Amal Hasim, pada pelaksanaannya, Kementerian Kominfo melibatkan beberapa pihak terkait mulai dari akademisi, industri, hingga beberapa komunitas sesuai masing-masing tema. Diharapkan, dengan terselenggaranya program VSGA ini dapat menyediakan tenaga kerja terampil dan siap pakai bagi industri di bidang TIK serta memfasilitasi alih kompetensi bagi tenaga kerja yang terdampak digitalisasi. (FS)
Post a Comment