Audiensi Bupati Dengan Awak Media

Rekrutmen THL, Isu "Pacah Kongsi" Dan Nepotisme Bagian Topik Audiensi Bupati Dengan Awak Media

Tanah Datar, Maklumatnews - Dugaan tidak transparan dan hanya sekedar pemenuhan janji, balas budi kepada tim sukses serta titipan dalam proses rekrutmen THL serta tanpa seleksi yang jelas menjadi salah satu topik yang diangkat rekan media kepada bupati Tanah Datar Eka Putra. 

Hal itu terlihat ketika salah seorang wartawan menanyakan sikap bupati terkait maraknya isu yang beredar di tengah-tengah masyarakat rentang banyaknya titipan-titipan timses untuk posisi tenaga harian lepas (THL) dalam sesi tanya jawab pada malam Audiensi bupati dengan rekan-rekan media di Aula Indo Jolito beberapa waktu lalu. 

Menanggapi hal ini, bupati Eka Putra jelaskan bahwa prosedur rekrutmen THL sudah sesuai aturan yang ada dan malah di beberapa Dinas dan instansi masih kekurangan tenaga seperti tenaga guru dan medis. 

Namun apa indikator yang layak diterima terkait background pendidikan, keahlian dan syarat-syarat lainnya serta bagaimana aturan dan prosedur rekrutmennya melalui test atau cara rekomendasi, inipun tidak dijelaskan  secara rinci oleh orang nomor satu di Luhak Nan Tuo ini. 

Terkait issu keretakan hubungan bupati dan wakil bupati menjelang pemilihan berikutnya yang hanya tinggal menghitung beberapa bulan kedepan, dijelaskan bupati bahwa sampai saat ini hubungan mereka baik-baik saja namun bupati berucap bahwasanya beberapa hari ini keberadaan wabup kurang diketahui bupati serta dari agenda kegiatan Pemkab sepertinya wabup Richi Aprian seakan-akan dibatasi ruang geraknya. 

Sedangkan 10 Program Unggulan (Progul) yang digadang-gadang menjadi etalase kesuksesan era kepemimpinan bupati Eka Putra dan wabup Richi Aprian sepertinya masih banyak yang menjadi PR dan peningkatan untuk tahun berikutnya. 

Beberapa program terbilang sukses serta memperoleh pengakuan baik lokal Sumbar maupun Nasional seperti program Bajak Gratis, Ketahanan Pangan serta bidang Pariwisata dengan 1 Iven 1 nagari dalam mengangkat kearifan lokal berupa budaya dan adat istiadat di nagari-nagari. 

Upaya mengurangi angka pengangguran dengan program menciptakan 1000 enterpreneur (pengusaha) baru sepertinya belum menuai hasil yang signifikan dengan semakin bertambahnya jumlah Pencaker dari tahun ke tahun yang berbanding lurus dengan angka kelulusan jenjang pendidikan setiap tahunnya. 

"Dalam merealisasikan progul menciptakan 1000 pengusaha baru, dinas terkait telah melakukan pelatihan kepada lebih kurang 2.700 orang dengan berbagai pelatihan baik TIK bagi pelaku UMKM serta pelatihan-pelatihan lainnya", ujar Eka Putra. 

"Harapan kita, ilmu pelatihan-pelatihan tersebut mampu direalisaaikan dalam bentuk nyata sehingga mampu meningkatkan usaha baik yang baru maupun yang telah ada sehingga bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi", harap Eka Putra. 

Ketika diainggung berapa persentase keberhasilan dan bagaimana grafik peningkatannya, bupati melalui Kadis Kominfo belum bisa menjelaskan dengan rinci namun berjanji secepatnya akan memberikan datanya dan juga pemda slalu memantau output dari kegiatan pelatihan tersebut. 

Hal lain yang menjadi pertanyaan awak Media adalah "dugaan" penempatan pejabat-pejabat dijajaran pemkab karena faktor kedekatan dan kedaerahan (Nepotisme)sehingga timbul pameo "LSM", Lintau Semakin Mamacik  "MLM", Minantu Lintau Mamacik. 

Eka Putra membantah keras hal itu dengan menunjukkan beberapa pejabat eselon II dan III yang berasal bukan dari Lintau dan penempatan pejabat sudah sesuai prosedur dan terlebih dahulu melalui seleksi yang ketat dibawah penilaian dari panitia seleksi. (Pinos). 


Post a Comment

[blogger]

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.